I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 51 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Bandungan, Kalongan
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Diagnosa medis : DHF
Nomor register : 217895
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan pusing berputar-putar.
2) Kronologi penyakit saat ini
Klien mengatakan demam sudah 4 hari, mual dan muntah lalu klien
dibawa ke IGD RSUD Ungaran pada tanggal 13 November 2019, di IGD
klien mendapatkan terapi infus RL + NS loading 20tpm, injeksi
ondansentron 1amp/12 jam, parasetamol 3x500mg. Ttv : TD :
120/70mmHg, N:82x/m, RR:20x/m, S:39°C. Kemudian klien di
pindahkan di ruang perawatan bugenvil untuk mendapatkan perawatan,
klien mengatakan pusing kepala berputar-putas,demam dan badan terasa
lemas. TTV TD: 110/80mmHg, N:88x/m RR:20x/m S: 38.5°C.
P = pusing berputar – putar
Q = nyeri seperti ditusuk – tusuk
R = nyeri pada bagian kepala
S = nyeri skala 5
T = nyeri yang dirasakan pasien sewaktu – waktu (hilang timbul)
b. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya dan
belum pernah terkena penyakit DB seperti sekarang ini.
c. Riwayat Keperawatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti HT dan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit menular seperti
TBC.
Genogram
Keterangan :
: Pasien Laki – laki ------ : : Tinggal dalam satu rumah
1. Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat
pelayanan kesehatan terdekat ke puskesmas atau dokter. Saat sakit, pasien
berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan untuk kesembuhan
penyakitnya.
2. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien makan dengan porsi 3x sehari dengan makanan yang
dikonsumsi nasi dan lauk pauk seadanya. Pasien minum air putih 5 – 8 gelas
/ hari dan biasanya diselingi dengan teh.
b. Pada waktu sakit
Pasien mengatakan pada saat sakit makan sehari 3x sesuai dengan yang
diberikan oleh rumah sakit yaitu susu. Serta minum air putih dalam sehari
menghabiskan + 800 ml, infus RL 20tpm menghabiskan + 1500ml
Observasi :
A : Antropometri :
Berat Badan : 57 kg
Trombosit : 98 / uL
Hematokrit : 42,9 %
Eritrosit : 5,48/ uL
C : Clinical sign :
Tugor lembab
Rambut kering
D : Diet :
Jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari dengan menu
yang diberikan rumah sakit.
3. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Pasien BAB 1 kali per hari dan BAK 4 kali per hari tanpa dibantu oleh orang
lain.
Fecal : pasien mengatakan warna feses kecoklatan, berbau khas, dengan
konsistensi lembek
Urine : pasien mengatakan warna urine kekuningan berbau khas.
b. Pada waktu sakit
Setelah sakit pasien BAB tidak teratur setiap hari.Untuk BAK pasien tidak
terpasang kateter.
Fecal : pasien mengatakan warna feses kecoklatan, berbau khas, dengan
konsistensi lembek
Urine : pasien tidak terpasang selang kateter klien BAK 4kali perhari
kekamar mandi dengan dibantu keluarga, warna urine kekuningan.
Pasien mengatakan ketika sakit pasien Klien hanya tidur 4-7jam itupun
tidak nyenyak seperti biasanya ketika tidak ada keluhan.
5. Pemenuhan Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa pada saat sakit seperti saat ini pasien tidak
mampu melakukan kegiatan yang biasa ia kerjakan sebelum sakit. Yang
dilakukan pasien pada saat sakit yaitu makan di tempat tidur, BAB dan BAK
juga hanya dapat dilakukan di tempat tidur dan harus membutuhkan bantuan
dari orang lain. Pasien juga mengatakan jarang mandi hanya mukanya yang
dibasuh tiap pagi hari.
6. Peran dan Hubungan
Pasien selalu meminta pendapat kepada keluarga bila ada masalah, termasuk
dengan penyakit yang dialami ini. Pasien selalu berusaha meminta kepada yang
Maha Kuasa masalah penyakit yang dialaminya agar segera membaik. Keluarga
sering memberikan support, motivasi, dan selalu menyemangati pasiennya agar
pasien tidak terlalu stress dan tidak terlalu membebani hidupnya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim
namun selama sakit pasien tidak menjalankan sholat tetapi terus berdoa untuk
kesembuhan penyakitnya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Gizi :
• Berat Badan : 57 kg
• Tinggi Badan : 160 cm
b. Tanda – tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/m
RR : 20 x/m
S : 38,5 oC
Spo2 : 97%
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Mata
Inspeksi : reflek terhadap cahaya baik, pupil isokor
2) Telinga
Inspeksi : simetris, kotor, tidak terdapat lesi pada daun telinga
Palpasi :-
3) Hidung
Inspeksi : simetris, tidah ada polip, tidak ada secret.
4) Mulut
Inspeksi : gigi cukup kotor
5) Pemeriksaan wajah
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terdapat benjolan.
