Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny:NM

DENGAN DIAGNOSA MEDIS

DIABETES MELITUS

NAMA : SINTIA YAHYA

NIM : 751440118061

PRODI : D III KEPERWATAN

MENGETAHUI CT

(CLINICAL TEACHING)

LUSIANE ADAM S.Kep,M.Kes

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES GORONTALO


JURUSAN KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN

DIABETES MELITUS

A. KONSEP MEDIS

1. Pengertian Diabetes Mellitus

a. Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan

metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler,

mikrovaskuler dan neurologis (Barbara C. Long, 1995).

b. Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan

mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang

tidak adekuat (Brunner dan Sudarta, 1999).

c. Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan

dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat

disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).

d. Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di seluruh dunia dengan

prevalensi penduduk yang bervariasi dari 1 – 6 % (John MF Adam).

2. Anatomi Fisiologi Pankreas

Pankreas adalah kelenjar majemuk bertanda dan strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah,

panjang kira-kira 15 cm berat 60 – 100 gram. Letak pada daerah umbilical, dimana kepalanya

dalam lekukan duodenum dan ekornya menyentuh kelenjar lympe, mengekskresikannya insulin

dan glikogen ke darah.

Pankreas terdiri dari tiga bahagian yaitu :

a. Kepala pankreas merupakan bahagian paling besar terletak di sebelah kanan umbilical dalam

lekukan duodenum.

b. Badan pankreas merupakan bagian utama organ itu letaknya sebelah lambung dan depan

vertebra lumbalis pertama.

c.Ekor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang sebenarnya menyentuh lympa.

Pankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu :

a. Acini yang menyekresi getah pencernaan ke duodenum.

b. Pulau langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi menyekresi insulin dan
glukagon langsung ke darah.

Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa, beta dan delta yang satu

sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaannya. Sel beta mengekresi insulin, sel alfa

mengekresi glukagon, dan sel-sel delta mengekresi somatostatin.

Fungsi pancreas ada dua, maka disebut organ rangka, yaitu :

a. Fungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk getah pancreas berisi

enzim dan elektrolit. Jenis-jenis enzim dari pancreas adalah :

1.) Amylase ; menguraikan tepung menjadi maltosa atau maltosa dijadikan polisakarida dan

polisakarida dijadikan sakarida kemudian dijadikan monosakarida.

2.) Tripsin ; menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian menjadi asam amino.

3.) Lipase ; menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemak dan gliserol gliserin.

b. Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon dalam pulau langerhans

yaitu kelompok pulau-pulau kecil yang tersebar antara alveoli-alveoli pancreas terpisah dan tidak

mempunyai saluran.

Oleh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans langsung diserap ke dalam

kapiler darah untuk dibawa ke tempat yang membutuhkan hormon tersebut. Dua hormon penting

yang dihasilkan oleh pancreas adalah insulin dan glukagon

1). Insulin

Insulin adalah protein kecil yang berat molekulnya 5808 untuk manusia. Insulin terdiri dari dua

rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfide. Sekresi insulin diatur oleh

glukosa darah dan asam amino yang memegang peranan penting. Perangsang sekresi insulin

adalah glukosa darah. Kadar glukosa darah adalah 80 – 90 mg/ml.

Mekanisme untuk mencapai derajat pengontrolan yang tinggi yaitu :

a.) Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yaitu meningkatkan konsentrasinya setelah

makan, sekresi insulin juga meningkat sebanyak 2/3 glukosa yang di absorbsi dari usus dan

kemudian disimpan dalam hati dengan bentuk glikogen.

b.) Sebagai sistem umpan balik maka mempertahankan glukosa darah normal.

c.) Pada hypoglikemia efek langsung glukosa darah yang rendah terhadap hypothalamus adalah

merangsang simpatis. Sebaliknya epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar adrenalin masih

menyebabkan pelepasan glukosa yang lebih lanjut dari hati. Juga membantu melindungi terhadap

hypoglikemia berat.
Adapun efek utama insulin terhadap metabolisme karbohidrat, yaitu :

a.) Menambah kecepatan metabolisme glukosa

b.) Mengurangi konsentrasi gula darah

c.) Menambah penyimpanan glukosa ke jaringan.

2). Glukagon

Glukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau langerhans mempunyai

beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin. Fungsi yang terpenting adalah : meningkatkan

konsentrasi glukosa dalam darah. Glukagon merupakan protein kecil mempunyai berat molekul

3842 dan terdiri dari 29 rantai asam amino.

Dua efek glukagon pada metabolisme glukosa darah :

a.) Pemecahan glikogen (glikogenolisis)

b.) Peningkatan glukosa (glukogenesis)

Pengatur sekresi glukosa darah perubahan konsentrasi glukosa darah mempunyai efek yang jelas

berlawanan pada sekresi glukagon dibandingkan pada sekresi insulin, yaitu penurunan glukosa

darah dapat menghasilkan sekresi glukagon, bila glukagon darah turun 70 mg/100 ml darah

pancreas mengekresi glukos a dalam jumlah yang sangat banyak yang cepat memobilisasi glukosa

dari hati. Jadi glukagon membantu melindungi terhadap hypoglikemia.

3. Etiologi

Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari studi-studi

eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom

yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :

1. Dibetes melitus tipe I

Diabetes melitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas yang merupakan

kombinasi dari beberapa faktor:

Faktor genetik

Penderita tidak mewarisi diabetas tipe I sendiri tetapi mewarisi suatu predisposisi kearah

terjadinya diabetas tipe I yaitu dengan ditmukannya tipe antigen HLA (Human Leucolyte antoge)

teertentu pada individu tertentu

Faktor imunologi

Pada diabetae tipe I terdapat suatu respon autoimun sehingga antibody terarah pada sel-sel

pulau lengerhans yang dianggapnya jaringan tersebut seolah-olah sebagai jeringan abnormal

Faktor lingkungan

Penyelidikan dilakukan terhadap kemungkinan faktor-faktor ekternal yang dapat memicu

destruksi sel beta, contoh hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu

dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.

