Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Manufaktur merupakan salah satu perguruan tinggi di Bandung yang fukus
bergerak di bidang industri manufaktur dengan mengedepankan kompetensi atau skill kepada
para mahasiswanya sehingga diharapkan ketika sudah lulus nanti sudah siap untuk terjun ke dunia
industri. Dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, Polman memiliki program mata kuliah
khusus untuk para mahsiswanya. Program tersebut adalah Program Praktik Industri (PPI) yang
diberikan kepada mahsiswa D3 dan D4 dengan durasi kurang lebih 20 minggu. Untuk program D3
diberikan pada semester 5 dan program D4 diberikan pada semester 6. Program ini menjadi syarat
kelulusan untuk mahasiswa yang menjalankan perkuliahan di Politeknik Manufaktur Bandung.

Dalam pelaksanaannya mahasiswa langsung diserahkan kepada masing-masing


perusahaan yang ditempatinya, dalam hal ini dilibatkan dalam proses produksi yang berlangsung
di indsutri tersebut. Sehingga diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan merasakan
bagaimana kondisi lingkungan industri serta atmosfer dunia kerja. Hal tersebut sangat penting
karena mampu menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam dunia industri
manufaktur serta menjadi modal dalam menghadapi dunia kerja ketika sudah lulus nanti.

Laporan akhir Program Praktik Industri (PPI) ini dibuat penulis untuk melaporkan kegiatan
yang dilakukan dan ilmu yang didapat selama menjalankan Program Praktik Industri (PPI) di CV
Pudak Scientific dengan berbekal kemampuan dan ilmu yang telah diperoleh selama lima
semester masa perkuliahan di Politeknik Manufaktur Bandung.

1.2 Ruang Lingkup Kajian


Mengingat pelaksanaan Program Praktik Industri (PPI) ini yang cukup singkat maka penulis
membatasi objek pengamatan dan masalah yang meliputi:
a. Profil CV Pudak Scientific,
b. Kegiatan yang telah dilakukan selama PPI di CV Pudak Scientific,
c. Ilmu apa saja yang telah terimplementasikan selama PPI di CV Pudak Scientific, dan
d. Ilmu yang didapatkan selama PPI di CV Pudak Scientific.

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah :
 Memberikan data profil CV Pudak Scientific serta bidang yang digelutinya.
 Melaporkan hasil kegiatan PPI selama 20 minggu di CV Pudak Scientific.
 Memaparkan kontribusi penulis selama PPI di CV Pudak Scientific.

Manfaat yang didapat dari laporan ini adalah :

 Menajadi bahan evaluasi bagi penulis, institusi Politeknik Manufaktur Bandung, dan
perusahaan tempat penulis menjalankan PPI.
 Mendapatkan gambaran kegiatan PPI yang dilaksanakan di CV Pudak Scientifik untuk
dijadikan referensi kedepannya.
 Menjadi bahan dokumentasi kegiatan PPI penulis.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan oleh penulis antara lain :
a. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan melakukan interaksi taya jawab dan diskusi dengan
karyawan yang berhubungan langsung dengan penulis.
b. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan.
c. Metode Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data atau informasi perusahaan yang
terkait dalam penulisan makalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan


Laporan akhir PPI ini terdiri dari enam bab, ditambah dengan lampiran dan daftar pustaka
yang disusun sebagai berikut :
 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang dibuatnya laporan, ruang lingkup kajian, tujuan
dan manfaat penulisan laporan, metode pengumpulan data dalam menyelesaikan
penulisan laporan ini, dan sistematika penulisan.

 BAB II PROFIL PERUSAHAAN


Bab ini akan membahas tentang profil dan sejarah singkat CV Pudak Scientific, produk dan
fasilitas, visi dan misi perusahaan, struktur perusahan.

2
 BAB III LINGKUP PEKERJAAN
Bab ini akan membahas tentang pekerjaan yang penulis lakukan, tempat dan waktu
penulis menjalankan Program Praktik Industri (PPI), serta persentase kegiatan yang dilakukan
penulis selama menjalankan Program Praktik Industri (PPI).
 BAB IV KEGIATAN SELAMA PPI
Bab ini akan membahas tentang seluruh kegiatan yang penulis lakukan selama
menjalankan Program Praktik Industri (PPI).
 BAB V TINJAUAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
Bab ini akan membahas tentang bagaimana manajemen industri, teknik supervisi, dan
pengendalian proses produksi berdasarkan observasi dan pengalaman interaksi di lingkungan
perusahaan.
 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan dan saran.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Penjelasan Umum CV Pudak Scientific


