PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
intracerebral sehinga darah keluar dari pembuluh darah kemudian masuk ke dalam
menyumbang 10% dari semua stroke dan berhubungan dengan 50% kasus kematian
dua kali lebih banyak dibanding perdarahan subarakhnoid (PSA) dan lebih berpotensi
menyebabkan kematian atau disabilitas dibanding infark serebri atau PSA.2 Di dunia,
insidensi perdarahan intraserebral 10-20 kasus per 100.000 penduduk dan meningkat
seiring dengan bertambahnya umur. Kejadian perdarahan intraserebral 15% dari total
stroke akut, meskipun terdapat perbedaan insidensi berdasarkan ras dan etnik.
Dilaporkan kejadian stroke lebih tinggi pada orang asia dan orang kulit hitam.
Menurut data epidemiologi di Indonesia 50% pasien yang di rawat di bangsal saraf
adalah pasien stroke dan kurang lebih 5% nya meninggal karena stroke. Kejadian
stroke iskemik akut di RSUP Dr. Sardjito dilaporkan 70% sedangkan stroke
perdarahan 30%. Angka kematian pada stroke iskemik sebesar 9,3% dan stroke
perdarahan 14,4%.3
Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke pada usia muda
adalah riwayat hipertensi, riwayat keluarga dan tekanan darah sistolik. Sedangkan
1
faktor yang tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stroke usia
muda adalah jenis kelamin, kelainan jantung, kadar gula darah sewaktu, kadar gula
darah puasa, kadar gula darah PP, total kadar kolesterol darah dan total trigliserida. 4
faktor risiko kejadian stroke pada usia muda adalah perilaku merokok,
bahwa insiden stroke lebih tinggi terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.5
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian laporan ini ialah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
C. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai sarana untuk mengetahui dan
2
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PRIBADI
NAMA : BP
JENIS KELAMIN : Laki-laki
USIA : 60 Tahun
SUKU BANGSA : Minahasa/ Indonesia
AGAMA : Kristen Protestan
STATUS : Menikah
TGL MASUK : 3 Mei 2019
TGL KELUAR : Mei 2019
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA : Penurunan kesadaran
Penurunan kesadaran secara mendadak 1 jam SMRS. Awalnya os setelah
hemodialisa. Ada bicara pelo, ada muntah 2 kali, ada keluhan nyri kepala.
BAB biasa, BAK sedikit. Riwayat batu ginjal dengan perencanaan operasi
tetapi tertunda. Kelemahan anggota gerak sebelah kiri.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : berat
Kesadaran : coma
Tekanan darah : 196/104mmHg N: 78x/mnt R:18x/mntt Sb: 36,70
BB: 70kg TB; 170cm
Kepala : Konjungtiva Anemis +/+
Pupil bulat isokor 4mm/3mm
Leher : Normal
Thoraks : Paru : Sp.vesikuler, Rh +, Wheezing
3
Jantung : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-)
4
DIAGNOSIS
Penurunan Kesadaran
ICH region temporal dextra vol 100 cc, SAH spontan, Hipertensi grade II
PENATALAKSANAAN
NACL 0,9 % 500ml
Asam Folat 400 mg
Amplodipin 10 mg
Ranitidin 50mg
Ceftriasone 2g
Asam tranexamat 1g
Paracetamol 500 mg
Lacnulac 30cc
Nocardipin 60 mg
Dexametason 5mg
5
Leukosit : 16,5 N = 4,0-10,0
Ureum : 135 mg / dl N = 10 – 40
LEMBAR FOLLOW UP
6
3/5/2019 S: Penurunan A : ICH P : Bed Rest
Kesadaran temporal elevasi 30
O: KU: berat Kes: dextra Mobilisasi miring
Koma vol.100cc H-1 kaki tiap 2 jam
TD : 160/80 Epilepsi 02 adekuat 10-12
GCS : E1 M1 V- spontan H-1 IVFD Nacl 0,9 %
Pupil anisokor 6/4 HM grade I + 10 mg
mm RCL -/- RCTL-/- Nicardipin mulai
TRM KK – tetes 50 tetes
Nervus Cranialis :
Kesan Parase N. III
UMN Sinistra
St. Motorik : TO
RF +/+/+ +/+/+
+/+ +/+
RF - -
- -
St. otonom : BAK via
kateter
7
St. sensorik ;tidak ada
St. motorik : TO
RF +/+/+ +/+/+
+/+ +/+
RF - -
- -
St. sensorik ;tidak ada
St. otonom : BAK via
kateter
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Intra Cerebral Hematom adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak
biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis
indikasi dilakukan operasi jika Single, Diameter lebih dari 3 cm, Perifer, Adanya
substansi otak. Hemorragi ini biasanya terjadi dimana tekanan mendesak kepala
sampai daerah kecil dapat terjadi pada luka tembak ,cidera tumpul6
Intra Cerebral Hematom (ICH) merupakan koleksi darah focus yang biasanya
pembuluh darah dalam jaringan fungsi otak atau kadang kerena cidera tekanan
.ukuran hematom bervariasi dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter dan
Intra secerebral hematom adalah pendarahan dalam jaringan otak itu sendiri .
