Anda di halaman 1dari 17

BAHAN

EKOSISTEM AJAR
Lembar Kerja Siswa

NURSAMSIYAH
(F1071171040)
VEBRI PRASETIAWAN
(F1071171055)
TALINA ARYTHA JHANDRI
(F1071171062)
A. KOMPETENSI INTI
KD 1 KD 2
Menghayati dan mengamalkan ajaran Menghayati dan mengamalkan perilaku
agama yang dianutnya. jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KD 3 KD 4
Memahami ,menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak  terkait
prosedural berdasarkan rasa dengan pengembangan dari yang
ingintahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda
dan humaniora dengan wawasan sesuai kaidah keilmuan.
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
B.    Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
N
KD Pengetahuan NO KD Keterampilan
O
3.7 Menganalisis interaksi antara 4.7 Menyajikan hasil pengamatan
mahluk hidup dan lingkungannya terhadap interaksi mahluk hidup
serta dinamika populasi akibat dengan lingkungan sekitarnya
interaksi tersebut

NO IPK Pengetahuan NO IPK Keterampilan


3.7. Mengidentifikasi komponen 4.7.1 Mendata komponen biotik dan
1 penyusun ekosistem abiotik serta hubungannya dari
Mendeskripsikan hubungan
hasil pengematan yang
3.7. antara komponen biotik dan
dilakukan
2 abiotik, serta biotik dan biotik
lainnya

C.  TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menjelaskan satuan ekositem


2. Peserta didik dapat memahami pengertian ekosistem
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen penyusun ekosistem biotik
dan abiotik melalui observasi lingkungan sekitar dengan benar.
4. Peserta didik dapat mendeskripsikan hubungan antara komponen biotik
dan abiotik, serta biotik dan biotik
5. Peserta didik dapat menjelaskan jenis- jenis ekosistem

Nilai Pendidikan Karakter


 Rasa ingin tahu
 Disiplin
 Kreatif
 Kerja keras

EKOSI
STEM
Odum, 1996 (Rangkuti, 2017. hlm 6) mengatakan, “Ekosistem merupakan suatu sistem
ekologi yang terbentuk dari proses reaksi timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya”.
A. SATUAN EKOSISTEM
Sehingga ekosistem atau sistem ekologi merupakan pertukaran bahan – bahan antara bagian yang
hidup dan tak hidup di dalam sistem.

Menurut Tansley, 1935 (Mulyadi, 2010. hlm. l) mengatakan bahwa: “Ekosistem adalah
hubungan tiimbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba) dengan
komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah) di alam, sebenarnya merupakan hubungan komponen
yang membentuk suatu sistem”.

1. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor
kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang
manusia.
2. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu
tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan
Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi
berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut
dinamika ini disebut dinamika populasi.
3. Komunitas

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks
bila dibandingkan dengan individu dan populasi.Dalam komunitas, semua
organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya
saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
B. KOMPONEN EKOSISTEM

Cartono & Nahdiah (2008, hlm 73)


menyatakan, “Ekosistem mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen
biotik dan abiotik”. Dimana komponen biotik ini merupakan komponen penyusun
makhluk hidup, sedangkan komponen abiotic merupakan komponen penyusun
ekosistem tak hidup (benda – benda mati).

1. Komponen Biotik

Manusia merupakan salah satu contoh komponen biotik. Selain manusia,


hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme juga tergolong ke dalam
komponen ini. Asalkan suatu mahluk menunjukan ciri ciri hidup, maka
mahluk tersebut dikategorikan sebagai contoh komponen biotik.
Adapun berdasarkan kemampuannya dalam memperoleh makanan,
komponen biotik digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu tingkat autotrof
(produsen), heterotrof (konsumen), dan pengurai (dekomposer).

a. Organisme Autotrof (produsen)


Organisme autotrof disebut juga produsen adalah organisme
yang dapat menghasilkan makanannya sendiri. Produsen membuat
makanan dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik untuk
kemudian diubah menjadi senyawa organik melalui proses
fotosintesis. Ciri khusus organisme yang tergolong autotrof adalah
adanya klorofil dalam tubuhnya, seperti pada tumbuhan tingkat
tinggi. Dalam interaksi komponen biotik dan abiotik, organisme
autotrof merupakan awal dari terciptanya keseimbangan ekosistem.
b. Organisme Heterotrof (konsumen)

