80-89
ISSN 1907-235X
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Hedonic Shopping Value terhadap Impulse Buying pada
mall Ciputra World Surabaya dengan mempertimbangkan faktor Shopping Lifestyle dan Positive Emotion. Penelitian ini
menggunakan 100 responden dan metode path analysis. Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari Hedonic Shopping Value terhadap Impulse Buying, terdapat pengaruh yang signifikan dari Hedonic Shopping
Value terhadap Positive Emotion, terdapat pengaruh yang signifikan dari Hedonic Shopping Value terhadap Shopping
Lifestyle, terdapat pengaruh yang signifikan dari Positive Emotion terhadap Impulse Buying, tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying dan terdapat pengaruh signifikan dari Shopping Lifestyle terhadap
Positive Emotion.
Kata kunci: Hedonic shopping value, impulse buying, positive emotion, shopping lifestyle
Abstract: This study aims to analyze the influence of Hedonic Shopping Value on Impulse Buying at mall Ciputra World
Surabaya by considering Shopping Lifestyle factor and Positive Emotion. This study uses 100 respondents and path analysis
method. The research result obtained, there is no significant effect of Hedonic Shopping Value on Impulse Buying, there is a
significant effect of Hedonic Shopping Value on Positive Emotion, there is a significant effect of Hedonic Shopping Value on
Shopping Lifestyle, there is a significant influence of Positive Emotion on Impulse Buying, there is no significant influence of
Shopping Lifestyle on Impulse Buying and there is a significant influence of Shopping Lifestyle on Positive Emotion
Keywords: Hedonic shopping value, impulse buying, positive emotion, shopping lifestyle.
80
Darma: Analisa Pengaruh Hedonic Shopping Value Terhadap Impulse Buying 81
Selain itu, berdasarkan wawancara dengan 3 memilih produk tersebut dibandingkan produk lain
karyawan Ciputra World Surabaya menyatakan bah- yang sejenis.
wa pada bulan-bulan tertentu terutama bulan Juni-Juli
dan November biasanya sering terlihat segerombol Perilaku Pelanggan
ibu-ibu yang membawa banyak sekali kantong
belanjaan. Perilaku konsumen dapat timbul akibat adanya
Tujuh diantara sepuluh orang menyatakan faktor dari lingkungan dan dorongan dari diri sendiri.
pernah melakukan pembelian tanpa adanya rencana Menurut Kotler dan Keller (2009:166) Perilaku kon-
untuk membeli sebelumnya. Hal ini dapat menjadi sumen adalah studi tentang bagaimana individu,
indikator adanya faktor hedonic shopping value, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, meng-
shopping lifestyle, positive emotion dan impulse gunakan, dan membuang barang, jasa, ide, atau
buying dalam konsumen Ciputra World Surabaya. pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan ke-
Berdasarkan latar belakang inilah, peneliti me- inginan mereka.
ngangkat topik, “Analisa Pengaruh Hedonic Shopp-
ing Value terhadap Impulse Buying dengan Shopping Hedonic Shopping Value
Lifestyle dan Positive Emotion sebagai Variabel
Intervening pada Mall Ciputra World Surabaya” Menurut Arnold dan Reynolds (2003) motivasi
sebagai bahan penelitian penulis. hedonis merupakan suatu kegiatan pembelian yang
Berdasarkan fenomena di atas dapat disimpul- didorong dengan perilaku yang berhubungan dengan
kan beberapa permasalahan penelitian sebagai ber- panca indera, khayalan dan emosi yang menjadikan
ikut. kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
1. Apakah hedonic shopping value berpengaruh utaman hidup. Mereka juga menggolongkan motivasi
terhadap impulse buying di mall Ciputra World hedonis ke dalam enam kategori, yaitu:
Surabaya? 1) Adventure shopping
2. Apakah hedonic shopping value berpengaruh Adventure shopping mengarah pada petualangan
terhadap positive emotion di mall Ciputra World pembelian.
Surabaya? 2) Social shopping
3. Apakah hedonic shopping value berpengaruh Motivasi pembelian ini mengarah pada suasana
terhadap shopping lifestyle di mall Ciputra World kebersamaan konsumen, sahabat, atau pengunjung
Surabaya? lain.
