Anda di halaman 1dari 10

Nama: A.

Novita Rahma Sari

Nim: 1722221

Tugas 1: Membuat Resume atau Catatan Tentang Metode Dan teknik Pengambilan
Keputusan

1.) Pengertian Keputusan Dan Pengambilan Keputusan


- Pengertian Keputusan Menurut Beberapa Ahli:
1. Menurut Ralph C. Davis, Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapi dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti
terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus bisa menjawab pertanyaan
tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan.
Keputusan bisa juga berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat
menyimpang dari rencana semula.
2. Menurut Mary Follet, Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
Jika semua fakta dari situasi tersebut bisa didapatkannya dan semua yang
terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukum ataupun
ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang
tinggal dilaksanakan namun itu merupakan wewenang hukum situasi.
3. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH, Keputusan adalah suatu
pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu problem atau masalah
untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi
masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.
- Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Para Ahli:
1. Menurut George R.Terry, Pengambilan Keputusan adalah pemilihan
alternative perilaku tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.
2. Menurut S.P.Siagian, Pengambilan Keputusan adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
3. Menurut James A.F.Stoner, Pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
2.) Hakikat Dan Pentingnya Pengambilan Keputusan
- Hakikat Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
a. Menurut Prayudi AtmosudirdjoPengambilan keputusan
(Decisions Making, Besluitneming ), merupakan suatu proses
dan berlangsung dalam suatu system, walaupun merupakan
suatu keputusan atau disisi pribadi sekalipun yang
menyangkut suatu masalah pribadi pula.Hal tersebut perlu
disadari agar kita dapat berhasil didalam daya upaya
mengembangkan kemampuan kita untuk mengambil disision
mengenai problema-problema yang menghendaki suatu
keputusan dari kita.Makin mampu kita mengenali masalah-
masalah yang selalu akan kita jumpai di dalam perjalanan
menuju kemajuan dalam hidup, dan makin mampu kita
mengatasi atau memecahkan masalah-masalah tersebut,
maka akan besar serta cepatlah sukses akan dicapai.
b. Menurut J. SalusuKehidupan sehari-hari seorang eksekutif,
manajer, kepala, ketua, direktur, rector,bupati, gubernur
,menteri, presiden, atau pejabat apapun, sesungguhnya adalah
kehidupan yang selalu bergummul dengan
keputusan.Sebagian besar dari waktunya harus dicurahkan
pada penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan.Seringkali ia merasa hampa apabila dalam satu
hari tidak mengambil satu keputusan.
- Pentingnya Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju
mundurnya suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu
organisasi banyak ditentukan oleh pengambilan keputusan
sekarang.Pentingnya pengambilan keputusan dilihat oleh
Mintzberg (1979), dari segi kekuasaan untuk membuat
keputusan,yaitu apakah mengikuti pola sentralisasi atau
desentralisasi.Berbeda dengan Mintzberg, Weber (1969),
memberi perhatian pada pengambilan keputusan dari sudut
kehadirannya, yaitu tempat adanya teori pengambilan keputusan
administrative, kita tidak dapat mengerti, apalagi mengenalkan
tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat
menyempurnakan efektivitas manajemen.
3.) Tingkat-tingkat dan Klasifikasi Keputusan
- Tingkat-tingkat Keputusan
1. Keputusan Otomatis (Automatic Decisions), Keputusan yang
dibuat dengan sangat sederhana, meski sederahan informasi
tetap diperlukan.
2. Keputusan berdasar informasi yang diharapkan (Expected
Information Decision), tingkat informasi mulai sedikit
kompleks artinya informasi yang ada sudah memberi aba-aba
untuk mengambil keputusan. Tetapi keputusan belum segera
diambil karena informasi tersebut perlu dipelajari.
3. Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor weighting
decisions), informasi-informasi yang telah dikumpulkan
dianilisis lalu dipertimbangakn dan dipertimbangkan dan
diperhitungkan sebelum keputusan diambil.
4. Keputusan berdasarkan ketidakpastian gada ( Dual
