Anda di halaman 1dari 5

.

HISTOLOGI GINGIVA

A.1.a. Epitel gingiva

Epitel gingiva terdiri atas epitel gepeng berlapis (stratified squamous),


Fungsi utama epitel adalah melindungi struktur yang ada di bawahnya dan
memungkinkan terjadinya perubahan selektif pada lingkungan oral. secara
morfologis dan fungsional, dapat dibedakan menjadi epitel rongga mulut, epitel
sulkus dan epitel junctional (junctional epithelium). Tipe sel utamanya,
sebagaimana sel epitel gepeng berlapis lainnya, adalah berkeratin. Sel lain yang
ditemukan, ada juga yang tidak berkeratin yang mengandung sel Langerhans, sel
merkel dan melanosit (Newman, dkk., 2006).

A.1.b. Epitel oral

Epitel oral adalah adalah epitel yang melapisi lapisan luar margin
gingiva dan permukaan gingiva cekat. Rata-rata ketebalan epitel oral 0,2 hingga
0,3 mm. berkeratinisasi atau parakeratin, membalut permukaan vestibular dan
oral (Newman, dkk., 2006).

6
Gambar 8. A Berkeratin B. Tidak berkeratin C. Parakeratin (Lindhe, dkk.,
2003

Epitel oral yang berkeratin terdiri atas empat lapisan sel, yaitu :

1. Stratum basale bentuknya kuboid

2. Stratum spinosum bentuknya poligon

3. Stratum granulosum bentuknya pipih

4. Stratum korneum

Gambar 9. Lapisan-lapisan epitel oral (Newman, dkk., 2006).


A.1.c. Epitel Sulkular

Epitel sulkular membentuk dinding sulkus gingiva dan menghadap ke


permukaan gigi. Epitel ini merupakan epitel stratified squamous yang tipis, tidak
berkeratin dan tanpa rete peg, meluas dari batas koronal junctional epithelium
hingga krista tepi gingiva. Epitel ini penting sekali karena bertindak sebagai
membrane semipermeabel yang dapat dilewati oleh produk bakteri menuju

7
gingiva dan melalui cairan gingiva yang keluar ke sulkus gingiva (Newman,
dkk., 2006).

A.1.d. Junctional Epithelium

Junctional epithelium membentuk perlekatan antara gingiva dengan


permukaan gigi. Epitel ini merupakan epitel stratified squamous yang tidak
berkeratin. Pada usia muda junctional epithelium terdiri atas 3 - 4 lapis, namun
dengan pertambahan usia lapisan junctional epithelium bertambah menjadi 10
hingga 20 lapis. Junctional epithelium melekat pada permukaan gigi dengan
bantuan lamina basal.

Junctional epithelium melekat pada permukaan gigi melalui lamina basal


interna dan melekat pada jaringan ikat gingiva melalui lamina basal externa.
Lamina basal interna terdiri atas lamina densa (melekat pada enamel) dan lamina
lucida dimana hemidesmosome melekat. Hemidesmosome memiliki peran
penting dalam perlekatan epitel ke lamina basal pada struktur gigi (Newman,
dkk., 2006).

Serat gingiva tersusun atas 3 kelompok:

1. Serat Gingivodental

Merupakan serat yang terdapat pada permukaan fasial, lingual dan


interproksimal, melekat pada sementum di bawah epitel pada dasar
sulkus gingiva. Pada pemukaan fasial dan lingual, serat ini memanjang
dari sementum dalam bentuk seperti kipas angin ke arah crest dan
permukaan luar gingiva bebas. Serat ini juga memanjang keluar menuju
periosteum pada permukaan fasial dan lingual tulang alveolar.

2. Serat Sirkular

Serat sirkular melewati jaringan ikat pada gingiva bebas dan interdental
dan melingkari gigi seperti cincin.

3. Serat Transeptal

9
Berlokasi di daerah interproksimal, serat transeptal membentuk ikatan
horisontal yang meluas di antara sementum pada aproksimal gigi. (Newman,
dkk., 2006)

Gambar 10. Serat – serat gingiva (1. Dentogingival koronal, horizontal, apikal, 2.Alveologingival,
3.Interpapilary 4..Transgingival, 5.Sirkular, semisirkular, 6.Dentoperiosteal, 7.Transeptal,
8.Periosteogingival 9.Intersirkular 10.Intergingival)

Anda mungkin juga menyukai