4. Apakah positive emotion berpengaruh terhadap 3) Gratification shopping
impulse buying di mall Ciputra World Surabaya? Perasaan tertentu, seperti rasa senang karena ber-
5. Apakah shopping lifestyle berpengaruh terhadap hasil melakukan presentasi, atau tertekan karena
impulse buying di mall Ciputra World Surabaya? sedang mengalami masalah. distro.
6. Apakah shopping lifestyle berpengaruh terhadap
4) Idea shopping
positive emotion di mall Ciputra World Surabaya?
Mengarah pada motivasi seseorang untuk menge-
tahui tren, fashion, dan inovasi terbaru pada saat
URAIAN PENELITIAN
itu.
Pemasaran 5) Role shopping
Termotivasi melakukan pembelian untuk orang
Pemasaran juga merupakan salah satu kegiatan lain.
perusahaan yang berhubungan langsung dengan 6) Value shopping
konsumen dimana pemasaran yang baik akan mampu Mengarah pada motivasi pembelian karena suatu
mengubah keinginan menjadi sebuah kebutuhan di barang sedang dalam progam diskon atau pro-
benak konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012) mosi.
menjelaskan bahwa marketing adalah sebuah aktivi-
tas, lembaga, dan proses untuk menciptakan, komuni- Shopping Lifestyle
kasi, mengantarkan, dan mengubah penawaran yang
memiliki nilai bagi konsumen, klien, rekan, dan dunia Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai
sosial secara keseluruhan. cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana
Dapat disimpulkan bahwa marketing adalah orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka
suatu proses untuk membuat suatu produk memiliki pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia
nilai berbeda di mata konsumen sehingga konsumen disekitarnya (Setiadi 2003).
82 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 8, NO. 2, Oktober 2014: 80-89
Menurut Sumarwan (2003), gaya hidup di- lingkungan toko dapat meningkatkan motif konsu-
gambarkan dengan dimensi sebagai berikut: men dalam melakukan impulse buying (Amiri et al.
1) Kegiatan (Activities) 2012).
Cara hidup yang didentifikasikan oleh bagaimana
orang menghabiskan waktu mereka. Impulse Buying
2) Minat (Interest)
Apa yang mereka angap penting dalam ling- Impulse Buying didefinisikan sebagai “tindakan
kunganya. membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar
3) Opini (Opinion) sebagai hasil dari suatu pertimbangan atau niat
Apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko”
sendiri dan juga dunia di sekitarnya. (Sinaga et al. 2012).
Pembuatan keputusan dalam pembelian impulsif
Positive Emotion dipengaruhi oleh masalah kognisi dan afeksi dalam
diri seseorang, di mana segi afeksi lebih mengemuka
Emosi positif dapat terjadi sebelum munculnya dibanding sisi kognisi yang ada (Coley & Burgess,
mood seseorang, kecenderungan sifat afektif yang di- 2003 : 284 dan 285) yang lebih banyak dipengaruhi
miliki seseorang dan reaksi pada lingkungan yang oleh stimuli eksternal berkaitan dengan faktor harga.
mendukung seperti ketertarikan pada produk ataupun Pembelian impulsif terdiri dari dua elemen, yaitu:
adanya promosi penjualan yang menarik akan ber- 1) Afektif, yaitu proses psikologis dalam diri sese-
orang yang merujuk kepada emosi, perasaan
pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen
maupun suasana hati (mood). Proses ini memiliki
(Rachmawati 2009).
tiga komponen, yaitu :
Mehrabian dan Russel (1974), menyatakan a. Irresistible Urge to Buy
bahwa respon afektif lingkungan atas perilaku b. Positive Buying Emotion
pembelian dapat diuraikan oleh 3 variabel yaitu: c. Mood Management
1) Pleasure 2) Kognitif, yaitu proses psikologis seseorang yang
Mengacu pada tingkat di mana individu merasakan merujuk kepada struktur dan proses mental yang
baik, penuh kegembiraan, bahagia yang berkaitan meliputi pemikiran, pemahaman dan penginter-
dengan situasi tersebut. Pleasure diukur dengan pretasian. Proses ini terdiri dari tiga komponen,
penilaian reaksi lisan ke lingkungan (bahagia yaitu:
sebagai lawan sedih, menyenangkan sebagai a. Cognitive Deliberation
lawan tidak menyenangkan, puas sebagai lawan b. Unplanned Buying
tidak puas, penuh harapan sebagai lawan berputus c. Disregard for the future
asa, dan santai sebagai lawan bosan). Konsep-
tualisasi terhadap pleasure dikenal dengan penger- Kerangka Konseptual
tian lebih suka, kegemaran, perbuatan positif.