2. Diabetas Melitus Tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin

pada diabetas melitus tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang

peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin dan juga terspat beberap faktor resiko teetentu

yang berhubngan dengan prose terjadinya diabetea tipe II yaitu:

 Usia ( resistensi insulin cenderung meningkat usia diatas 65 tahun

 Obesitas

 Riwayat keluarga

 Kelopok etnik tertentu

3. Faktor non genetik

a. Infeksi

Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi genetic

terhadap Diabetes Mellitus.

b. Nutrisi

a.) Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.

b.) Malnutrisi protein


c.) Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.

c. Stres

Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan

hyperglikemia sementara.

d. Hormonal

Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah

somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi,

feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat

4. Klasifikasi

Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa type yaitu :

a. Diabetes Mellitus type insulin, Insulin Dependen Diabetes Mellitus (IDDM) yang dahulu

dikenal dengan nama Juvenil Onset Diabetes (JOD), penderita tergantung pada pemberian insulin

untuk mencegah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak

atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.

b. Diabetes Mellitus type II, Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM), yang dahulu

dikenal dengan nama Maturity Onset Diabetes (MOD) terbagi dua yaitu :

1.) Non obesitas

2.) Obesitas

Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas, tetapi biasanya resistensi

aksi insulin pada jaringan perifer. Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau

anak dengan obesitas.

c. Diabetes Mellitus type lain

1.) Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pancreas, kelainan hormonal, diabetes karena

obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.

2.) Obat-obat yang dapat menyebabkan huperglikemia antara lain :

Furasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik

3.) Diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak

dikelompokkan kedalam NIDDM pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon

pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini meningkat untuk

mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.

5. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama

kekurangan insulin sebagai berikut : (1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan

akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml. (2)

Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan

metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan

aterosklerosis. (3) Pengura ngan protein dalam jaringan tubuh.

Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes Mellitus yang tidak

mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang

masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam

jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap

menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.

Asidosis pada diabetes, pergeseran dari metabolisme karbohidrat ke metabolisme telah

dibicarakan. Bila tubuh menggantungkan hampir semua energinya pada lemak, kadar asam aseto –

asetat dan asam Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter sampai setinggi

10 Meq/Liter.

6.Manifestasi Klinis

Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :

Pada tahap awal sering ditemukan :

a. Poliuri (banyak kencing)

Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap

ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan

dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak kencing.

b. Polidipsi (banyak minum)

Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri,

sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum.


c. Polipagi (banyak makan)

Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar).

d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan kehabisan glikogen

yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh

yang lain yaitu lemak dan protein.

e. Mata kabur

Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan

karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan

pembentukan katarak.

7. Pemeriksaan Penunjang

Kriteria diagnostik menurut WHO(1985) untuk diabetes melitus pada orang dewasa tidak hamil,

pada sedikitnya dua kali pemeriksaan:

1. Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)

2. Glukosa plasma puasa/Nuchter >140 mg/dl ( 7,8 mmol/L)

3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkomsumsi 75 gr

Karbohidrat ( 2 jam post prandial (pp) >200 mg/dl (11,1 mmol/L)

8. Penatalaksanaan Medik

1. Perencanaan makan

Standar yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi seimbangan dalam hal Karbohidrat

(KH), Protein, lemak yang sesuai kecukupan gizi :

a. KH 60 –70 %

b. Protein 10 –15 %

c. Lemak 20 25 %

Beberapa cara menentukan jumlah kelori uantuk pasien DM melalui perhitungan menurut

Bocca: Berat badan (BB) Ideal: (TB – 100) – 10% kg

1). BB ideal x 30% untuk laki-laki

BB ideal x25% untuk Wanita

Kebutuan kalori dapat ditambah lagi dengan kegiatan sehari-hari:

Ø Ringan : 100 – 200 Kkal/jam

Ø Sedang : 200 – 250 Kkal/jam

Ø Berat : 400 – 900 Kkal/jam

2). Kebutuhhan basal dihitung, tetapi ditambah kalori berdasarkan persentase kalori basal:
Ø Kerja ringan ditambah 10% dari kalori basal

Ø Kerja sedang ditambah 20% dari kalori basal

Ø Kerja berat ditambah 40 – 100 % dari kalori basal

Ø Pasien kurus, masih tumbuh kumbang, terdapat infeksi, sedang hamil atau menyesui, ditambah

20 –30-% dari kalori basal

3) Suatu pegangan kasar dapat dibuat sebagai berikut:

Ø Pasien kurus : 2300 – 2500 Kkal

Ø Pasien normal : 1700 – 2100 Kkal

Ø Pasien gemuk : 1300 – 1500 Kkal

2. Latihan jasmani

Dianjurkan latihian jasmani secara teratur (3 –4 x seminggu) selama kurang lrbih 30 menit yang

disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta. Latihan yang dapat dijadikan pilihan

adalah jalan kaki, jogging, lari, renang, bersepeda dan mendayung.

3. Pengelolaan farmakologi
a. Obat hipoglikemik oral (OHO)

1) Golongan sulfonilures bekerja dengan cara:

- Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan

- Menurunkan ambang sekresi insulin

- Meningkatkna sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa

2) Biguanid

Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai bawah normal. Preparat yang ada dan

aman adalah metformin. Obat ini dianjurkan untuk pasien gemuk

3) Inhibitor alfa glukosidase

Secara kompettitf menghambat kerja enzim alfa glukosidase di dalam saluran cerna

sehingga menrunkan hiperglikemia pasca pransial

4) Insulin sensitizing agent

Thoazolidinediones adalah golongan obat baru yang mempunyai sfek farmakologi

meningkatkan sensitivitas insulin sehingga bisa mengatasi nasalah resistensi insulin dan berbagai

masalah akibat resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia.

B. KONSEP KEPERAWATAN

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja

sama antara perawat dengan klien dan keluarga, untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal dalam
melakukan proses terapeutik maka perawat melakukan metode ilmiah yaitu proses keperawatan.

Proses keperawatan merupakan tindakan yang berurutan yang dilakukan secara sistematis

dengan latar belakang pengetahuan komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien,

mengidentifikasi masalah dan diagnosa, merencanakan intervensi mengimplementasikan rencana dan

mengevaluasi rencana sehubungan dengan proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem

endokrin.

1. Pengkajian

Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin Diabetes Mellitus dilakukan mulai

dari pengumpulan data yang meliputi : biodata, riwayat kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan,

riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.