Organisme heterotrof disebut juga konsumen adalah


organisme yang menggunakan bahan-bahan organik yang
berasal dari organisme lain sebagai sumber energi dan
makanannya. Organisme autotrof tidak dapat menghasilkan
makanannya sendiri. Contoh kompenen biotik ini misalnya
manusia dan hewan yang berperan baik sebagai karnivora,
herbivora, maupun omnivora.
c. Pengurai (dekomposer)
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang merubah
bahan-bahan organik dari organisme yang sudah mati menjadi
senyawa anorganik melalui proses dekomposisi. Contoh
komponen biotik ini misalnya jamur, bakteri, ganggang,
cacing, dan lain sebagainya. Beberapa pengurai yang
menggunakan sisa bahan organik hasil dekomposisi disebut
juga detritivor. Contoh organisme ini misalnya kutu kayu.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang berupa
mahluk mati. Komponen abiotik memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kehidupan komponen biotik. Berikut ini adalah beberapa contoh
komponen abiotik beserta penjelasannya.
a. Udara
Contoh komponen abiotik yang pertama adalah udara.
Udara merupakan sekumpulan gas yang menyusun atmosfer
bumi. Sekumpulan gas tersebut tersusun atas oksigen (21,9%),
Nitrogen (78,1%), karbon dioksida (0,03%), dan gas lain dalam
jumlah yang sedikit. Udara memiliki pengaruh yang sangat
besar bagi kehidupan komponen biotik, contohnya kandungan
oksigen di udara yang menunjang respirasi manusia atau
kandungan karbondioksida yang menunjang fotosintesis bagi
organisme autotrof.

b. Air
Volume air di bumi mencapai jumlah 1,4 milyar km3.
Volume tersebut berasal dari air laut (97%), air tawar (0,75%),
dan gunung es (2%). Volume air di bumi akan bersifat tetap
karena adanya siklus hidrologi. Air merupakan contoh
komponen abiotik ekosistem yang perannya sangat vital bagi
kehidupan di bumi. Air digunakan untuk berbagai keperluan
mahluk hidup, mulai dari untuk fotosintesis, menunjang
metabolisme jaringan, dan lain sebagainya. Ketersediaan air
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keadaan
komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.

c. Cahaya Matahari
Cahaya matahari, baik dari intensitas maupun kualitasnya
dapat sangat mempengaruhi kehidupan suatu ekosistem.
Intensitas cahaya matahari yang begitu tinggi pada daerah
ekosistem gurun misalnya, telah memaksa organisme gurun
untuk beradaptasi secara morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
Selain itu, cahaya matahari juga membantu organisme autotrof
dalam melakukan fotosintesisnya.
d. Tanah
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Tanah
tersusun atas 4 komponen utama, yaitu bahan mineral, bahan
organik, air, dan udara. Tanah menjadi media tumbuh bagi
organisme autotrof. Tanah juga digunakan organisme heterotrof
sebagai tempat mencari makanan. 

e. Suhu

Suhu merupakan komponen abiotik yang sering menjadi


pembantas keragaman hayati dari sebuah ekosistem. Perbedaan
suhu antar suatu tempat dipengaruhi banyak faktor. Faktor
utamanya adalah radiasi sinar matahari, garis lintang, dan
ketinggian tempat. Pada suhu udara yang sangat rendah,
organisme tertentu melakukan adaptasi morfologi dengan
menebalkan bulu tubuh serta adaptasi tingkah laku dengan
melakukan hibernasi.
Selain keempat contoh tersebut, masih ada banyak
komponen abiotik lainnya yang berpengaruh besar terhadap
keadaan suatu ekosistem. Beberapa di antaranya antara lain
kelembaban, pH, kandungan garam mineral, dan lain
sebagainya.

C. JENIS EKOSISTEM

Nyabkken, 1992 (Rangkuti, 2017. hlm 8) menjelaskan,


secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan sebagai berikut:
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya
berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya, ekosistem darat
dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut:

1. Bioma gurun, yaitu bioma yang banyak dijumpai pada tumbuhan


menahun berdaun, seperti duri, contohnya yaitu pada tumbuhan
kaktus, atau pada tumbuhan tak berdaun dan memiliki akar panjang
serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Sedangkan hewan
yang banyak dijumpai di bioma gurun yaitu rodentia, ular, kadal,
katak, dan kalajengking.

2. Bioma padang rumput, tumbuhan yang terdapat pada bioma


tersebut yaitu terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput,
sedangkan pada hewannya antara lain: kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.