Pudak adalah nama salah satu jenis bunga yang sangat harum baunya dan umumnya
tumbuh di pulau Jawa.
Pudak Scientific didirikan pada tahun 1978 di Bandung. Bandung adalah sebuah kota yang
majemuk dan kondusif, dan menjadi tempat berbagai jenis industry berat dan ringan, sekolah-
sekolah umum berkualitas, universitas ternama dan juga lembaga penelitian yang pada akhirnya
mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
Sejak awal, Pudak Scientific memiliki tujuan untuk menadi mitra terpercaya dalam bidang
alat pendidikan. Kami melakukan pengembangan, produksi, dan distribusi berbagai jenis produk
alat peraga pendidikan untuk jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/ SMK, hingga
universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.
Menempati area seluas 3.2 hektar dan bangunan seluas 12.000 m2 untuk kegiatan
administrasi, fasilitas produksi, gudang, dan departemen R&D, 1000 orang staff dan tenaga ahli
kami dikombinasikan dengan teknik produksi dan manajemen yang modern yang menghasilkan
produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Logo perusahaan CV Pudak Scientific

Bangunan perusahaan tampak depan Karyawan Produk

4
2.2 Alamat Perusahaan

 Kantor Pusat
Jl. Pudak no.4 Bandung 40113 Jawa Barat, Indonesia
Telp : 022-7231046
Fax : 022-7207252
 Work Shop
Jl. Mekar Raya kav.12 Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

2.3 Sejarah Singkat

Tahun 1979

Menggunakan bangunan seluas 600 m2 sebagai workshop sederhana dengan fasilitas mesin bekas
dan instrument yang terbatas.

Tahun 1980

Dibentuk divisi kayu dan elektronika untuk mendukung pengembangan produk.

Tahun 1981

Divisi gelas dimulai dengan beberapa orang pengrajin gelas, untuk memenuhi permintaan yang
terus meningkat dari konsumen.

Tahun 1982

Pengembangan lanjutan dengan adanya divisi plastic, dimana penggunaan plastik mulai
menggantikan komponen kayu dan logam.

Tahun 1984

Bangunan workshop baru seluas 800 m2 untuk menambah kapasitas produksi yang makin
meningkat dengan adanya permintaan berbagai jenis alat peraga sains untuk sekolah dasar dan
sekolah menengah.

Tahun 1987

Workshop baru seluas 1000 m2 didirikan untuk memperluas kapasitas produksi sejalan dengan
adanya permintaan alat peraga dari Departemen Agama untuk digunakan di Madrasah.

5
Tahun 1990

Menerima pengargaan UPAKARTI 1990 dari presiden Soeharto sebagai pioneer dalam bidang
industri alat peraga pendidikan.

Tahun 1991

Pendirian bangunan pabrik baru seluas 6000 m2 pada tanah seluas 20000 m2 di kawasan industri
Gedebage Bandung.

Tahun 1992

Pengembangan bangunan kantor di jl. Pudak no.4 yang digunakan untuk ruang administrasi,
ruang pamer dan fasilitas R&D.

2.4 Visi dan Misi

Visi :

Pudak Scientific menjadi perusahaan nasional pembuat alat peraga pendidikan dan
peralatan laboratorium yang terbesar di Indonesia dan sejajar dengan perusahaan sejenis kelas
dunia.

Misi :

Pudak Scientific adalah perusahaan nasional yang secara aktif turut serta mencerdasakan
kehidupan bangsa melalui industry manufaktur alat peraga pendidikan dan peralatan
laboratorium yang memenuhi persyaratan standar mutu internasional untuk sekolah, perguruan
tinggi dan pusat pelatihan kerja serta secara aktif turut mendukung peningkatan kompetensi
tenaga dengan penyelenggaraan pelatihan guru.

6
2.5 Produk CV Pudak Scientific

Kami menyediakan peralatan sains yang terdiri dari :

 Ilmu pengetahuan alam (Fisika, Kimia, Biologi)


 Matemtika
 Alat pelatihan vocational
 Furniture untuk laboratorium

Contoh dari peralatan sains berdasarkan jenjang pendidikan, antara lain :

a. Level usai dini

Dibuat dari kayu ditujukan untuk alat bantu mengajar pada anak usia dini dalam program
PADU (produk dengan seri APE).

b. Level Sekolah Dasar dan setaranya


Kit IPA – SD dan SEQIP (alat peraga sains komplit yang dikemas dalam lemari)

c. Level pendidikan SMP dan setaranya


Kit fisika mencakup optic, mekanik, elektrik, hidristatik dan panas. Kit kimia (kit materi dan
perubahannya) untuk pengenalan dasar kimia termasuk destilasi dan lainnya.