Hal yang perlu dikaji pada klien degan Diabetes Mellitus :

a. Aktivitas dan istirahat :

Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur,

tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan koma.

b. Sirkulasi

Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah,

luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung.

c. Eliminasi

Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat.

d. Nutrisi

Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah.

e. Neurosensori

Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi,

koma dan bingung.

f. Nyeri

Pembengkakan perut, meringis.

g. Respirasi

Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas.

h. Keamanan

Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.

i. Seksualitas

Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria.
2. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengkajian data keperawatan yang sering terjadi berdasarkan teori, maka diagnosa

keperawatan yang mungkin muncul pada klien Diabetes Mellitus yaitu :

a. Ketidak stabilan kadar glukosa darah

b. Nausea

c. Keletihan

d. Defisit pengetahuan

e. Risiko ketidakseimbangan elektrolit

3. Rencana Keperawatan

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi glukosa darah

Intervensi :Manajemen Hiperglikemia

Observasi

 Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia

 Monitor tanda dan gejala hiperglikemia(poliuria,polidipsia,polifagia,kelemahan,malaise,pandangan

kabur,sakit kepala)

 Monitor intake dan out put cairan

Terapeutik

 Berikan asupan cairan oral

 Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk

 Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik

Edukasi

 Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250mg/dl

 Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri

 Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga

 Ajarkan pengelolaan diabetes(mis.penggunaan insulin,obat oral,monitor asupan cairan penggantian

karbohidrat,dan bantuan profesional kesehatan)

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian insulin,jika perlu

 Kolaborasi pemberian IV,jika perlu

 Kolaborasi pemberian kalium,jika perlu

2. Nausea berhubungan dengan gangguan biokimiawi(mis.uremia,ketoasidosis diabetik)

Intervensi;Manajemen Mual
Observasi

 Identifikasi pengalaman mual

 Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup(mis.nafsu makan,aktivitas,kinerja,tanggung

jawab peran,dan tidur)

 Identifikasi faktor penyebab mual(mis.pengobatan dan prosedur)

 Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual(kecuali mual pada kehamilan )

 Monitor mual(mis.frekuensi,durasi,dan tingkat keparahan)

 Monitor asupan nutrisi dan kalori

Terapeutik

 Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual(mis.bau tak sedap,suara,dan rangsangan visual yang

tidak menyenangkan)

 Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual(mis.kecemasan,ketakutan,kelelahan)

 Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik

 Berikan makanan dingin,cairan bening,tidak berbau dan tidak berwarna,jika perlu

Edukasi

 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup

 Anjurkan sering membersihkan mulut,kecuali jikamerangsang mual

 Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak

 Ajarkan pengunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi

mual(mis.biofeedback,hipnosis,relaksasi,terapi musik,akupresur)

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian antiemetik,jika perlu

3 . keletihan berhubungan dengan gangguan tidur

Intervensi: Edukasi Aktivitas/Istirahat

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik

 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat

 Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

 Berikan kesepatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin


 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok,aktivitas bermain atau aktivitas lainnya

 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat

 Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat(mis.kelelahan,sesak napas saat aktivitas)

 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

4.Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

Intervensi: Edukasi Kesehatan

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup

bersih dan sehat

Terapeutik

 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

5. Resiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia

Intervensi:Pemantauan Tanda Vital

Observasi:

 Monitor tekanan darah

 Monitor nadi(frekuensi,kekuatan,irama)

 Monitor pernapasan(frekuensi,kedalaman)

 Monitor suhu tubuh

 Monitor oksimetri nadi

 Monitor tekanan nadi(selisih TDS dan TDD)

 Identifikasi penyebab perubahan tanda vital

Terapeutik:

 Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien

 Dokumetasikan hasil pemantauan

Edukasi:
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

 Informasikan hasil pemantauan,jika perlu

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan rencana keperawatan adalah kegiatan atau tindakan yang diberikan kepada klien sesuai

dengan rencana asuhan keperawatan. Pada tahap ini perawat menerapkan keterampilannya dan

pengetahuannya berdasarkan ilmu keperawatan dan ilmu lain, yang terkait secara integrasi. Pada waktu

perawat memberikan asuhan keperawatan, proses pengumpulan data berjalan terus-menerus guna

perubahan/penyesuaian tindakan keperawatan.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi pelaksanaan rencana asuhan keperawatan, antara lain sumber-

sumber yang ada, pengorganisasian pekerjaan perawat serta lingkungan fisik dimana asuhan

keperawatan dilakukan.

Pelaksanaan tindakan keperawatan pasien (empat tindakan yang utama) :

a. Melaksanakan prosedur keperawatan

b. Melakukan observasi

c. Memberikan pendidikan kesehatan (penyuluhan kesehatan).

d. Melaksanakan program pengobatan.

Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan, dilakukan berdasarkan standar asuhan

keperawatan dan sistem pendelegasian yang telah ditetapkan.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang

menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah

berhasil dicapai.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.NM DENGAN GANGGGUAN

SISTEM METABOLIK DI RUANGAN INTERNA RSUD OTANAHA

PENGKAJIAN

Tanggal Masuk :6 April 2020

Ruang/Kelas :KAMBOJA

Nomor Reg. :675412

Diagnosa Medis :DIABETES MELITUS

Tanggal pengkajian :7 APRIL 2020

I. DATA DEMOGRAFI

A. Identitas Klien

Nama :NY.NM
Umur : 60 Tahun

Jenis kelamin :Perempuan

Alamat :Kel.Libuo Kec.Dungingi

Status perkawinan : Menikah

Agama :Islam

Suku :Gorontalo

Pendidikan :SMA

Pekerjaan : IRT

B.Penanggung Jawab

Nama : TN.HA

Umur :23 Tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa

Hubungan dengan klien : Anak

II. RIWAYAT KEPERAWATAN

A. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Alasan Masuk RS :klien merasakan lemas dan tidak bisa beraktifitas seperti

biasa sejak 2 hari yang lalu

2. Keluhan Utama : klien mual,pusing,sulit tidur dan penglihatan kabur klien

hanya bisa berbaring di tempat tidur,sering berkemih terutama di malam hari kurang lebih

5 kali.

3. Kronologis Keluhan : 2 hari yang lalu klien merasakan lemas dan tidak bisa

beraktifitas seperti biasa keluhan disertai mual,pusing,sulit tidur dan penglihatan

kabur hanya bisa berbaring di tempat tidur.klien sering berkemih terutama di malam

hari kurang lebih 5 kali

a. Faktor pencetus :klien tidak tau

b. Mulai & lamanya keluhan :dirasakan sejak 2 hari yang lalu


B. Riwayat Kesehatan Lalu

1. Penyakit yang pernah dialami : 2 bulan yang lalu klien mengalami Diare

a. Anak-anak : 1 minggu yang lalu mengalami demam

b. Kecelakaan :tidak ada

c. Pernah dirawat di RS : ( √ ) ya ( ) tidak

Jika ya, Penyakit:Diare

Kapan 2 Bulan lalu Lamanya 3 hari

2. Pernah mengalami pembedahan : ( ) ya ( √ ) tidak

Jika ya, Penyakit …………………………..………..

kapan …………………. Lamanya …………………..

3. Riwayat Alergi: ( ) ya ( √ ) tidak

Tipe reaksi tindakan

……………………..………………………. ……………………….

……………………..………………………. ……………………….