hal ini dapat timbul pada cidera kepala tertutup yang berat atau cidera kepala
terbuka .intraserebral hematom dapat timbul pada penderita strok hemorgik akibat
9
B. Etiologi dan faktor risiko
1. Usia
2. Hipertensi
Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling penting dan merupakan faktor
Cerebral Amyloid Angiopati merupakan faktor risiko yang jarang terjadi dari
penderita usia lanjut. Gambaran patologi yang utama adalah deposit protein
amiloid pada media dan adventitia dari arteri leptomeningeal, arteriol, kapiler
(AAICH)7
10
5. Cerebral Microbleeds
Dengan menggunakan MRI Gradient Echo untuk mendeteksi lesi yang kecil,
fungsi hati7
8. Pengguna Tembakau
C. Panofisiologi
ICH primer biasa terjadi pada kapsul internal dan hematoma meluas
kemedialkesubstansi kelabu dalam dan kelateral melalui substansi putih yang relatif
11
aseluler korona radiata. Pembuluh yang ruptur adalah satu dari arteria perforating
kecil yang meninggalkan arteria serebral media dekat pangkalnya dikarotid internal
aneurismal yang sangat kecil yang diduga rupturnya menjadi sumber perdarahan.
Lebih jarang perdarahan terjadi pada fossa posterior yang dimulai pada pons atau
hemisfer serebeler. ICH akut sering terjadi saat atau setelah latihan fisik. Sekitar
defisit maksimal saat datang kerumah sakit. Penurunan kesadaran terjadi pada 60%
dan duapertiganya jatuh kedalam koma. Nyeri kepala dan mual dengan muntah
terjadi pada 20-40% kasus. Gejala ini karena peninggian TIK akibat perdarahan.
Kejang kurang umum terjadi, sekitar 7-14%. Gejala dan tanda lainnya tergantung
ukuran dan lokasi spesifik dari bekuan darah. Perubahan pupil terjadi akibat ancaman
herniasi unkal lobus temporal akibat peninggian TIK dan pergeseran garis tengah8.
1. Kerusakan otak yang nyata terjadi pada saat perdarahan. Ini terutama pada
kasus dimana hematoma meluas kemedial dan talamus serta ganglia basal
rusak.
12
hipertensif dan biasanya dalam eksaserbasi akut dari hipertensinya pada saat
datang.
