PERCOBAAN I
OLEH :
NAMA : BAHTIAR
STAMBUK : F1D117025
KELOMPOK : II (DUA)
A. Latar Belakang
darah dengan cara mengoles atau membuat selaput (film) dari subtansi yang
berupa cairan di atas kaca objek atau gelas yang bersih, untuk selanjutnya
difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan kaca atau gelas penutup. Preparat
tersedia, spesimen patologi maupun anatomi yang siap dan diawetkan untuk
yang ada pada objek yang diamati. Preparat apus yang digunakan pada
praktikum ini adalah apusan darah, apusan sperma dan apusan vagina.
merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri atas dua komponen
yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu
erotrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu
per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter dan sekitar 55 % adalah
Sel sperma adalah sel reproduksi yang dihasilkan oleh organ testis pada pria.
keinginan kawin yang ditandai dengan keadaan tikus tidak tenang, keluar
lendir dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel meningkat dengan
dengan cepat dan sel-sel epitelnya mengalami akhir perkembangan atau terjadi
dengan cepat. Siklus estrus pada mencit terdiri dari 4 fase utama, yaitu
proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Siklus ini dapat dengan mudah
diamati dengan melihat perubahan sel-sel penyusun lapisan epitel vagina yang
digunakan untuk mengetahui fase yang sedang dialami oleh hewan yang diuji
dan dilakukan dengan cara mengamati tipe sel dan proporsi masing-masing sel
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat film darah manusia dan hewan yang tipis untuk
C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara membuat film darah manusia dan hewan yang tipis
D. Manfaat Praktikum
1. Dapat mengetahui cara membuat film darah manusia dan hewan yang
A. Preparat Apus
awetan dengan cara mengoleskan jaringan di atas kaca benda sehingga dapat
yang bersifat cair. Manfaat preparat apus yaitu untuk mengetahui dan
mempelajari bentuk dan struktur komponen sel suatu jaringan organ. Preparat
B. Apusan Darah
sel yang ada pada darah dan mencari kelainan penyakit pada sel darah. Apusan
pembuatan sediaan apus darah, gelas objek atau kaca pobjek yang diguakan
harus dalam keadaan bersih. Hal ini dikarenakan pembuatan sediaan apus
darah tidak menggunakan pelekat untuk melekatkan sel darah. Metode apusan
darah dibuat dengan cara meratakan tetesan darah di atas bidang (kaca objek).
Metode yang digunakan untuk membuat apusan darah yaitu metode wedge dan
cove gelas. Metode wedge dilakukan dengan menempatkan tetesan darah pada
kaca objek kemudian mondorong atau mengulas dengan kaca objek yang lain
menempatkan tetesan darah pada gelas atau kaca penutup, kemudian dengan
cepat meratakan tetesan darah dengan gelas atau kaca penutup yang lain
(Harjanti, 2017).
C. Apusan Vagina
dengan menggunakan metode ulas vagina. Metode ulas vagina atau vagina
smear merupakan cara kualitatif yang dapat memantau siklus estrus melalui
sel epielium skuamosa yang diambil dari vagina hewan mencit (Mus
musculus), seperti sel epitel dan sel leukosit sebagai bahan identifikasi sel.
Metode ini digunakan untuk mengetahui tipe sel yanga ada pada saat fase
D. Apusan Sperma
tiga bagian utama yaitu kepala, leher dan ekor. Metode pemeriksaan temuan
spermatozoa dibagi menjadi dua tahap yaitu tanpa pewarnaan dan dengan
blue) yang memiliki warna biru dan eosin (warna merah). Pewarna giemsa
digunakan untuk membedakan inti sel dan morfologi sitoplasmadari sel darah
merah, sel daah putih, trombosit, dan parasit yang ada dalam darah. Pewarna
merupakan larutan isotonis yang diperoleh dari 0,9 gram kristal NaCl yang
dilarutkan dalam 100 ml aquades dan dinyatan dalam %. Larutan NaCl 0,9%
memiliki sifat isotonis pada cairan sel dan mampu mempertahankan perubahan
cat giemsa menunjukan masih ada kepala, leher dan ekor spermatozoa yang
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3, 4 dan 5.
a. Apusan Darah
B. Pembahasan
pembuluh darah dan mengalir ke seluruh tubuh, tersusun dari cairan yang
disebut plasma (60-70%) terdiri dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral,
enzim, hormon, dan sisanya sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit, leukosit
individu.