4. Imunisasi : pasien tidak tau riwayat imunisasi yang di dapat

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Buat Genogram keluarga dan keterangan

GI=
Keterangan:

1. =laki-laki

2. =perempuan

3. =klien

4. X =meninggal

5. …...=tinggal serumah

2. Riwayat Kesehatan Anggota keluarga

Suami =memiliki riwayat penyakit hipertensi

D. Riwayat Psikososial

1. Orang yang terdekat dengan klien :suami dan anak

2. interaksi dalam keluarga : …………………………………………………….

 Pola komunikasi :pola komunikasi klien dengan anggota keluarga sangat

baik

 Pembuat keputusan :Klien selalu mendiskusikan dengan suami atau anak jika

ingin memutuskan sesuatu

 Kegiatan dalam kemasyarakatan :klien selalu mengikuti pengajian dengan ibu-ibu

kompleks

3. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga :tidak ada yang mengurus rumah tangga

4. Mekanisme koping terhadap masalah : ( √ ) Pemecahan masalah

( √ ) Minum Obat

( √ ) Cari Pertolongan

5. Persepsi pasien terhadap penyakitnya

 Hal yang dipikirkan saat ini :klien mengatakan mungkin ini ujian dari Allah

 Harapan setelah menjalani perawatan : agar ia bisa berkumpul dengan keluarga,bisa

menjalankan kegiatan keagamaan

 Perubahan yang dirasa setelah jatuh sakit :klien tidak bisa beraktifitas seperti biasa
6. Bagaimana hubungan pasien dengan tenaga kesehatan/keperawatan selama dirawat

klien selalu mendengarkan apa yang di katakan oleh dokter ataupun perawat

E. Keadaan Spiritual Pasien

1. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam & frekwensinya )

Sebutkan sholat 5 waktu,mengikuti pengajian 2 kali dalam 1 minggu

2. Kegiatan agama atau kepercayaan yang diingini dilakukan selama di Rumah sakit.

Sebutkan sholat 5 waktu

F. Kondisi Lingkungan Rumah

1. Keadaan rumah dan lingkungannya : bersih

2. Status rumah :sangat layak

G. Aktivitas sehari-hari

1. Nutrisi Sebelum sakit Saat sakit

a. Frekwensi makan 2-3 x/hari 2-3 x/hari

b. Nafsu makan baik menurun

c. Porsi makan yang dihabiskan 1 porsi dihabiskan ½ porsi

d. Makanan yang disukai ikan,telur,tahu dan tempe ikan,telur,tahudan

tempe

e. Makanan pantang/tidak disukai tidak menyukai sayur&buah tidak menyukai

sayur&buah

f. Mual ( √ ) ya ( ) tidak

g. Muntah (warna, jenis, jumlah), Jelaskan : tidak ada muntah

2. Cairan Sebelum sakit Saat

sakit

a. Frekwensi minum lebih 8 gelas x/hari

lebih 8 gelas x/hari

b. Jenis minuman yang disukai teh dan sirup

teh

c. Jenis minuman yang tidak disukai kopi

kopi
3. Eliminasi Sebelum sakit Saat sakit

BAK

a. Frekwensi kurang dari 5x/hari kurang lebih5

x/hari

b. Warna kuning kuning

c. Bau tidak ada tidak ada

d. Keluhan yg berhubungan dgn BAK tidak ada sering

berkemih

BAB

a. Frekwensi 1 x/hari 1 x/hari

b. Warna tidak di ketahui tidak di ketahui

c. Konsistensi padat padatWaktu

d. Keluhan yg berhubungan dgn BAB tidak ada tidak ada

4. Istirahat tidur Sebelum sakit Saat sakit

a. Tidur malam, jam 8 s/d 6 pagi 9 s/d 6

pagi

b. Tidur siang, jam12s/d 2 sore 12 s/d 3 sore

c. Apakah mudah terbangun tidak iya,karena


sering berkemih

d. Kebiasaan sebelum tidur menonton TV bercerita dengan

keluarga

5. Aktivitas & Latihan Sebelum sakit Saat sakit

a. Kegiatan sehari-hari mengerjakan pekerjaan IRT hanya berbaring

b. Waktu bekerja dari jam 7 pagi -

c. Kegiatan waktu luang bermain dengan cucu -

d. Olah raga :jarang berolahraga jarang


e. Keluhan dalam beraktivitas :tidak ada tidak bisa beraktivitas

seperti biasa

6. Personal Hygiene Sebelum sakit Saat sakit

Mandi

a. Frekwensi 2 x/hari 1 x/hari

b. Menggunakan sabun ( √ ) ya ( √ ) ya

( ) tidak ( ) tidak

Oral Hygiene

a. Frekwensi 2 x/hari 1 x/hari

b. Waktu pagi dan sore pagi dan

sore

c. Menggunakan Odol ( √ ) ya ( √ ) ya

( ) tidak ( ) tidak

III. PEMERIKSAAAN FISIK

A. Keadaan Umum

1. Tingkat Kesadaran : ( √ ) Compos mentis ( ) Sopor ( )

Apatis

( ) Koma ( ) Somnolen

2. Tanda-tanda vital : TD :180/100MmHg Suhu :36,5 °C

N :100 x/mnt RR :20x/mnt

3. Tinggi Badan :156Cm

4. Berat Badan :54 cm

B. Pemeriksaan Sistemik

1. Sistem Penginderaan

Mata :

a. Posisi mata : ( √ ) simetris ( ) asimetris


b. Peradangan : ( ) ya ( √ ) tidak

c. Kelopak mata : ( √ ) normal ( ) ptosis ( )

eksophtalmus

( ) hordeolum ( ) oedema

d. Tekanan intra okuler : ( √ ) normal ( ) abnormal

e. Konjungtiva : ( ) merah muda ( √ ) anemia

f. Sklera : ( ) normal ( √ ) ikterik

g. Pergerakan bola mata : ( √ ) normal ( ) strabismus ( )

nistagmus

h. Pupil : (√ ) isokor ( ) anisokor ( ) midriasis ( ) miosis

i. Ketajaman penglihatan :

 Visus :20/50

 Menggunakan alat bantu : tidak

 Diplopia :( ) ya ( √ ) tidak

 Fotophobia :( ) ya ( √ ) tidak

Telinga :

a. Struktur : ( √ ) simetris ( ) asimetris

b. Daun telinga : ( √ ) normal ( ) sakit saat digerakkan

c. Kondisi telinga : ( √ ) normal ( ) kemerahan ( ) terdapat lesi

( ) bengkak ( ) nyeri ( ) pus

d. Serumen (warna, konsistensi, bau) : ………………………..