Pria terkena 5-20% lebih sering dari wanita dan 75-90% terjadi antara usia 45-75
tahun. Pasien dengan koagulopatia lebih berisiko terhadap PIS seperti juga penderita
platelet kurang dari 20.000, penyakit hati, leukemia, dan obat-obat seperti amfetamin
ICH terjadi pada teritori vaskuler arteria perforating kecil seperti lentikulostriata
pons. Karenanya kebanyakan terjadi pada struktur dalam dari hemisfer serebral.
lateral dari arteria serebral media yang mencatu putamen. ICH merupakan sekitar
10% dari semua strok. Seperti dijelaskan diatas, ia disebabkan oleh perdarahan
arterial langsung ke parenkhima otak. Ruptur vaskuler dikira terjadi pada aneurisma
milier kecil, dijelaskan oleh Charcot dan Bouchard 1868, dan pada arteria
lipohialinotik yang sering tampak pada otopsi pasien dengan hipertensi. Minoritas
amyloid serebral, atau tumor. Glioblastoma adalah tumor otak primer yang paling
D. Manifestasi Klinis
13
Intracerebral hemorrhage mulai dengan tiba-tiba. Dalam sekitar setengah orang,
hal itu diawali dengan sakit kepala berat, seringkali selama aktifitas. Meskipun
begitu, pada orang tua, sakit kepala kemungkinan ringan atau tidak ada. Dugaan
gejala terbentuknya disfungsi otak dan menjadi memburuk sebagaimana peluasan
pendarahaan8.
Beberapa gejala, seperti lemah, lumpuh, kehilangan perasa, dan mati rasa,
seringkali mempengaruhi hanya salah satu bagian tubuh. orang kemungkinan tidak
bisa berbicara atau menjadi pusing. Penglihatan kemungkinan terganggu atau hilang.
Mata bisa di ujung perintah yang berbeda atau menjadi lumpuh. Pupil bisa menjadi
tidak normal besar atau kecil. Mual, muntah, serangan, dan kehilangan kesadaran
adalah biasa dan bisa terjadi di dalam hitungan detik sampai menit. Menurut Corwin
(2009) manifestasi klinik dari dari Intra cerebral Hematom yaitu8 :
a. Kesadaran mungkin akan segera hilang, atau bertahap seiring dengan
membesarnya hematom.
b. Pola pernapasaan dapat secara progresif menjadi abnormal.
c. Respon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal.
d. Dapat timbul muntah-muntah akibat peningkatan tekanan intra cranium.
e. Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan
motorik dapat timbul segera atau secara lambat.
E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dari Intra Cerebral Hematom menurut Sudoyo (2006)
adalah sebagai berikut :
a. EKG
b. Ct scanning
c. MRI
d. Thorax photo
e. Laboratorium
F. Penatalaksanaan
14
Pendarahan intracerebral lebih mungkin menjadi fatal dibandingkan stroke
ischemic. Pendarahan tersebut biasanya besar dan catastrophic, khususnya pada orang
yang mengalami tekanan darah tinggi yang kronis. Lebih dari setengah orang yang
mengalami pendarahan besar meninggal dalam beberapa hari. Mereka yang bertahan
hidup biasanya kembali sadar dan beberapa fungsi otak bersamaan dengan waktu.
Meskipun begitu, kebanyakan tidak sembuh seluruhnya fungsi otak yang hilang9.
Pengobatan pada pendarahan intracerebral berbeda dari stroke ischemic.
Anticoagulant (seperti heparin dan warfarin), obat-obatan trombolitik, dan obat-
obatan antiplatelet (seperti aspirin) tidak diberikan karena membuat pendarahan
makin buruk. Jika orang yang menggunakan antikoagulan mengalami stroke yang
mengeluarkan darah, mereka bisa memerlukan pengobatan yang membantu
penggumpalan darah seperti19 :
a. Vitamin K, biasanya diberikan secara infuse.
b. Transfusi atau platelet. Transfusi darah yang telah mempunyai sel darah dan
pengangkatan platelet (plasma segar yang dibekukan).
c. Pemberian infus pada produk sintetis yang serupa pada protein di dalam
darah yang membantu darah untuk menggumpal (faktor penggumpalan).
15
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
BP, usia 66 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran secara
mendadak 1 jam SMRS. Awalnya os kejang setelah hemodialisa. Ada bicara pelo,
ada muntah 2 kali, ada keluhan nyri kepala. BAB biasa, BAK sedikit . Kelemahan
anggota gerak sebelah kiri. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang terdapat lesi di
16
Daftar Pustaka
17