KONSEP MEDIS
A. Definisi
karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai kepada label
B. Etiologi
1
3. Proses penghacuran eritrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolisis).
2) Anemia sidroplastik
1) Anemia aplastik
2) Anemia mieloptisik
4) Anemia diseritropoietik
kronik
4. Anemia hemolitik
2
1) Gangguan membran eritrosit (membranopati)
G6PD
3) Gangguan hemoglobin
a) Thalassemia
3) Lain-lain
yang komplek
2) Thalassemia major
4) Anemia sideroblastik
27-34 pg
2) Anemia aflastik
3
4) Anemia akibat penyakit kronik
1) Bentuk megaloblastik
C. Manifestasi klinis
a. Pusing
b. Mudah berkunang-kunang
c. Lesu
d. Aktivitas kurang
e. Rasa mengatuk
f. Susah konsentrasi
g. Cepat lelah
4
a. Perdarahan berulang/ kronik pada anemia pasca pendarhan, anemia
defisiensi besi.
3. Pemeriksaan fisik
jantung.
3) Hemolotik:ikterus, splenomegali
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratrium
a. Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada tahap awal
5
b. Pemeriksaan darah seri anemia; hitung leukosit, trombosit, laju
berikut ini:
elektrforesis hb.
sitokimia
4. Pemeriksaan sitogenetik
E. PENATALAKSANAAN
6
Penatalaksanaan anemia ditujukn untuk mencari penyebab
1. Anemia aplastik
sendirinya
5. Anemia megaloblastik
7
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12,
injeksi IM.
mg/hari
secara IM
darurat diberikan cairan intervena dengan cairan infus apa saja yang
tersedia.
7. Anemia hemolitik
hemolisis
oksigen ke paru
8
2. Ketidakefektipan verkusi epsisir jaringan priver b.d penurunan
G. Discharg planning
dokter.
3. Makan makanan yang tingi asam folat dan vitamin B12 seperti ikan
jeruk,biji-bijian.
asam folat.
resiko kecacingan
9
6. Hindari pemaparan berlebihan terhadap minyak, insektisida, zat kimia
faktor penyebab
infeksi
10
H. Patofisiologi
Peningkatan kontraktilitas