e. Cairan dari telinga : ( ) ya ( √ ) tidak

f. Fungsi pendengaran: ( √ ) normal ( ) tuli ( ) kurang

g. Pemakaian alat bantu : ( ) ya ( √ ) tidak

Jika ya, sebutkan ……………………

Hidung :

a. Struktur : ( √ ) simetris ( ) asimetris

b. Mukosa (warna, eksudat, perdarahan), jelaskan : tidak ada perdarahan

c. Peradangan : ( ) ya ( √ ) tidak

Jika ya, Jelaskan……………………

d. Polip : ( ) ya ( √ ) tidak

e. Sinusitis : ( ) ya ( √ ) tidak

f. Fungsi penciuman :baik


Mulut dan Kerongkongan :

a. Struktur : ( √ ) simetris ( ) asimetris

b. Bibir : ( ) merah muda ( √ ) kering ( ) aphtae ( ) sianosis

: ( ) pecah-pecah ( √ ) pucat ( ) lesi

c. Gusi : ( √ ) merah muda ( ) perdarahan

: ( ) peradangan ( ) lain-lain, jelaskan ………………..

d. Gigi : ( ) lengkap ( √ ) tanggal, jelaskan tanggal pada bagian

bawah

: ( ) karies ( ) berlubang, jelaskan ………………

e. Lidah : ( √ ) merah muda ( ) aphtac ( ) pecah-pecah

( ) bercak-bercak ( ) lesi

f. Saliva : ( √ ) normal ( ) abnormal

g. Tonsil : ( √ ) normal ( ) peradangan

2. Sistem Pernafasan

a. Bentuk dada : ( √ ) simetris ( ) asimetris ( ) pigeon chest

( ) barrel chest ( ) funnel chest

b. Pergerakan/pengemb. Thoraks: ( √ ) normal ( ) abnornal

c. irama pernafasan : ( √ ) eupnea ( ) apnea ( ) dispnea

( ) hiperventilasi ( ) takipnoe ( ) chyene stoke

( ) bradipnoe ( ) biot ( ) kusmaul

d. Batuk : ( ) ya ( √ ) tidak

Jika ya, : ( ) produktif ( ) tidak produktif

e. Sputum : ( ) putih ( ) kuning ( ) hijau

( ) bercampur darah

f. Konsistensi sputum : ( ) kental ( ) encer

g. Vokal premitus : teraba getaran

h. Resonansi : …………………..

i. Bunyi nafas : ( √ ) normal ( ) wheezing ( ) ronkhi ( ) rales

3. Sistem Kardiovaskuler

a. Distensi vena jugularis : - kanan : ( ) ya ( ) tidak

- kiri : ( ) ya ( ) tidak
b. Ictus cordis : ( ) ya ( √ ) tidak

Ukuran ………………..

c. Pengisian kapiler : kurang dari 3/dtk

d. Bunyi jantung : ( √ ) normal ( ) gallop ( ) mur-mur

e. Nyeri dada : ( ) ya ( √ ) tidak

 Timbulnya : ( ) saat aktivitas ( ) tanpa aktivitas

 Karakteristik : ( ) seperti ditusuk-tusuk ( ) seperti terbakar

: ( ) seperti tertimpa benda berat

4. Sistem Pencernaan

a. Warna kulit : ( √ ) merata ( ) tidak merata ( ) lesi

( ) peradangan ( ) striae ( ) jaringan parut

b. Bentuk : ( √ ) simetris ( ) asimetris

c. Kuntur : ( √ ) datar ( ) distensi/cekung ( ) asites

d. Gerakan abdomen : ( √ ) normal ( ) abnormal

e. Peristaltik : 15x/mnt

( ) hipoperistaltik ( ) hiperperistaltik

Jelaskan : …………………….

f. Keadaan palpasi : § Hepar : ( ) teraba ( √ ) tidak teraba

Jika teraba, Ukuran ………………

 Lien : ( ) teraba ( √ ) tidak teraba

Jika teraba, Ukuran ………………

g. Nyeri tekan : ( ) ya ( √ ) tidak

h. Keadaan anus : ( ) lesi ( ) massa ( ) kemerahan

( ) haemoroid ( ) nyeri

5. Sistem Perkemihan

a. Nyeri pinggang : ( ) ya ( √ ) tidak

b. Keadaan palpasi : § Ginjal kanan :( ) teraba ( √ ) tidak teraba

Jika teraba, Ukuran ………………

 Ginjal kiri :( ) teraba ( √ ) tidak teraba

Jika teraba, Ukuran ………………

c. Distensi kandung kemih : ( ) ya ( √ ) tidak


6. Sistem Endokrin

a. Pembesaran kelenjar tiroid : ( ) ya ( √ ) tidak

b. Perubahan suara : ( ) ya (√ ) tidak

c. Tremor : ( ) ya ( √) tidak

d. Pigmentasi kulit : (√ ) normal ( ) hipo pigmentasi

( ) hiper pigmentasi

e. Nafas berbau keton : ( ) ya ( √ ) tidak

f. Poliuria : ( √ ) ya ( ) tidak

g. Polidipsi : ( √ ) ya ( ) tidak

h. Poliphagia : ( √ ) ya ( ) tidak

7. Sistem Persarafan

a. Glasgow coma scale (GCS) : E4M5V6

b. Koordinasi : ( √ ) normal ( ) abnormal

c. Pemeriksaan nervus : I : normal,mampu membedakan bau

II : tes snellen chart 20/50

III, IV, VI : normal

V : normal

VII : normal

VIII: normal

IX :mampu membedakan rasa

X :normal

XI :tidak mampu melawan tahanan

XII :normal

d. Pergerakan : ( ) pasif ( √ ) aktif ( ) mengggunakan alat bantu

Sebutkan ………………………….

e. Refleks fisiologi : ( √ ) trisep ( √ ) archiles ( √ ) bisep ( √ ) patella

Refleks Babinski : ( ) positif ( √ ) negatif

f. Peningkatan tekanan intrakranial : ( ) ya ( √ ) tidak

g. Kejang : ( ) ya ( √ ) tidak

8. Sistem Muskuloskeletal
a. Kekuatan otot ( 0 – 5 ) :4

b. Kekauan sendi : ( √ ) ya ( ) tidak

c. Nyeri pada tulang sendi : ( ) ya ( √ ) tidak

d. Fraktur : ( ) ya ( √ ) tidak

9. Sistem Integumen

a. Turgor kulit : ( √ ) baik ( ) sedang ( ) buruk

b. Warna kulit : ( √ ) pucat ( ) sianosis

c. Keadaan kulit : (√ ) baik ( ) lesi ( ) luka

( ) gatal-gatal ( ) bercak-bercak merah

( ) petechi ( ) terdapat luka bakar

( ) dekubitus ( ) memar/bengkak

d. Jenis kulit : ( ) kering ( √ ) lembab

10. Sistem Reproduksi

a. sSiklus menstruasi : menopause

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Laboratorium : Hb:9,1 g/dl (N=13,5-17,5 g/dl) , Hematokrit :27% (N=40-52%)

