Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2020
A. Data Pemodelan SAP2000
Diketahui beban yang bekerja pada suatu konstruksi (gedung kantor) terdiri dari beban
mati (DL), beban hidup (LL) dan beban angin (WL).
Beban:
Berat Mati (QDL) terdiri dari :
- Beban pelat lantai (tebal 12cm = 0,12 x 2400kg/m3) = 288 kg/m2
- Beban plafond + rangka = 18 kg/m2
- Beban sanitasi & plumbing = 30 kg/m2
- Beban M/E = 28 kg/m2
- Berat finishing (2cm = 2 x 21kg/m2) = 42 kg/m2
- Berat keramik = 24 kg/m2
Total Beban Mati (QDL) = 430 kg/m2
Beban Hidup (QLL) = 250 kg/m2
Beban Angin (WL) = 50 kg
Dimensi Struktur:
Kolom = 40cm x 40cm
Balok = 25cm x 50cm
Material:
Tulangan memanjang (BJTD40) fy = 400MPa dan fu = 550MPa
Sengkang (BJTP24) fy = 240MPa dan fu = 390MPa
Berat jenis beton 2400 kg/m3 dan Berat jenis baja 7850 kg/m3
Angka poisson beton 0,2 dan Angka poisson baja 0,3
Mutu beton (fc’ = 30 MPa)
Modulus elastisitas beton = 4700 fc’
Modulus elastisitas baja = 200000MPa
Kombinasi Pembebanan:
= 1,4DL………………………………. (1)
= 1,2DL + 1,6LL………….………….. (2)
= 1,2DL + LL + WL..…………..…….. (3)
Soal :
- Tampilkan pembebanan dan hasil analisis (Reaksi, , N, M, dan L)
- Desain penulangan struktur untuk kolom dan balok
B. Langkah – Langkah Pemodelan pada Program SAP 2000
1. Memilih satuan dan Template
Pemilihan satuan sangat penting dilakukan dalam proses input dan output,
sehingga waib diperhatikan sebelum melakukan pemodelan struktur cek terlebih
dahulu satuan yang akan digunakan karena akan memengaruhi hasil analisis struktur
pada langkah selanutnya, Kemudian pilih Template yang akan digunakan dalam
pemodelan struktur. Pilih template 2D Frames.
2. Define Grid
6. Memberi Tumpuan
Setelah frame portal dan tipe pembebanan sudah jadi, perlu adanya tumpuan yang
berfungsi untuk memberikan reaksi terhadap pembebanan (gaya luar) agar tetap
setimbang. Langkah – langkahnya yaitu:
a. Klik ujung bawah portal yang akan diberikan tumpuan karena semua akan
mendapat jenis tumpuan yang sama.
7. Input Beban
Langkah selanjutnya adalah pembebanan (pemberian gaya luar) yaitu dengan cara
sebagai berikut.
a. Klik frame antara titik A-B dan B-C yang akan diberi pembebanan merata.
b. Selanjutnya klik Assign >Frame Load >Distributed karena kita menggunakan
beban merata.
c. Ubah Load Pattern Name menjadi SIDL, kemudian klik Add > klik Absolute, isi
bagian Uniform Load dengan 430 kg/m, kemudian klik OK.
a. Klik perintah di toolbar atau klik menu Analyze > Run Analysis atau klik F5
pada keyboard.
b. Akan muncul jendela Set Load Case to Run
c. Case MODAL berfungsi untuk analisis dinamis, namun tidak terlalu berpengaruh
pada pemodelan sederhana seperti pemodelan statika ini sehingga boleh dibiarkan
berjalan (run) atau boleh juga dimatikan.
d. Kemudian klik Run Now, tunggu sampai proses selesai. Apabila proses analisis
telah berhasil, maka akan muncul deformasi dari pembebanan struktur tersebut.
e. Setelah proses analisis, kita juga akan memperoleh reaksi peletakan dan gaya
dalam, dari perancangan struktur tersebut.
Gambar 15 Tampilan Deformasi Shape Akibat Beban SIDL
c. Pada bagian Component, pilih Axial Force untuk NFD, Shear 2-2 untuk SFD dan
Moment 3-3 untuk BMD. Dan jangan lupa Case/ Combo Name Harus posisi
1,2DL+1,6LL/ 1,2DL+1LL+1WL/ 1DL.
d. Setelah diklik OK, maka akan ada tampilan sebagai berikut:
1) Axial Force (NFD)
Untuk melihat kebutuhan tulangan dan kebutuhan luas penampang kita harus
running CONCRETE DESIGN
Gambar 34 Tampilan Longitudinal Reinforcing Area
Klik kanan pada salah satu frame