2) Arousal
Mengacu pada tingkat di mana seseorang merasa-
kan siaga, digairahkan, atau situasi aktif. Arousal
secara lisan dianggap sebagai laporan responden,
seperti pada saat dirangsang, ditentang atau diper-
longgar. Beberapa ukuran non verbal telah di-
identifikasi dapat dihubungkan dan sesungguhnya
membatasi sebuah ukuran dari arousal dalam
situasi sosial.
3) Dominance
Variabel ini ditandai dengan laporan responden
yang merasa dikendalikan sebagai lawan mengen-
dalikan, mempengaruhi sebagai lawan dipeng-
aruhi, terkendali sebagai lawan diawasi, penting
sebagai lawan dikagumi, dominan sebagai lawan
bersikap tunduk dan otonomi sebagai lawan
dipandu.
Pada variabel hedonic shopping value, terdapat 2 Angka yang bercetak tebal di tabel 8 didapatkan
dari 13 indikator yang memiliki tingkat reliabilitas dari hasil akar pangkat dua nilai AVE pada latent
yang baik. 11 indikator lainnya memiliki tingkat relia- variable, kemudian hasilnya dibandingkan dengan
bilitas yang cukup. Selanjutnya, pada variabel angka pada setiap latent variable lain yang ber-
shopping lifestyle, keseluruhan indikator memiliki hubungan. Melalui tabel ini dapat dilihat bahwa
tingkat reliabilitas yang cukup. Lalu, pada variabel keseluruhan menunjukan hasil yang valid.
positive emotion, terdapat 2 dari 6 indikator yang
memiliki tingkat reliabilitas yang baik. 4 indikator
Evaluasi Path Coefficient dan Coefficient of Deter-
lainnya memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Lain
halnya dengan variabel impulse buying, 3 dari 6 mination (R2)
indikator memiliki tingkat reliabilitas yang baik dan 3
indikator lainnya memiliki tingkat reliabilitas yang
cukup.
Dapat dilihat dari Tabel diatas, keseluruhan indi-
kator memiliki reliabilitas yang layak digunakan,
sehingga dapat dijadikan bahan untuk mengolah data
selanjutnya.
melakukan impulse buying akan tetapi didorong oleh tersebut. Pengalaman berbelanja yang menenyangkan
faktor lain seperti alasan ekonomi, kesenangan, ke- dan nyaman di Ciputra World tentu saja menciptakan
puasan emosional dan lain sebagainya. kebiasaan untuk berbelanja di Ciputra World.
Hedonic shopping value terhadap impulse Kebiasaan yang ada ini tentunya akan menjadi gaya
buying sendiri memiliki path coefficient yang kurang hidup berbelanja dan gaya hidup berbelanja di Ciputra
kuat yaitu 0,161. Akan tetapi, memiliki path coeffi- World akan terjadi karena pengalaman yang dirasa-
cient yang lebih tinggi ketika melalui shopping life- kan pengunjung tadinya.
style maupun positive emotion. Selain itu hedonic shopping value terhadap
shopping lifestyle memiliki path coefficient yang
Hedonic Shopping Value Terhadap Positive Emotion paling tinggi, yaitu 0,720.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hedonic Positive Emotion Terhadap Impulse Buying
shopping value berpengaruh signifikan terhadap posi-
tive emotion pelanggan. Hedonic shopping value juga Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa
mengacu pada tingkat persepsi di mana berbelanja positive emotion berpengaruh secara signifikan ter-
dianggap berguna secara emosional yang akhirnya hadap impulse buying dengan nilai T-statistics sebesar
memberikan bermacam perasaan positif dan berman- 4,481. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
faat. dilakukan oleh Rachmawati (2009) dimana positive
Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa penga- emotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ruh secara signifikan tersebut merupakan hasil uji T- impulse buying. Suasana hati yang senang yang
statistics dengan nilai 4.155 yaitu diatas 1.96. Sehing- dirasakan pengunjung Ciputra World ketika ber-
ga diketahui bahwa nilai hedonis mempengaruhi belanja di Ciputra World tentunya akan memacu
emosi positif yang ada di dalam diri konsumen. pembelian impulsif ketika berbelanja. Hal ini di-
Selain itu apabila dilihat dari nilai path coeffi-
karenakan emosi positif yang dirasakan pada saat
cient, hubungan hedonic shopping value terhadap
berbelanja akan mempengaruhi keputusan pembelian.