,Eritrosit :3,32 jl/UL(4,5-6,5 jl/UL) ,Leukosit 8200/mm3 (N=3800-10600/mm3), Trombosit

342.000/mm3 (N=150.000-450.000/mm3),Albumin 2,5g/dl(N=3,5-5 g/dl)danprotein total

4,8g/dl(N=6,3-8,2g/dl)

Pemeriksaan Diagnostik : GDS 540 mg/dl

V. TINDAKAN MEDIK/PENGOBATAN

1. Metformin 2x1/hari(peroral)

2. Captopril 3x1/hari(peroral

3. Domperidone 3x1/hari(peroral)
KLASIFIKASI DATA

DATA OBYEKTIF DATA SUBJEKTIF


 Kadar glukosa dalam darah  Klien mengeluh mual
tinggi,GDS=540mg/dl  Klien merasa lesu
 Pasien tampak pucat  Klien mengeluh pusing
 Pasien hanya berbaring di tempat tidur  Klien mengeluh suit tidur
 Tidak mampu mempertahankan aktivitas  Klien mengeluh penglihatan klabur
 Mukosa bibir kering  Klien mengetakan sering Bak terutama di
 Pasien tampak kurus malam hari kurang lebih 5 kali
 Td:180/100mmhg  Klien mengatakan parastesia(kesemutan)
 Nadi:100x/menit  Klien mengatakan makan lebih sedikit dari
 Suhu:36,5c biasanya
 Respirasi:20x/menit  Klien mengatakan sering minum
 klien mengatakan jarang berolahraga
 Klien mengatakan jarang mengkonsumsi
buah adan sayuran
ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1. Ds: Sel β pancreas terganggu Ketidakstabilan kadar
 Klien merasa lesu glukosa darah
 Klien mengatakan sering Produksi insulin menurun
minum
 Klien mengatakan Bak lebih Glikogen meningkat
dari 5 kali
Do:
 Kadar glukosa dalam darah
540mg/dl Hiperglikemia
 Mukosa bibir kering

Tubuh gagal meregulasi


hiperglikemia

Ketidak stabilan kadar


glukosa darah

N DATA ETIOLOGI MASALAH


o
2. Ds: Diafragma tertekan kebawah Nausea
 Klien mengeluh mual
 Klien mengatakan makan
lebih sedikit dari biasanya Kontraksi otot perut menekan
Do: rongga abdomen
 Klien tampak pucat

Tekanan intra abdomen


meningkat

Visera abdomen keatas

Nausea

3. Ds: Penurunan hemoglobin keletihan


 Klien merasa lesu
Do:
 Klien tidak mampu Hipoksia jaringan
mempertahankan aktivitas
 Klien hanya berbaring di
tempat tidur Kekurangan energi untuk
melakukan aktivitas

Keletihan
4. Ds: Kesiapan peningkatan
 Klien mengatakan jarang pengetahuan
berolahraga
 Klien mengatakan jarang
mengkonsumsi sayur dan
buah,hanya mengkonsumsi
ikan,telur,tahu dan tempe
Do :
5. Ds:- Risiko perfusi perifer tidak
efektif
Do:
 Td:180/100mmhg
 Nadi:100x/menit
 Suhu:36,5c
 Respirasi:20x/menit
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi glukosa darah

2. Nausea berhubungan dengan gangguan biokimiawi(mis.uremia,ketoasidosis diabetik)

3. keletihan berhubungan dengan gangguan tidur

4. kesiapan peningkatan pengetahuan

5. Risiko perfusi perifer tidak efektif di tandai dengan faktor risiko hipertensi
RENCANA PERAWATAN

NAMA KLIEN :NY.MN


RUANG RAWAT :Kamboja
DIAGNOSA MEDIS :Diabetes Melitus
HARI / TANGGAL :6 April

RENCANA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
O
1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan manajemen hiperglikemia
kadar glukosa keperawatan 3x24 jam di Tindakan:
darah berhubungan harapkan ketidakstabilan Obesrvasi
dengan gangguan kadarglukosa darah  Identifikasi kemungkinan
toleransi glukosa menurun dengan kriteria penyebab hiperglikemia
darah hasil:  Monitor tanda dan gejala
1. Pusing menurun(5) hiperglikemia(poliuria,polidipsia,p
Ds:
2. Lelah/lesu menurun(5) olifagia,kelemahan,malaise,pand
 Klien merasa
lesu 3. Mulut kering angan kabur,sakit kepala)
 Klien
menurun(5)  Monitor intake dan out put cairan
mengatakan
sering minum 4. Kadar glukosa dalam Terapeutik
 Klien
darah menurun(5)  Berikan asupan cairan oral
mengatakan
Bak lebih dari 5 5. Jumlah urine  Konsultasi dengan medis jika
kali
menurun(5) tanda dan gejala hiperglikemia
Do:
 Kadar glukosa tetap ada atau memburuk
dalam darah
 Fasilitasi ambulasi jika ada
540mg/dl
 Mukosa bibir hipotensi ortostatik
kering
Edukasi
 Anjurkan menghindari olahraga
saat kadar glukosa darah lebih
dari 250mg/dl
 Anjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
 Anjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
 Ajarkan pengelolaan
diabetes(mis.penggunaan
insulin,obat oral,monitor asupan
cairan penggantian
karbohidrat,dan bantuan
profesional kesehatan)
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian insulin,jika
perlu
 Kolaborasi pemberian IV,jika
perlu
 Kolaborasi pemberian kalium,jika
perlu