Uncertainty Decisions) artinya, semakin luas ruang lingkup
dan semakin jauh dampak dari suatu keputusan, semakin
banyak informasi yang dibutuhkan semakin tinggi
ketidakpastian.
- Klasifikasi Keputusan
1. Keputusan Terpogram, adalah tindakan menjatuhkan pilihan
yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dan
organisasi. Biasanya menyangkut pemecahan masalah-
masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan
pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Biasanya langkah-langkah dan prosedur yang perlu ditempuh
telah dituangkan dalam buku pedoman, yang biasanya
terdapat dalam organisasi yang dikelola scara rapi.
2. Keputusan tidak terpogram, adalah biasanya diambil dalam
usaha memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah
dialamai sebelumnya, tidak bersifat repetitif (berulang-ulang),
tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan
dampaknya, sebagai akibat keadaan demikian keadaan
demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik
pemecahan yang sudah terbukti efektif dimasa lalu, baik
karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk
mendefenisikan hakikatnya secara tepat.
4.) Berbagai Kategori Keputusan
a. Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan
lengkap, maka keputusan dikatakan dalam situasi ada kepastian. Dalam
keadaan pasti kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari setiap tindakan. 
Misalnya, di dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keputusan yang kita
ambil dalam situasi ada kepastian. Kita tahu persis arah kemana kita harus
pergi untuk menemui dokter pribadi, tempat biasa nongkrong, restoran favorit
dan sudah terbayang hasil keputusan yang akan kita peroleh sesuai dengan
apa yang kita putuskan seperti obat yang mujarab, hal yang menyenangkan,
serrta makanan yang lezat.
b. Keputusan dalam keadaan ada risiko (risk)
Risiko terjadi jika hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui
kepastiaanya akan tetapi diketahui nilai kemungkinan (probability). Misalnya
anda ingin memutuskan membeli barang , setiap barang dibungkus rapi
sehingga anda tidak tahu mana yang bagus, mana yang cacat/rusak.Tetapi
seandainya penjual barang tersebut jujur dan anda diberitahu barangnya ada
10 buah dan yang rusak 9 buah. Kemudian anda harus memutuskan jadi
membeli atau tidak. 
c. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambilan keputusan kalau hasil
keputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan diputuskan belum
pernah terjadi sebelumnya. Misalnya anda baru mengenal seseorang, dia
meminjam uang anda sebesar 500.000 untuk modal usaha. Anda sama
sekali tidak mengenal orang itu, maka seandainya anda berikan uang
sebanyak yang ia inginkan, anda tidak tahu sama sekali berapa
probabilitasnya bahwa orang tersebut akan mengembalikan uang yang
dipinjamnya tepat pada waktunya.
d. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih
saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi kompetitif. Contohnya kalau
pengambil keputusan A memperoleh keuntungan dari suatu tindakan yang
dia lakukan, hal itu hanya mungkin terjadi oleh karena pengambil keputusan
lainnya, yaitu B, juga mengambil tidakan tertentu. Keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik secara
positif maupun negative.
5.) Metode Pengambilan Keputusan
1. Dipergunakannya metode Laplace (proses pengambilan keputusan dengan
asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai adalah sama besarnya).
Sehubung dengan metode Laplace ini Kamaluddin mengatakan " menurut
kriteria ini, kondisi masa depan dipandang mempunyai beberapa kejadian
dengan nilai kemungkinan yang sama untuk masing-masing peristiwa. Jika
ada 3 kemungkinan masa depan akan masing-masing peristiwa memiliki
peluang 1/3 dari seluruh peristiwa yang mungkin akan terjadi.
2. Metode maximax (proses pengambilan keputusan dengan hanya
mengutakan hasil yang paling optomistik dan mengabaikan sisi lain yang
mungkin terjadi),
3. Metode maxmin (proses pengambilan keputusan dengan memilih alternatif
yang minimalnya paling besar),
4. Metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil
keputusan yang maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan
pertandingan),
5. Metode realisme (proses pengambilan keputusan dengan menggabungkan
metode maximax dan maxmin. 

