Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Definisi Penyakit Gagal Ginjal


Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. (Sarwono, 2008)
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius
atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal
lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

B.     Epidemiologi Gagal Ginjal


Gagal ginjal merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas karena
dapat menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.
Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat (AS), prevalensi stadium akhir penyakit ginjal semakin meningkat.
Jumlah pasien yang terdaftar dalam tahap akhir penyakit ginjal (ESRD)-mendanai program
Medicare telah meningkat dari sekitar 10.000 penerima manfaat pada tahun 1973 untuk
86.354 pada tahun 1983, dan 547.982 pada tanggal 31 Desember, 2008.
Meskipun alasan yang tepat untuk pertumbuhan program ESRD tidak diketahui,
perubahan demografi penduduk, perbedaan beban penyakit di antara kelompok-kelompok ras
dan bawah-pengakuan tahap-tahap awal CKD dan faktor risiko untuk CKD, sebagian dapat
menjelaskan pertumbuhan ini.
Pasien dengan stadium akhir penyakit ginjal (ESRD) mengkonsumsi bagian yang tidak
proporsional sumber daya perawatan kesehatan. Total biaya program ESRD di AS adalah
sekitar $ 39460000000 pada tahun 2008. Medicare biaya per orang per tahun hampir $ 66.000
secara keseluruhan, mulai dari $ 26.668 untuk pasien transplantasi untuk $ 77.506 bagi
mereka yang menerima terapi hemodialisis
Namun, meskipun besarnya sumber daya berkomitmen untuk pengobatan ESRD dan
perbaikan besar dalam kualitas terapi dialisis, pasien-pasien ini terus mengalami mortalitas
dan morbiditas yang signifikan, dan mengurangi kualitas hidup.

C.    Penyebab Gagal Ginjal


Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh
tubuh yang mana secara perlahan - lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal.
Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
         Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
         Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
         Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
         Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
         Menderita penyakit kanker (cancer)
         Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri
(polycystic kidney disease)
         Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai
glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila
tidak cepat ditangani antara lain adalah; Kehilangan carian banyak yang mendadak
(muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC),
Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana
ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia
kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

D.    Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal


Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut
antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam,
kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah /
Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin
timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan,
mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin:
Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb
turun, Urin: protein selalu positif.

E.     Macam - macam Gagal Ginjal


1.      Gagal Ginjal Akut (GGA), timbulnya mendadak, bila dikelola baik akan sembuh sempurna.
Gagal ginjal mendadak (acute renal failure) merupakan komplikasi yang sangat gawat
dalam kehamilan dan nifas , karena dapat menimbulkan kematian , atau kerusakan fungsi
ginjal yang tidak bisa sembuh lagi. Kejadiannya 1 dalam 1300-1500 kehamilan.
Penderita yang mengalami sakit gagal ginjal mendadak ini sering dijumpai pada
kehamilan muda 12-18 minggu , dan kehamilan telah cukup bulan. Pada kehamilan muda,
sering disebabkan oleh abortus septik yang disebabkan oleh bakteri Chlostridia welchii atau
streptokokkus. Gambaran klinik yaitu berupa sepsis, dan adanya tanda-tanda oliguria
mendadak dan azothemia serta pembekuan darah intravaskuler ( DIC = disseminated
intravascular coagulation ) , sehingga terjadi nekrosis tubular yang akut.
Kerusakan ini dapat sembuh kembali bila kerusakan tubulus tidak terlalu luas dalam
waktu 10-14 hari. Seringkali dilakukan tindakan histerektomi untuk mengatasinya , akan
tetapi ada peneliti yang menganjurkan tidak perlu melakukan operasi histerektomi tersebut
asal pada penderita diberikan antibiotika yang adekuat dan intesif serta dilakukan dialisis
terus menerus sampai fungsi ginjal baik. Lainnya hal dengan nekrosis kortikal yang bilateral,
biasanya dihubungkan dengan solusia plasenta , pre-eklampsia berta atau eklampsia ,
kematian janin dalam kandungan yang lama , emboli air ketuban yang menyebabkan terjadi
DIC, reaksi transfusi darah atau pada perdarahan banyak yang dapat menimbulkan iskemi.
Penderita dapat meninggal dalam waktu 7-14 hari setelah timbulnya anuria. Kerusakan
jaringan dapat terjadi di beberapa tempat yang tersebar atau ke seluruh jaringan ginjal. Pada
masa nifas sulit diketahui sebabnya ,sehingga disebut sindrom ginjal idiopatik postpartum.
Penanggulangan pada keadaan ini penderita diberi infus, atau transfusi darah, diperhatikan
keseimbangan elektrolit dan cairan dan segera dilakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda
uremia. Banyak penderita membutuhkan hemodialisis secara teratur atau dilakukan
transplantasi ginjal untuk ginjal yang tetap gagal.
2.      Gagal Ginjal Kronik (GGK), terjadinya perlahan-lahan, tidak dapat sembuh. Dengan berobat
teratur dapat menghambat memburuknya fungsi ginjal.
Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan,
berdasarkan kelainan patalogis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria.

F.     Diagnosa Gagal Ginjal


Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala
yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan
melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal
atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka
penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal
(Nephrologist).
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat
kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin
melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan
urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan
pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography
(CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada
kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan
ginjal.

G.    Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal


Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya
kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk
mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan
penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium,
kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka
dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk
pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan
(intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan
dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan
disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}.
Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi
ginjal.

H.    Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal


Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan
pemeriksaan ke dokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan
mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam
mengkonsumsi obat - obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila
terinfeksi segera diobati, hindari kekurangan cairan (muntaber), kontrol secara periodik.

Anda mungkin juga menyukai