2. Nausea Setelah dilakukan tindakan Manajemen Mual


berhubungan keperawatan 3x24 jam di Tindakan:
dengan gangguan harapkan tingkat nausea Observasi
biokimiawi(mis.ure menurun dengan kriteria  Identifikasi pengalaman mual
mia,ketoasidosis hasil:  Identifikasi dampak mual
diabetik) 1. Perasaan ingin muntah terhadap kualitas
menurun(5) hidup(mis.nafsu
Ds: 2. Pucat membaik(5) makan,aktivitas,kinerja,tanggung
 Klien mengeluh
3. Nafsu makan jawab peran,dan tidur)
mual
 Klien membaik(5)  Identifikasi faktor penyebab
mengatakan
mual(mis.pengobatan dan
makan lebih
sedikit dari prosedur)
biasanya
 Identifikasi antiemetik untuk
Do:
 Klien tampak mencegah mual(kecuali mual
pucat
pada kehamilan )
 Monitor
mual(mis.frekuensi,durasi,dan
tingkat keparahan)
 Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
 Kendalikan faktor lingkungan
penyebab mual(mis.bau tak
sedap,suara,dan rangsangan
visual yang tidak menyenangkan)
 Kurangi atau hilangkan keadaan
penyebab
mual(mis.kecemasan,ketakutan,k
elelahan)
 Berikan makanan dalam jumlah
kecil dan menarik
 Berikan makanan dingin,cairan
bening,tidak berbau dan tidak
berwarna,jika perlu
Edukasi
 Anjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
 Anjurkan sering membersihkan
mulut,kecuali jikamerangsang
mual
 Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
 Ajarkan pengunaan teknik
nonfarmakologis untuk
mengatasi
mual(mis.biofeedback,hipnosis,re
laksasi,terapi musik,akupresur)
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
antiemetik,jika perlu

3. Keletihan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Aktivitas/Istirahat


berhubungan keperawatan 3x24 jam di Tindakan:
dengan gangguan harapkan tingkat keletihan Observasi
tidur menurun dengan kriteria  Identifikasi kesiapan dan
Ds: hasil: kemampuan menerima informasi
 Klien merasa
1. Tenaga meningkat(5) Terapeutik
lesu
Do: 2. Kemampuan  Sediakan materi dan media
 Klien tidak
melakukan aktivitas pengaturan aktivitas dan istirahat
mampu
mempertahank rutin meningkat(5)  Jadwalkan pemberian pendidikan
an aktivitas
3. Lesu menurun(5) kesehatan sesuai kesepakatan
Klien hanya
4. Nafsu makan  Berikan kesepatan kepada
berbaring di tempat
membaik(5) pasien dan keluarga untuk
tidur
5. Pola istirahat bertanya
membaik(5) Edukasi
 Jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik/olahraga secara
rutin
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok,aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
 Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan
istirahat(mis.kelelahan,sesak
napas saat aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan

4. Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan


peningkatan keperawatan 3x24 jam di Tindakan:
pengetahuan harapkan tingkat Observasi
Ds: pengetahuan meningkat  Identifikasi kesiapan dan
 Klien
dengan kriteria hasil: kemampuan menerima informasi
mengatakan
jarang 1. Perilaku sesuai anjuan  Identifikasi faktor-faktor yang
berolahraga
verbalisasi minat dalam dapat meningkatkan dan
 Klien
mengatakan belajar meningkat(5) menurunkan motivasi perilaku hidup
jarang
2. Kemampuan bersih dan sehat
mengkonsumsi
sayur dan menjelaskan Terapeutik
buah,hanya
pengetahuan tentang  Sediakan materi dan media
mengkonsumsi
ikan,telur,tahu suatu topik pendidikan kesehatan
dan tempe
meningkat(5)  Jadwalkan pendidikan kesehatan
Do :
3. Kemampuan sesuai kesepakatan
menggambarkan  Berikan kesempatan untuk
pengalaman bertanya
sebelumnya yang Edukasi
sesuai dengan topik  Jelaskan faktor risiko yang dapat
meningkat(5) mempengaruhi kesehatan
4. Perilaku sesuai dengan  Ajarkan perilaku hidup bersih dan
pengetahuan sehat
meningkat(5  Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

5. Risiko perfusi Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Tanda Vital


perifer tidak efektif keperawatan 3x24 jam di Observasi:
di tandai dengan harapkan perfusi perifer  Monitor tekanan darah
faktor risiko meningkat dengan kriteria  Monitor
hiperglikemia hasil: nadi(frekuensi,kekuatan,irama)
Ds:- 1. Warna kulit pucat  Monitor
menurun(5) pernapasan(frekuensi,kedalaman)
Do:
 Td:180/100mm 2. Parastesia  Monitor suhu tubuh
hg
menurun(5)  Identifikasi penyebab
 Nadi:100x/meni
t 3. Pengisian kapiler perubahan tanda vital
 Suhu:36,5c
membaik(5) Terapeutik:
 Respirasi:20x/
menit 4. Tekanan darah  Atur interval pemantauan sesuai
sistolik membaik(5) kondisi pasien
5. Tekanan darah  Dokumetasikan hasil
diastolik membaik(5) pemantauan
Edukasi:
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan,jika perlu

Hari / N JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


TGl o
Dx
Rabu/8 1 08:0  mengidentifikasi kemungkinan penyebab S=klien masih merasa sedikit
-april- 0 hiperglikemia pusing
2020
 Memonitor tanda dan gejala O=klien masih terlihat lesu
hiperglikemia(poliuria,polidipsia,polifagia,kele A=masalah ketidakstabilan
mahan,malaise,pandangan kabur,sakit kadar glukosa darah belum
kepala) teratasi
 Menyarankan memberikan asupan cairan P=pertahankan intervensi
oral  Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia(poliuria,polidi
psia,polifagia,kelemahan,m
alaise,pandangan
kabur,sakit kepala)
 Menyarankan memberikan
asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian
metformin