6) Leher
Inspeksi : tidak terdapat lesi
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
b. Thorax
1) Paru – paru
Inspeksi : Perkembangan dada simetris.
Palpasi : Vocal fremitus seimbang
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi :vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
2) Jantung
Inspeksi : tidak terdapat kateter jantung bentuk simetris kiri dan kanan
Palpasi : pulsasi pulmonal teraba di ICS ke 2 midclavicula, pulsasi
trikuspidalis teraba di ICS ke 5, pulsasi bikuspidalis teraba di ICS ke 3,
pulsasi iktus kordis teraba ke ICS ke 4.
Perkusi : terdengar suara redup
Auskultasi : suara jantung I,II reguler, bunyi jantung I,II lupdup.
3) Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada luka/bekas luka, warna sama dengan kulit
lainya
Auskultasi : terdapat suara bising usus 18x/menit
Palpasi : tidak teraba massa
Perkusi : terdengar bunyi timpani
4) Pemeriksaan fungsi serebral
Fungsi intelektual : mampu orientasi waktu dan tempat
Kemampuan bahasa : Jelas
5) Pemeriksaan Motorik
Inspeksi :
a) Ektremitas atas : tidak terdapat bekas trauma, tidak terdapat ekimosis,
tidak terdapat oedem, terpasang infus RL 20 tpm di ekstermitas atas \
Palpasi : tidak terdapat oedem.
Pergerakan : kedua tangan dapat digerakkan, kaki juga dapat digerakan.
Kekuatan otot :
5 5
5 5
6) Kuku
Inspeksi : warna kuku tidak sianosis
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 14 November 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 14,1 12,8 – 16,8 g/dl
Lekosit 9,60 3.5 – 13 Ribu
Eritrosit 5,48 3.8 – 5.2 Juta
Hematokrit 42.9 33 – 45 %
Trombosit 98 156 – 408 Ribu
MCV 78,4 80 – 100 fL
MCH 25.8 26 – 34 Pg
MCHC 32,9 32 – 36 g/dl
10.00 Wib DO :
TD : 120/70 mmHg
N : 110 x/m
RR : 20 x/m
S : 38,5 oC
Spo2 : 97%
-Badan pasien teraba panas
-Mukosa bibir kering
-Tugor kulit baik
-Pasien tampak gelisah dan lemas
Kamis DS : Agen Nyeri Akut
cedera
-Klien mengatakan kepalanya nyeri
14/11/2019
berputar-putar biologis
DO :
-N:110 x/menit
Diagnosa Keperawatan
Panas
4.Kompres dengan air hangat
basah didahi atau di axila
Kamis 2 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
14/11/201 komprehensif termasuk lokasi,
agens cedera keperawatan selama 3x24 jam
9 karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas Ira
biologis diharapkan gangguan kebutuhan dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari
rasa aman dan nyaman teratasi,
ketidaknyamanan
dengan kriteria hasil: 3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
dan menemukan dukungan
1. Keluhan nyeri berkurang. 4. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
2. Klien tidak menunjukkan
ekspresi wajah yang meringis. ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
3. Skala nyeri menurun hingga 0. 5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
4. TTV dalam rentang normal, menentukan intervensi
yaitu: 6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
TD: 120/80 mmHg napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
N: 60-100 x/menit hangat/ dingin
RR: 16-24 x/menit 7. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
S: 36,5oC – 37,5oC 8. Tingkatkan istirahat
9. Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
2 S:
- pasien mengatkan pusing pada kepalanya berkurang
P = pusing berputar – putar
Q = nyeri seperti ditusuk – tusuk
R = nyeri pada bagian kepala Ira
S = nyeri skala 3
T = nyeri yang dirasakan pasien sewaktu – waktu (hilang timbul)
O:
- pasien tampak lebih nyaman
- pasien sudah tidak memegangi kepalanya untuk menahan nyeri
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan dan pertahankan intervensi
Sabtu 1 S: pasien mengatakan Masih demam,pusing sudah berkurang Ira
16/11/2019 O:
14.00 TTV : : TD = 120/80 mmHg
N = 100x/menit
RR = 20x/menit
S = 37.6oC
SpO2 = 98%
-Badan pasien teraba panas
-Mukosa bibir kering
-Pasien nampak lemas dan gelisah
-Tugor kulit baik
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjut intervensi
1.Observasii TTV
2.Anjurkan pasien untuk banyak minum air putih
3.Berikan kompres hangat basah di axilla
4.Lakukan konsultasi dalam pemberian obat anti biotik dan antipiretik
2 S:
- pasien mengatkan pusing pada kepalanya berkurang
P = pusing berputar – putar
Q = nyeri seperti ditusuk – tusuk Ira
R = nyeri pada bagian kepala
S = nyeri skala 3
T = nyeri yang dirasakan pasien sewaktu – waktu (hilang timbul)
O:
- pasien tampak lebih nyaman
- pasien sudah tidak memegangi kepalanya untuk menahan nyeri
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan dan pertahankan intervensi