d. Level pendidikan SMA dan setaranya


Kit fisika mencakup optic, mekanik, electromagnet, magnet dan gelombang. Kit kimia meliputi
kimia organic dan kimia anorganik.

e. Level pelatihan vocational


Training panel system (TPS series) mancakup bidang elektikal, elektronik, otomotif,
pneumatis, hidrolik, refrigerasi dan fisika. Dengan peralatan seperti basic electronic trainer,
color TV/ video/ cassette trainer, AM/FM trainerservo trainer dan lain sebagainya.

d. Level Universitas
Produk untuk universitas masih terbatas pada beberapa alat eksperimen seperti electron
bem, milikan oil drop, Franck Hertz’s, Hall effect dan lainnya.

7
2.6 Pembagian Sektor Fasilitas di Workshop

• Sector Frais • Sector Furniture

• Sector Bubut • Sector Electro

• Sector Pon (Puch) • Sector Otomotif

• Sector Mold and Dies • Sector Kayu

• Srctor Pengelasan • Sector Pengecatan

• Sector Assembly • Dll.

Sector Pon (Punch) Sector Elektro

Sector Mold dan Dies Sector Kayu

Sector Bubut dan Frais

8
2.7 Struktur Organisasi

HUMAN RESOURCE Kepala Bagian


HUMAN RESOURCE &
GENERAL AFFAIR Manager
GENERAL AFFAIR Kepala Bagian

CREATIVE MULTIMEDIA
CREATIVE MULTIMEDIA Kepala Bagian
Manager

GUDANG Kepala Bagian

PERSIAPAN PRODUKSI Kepala Bagian


PPIC Manager
INVENTORY Kepala Bagian

PENJADWALAN Kepala Bagian

FINANCE Manager FINANCE Kepala Bagian

SAINS Kepala Bagian

MATHEMATIC, SOCIAL, SCIENCE, LANGUAGE Kepala Bagian

UNIT PRODUKSI Kepala Bagian

DESIGN Kepala Bagian


RESEARCH & DEVELOPMENT
Manager
ELEKTRONIK A Kepala Bagian

ELEKTRONIK B Kepala Bagian

ELEKTRONIK C Kepala Bagian

LISTRIK Kepala Bagian

MANAGEMENT PRODUKSI 1 Kepala Bagian


REPRESENTATIVE
PRODUKSI 2 Kepala Bagian
CV PUDAK SCIENTIFIC Director
PRODUKSI 3 Kepala Bagian

PRODUKSI Manager PRODUKSI 4 Kepala Bagian

MAINTENANCE Kepala Bagian

PDP Kepala Bagian

PRODUCTION CONTROL Kepala Bagian

RETAIL Kepala Bagian

SALES & RETAIL Manager TECHNICAL SUPPORT Kepala Bagian

MARKET DEVELOPMENT Kepala Bagian

TEKNIK Manager TEKNIK Kepala Bagian

TENDER Kepala Bagian


TENDER Manager
MARKETING TENDER Kepala Bagian

QUALITY CONTROL Kepala Bagian


QUALITY ASSURANCE Manager
QUALITY ASSURANCE Kepala Bagian

RAW MATERIAL PURCHASE Kepala Bagian


PURCHASING Manager
FINISH GOOD PURCHASE Kepala Bagian
IT Manager

ACCOUNTING Manager

EXPORT MARKET DEVELOPMENT Manager

9
2.8 Penghargaan yang Diperoleh

1990 : UPAKARTI

Pioneer dalam bidang industri Alat Peraga Pendidikan

2006 : GOLD AWARD

Kategori Peralatan Pendidikan - Indonesia Good Design

2010 : Sertifikat Worlddidac

Pudak Scientific merupakan anggota Worlddidac sejak tahun 1995

10
2009: REKOR MURI

Penyelenggara Pendukung Minum Air Embun dan Pengumpul Janji


kepada Air dengan Peserta Terbanyak

2008: ISO 9001: 2000

Manufaktur Ketepatan Presisi Pada Bahan Metal

11
BAB III
LINGKUP PEKERJAAN
3.1 Penempatan Keja

Di CV Pudak Scientific ini penulis ditempatkan di departemen engineering, divisi Product


Develompent. Di divisi inilah penulis belajar banyak hal mengenai pekerjaan di dunia industry.

Departemen
Engineering

Divisi
Divisi Product Divisi Tool Divisi Tool Divisi Tool
Engineering
Development Design Making Management
Control

3.2 Waktu Pelaksanaan PPI

Penulis menjalankan Program Praktik Industri (PPI) selama 20 minggu terhitung sejak
taggal 28 Januari 2019 sampai 20 Juni 2019. Dalam 20 minggu tersebut penulis telah memenuhi
jumlah jam minimal yaitu 858 jam dengan kehadiran 100%.