2
 mengidentifikasi pengalaman mual S=klien mengatakan masih
08:1
 mengidentifikasi dampak mual terhadap merasakan sedikit mual
0
kualitas hidup(mis.nafsu O=klien tampak pucat
makan,aktivitas,kinerja,tanggung jawab A=masalah nausea belum
peran,dan tidur) teratasi
 mengidentifikasi faktor penyebab P=pertahankan intervensi
mual(mis.pengobatan dan prosedur)  Memonitor asupan nutrisi
08:2  mengidentifikasi antiemetik untuk mencegah dan kalori mengurangi atau
0
mual(kecuali mual pada kehamilan ) hilangkan keadaan
 Memonitor mual(mis.frekuensi,durasi,dan penyebab
tingkat keparahan) mual(mis.kecemasan,ketak
 Memonitor asupan nutrisi dan kalori utan,kelelahan)
08:3  mengendalikan faktor lingkungan penyebab  Menyarankan memberikan
5 mual(mis.bau tak sedap,suara,dan makanan dalam jumlah
rangsangan visual yang tidak kecil dan menarik
menyenangkan)  menganjurkan istirahat dan
 mengurangi atau hilangkan keadaan tidur yang cukup
penyebab  menganjurkan sering
mual(mis.kecemasan,ketakutan,kelelahan) membersihkan
 Menyarankan memberikan makanan dalam mulut,kecuali
08:4 jumlah kecil dan menarik jikamerangsang mual
0  menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup  menganjurkan makanan
 menganjurkan sering membersihkan tinggi karbohidrat dan
mulut,kecuali jikamerangsang mual rendah lemak
 menganjurkan makanan tinggi karbohidrat  Kolaborasi pemberian obat
dan rendah lemak antiemetik Domperidone
3  menjelaskan pentingnya melakukan aktivitas S=klien mengatakan masih
fisik/olahraga secara rutin merasa sedikit letih
 menganjurkan terlibat dalam aktivitas O=klien tampak lesu
kelompok,aktivitas bermain atau aktivitas A=masalah keletihan belum
lainnya teratasi
09:1
 menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan P=pertahan kan intervensi
5
istirahat  menganjurkan menyusun
 mengajarkan cara mengidentifikasi jadwal aktivitas dan istirahat
kebutuhan istirahat(mis.kelelahan,sesak  mengajarkan cara
napas saat aktivitas) mengidentifikasi kebutuhan
 mengajarkan cara mengidentifikasi target dan istirahat(mis.kelelahan,sesa
jenis aktivitas sesuai kemampuan k napas saat aktivitas)
 mengajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan
09:3
4 5
 mengidentifikasi kesiapan dan S=klien mengatakan sudah
kemampuan menerima informasi paham dengan penyakit yang di
 mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat alami
meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku O=klien sudah menerapkan
hidup bersih dan sehat perilaku hidup bersih yaitu
 Menyediakan materi dan media pendidikan mencuci tangan sebelum

09:4 kesehatan makan


5  menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai A=masalah sudah teratasi
kesepakatan P=pertahankan intervensi
 memberikan kesempatan untuk bertanya  mengajarkan perilaku hidup
 menjelaskan faktor risiko yang dapat bersih dan sehat
mempengaruhi kesehatan
 mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 mengajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat
 Memonitor tekanan darah S=klien masih merasakan
5.
 Memonitor nadi(frekuensi,kekuatan,irama) pusing
10:0
 Memonitor O=tekanan darah klien
0
pernapasan(frekuensi,kedalaman) 150/90mmhg
 Memonitor suhu tubuh Nadi=100x/menit
 mengidentifikasi penyebab perubahan Suhu=36c
tanda vital Respirasi=20x/menit
 mengatur interval pemantauan sesuai kondisi A=masalah belum teratasi
10:1
pasien P=pertahankan intervensi
5
 mendokumetasikan hasil pemantauan  Memonitor tekanan
 menjelaskan tujuan dan prosedur darah
pemantauan  Memonitor
 menginformasikan hasil pemantauan nadi(frekuensi,kekuatan,irama)
 Memonitor
pernapasan(frekuensi,kedalam
an)
11:0  Memonitor suhu tubuh
0
Kamis/ 1
 Memonitor tanda dan gejala S=klien mengatakan sudah
9-april-
hiperglikemia(poliuria,polidipsia,polifagia,kele tidak merasa pusing
20020
mahan,malaise,pandangan kabur,sakit O=klien sudah tidak terlihat lesu
kepala) A=masalah ketidakstabilan
 Menyarankan memberikan asupan cairan kadar glukosa darah belum
oral teratasi
 Kolaborasi pemberian metformin P=pertahankan intervensi
 Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia(poliuria,polidi
psia,polifagia,kelemahan,m
08:0
0 alaise,pandangan
kabur,sakit kepala)
 Menyarankan memberikan
asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian
metformin

2  Memonitor asupan nutrisi dan kalori S=pasien mengatakan sudah


mengurangi atau hilangkan keadaan tidak merasa mual
penyebab O=klien sudah tidak pucat lagi
mual(mis.kecemasan,ketakutan,kelelahan) A=masalah nausea teratasi
 Menyarankan memberikan makanan dalam P=pertahanakan intervensi
jumlah kecil dan menarik  Menyarankan memberikan
 menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup makanan dalam jumlah
 menganjurkan sering membersihkan kecil dan menarik
mulut,kecuali jikamerangsang mual  menganjurkan makanan
 menganjurkan makanan tinggi karbohidrat tinggi karbohidrat
dan rendah lemak  menganjurkan istirahat dan
08:3  Kolaborasi pemberian obat antiemetik tidur yang cukup
0 Domperidone  menganjurkan sering
membersihkan
mulut,kecuali
jikamerangsang mual

3
 menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan
S=klien mengatakan sudah
istirahat
tidak merasa letih
 mengajarkan cara mengidentifikasi
O=klien sudah tidak terlihat lesu
kebutuhan istirahat(mis.kelelahan,sesak
A=masalah keletihan teratasi
napas saat aktivitas)
P=pertahan kan intervensi
 mengajarkan cara mengidentifikasi target dan
 menganjurkan menyusun
jenis aktivitas sesuai kemampuan
jadwal aktivitas dan istirahat
 mengajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat(mis.kelelahan,sesa
k napas saat aktivitas)
09:0
 mengajarkan cara
0
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan

4. 09:1
 Memonitor tekanan darah S=klien sudah tidak merasakan
5
 Memonitor nadi(frekuensi,kekuatan,irama) pusing
 Memonitor O=tekanan darah klien
pernapasan(frekuensi,kedalaman) 120/80mmhg
 Memonitor suhu tubuh Nadi=85x/menit
Suhu=36c
Respirasi=20x/menit
A=masalah resiko perfusi
perifer teratasi
P=pertahankan intervensi
 Memonitor tekanan
darah
 Memonitor

09:2 nadi(frekuensi,kekuatan,irama)
0  Memonitor
pernapasan(frekuensi,kedalam
an)
 Memonitor suhu tubuh

S=klien mengatakan sudah


Jumat/  Memonitor tanda dan gejala tidak merasa pusing
10- hiperglikemia(poliuria,polidipsia,polifagia,kele O=klien sudah tidak terlihat lesu
april- mahan,malaise,pandangan kabur,sakit A=masalah ketidakstabilan
2020 kepala) kadar glukosa darah teratasi
 Menyarankan memberikan asupan cairan P=pertahankan intervensi
oral  Memonitor tanda dan gejala
 Kolaborasi pemberian metformin hiperglikemia(poliuria,polidi
psia,polifagia,kelemahan,m
alaise,pandangan
kabur,sakit kepala)
 Kolaborasi pemberian
metformin

08:0
0
Dokumentasi Pemeriksaan TTV

Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran Suhu Tubuh


Pengukuran Respirasi

Pengukuran Nadi

Anda mungkin juga menyukai