6.) Tehnik Pengambilan Keputusan


1. Operation Riset, dengan menggunakan metode-metode scientific
(yang meliputi teknik-teknik matematis) dalam analisis dan
pemecahan suatu masalah tertentu.
2. Linear Programming, dengan menggunakan rumus-rumus
matematika yang disebut juga faktor-faktor analisis.
3. Gamming War Games, dengan teori yang biasanya digunakan untuk
menentukan strategi
4. Probability, dengan teori kemungkunan yang dapat diterapkan pada
kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah
keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan
5. Ranking and statistical Weighting, dengan cara:
● Melokalisasi berbagai faktor yang akan mempengaruhi
keputusan terakhir
● Menimbang fakto-faktor yang dapat dibandigkan dan yang
tercakup di dalam setiap alternatif scientific management, dengan
pemeriksaan yang logis, yang mengarah pada keputusan yang
efektif.

7.) Teori-teori Pengambilan Keputusan


1. Teori Rasional Komprehensif
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu
yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya
dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu
sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah)
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman
pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan
prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti
secara saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk
menentukan prioritas.
e.  Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai
tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan
2.   Teori Inkremental
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris
yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang
saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan
beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan
pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang
berbeda secara inkremental atau marjinal
c.  Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi
mengenahi sebab dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di
redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan
untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan
sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat
ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang
tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik
terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan
guna mengambil keputusan.
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu
seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai
Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu
pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat
fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan
inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan
bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-
keputusan itu tercapai.
8.) Pengambilan Keputusan Birokrat
Peranan birokrat dalam pembuatan keputusan yaitu : birokrat adalah anggota
dari suatu birokrasi yang menjalankan tugas-tugas administrasi dari sebuah
organisasi yang seringkali merupakan cerminan atas kebijakan organisasinya dalam
bentuk ukuran besar maupun ukuran kecil.
Peranan birokrat dalam pembuatan atau pengambilan keputusan yaitu dimana para
birokrat telah diperintahkan. Didalam negara - negara yang berkembang semuanya
telah di atur dan memberikan suatu prioritas kegiatan atau penyelenggaraan untuk
pembangunan nasional, hal ini adalah proses pembuatan suatu keputusan yang
sangat aktual dengan yang formal. Jadi, pada kenyataannya birokrat memang
merupakan bagian dari para pembuat keputusan yang tentu saja berperan penting.

9.) Pengambilan Keputusan Etis

Keputusan etis merupakan salah satu keputusan yang harus dibuat oleh setiap
profesional yang mengabdi pada suatu bidang pekerjaan tertentu, baik dibidang
pendidikan, akuntansi, pemasaran dan agama. Dalam kehidupan zaman
sekarang terjadi beberapa kasus penyimpangan etika, khususnya disini etika
kristen maka dari itu dibutuhkan pengambilan keputsan etis untuk menyelasikan
beberapa kasus-kasus penyimpangan dalam pengambilan keputusan etis dari
berbagai faktor-faktor yang ada didalamnya. Faktor karakteristik individu yang
mempengaruhi pengambilan keputsan etis antara lain tahapan perkembangan
moral.

10.) Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan


● Pemecahan masalah, Kepner-Tregoe melihat pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan melalui suatu langkah dalam proses yang
rasional. Adapun langkah dalam pemecahan masalah dapat diartikan
sebagai suatu proses dari mengamati dan pengenalan serta usaha
mengurangi perbedaan antara situasi sekarang dengan yang akan
datang (LAN RI 2008, Pemecahan Masalah dan Pengambilan
Keputusan).
● Pengambilan Keputusan, adalah proses memilih suatu alternatif cara
bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut
untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Suatu aturan
kunci dalam pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat
sudah diselesaikan, keputusan harus dibuat (Brinckloe,1977). Dengan
kata lain, keputusan mempercepat diambilnya tindakan, mendorong
lahirnya gerakan dan perubahan (Hill,1979).
       Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai proses memilih
tindakan dari beberapa alternatif untuk mencapai tujuan/sasaran (proses
mengakhiri suatu masalah).
       Oleh karena itu ’Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan’
dapat diartikan sebagai suatu proses identifikasi, mencari penyebab,
pemilihan alternatif dan mengantisipasi hambatan yang mungkin
menghalangi terlaksananya keputusan.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memberikan gambaran
secara teoritis dan realistis, bagaimana cara membuat suatu keputusan.
Ragam dalam pengambilan.

11.) Problem Solving

Menurut Anderson: sebagai sebuah prosesyang diawali dengan


pengamatan perbedaandiantara keadaan aktual dengan keadaan
yangdiinginkan, yang kemudian dilanjutkan denganlangkah memperkecil
atau menghilangkanperbedaan tersebut.