positive emotion berada pada nilai 0.429. Hubungan
Positive emotion terhadap impulse buying juga
hedonic shopping value menuju impulse buying
memiliki nilai path coefficient yang tinggi, yaitu
dengan melalui positive emotion menunjukkan hasil
0,543. Hal ini berarti semakin tinggi positive emotion
path coefficient yang tertinggi, yaitu 0.233. Hal ini
maka akan semakin tinggi pula impulse buying yang
mengindikasikan bahwa emosi positif memperkuat
hubungan ini dan hal ini dapat terjadi karena saat ada dalam pengunjung Ciputra World Surabaya.
pengunjung melihat promosi, iklan maupun event
yang diadakan Ciputra World Surabaya maka me- Shopping Lifestyle Terhadap Impulse Buying
munculkan nilai hedonis dalam diri pelanggan ter-
sebut dan pelanggan pun akan terdorong untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
melakukan pembelanjaan. Tentunya pengunjung akan terdapat pengaruh signifikan dan langsung antara
merasa senang ketika melihat iklan potongan harga, shopping lifestyle dan impulse buying. shopping
program promosi dengan hadiah yang menarik. lifestyle berpengaruh secara signifikan terhadap im-
Ketika program promosi menawarkan hadiah yang pulse buying.
menarik, pengunjung akan rela untuk berbelanja demi Pengaruh yang tidak signifikan dan langsung ini
mendapatkan hadiah tersebut meski mereka bukan berasal dari nilai t-statistics yang berada pada angka
berbelanja karena kebutuhan dan ketika nilai hedonis 1,117 yang berarti < 1,96. Selain itu path coefficient
muncul maka konsumen tidak lagi memikirkan dari hubungan shopping lifestyle terhadap impulse
apakah produk yang mereka beli bermanfaat atau buying juga menunjukkan angka yang tidak terlalu
tidak bagi mereka. kuat yaitu 0,140. Pengaruh ini akan lebih kuat apabila
shopping lifestyle melewati positive emotion terlebih
Hedonic Shopping Value Terhadap Shopping dahulu untuk menuju impulse buying, yaitu dengan
Lifestyle nilai perkalian path coefficient yang menghasilkan
nilai 0,222. Hal ini dikarenakan, pengunjung Ciputra
Dari hasil analisa penelitian ini dapat dibuktikan World Surabaya yang mayoritas memiliki gaya hidup
bahwa hedonic shopping value memiliki pengaruh berbelanja, meski pengunjung memiliki gaya hidup
yang signifikan terhadap shopping lifestyle dengan demikian tetapi apabila suasana hatinya sedang tidak
nilai T-statistics sebesar 13,381. gaya berbelanja merasa senang atau nyaman, tentu saja pembelian
seseorang ditentukan oleh motivasi belanja seseorang tidak akan terjadi apalagi pembelian impulsif.
88 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 8, NO. 2, Oktober 2014: 80-89
Shopping Lifestyle Terhadap Positive Emotion 8. Nilai koefisien determinasi atau R square dari
variabel terikat Positive Emotion sehingga dapat
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa diartikan bahwa 60,4% variabel terikat Positive
shopping lifestyle berpengaruh secara signifikan dan Emotion variasinya dapat dijelaskan oleh variabel
langsung terhadap positive emotion dengan nilai t-sta- bebas Hedonic Shopping Value dan Shopping
tistics sebesar 3,703 yang berarti > dari 1,96. Lifestyle, sedangkan sisanya 39,6% dijelaskan
Gaya hidup yang telah menjadi kebutuhan bagi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan
mayoritas masyarakat akan membentuk emosi positif penelitian.
apabila kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Begitu 9. Nilai koefisien determinasi atau R square dari
pula dengan pengunjung di Ciputra World Surabaya, variabel Impulse Buying sehingga dapat diartikan
apabila gaya hidup berbelanja telah terpenuhi maka bahwa 60,8% variabel terikat Impulse Buying
rasa senang dan gembira akan terbentuk dalam benak variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas
pengunjung tersebut. Hedonic Shopping Value, Shopping Lifestyle dan
Path coefficient hubungan shopping lifestyle Positive Emotion, sedangkan sisanya 39,2% di-
terhadap positive emotion juga menunjukkan nilai jelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang
yang kuat, yaitu 0,408. digunakan penelitian.