Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi kronik pada telinga te-
ngah yang terjadi lebih dari dua bulan dengan adanya perforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga tengah secara terus menerus atau hilang timbul. Sekret
bisa encer atau kental, bening atau berupa nanah. OMSK juga disebut otitis media
mukosal aktif kronis, oto-mastoiditis kronis, dan timpano-mastoiditis kronis. Penyakit
ini biasanya tidak memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Bi-
asanya komplikasi didapatkan pada penderita OMSK tipe ganas seperti labirinitis,
mastoiditis dan abses otak yang dapat menyebabkan kematian. %, prevalen-si OMSK
di Indonesia antara 3,0-5,20%. Kira-kira kurang lebih 6,6 juta penduduk Indonesia
menderita OMSK.
Kronisitas penyakit ini bergantung pada beberapa factor seperti, keganasan
kuman, daya tahan tubuh yang menurun, adanya sumber infeksi pada jalur telinga
tengah, gizi dan higienitas yang buruk. Kelainan mukosa kavum timpani yang
menyebabkan sel rambut mengalami atrofi dan sel mukosa menjadi gepeng. Dalam
keadaan normal, mukosa kavum timpani bersel rambut yang mampu menyapu sekret
ke arah tuba.Klasifikasi OMSk terbagi menjadi 2 yaitu OMSK tipe benigna dan
maligna, yang membedakannya adalah letak perforasi dan kemungkinan komplikasi
yang akan terjadi, dimana OMSK tipe maligna mudah terjadi komplikasi seperti
kolesteatoma, dan sering disertai dengan adanya sekret yang berbau. Gejala klinis
yang ditemukan yaitu otore, gangguan pendengaran, otalgia, dan vertigo dikarenakan
telah terjadinya fistel labirin aki-bat erosi dinding labirin oleh kolesteatom.
Diagnosis OMSK dibuat berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT ter-
utama pemeriksaan otoskopi. Pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan sederhana
untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. Untuk mengetahui jenis dan dera-
jat gangguan pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan audiometri nada murni, au-

34
35

diometri tutur (speech audiometry) dan pemeriksaan BERA (Brainstem Evoked Res-
ponse Audiometry) bagi pasien atau anak yang tidak kooperatif dengan pemeriksaan
audiometri nada murni. Pemeriksaan penunjang lain berupa foto rontgen mastoid
serta kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga. Pada anak, OMSK lebih
sering menimbulkan komplikasi dari pada orang dewasa. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya komplikasi pada anak adalah virulensi kuman, daya tahan tubuh anak,
adanya saluran penyebaran infeksi serta ketepatan waktu penggunaan obat
antimikroba. Komplikasi OMSK dibedakan atas dua macam yaitu komplikasi
intratemporal dan intracranial.
Penatalaksanaan OMSK tergantung dari tipe OMSK itu sendiri. Pada OMSK
tipe benigna diperlukan terapi antibiotik yang adekuat, sementara pentalaksanaan
OMSK pada tipe maligna terapi antibiotik hanya sebagai terapi profilaksis saja, dan
tindakan pembedahan timpanoplasti atau miringoplasti harus dilakukan dengan tujuan
untuk menghentikan aliran sekret dari telinga tengah ke telinga luar dan untuk
memperbaiki membrane timpani yang mengalami perforasi.

Anda mungkin juga menyukai