Pembuatan preparat apusan darah, terlebih dahulu menusukan jarum
pada jari kiri lalu ditetesi ke kaca objek pada tetesan ketiga, setelah itu darah
tersebut diapus dengan menggunakan kaca objek lain agar terbentuk film
darah yang tipis dan rata sehingga pada waktu pengamatan di bawah
terlebih dahulu baru dicuci dengan air mengalir sebab apabila belum kering
tetapi sudah dicuci maka ketika diamati menggunakan mikroskop maka darah
akan pudar.
terdiri dari plasma darah dan korpuskula darah. Plasma darah merupakan
(sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping darah).
putih) berfungsi untuk melindungi tubuh dari benda asing seperti virus dan
b. Apusan Vagina
berbagai tingkat diferensiasi sel epitel vagina yang secara tidak langsung
Pengamatan tahap siklus estrus pada mencit (Mus muscullus L.) berdasarkan
hasil apusan vagina yang terlihat fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus.
Proestus adalah fase sebelum estrus yaitu periode dimana folikel ovarium
tumbuh menjadi folikel de graaf dibawah pengaruh hormon FSH. Fase ini
berlangsung 12 jam. Proestrus dicirikan dengan adanya leukosit dan sel epitel
berinti. Fase estrus merupakan fase dimana mencit siap kawin yang di tandai
dengan prilaku yang agresif dan keluarnya lendir. Fase estrus terlihat adanya
Fase metestrus adalah periode segera sesudah estrus, fase ini corpus
luteum tumbuh lebih cepat dari sel granulosa folikel yang telah pecah di
leukosit, sel epitel berinti dan sel terkornifikasi. Metestrus sebagian besar
estrus.
Diestrus adalah periode terakhir dan terlama siklus birahi pada ternak
dan mamalia, fase ini berlangsung selama 48 jam. Serviks menutup dan lendir
vagina mulai kabur dan lengket serta selaput mukosa vagina pucat dan otot
proestrus. Diestrus dicirikan dengan adanya sel epitel berinti, leukosit serta
adanya lendir.
c. Apusan Sperma
sebagai gamet jantan dengan sifat haploid. Spermatozoa dapat dikenal sebagai
sel hasil maturasi dari sel epitel germinal yang disebut dengan spermatogonia.
Spermatogonia terletak dalam dua sampai tiga lapisan sepanjang batasan luar
epitel tubulus. Pengamatan pada apusan sperma terlihat bagian kepala, leher
dan ekor sperma. Kepala sperma memiliki bentuk bulat, lonjong atau pipih dan
pada bagian kepala sperma terdapat komponen utama seperti inti (nukleus)
lapisan ganda, yang melapisi bagian nukleus selama tahap akhir pembentukan
dapat masuk dalam sel telur (ovum) itu di dalam pelepasan hyaluronic acid
dan dapat mencerna filamen proteoglikan dan enzim hidrolisis lain yang ikut
Ekor sperma terdiri atas tiga bagian yaitu middle piece, principal piece
dan end piece. Ekor ini memiliki fungsi untuk pergerakan menuju sel telur.
Ekor yang motil itu pada pusatnya sama seperti flagellum memiliki struktur
aksonome yang terdiri atas mikrotubul pusat di kelilingi oleh sembilan doblet
mikrotubul yang berjarak sama satu dengan yang lainnya. Penilaian kulaitas
(motilitas baik, motilitas kurang baik dan tidak motil), hal morfologi
Abnormalitas dapat terjadi pada bagian kepala, midpiece, ekor atau bagian end
piece.
V. PENUTUP
A. Simpulan
komposisi korpuskula darah yang terdiri atas sel darah merah (Eritrosit), sel
2. Cara pembuatan apusan vagina yaitu masukkan cotton bud yang sudah
dibasahi Nacl 0,9 % ke dalam vagina mencit kemudian putar searah jarum
jam secara perlahan, lalu cotton bud dioleskan secara perlahan secara
memanjang dua atau tiga baris olesan dengan arah yang sama pada kaca
B. Saran
Arios, R., Tomuka, D. dan Kristanto, E., 2014, Efektivitas Deteksi Spermatozoa
Menggunakan Pewarnaan Malachite Green, Jurnal e-Clinic (eCl), 2(2): 4-
7
Diarti, M. W., Tantos, E. Y. Dan Turmuji, A., 2016, Larutan Pengencer Alternatif
NaCl 0,9% dalam Pengecatan Giemsa pada Pemeriksaan Morfologi
Spermatozoa, Jurnal Kesehatan Prima, 10(2): 1-3
Harjanti, N., Samino, S., Indriyani, S. Dan Soewono, A., 2017, Mikroteknik
Dasar, UB PRESS, Malang.
Suci, E. N., 2015, Histologi Hasil Ulas Vagina dan Waktu Siklus Estrus Mencit
(Mus musculus) Setelah Pemberian Monosodium Glutmat (MSG),
Universitas Halu Oleo, Kendari.