3.3 Jenis Pekerjaan Selama PPI

Secara garis besar penulis mengelompokkan jenis pekerjaan yang dikerjakan selama PPI
menjadi kegiatan drafting dan kegiatan design.

3.3.1 Drafting

Drafting adalah sebuah pekerjaan dalam membuat gambar kerja teknik sehingga
gambar tersebut dapat dengan jelas dan mudah di mengerti orang lain dan mudah dalam
proses pembentukan objek gambar tersebut. Biasa nya drafter membuat gambar yang
akan digunakan dalam proses kontruksi untuk semua jenis pekerjaan manufaktur mulai
dari produksi mainan anak-anak, mesin-mesin industri, bangunan sipil, hingga pesawat
terbang. Sebelumnya, pekerjaan drafter hanya menggunakan meja gambar, pensil, pena,
kompas, jangka, penggaris dan semua alat-alat gambar manual. Seiring dengan
perkembangan teknologi kini perkerjaan drafter sudah menggunakan computer dengan
aplikasi CAD (Computer Aided Design). Mechanical drafter, menyiapkan gambar gambar

12
yang berhubungan dengan detail perakitan dan berbagai macam jenis peralatan
pemesinan.

Dalam hal ini penulis berperan menjadi seorang drafter untuk


mendokumentasikan produk yang sudah ada namun belum memiliki gambar kerja teknik
sehingga produk tersebut perlu dibuatkan gambar kerjanya untuk dijadikan arsip. Selain
itu penulis juga membuatkan model 3D dan gambar kerja untuk sebuah produk atau
komponen yang ingin diproses di workshop.

3.3.2 Design

Designer adalah orang yang melakukan sebuah perancangan, dimana


perancangan tersebut merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Menurut E.
Matcheet (Inggris, 1968) Design merupakan the optimum solution to the sum of the true
needs of a particulas set of circumstances atau solusi optimum atas sejumlah tuntutan
kebutuhan nyata dari suatu keadaan tertentu yang diinginkan. Pemikiran ini menekankan
pada penemuan pemecahan masalah, yang berarti seoran designer harus menyadari
bahwa apapun yang didesain nya, pasti memiliki latar belakang yang spesifik. Jika sudah
memiliki pemahaman akan latar belakang maka seseorang designer dapat membedakan
antara kebutuhan desaign dan keinginannya.
Dalam kegiatan merancang atau men-design ini penulis merancang beberapa
dudukan atau bracket untuk komponen-komponen standard dan beberapa komponen
pendukung pada sebuah konstruksi alat peraga.

3.3.3 Lain-lain

Lain-lain disini adalah jenis pekerjaan atau kegiatan yang tidak masuk dalam
kategori drafting dan design seperti mempelajari tool design dengan meliahat model
konstruksi molding, presstool, dan jig fixture yang sudah ada dan mempelajari konstruksi
pada bidang furniture.

3.3.4 Persentase Kegiatan

Persentase

10% Drafting
30% Design
60%
Lain-lain

13
BAB IV
KEGIATAN SELAMA PPI
4.1 Bulan Februari (Bulan Ke-1)

4.1.1 Nama Proyek : Hino Diesel Engine (Stand Engine) Component 5C

Deskripsi Produk :
Proyek ini merupakan alat peraga pendidikan otomotif yang memperlihatkan
komponen-komponen yang terdapat pada mesin diesel. Mesin diesel tersebut sudah
dibongkar sehingga komponen-komponen penting dari mesin tersebut dapat dilihat. Yang
menariknya adalah selain dapat melihat komponennya, juga terdapat penjelasan
mengenai materialnya dan jenis proses pembuatannya.

Tugas yang diberikan untuk mahasiswa :


Mahasiswa diberi tugas untuk membuat dokumentasi (drawing) untuk keperluan
arsip dikarenakan produk tersebut belum memiliki gambar kerjanya sehingga mahasiswa
memulai pekerjaan dengan mengukur, membuat sketch, model 3D dan drawing.

Ilmu yang diperoleh :

 Penunjukkan dimensi yang baik dan benar. Harus mampu menentukan letak dimensi
fungsi, dimensi nonfungsi, dimensi pembantu, dll
 Mengingat kembali untuk membuat model dan drawing menggunakan solidwork
dikarenakan sudah lama tidak menggunakan solidwork.