12.) Model Penyelesaian Masalah Secara Kreatif


1. Teknik kreatif tingkat 1
a. Memberikan Pemanasan
Untuk menumbuhkan  iklim atau suasana kreatif dalam kelas yang
memungkinkan siswa untuk membuka dirinya, merasa bebas dan aman
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, guru perlu melakukan
“pemanasan” atau warming up, seperti yang dilakukan seseorang
sebelum berenang, hanya saja disini pemanasannya adalah secara
mental. Jika sebelumnya siswa didalam kelas dituntut untuk mengerjakan
berbagai tugas yang sangat terstruktur, seperti mengulang apa yang
telah diucapkan guru, menghafal nama-nama kota, mengerjakan tugas-
tugas yang hanya mempunyai satu jawaban yang benar, seperti pada
berhitung atau matematika, maka siswa memerlukanswitch mental dari
proses pemikiran  produktif dan konvergen ke proses pemikiran divergen
dan imajinatif.
b. Sumbang Saran (Brainstorming)
Menurut Shallcross dalam Utami Munandar (2009: 196-198), teknik sumbang saran
dikembangkan oleh Alex F. Osborn merupakan teknik yang ampuh untuk
meningkatkan gagasan jika diajarkan dan diterapkan dengan tepat.Osborn
c. Pertanyaan yang memacu (Idea Spurring Questions)
Teknik ini disebut dengan daftar periksa (Checklist), dikembangkan oleh Alex
Osborn dengan tujuan meningkatkan gagasan. Pertanyaan-pertanyaan Osborn yang
berupa “kata kerja manipulatif” membantu seseorang dalam mengembangkan
gagasan kreatif dengan melihat hubungan-hubungan baru, memanipulasi informasi
dan gagasan untuk menghasilkan ide-ide yang orisional.
2. Teknik Kreatif Tingkat II
a.      Synectics

Menurut Feldhusen & treffinger dalam Utami Munandar (2009:


200) TeknikSynectics dikembangkan oleh William J.J. Gordon dan
merupakan teknik berpikir kreatif yang menggunakan analogi dan metafor
(kiasan) untuk membantu pemikir menganalisis masalah dan
mengembangkan berbagai sudut tinjau. Tidak memerlukan peralatan,
kecuali kertas atau papan tulis untuk mencatat ide-ide. Langkah pertama
adalah merumuskan masalah yang ditulis dipapan tulis agar semua dapat
melihatnya. Kegiatan selanjutnya berlangsung dengan seluruh kelas
dipimpin oleh guru atau dalam kelompok kecil dipimpin oleh siswa.

b.      Futuristics
Mengajar dengan pandangan masa depan (futuristics point of
view) amat penting agar siswa berbakat kelak dapat menggunakan
kemampuan mereka untuk membantu mencipta masa depan.
Pendekatan dengan menggunakanFuturistics dengan siswa berbakat
agar berbeda dari yang digunakan kebanyakan guru dikelas biasa. Dalam
mengajar Futuristics dipandang sebagai suatu falsafah mengajar yang
menggunakan sudut tinjau Futuristics (masa depan).

3. Teknik kreatif tingkat III


a.   Pemecahan masalah secara kreatif (oleh Parnes)
Proses pemecahan masalah meliputi lima langkah yaitu: menemukan
fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan
solusi, dan menemukan penerimaan. Tahap pertama didahului
dengan ungkapan pemikiran dan perasaan mengenai masalah yang
dirasakan mengganggu (mess) tetapi masih samar-samar (mess and
fuzzy problem ).
b.   Proses Lima Tahap (oleh Shallcross)
Kreatifitas primer  ialah proses pemecahan masalah secara alamiah
oleh pikiran kita. Karena pemikir tidak menyadari bahwa terjadi suatu
proses, sedangkan pada kreatifitas sekunder ada peningkatan
kesadaran dalam pemecahan yang berlangsung melalui beberapa
tahapan.
Tugas 2: Contoh surat keputusan birokrasi/perusahaan

Maju Jaya
Jl. Belimbing 198, Yogyakarta
Telp. 7656789 Fax. 09840987
Surat Keputusan
No. 394/SK/Des/2019
Berdasarkan penilaian kami terhadap kinerja saudara Ari Sulistyo dari masa percobaan
mulai bekerja hingga masa kerja terakhir, maka kami memutuskan bahwa:
Terhitung mulai tanggal 12 Desember 2019,  Saudara Ari Sulistyo diangkat menjadi
karyawan CV. Maju Jaya sebagai manager divisi pemasaran. Berikut adalah tanggung
jawab dan hak yang akan Anda tanggung dan dapatkan:
1. Melakukan penjualan produk yang diproduksi maupun didistribusikan oleh CV.
Maju Jaya
2. Mengunjungi outlet maupun kantor cabang secara rutin untuk melakukan
inspeksi
3. Menerima gaji sebesar Rp3.000.000 per bulan
4. Berusaha mencapai target penjualan sirup buah melon sebanyak 300 botol
setiap bulannya
5. Menerima penghasilan tambahan berupa bonus yang sesuai dengan jumlah
penjualan yang bisa ditingkatkan.

Demikian surat pengangkatan yang kami terbitkan dan bisa dilaksanakan sebaik
mungkin.
Ditetapkan di Yogyakarta

Pada Tanggal 10 Desember 2019


Mengetahui,
Pimpinan CV. Maju Jaya

Anda mungkin juga menyukai