3. Bioma hutan basah, pada bioma hutan basah sering terdapat


tumbuhan khas yaitu, liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai
epifit, sedangkan pada hewannya antara lain, kera, burung, badak,
babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur, bioma ini, terdapat di daerah – daerah yang


mengalami beberapa musim, seperti musim dingin, semi, panas,
dan gugur, dan jenis pohon yang terdapat pada bioma hutan gugur
ini tidak banyak, sekitar 10 sampai 20, dan tidak terlalu rapat,
sedangkan hewan yang terdapat pada bioma hutan gugur ini antara
lain, rusa, beruang, rubah, bajing, burung, pelatuk, dan rakoon.
5. Bioma taiga, merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies,
sepeti konifer, pinus, dan sejenisnya, pada bioma taiga terdapat
semak dan tumbuhan basah, tetapi jumlahnya hanya sedikit.
Sedangkan hewan yang terdapat pada bioma ini antara lain, moose,
beruang hitam, ajag, dan burung – burung yang bermigrasi ke
selatan pada musim gugur.

6. Bioma tundra, contoh tumbuhan yang dominan yang terdapat pada


bioma tundra yaitu, sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput, sehingga pada
umumnya, tumbuhan yang terdapat pada bioma tundra ini
merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin.

b. Ekosistem perairan
Ekosistem perairan ini dibedakan menjadi dua ekosistem, antara
lain, ekosistem tawar dan ekosistem air laut sebagai berikut:
1. Ekosistem air tawar, merupakan ekosistem yang mempunyai
variasi suhu yang tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan
dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang banyak
dijumpai pada ekosistem ini adalah tumbuhan jenis ganggang
dan tumbuhan biji, sedangkan hewan yang terdapat pada
ekosistem air tawar ini yaitu terdiri dari semua jenis filum pada
hewan, dan organisme yang hidup di air tawar pada umumnya
telah beradaptasi. Adaptasi pada organisme air tawar yaitu:
Adaptasi tumbuhan dan adaptasi hewan. Ekosistem air tawar
juga digolongkan menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar tenang
dan ekosistem air tawar mengalir.
2. Ekosistem air laut, dibedakan menjadi beberapa ekosistem,
antara lain:
a) Ekosistem laut, merupakan ekosistem yang habitat nya
di laut (oseanik) dan berada pada kedalaman lebih dari
2000 m dari permukaan laut.
b) Ekosistem estuari (muara), merupakan ekosistem
tempat bersatunya air sungai dengan air laut, sehingga
menyebabkan ekosistem pada daerah estuari ini
bersalinitas lebih rendah dari pada lautan terbuka.
c) Terumbu karang, merupakan ekosistem yang dangkal,
dimana sinar matahari masih dapat masuk, sehingga
terumbu karang di dominasi oleh jenis karang (koral)
yang merupakan kelompok dari Cnidaria yang
mensekresikan kalsium karbonat, sedangkan hewan
yang hidup di terumbu karang ini memakan organisme
mikroskopis dan sisa – sisa dari organisme lain.
d) Ekosistem pantai, dikenal sebagai salah satu jenis
ekosistem yang unik, karena memilki beberapa unsur,
yaitu tanah di daratan, air di lautan dan juga udara, letak
ekosistem pantai berbatasan dengan ekosistem darat,
ekosistem laut, dan daerah pasang surut, sehingga
ekosistem pantai berada di tepi laut.

Terdapat beberapa satuan ekosistem yang termasuk kedalam


ekosistem pantai, antara lain:

1) Ekositem terumbu karang (Corall Ref) merupakan


ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok
hewan karang yang memebentuk struktur kalsium
karbonat (batu kapur), ekosistem batu karang ini
menjadi habitat bagi hewan laut, sehingga terumbu
karang dengan hutan mangrove dijadikan sebagai dua
ekosistem yang sangat penting terhadap
keanekaragaman hayati laut.
2) Ekosistem padang lamun (Sea Grass) merupakan
ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, karena
hamir di semua jenis substrat dapat ditumbuhi lamun,
seperti substrat berlumpur sampai berbatu.
3) Ekosistem muara sungai (Estuari) merupakan daerah
atau lingkungan perairan tempat bercampurnya air
sungai dan air laut, sehingga adanya perubahan salinitas
tersebut mengakibatkan organisme-organisme laut tidak
dapat hidup di daerah estuari,
4) Ekosistem pantai berpasir (Sandu Beach) yaitu
ekosistem yang pantainya berbentuk datar dan di
dominasi oleh pasir yang sangat banyak, pada
ekosistem pasir ini memiliki gerakan ombak yang
berpengaruh terhadap ukuran partikel, pergerakan
substrat, dan kandungan oksigen.
5) Ekosistem pantai berbatu (Rocky Beach) merupakan
pantai yang dapat dijumpai pada daerah panati yang
berbatu keras dan tahan terhadap benturan ombak laut.
6) Ekosistem hutan bakau (Mangrove) merupakan suatu
kawasan ekosistem yang rumit, karena berkaitan dengan
ekosistem darat dan ekosistem lepas pantai di luarnya,
sehingga hutan mangrove ini dikatakan sebagai
interface ecosystem, yang menghubungkan antara
daratan dengan pedalaman serta daerah pesisir muara.
TUGAS MANDIRI

Jawablah pertanyaan-pertannyaan di bawah ini dengan


benar!

1. Apa yang dimaksud ekosistem laut?Berikan contohnya!


Jawaban……………………………………………………………………
…………………
2. Apa yang dimaksud ekosistem darat?Berikan contohnya!
Jawaban……………………………………………………………………
……………..
3. Apa yang dimaksud bioma?Berikan contohnya!
Jawaban……………………………………………………………………
………………
Evaluasi Pembelajaran !

1. Berikut ini yang bukan satuan ekosistem adalah ….

A. Individu
B. Populasi
C. Biosfer
D. Habitat
2. Di dalam ekosistem jamur, dan bakteri berkedudukan sebagai .…
A. Produsen
B. Konsumen
C. Karnivora
D. Pengurai
3. Beberapa komponen biotik yang ada di perairan!

(1) Hiu
(2) Ikan Gurame
(3) Ikan Tongkol
(4) Ikan Sarden
(5) Ikan Bandeng
(6) Ikan Teri
(7) Ikan Mas
(8) Ikan Pari

Komponen biotik yang khas pada ekosistem air tawar adalah ….


A. (1) dan (5)
B. (2) dan (7)
C. (3) dan (4)
D. (6) dan (8)

4. Seekor kupu -kupu di sebuah taman bunga disebut ….


A. Komunitas

B. Individu

C. Populasi

D. Ekosistem

5. melakukan pengamatan komponen ekosistem di halaman sekolah,


diperoleh data sebagai berikut:
(1) Rumput teki
(2) Semut merah
(3) Batu
(4) Pasir
(5) Tumbuhan cabai
(6) Kerikil
(7) Batu bata
(8) Belalang kayu

Dari data tersebut yang termasuk komponen biotik adalah ….


A. (1), (2), (5), dan (8)
B. (1), (3), (6), dan (7)
C. (3), (4), (6), dan (7)
D. (3), (5), (7), dan (8)

6. Pada suatu ekosistem rawa terdapat air, batu, ikan kecil, semanggi,
fitoplankton, katak, dan kutu air. Komponen yang berfungsi sebagai
produsen adalah ….

A. Ikan kecil dan katak

B. semanggi dan fitoplankton

C. Air dan semanggi

D. kutu air dan semanggi

7. Komponen biotik meliputi semua organisme hidup seperti


tumbuhan dan hewan, fungsi, monera dan dekomposer. Peranan
dekomposer pada ekosistem adalah …..
a. membentuk senyawa organik dari senyawa anorganik
b. membentuk senyawa organik dari senyawa organik lain
c. menguraikan senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang
lebih sederhana
d. menguraikan senyawa yang telah lapuk menjadi senyawa
organik yang lebih sederhana

8. Hubungan timbal balik antara biotik dan abiotik dan antara biotik
dengan lingkungan abiotiknya terjadi di …..
a. ekologi dan bioma
b. air sebagai habitat
c. ekosistem
d. udara dan nisia

9. Komponen biotik yang membentuk ekositem kolam adalah …..


a. fitoplankton, air, pH, bakteri
b. zooplankton, udara, suhu dan ikan
c. ikan, bakteri, kelembaban, fitoplankton
d. fitoplankton, zooplankton, ikan, bakteri, organisme lain

10. Kelapa, kacang tanah, dan kedelai merupkan bagian dari


lingkungan biotik yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia
sebagai sumber …..
a. lemak nabati
b. lemak hewani
c. karbohidrat
d. protein

Anda mungkin juga menyukai