Berikut rincian deskripsi lebih detail pekerjaan yang dikerjakan pada bulan Maret
khususnya dari minggu ke-1 hingga minggu ke-4 beserta dokumentasinya :

*Gambar kerja assembly total terlampir

14
Proyek Hino Diesel Engine (Meja 1)

Model 3D meja yang sudah


diukur sesuai aktualnya

Daun Meja

Profil Besi Siku

Dudukan Crankshaft yang diukur Model 3D Dudukan Crankshaft

Dudukan Camshaft yang diukur


Model 3D Dudukan Camshaft

Model 3D Dudukan Connecting rod

Dudukan Connecting rod yang diukur

15
Dudukan piston yang diukur Model 3D Dudukan piston

Assembly total dari proyek Hino


Diesel Engine (Meja 1)
memperlihatkan komponen
utama dalam mesin seperti
crankshaft, camshaft,
connecting rod, dan piston serta
dijelaskan material dan jenis
proses pembuatannya.

Proyek Hino Diesel Engine (Meja 2)

Dudukan cylinder head yang diukur Bush cylinder head yang diukur

16
Dudukan cylinder block bawah yang diukur Bush cylinder block yang diukur

Assembly total dari proyek Hino Diesel Engine (Meja 2)


Dudukan cylinder block atas yang diukur
memperlihatkan komponen utama dalam mesin yaitu
blok mesin beserta dijelaskan pula material yang
digunakannya.

4.2 Bulan Maret (Bulan Ke-2)


4.2.1 Nama proyek : OT 106A 02 EC Petrol Engine Stand (Life Engine) with Fault
……………………….. Simulation
Target proyek : Siswa SMK Otomotif
Deskripsi produk :
Trainer ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai
perangkat pelatihan operasional, analisa kerusakan, menunjukkan prinsip kerja mesin
bensin (mobil) dengan kontrol elektronik berupa sensor yang digunakan para siswa untuk
pelatihan teori dan praktek.

17
Feature Pembelajaran :

a. Pemeriksaan dan pengukuran sistem pendingin mesin.


b. Pemeriksaan dan oengukuran sistem pelumasan.
c. Pemeriksaan dan pengujian sistem starter dan pengisian
d. Pemeriksaan sistem bahan bakar
e. Pemeriksaan tekanan kompresi
f. Pemeriksaan dan pengukuran celah katup
g. Pemeriksaan dan penyetelan drive belt
h. Simulasi dan troubleshooting kerusakan pada sensor-sensor
i. Pengamatann dan pengukuran pada Crankshaft dan Camshaft.

Tugas yang diberikan untuk mahasiswa :

Ketika mahasiswa diberi tugas, proyek ini sudah berjalan sekitar 30% - 40%. Untuk
memperlancar proses pembuatan produk ini mahasiswa selain diminta
mendokumentasikan (mengukur, sketch, 3D modeling, assembly, drawing) untuk
keperluan arsip juga diminta untuk merancang beberapa komponen pendukung seperti
dudukan/ bracket, adaptor, tangki bensin, dll untuk kemudian diproses disektor pon,
frais, bubut, maupun pengelasan sesuai kebutuhan. Setelah komponen tersebut jadi
kemudian akan diassembly oleh pelaksana (operator).

Ilmu yang diperoleh :


 Cara gambar teknik yang baik dan benar. Sehingga ketika gambar kerja sudah turun
di workshop, operator tidak akan kesulitan dalam membaca gambar.
 Dalam merancang suatu komponen perancang harus bisa mengetahui apakah
komponen tersebut dapat dibuat atau tidak, dan dengan proses apa komponen itu
dibuat. Sehingga mahasiswa diharuskan untuk berkonsultasi dengan operator
sebelum mengambil keputusan.
 Penunjukkan dimensi yang baik dan benar. Harus mampu menentukan letak dimensi
fungsi, dimensi nonfungsi, dimensi pembantu, dll

*Gambar kerja assembly total terlampir

18
4.2.2 Nama Proyek : OT 417A 01 EC Car A/C System Trainer
Target Proyek : Siswa SMK Otomotif
Deskripsi Produk :
Trainer ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai alat
untuk menjelaskan prinsip kerja sistem AC pada kendaraan yang dapat digunakan untuk
latihan teori dan praktek.

*Gambar kerja assembly total terlampir

Feature Pembelajaran :
a. Pengoperasian sistem AC pada trainer
b. Proses vakum pada sistem AC
c. Pemeriksaan kebocoran pada sistem AC
d. Proses pengisian refrigerant

Tugas yang diberikan untuk mahasiswa :

Proyek ini diberikan kepada mahasiswa dari 0% dari mulai merancang rangka,
layout, ukuran, dll. Namun dalam mengawalinya mahasiswa diberi arahan atau dibimbing
oleh yang sudah berpengalaman.

Pekerjaan dimulai dengan membuat sketch, 3D modeling, subassy, assembly


total, hingga menjadi drawing. Gambar kerja yang sudah disetujui akan diberikan kepada
bagian produksi untuk diproses di workshop seperti proses frais, bubut, pon, pengelasan,
dll.

Ilmu yang diperoleh :


 Cara gambar teknik yang baik dan benar. Sehingga ketika gambar kerja sudah turun
di workshop, operator tidak akan kesulitan dalam membaca gambar.
 Dalam merancang suatu komponen perancang harus bisa mengetahui apakah
komponen tersebut dapat dibuat atau tidak, dan dengan proses apa komponen itu
dibuat. Sehingga mahasiswa diharuskan untuk berkonsultasi dengan operator
sebelum mengambil keputusan.
 Penunjukkan dimensi yang baik dan benar. Harus mampu menentukan letak dimensi
fungsi, dimensi nonfungsi, dimensi pembantu, dll
 Tetap tenang ketika dikejar target atau deadline. Sehingga mahasiswa dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik serta meminimalisir kecerobohan.

19
Berikut rincian deskripsi lebih detail pekerjaan yang dikerjakan pada bulan Maret
khususnya dari minggu ke-5 hingga minggu ke-8 beserta dokumentasinya :

 Minggu ke 5
Hari/ Tanggal : Senin, 25 Februari 2019 – Jumat, 1 Maret 2019
Kegiatan : Mengukur dan membuat model 3D rangka dan dudukan/
………... bracket
Dokumentasi :

Proyek Petrol Engine Stand with Fault Simulation

Model 3D Dudukan persneling Realisasi dari model 3D Dudukan persneling

Model 3D Dudukan pedal gas Realisasi dari model 3D Dudukan pedal gas

Model 3D Dudukan dashboard Realisasi dari model 3D Dudukan dashboard


mobil

20
Model 3D Dudukan lemari komponen
Realisasi dari model 3D Dudukan lemari komponen

Realisasi dari model 3D Dudukan radiator mobil

Dudukan radiator mobil

Proyek Car AC System

Konsep konstruksi rangka yang akan dibuat.

Rangka ini menggunakan pipa besi standar


diameter 48mm, pipa profil kotak standar
30x30mm, dan elbow 90 sebagai penghubung
yang akan disambung dengan proses pengelasan.

21
Gambar kerja yang akan digunakan untuk diproduksi

 Minggu ke 6
Hari/ Tanggal : Senin, 4 Maret 2019 – Sabtu, 9 Maret 2019
Kegiatan : Membuat dan revisi drawing rangka dan komponen yang akan
....diproduksi.
Dokumentasi :

Proyek Petrol Engine Stand with Fault Simulation

Konstruksi rangka ini sudah dibuat sebelumnya


tanpa menggunakan gambar kerja sehingga
mahasiswa ditugaskan untuk mengukur dan
membuat model 3D hingga drawing untuk
keperluan arsip

Kemudian pada minggu ini mahasiswa ditantang untuk merancang dan mengkonsep
lemari komponen yang mana lemari ini merupakan subassy dari proyek ini. Lemari ini nantinya
akan diisi dengan komponen elektrik seperti eccu dll. Pada saat mengkonsep lemari ini mahasiswa

22
sempat bingung karena merancang lemari merupakan hal yang baru pertama kali dihadapi.
Sehingga mahasiswa sempat kesulitan dalam menentukan konstruksi, sistem penguncian dan
engsel yang akan digunakan.

Proyek Car AC System

Model 3D Panel Box Realsasi dari model 3D Panel box

Panel box ini merupakan komponen yang akan berfungsi sebagai kontroler alat
peraga ini. Terdapat beberapa komponen standar seperti inverter, saklar AC, kunci on-
off, dan lampu atau tombol emergency.

Mahasiswa ditugaskan untuk membuat gambar kerja panel box untuk


diproduksi. Untuk melengkapi assembly dari proyek ini

Gambar kerja subassy total yang digunakan untuk diproses di


 Minggu ke 7
workshop
Hari/ Tanggal : Senin, 11 Maret 2019 – Sabtu, 16 Maret 2019
Kegiatan : Mencari referensi konstruksi lemari untuk revisi konsep model lemari
..dan ..drawingnya.
Dokumentasi :

23
Proyek Petrol Engine Stand with Fault Simulation

Rancangan dan drawing subassy total lemari komponen yang sudah fix untuk diproses di workshop

Model 3D tangki bensin Realisasi dari model 3D tangki bensin


Tangki ini digunakan sebagai tempat bahan bakar bensin untuk agar mesin dari trainer ini bisa menyala

24
Gambar kerja subassy total yang digunakan untuk diproduksi

 Minggu ke 8
Hari/ Tanggal : Senin, 18 Maret 2019 – Jumat, 22 Maret 2019
Kegiatan : Merancang dan membuat drawing komponen yang dibutuhkan untuk ..
...proyek car AC system untuk diproses di workshop
Dokumentasi :

Proyek Car AC System

Model 3D Pulley motor

Ukuran puli ini mengikuti ukuran puli yang terdapat pada kompresor. Sehingga
rasio yang diberikan adalah 1:1

Pulley ini tidak menggunakan alur untuk pasak. Namun menggunakan baut LTK M8
sebagai penerus putaran dari motor. Hal ini dilakukan karena untuk mempermudah
proses pembuatan puli dan mengurangi biaya produksi.

25
Gambar pulley yang digunakan untuk diproses di workshop

2 Dudukan kondensor ini merupakan hasil


rancangan mahasiswa sendiri yang
kemudian akan diproduksi untuk
diassembly pada rangka. Sebelum
merancang mahasiswa sudah melakukan
konsultasi kepada rekan kerja yang sudah
berpengalaman.

Model 3D Dudukan kondensor

Gambar kerja dudukan kondensor yang digunakan untuk diproses di workshop

26
3 Rambang/ cover kondensor ini
digunakan sebagai pelindung agar
kondensor tidak mudah rusak dan
menghindari dari terjadinya bahaya
ketika dioperasikan

Rambang ini akan diproses di


workshop yang kemudian akan
diassembly pada rangka
Model 3D Rambang/ cover kondensor

Gambar kerja subassy yang akan digunakan untuk diproses di workshop

Model 3D dudukan panel box Realisasi dari model 3D dudukan panel box

27
Gambar kerja yang digunakan

untuk diproses di workshop

Realisasi dari model 3D dudukan box komponen

Model 3D dudukan box komponen

Gambar kerja yang digunakan

untuk diproses di workshop

Model 3D dudukan airdryer Realisasi dari model 3D dudukan box komponen

28
Kendala yang dihadapi di minggu ke 5 sampai 8 :

a. Terbatasnya kemampuan laptop mahasiswa dalam menjalankan software solidwork


sehingga pekerjaan terkadang terhambat.
b. Masih kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menggambar gambar teknik yang
baik dan benar. Sehingga sering revisi gambar.
c. Minimnya pengalaman dalam menentukan sebuah konstruksi.

Solusi :

a. Harus bersabar dalam menggunakan laptop yang dimiliki.


b. Harus lebih banyak belajar standar penggambaran yang baik dan benar serta teliti
dalam menggambar.
c. Harus lebih sering melihat lihat referensi sebuah konstruksi.

4.3 Bulan April (Bulan Ke-3)

Pekerjaan yang dikerjakan :

Masih seperti pekerjaan sebelumnya mahasiswa melanjutkan pekerjaan mulai dari


membuat dokumentasi model 3D, drawing, hingga merancang komponen yang dibutuhkan dalam
proyek yang dikerjakan.

Proyek lain yang dikerjakan :

1. Nama Proyek : OT 300A 01 EC Electrical Wiring Diagram Simulator For Motorcycle


Pekerjaan : Mengukur, membuat sketch, dan membuat model 3D komponen standar

2. Nama Proyek : Alat Menggelinding pada Bidang Miring


Pekerjaan : Merevisi drawing dan model 3D assemblynya.
*Gambar kerja assembly total terlampir
3. Nama proyek : Meja Siswa Lab GLF 151 05 (Furniture)
Pekerjaan : Membuat konstruksi model 3D

4. Nama Proyek : Rak Alat GLF 503 02 (Furniture)


Pekerjaan : Membuat konstruksi model 3D

29
Ilmu yang diperoleh :

 Jenis dan bahan yang sering digunakan pada produk furniture


 Jenis pengikatan yang digunakan pada konstruksi furniture
 Konstruksi meja dan rak yang baik
 Toleransi pada as dan bearing

Berikut rincian deskripsi lebih detail pekerjaan yang dikerjakan pada bulan Maret
khususnya dari minggu ke-9 hingga minggu ke-12 beserta dokumentasinya :

 Minggu ke 9
Hari/ Tanggal : Senin, 25 Maret 2019 – Jumat, 29 Maret 2019
Kegiatan : Melanjutkan dokumentasi teknik Proyek Otomotif Petrol Engine Stand
………………... ..with Faul Simulation
Dokumentasi :

Kondisi sudah 60%

Di minggu ke 9 ini lebih banyak melanjutkan dokumentasi part part subassy yang sudah
dibuat namun belum terdapat gambar kerjanya (drawing). Beberapa komponen tersebut seperti
rambang / cover radiator depan dan rambang samping. Tujuan dibuatnya rambang ini adalah
sebagai pengaman komponen2 yang berbahaya seperti pulley pada mesin.

Rambang depan
Fungsi :

Melindungi radiator agar aman dari faktor-faktor yang


dapat merusak seperti sentuhan, penekanan, tergores,
dll

30
Hasil Dokumentasi

Model 3D Rambang depan

Drawing Rambang depan

Rambang samping

Fungsi :

Sebagai cover/ pengaman untuk siswa agar ketika mesin


beroperasi khususnya ketika pulley dan sabuk berputar tidak
melukai siswa

Hasil Dokumentasi

Model 3D Rambang samping

Drawing Rambang samping

31
 Minggu ke 10
Hari/ Tanggal : Senin, 1 April 2019 – Sabtu, 6 April 2019
Kegiatan : Melanjutkan dokumentasi teknik Proyek Otomotif Petrol Engine Stand
………………... …with Faul Simulation dan merancang dudukan pressure gauge.
Belajar mengenal konstruksi, elemen pengikat, dan bahan ilmu
furniture.
Dokumentasi :
Berikut beberapa contoh komponen yang telah didokumentasikan

Dudukan Persneling mobil

Membuat drawing subassy dari model


dudukan persneling yang sudah dibuat
pada minggu-minggu sebelumnya

Dudukan Pedal gas mobil

Membuat drawing subassy dari model


dudukan pedal gas yang sudah dibuat
pada minggu-minggu sebelumnya

32
Dudukan Accu mobil

Dudukan Engine Mounting samping

Model 3D dudukan engine mounting samping Drawing dudukan engine mounting samping

Dudukan Engine Mounting Samping

33
Merancang Dudukan Pressure Gauge

Model 3D rancangan yang sudah fix

Gambar kerja subassy total yang digunakan untuk diproses di workshop

 Minggu ke 11
Hari/ Tanggal : Senin, 8 April 2019 – Jumat, 12 April 2019
Kegiatan : Melanjutkan dokumentasi teknik Proyek Car AC System dan membuat
……………… ..gambar kerja beberapa komponen yang dibutuhkan pada proyek
Electrical …………… .Wiring Diagram Simulator for Motorcycle untuk diproses di
workshop.
Dokumentasi :

34
Membuat As Dudukan
Bearing

Model 3D

Hasil Proses Drawing yang digunakan untuk diproses

Membuat Bushing Center

Model 3D

Drawing yang digunakan untuk diproses

Hasil Proses

35
Dokumentasi Dudukan Saringan

Dudukan Saringan Model 3D Dudukan Saringan

Dokumentasi Teknik

 Minggu ke 12
Hari/ Tanggal : Senin, 15 April 2019 – Jumat, 19 April 2019
Kegiatan : Melanjutkan membuat model part standar pada proyek Electrical Wiring
..Diagram for motorcycle serta membantu merevisi dan merapihkan
..model dan drawing proyek Alat menggelinding pada bidang miring.
Dokumentasi :

Model 3D

36
Kendala yang dihadapi di minggu 9 sampai 12 :

a. Terbatasnya kemampuan laptop mahasiswa dalam menjalankan software solidwork


sehingga pekerjaan terkadang terhambat.
b. Masih kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menggambar gambar teknik yang
baik dan benar. Sehingga sering revisi gambar.
c. Masih belum terbiasa dalam menentukan toleransi pada as dan bearing.

Solusi :

a. Harus bersabar dalam menggunakan laptop yang dimiliki.


b. Harus lebih banyak belajar standar penggambaran yang baik dan benar serta teliti
dalam menggambar.
c. Harus terbiasa dalam menganalisis konstruksi bearing dan toleransinya.

4.4 Bulan Mei (Bulan Ke-4)

Kegiatan :

Di bulan ke 4 ini lebih banyak membantu membuat model 3D suatu produk beserta
drawingnya seperti produk-produk plastic hasil molding dan juga produk kursi furniture. Selain itu
juga penulis melakukan beberapa perbaikan pada model dan drawing proyek otomotif yang telah
dikerjakan pada bulan-bulan sebelumnya.

Dokumentasi :

Papan Perangkai

Model 3D hasil pengukuran Drawing

37
Dop Pipa Oval

Model 3D hasil pengukuran

Drawing

Papan Landasan

Model 3D hasil pengukuran

Drawing

4.5 Bulan Juni (Bulan Ke-5)


Kegiatan :
Secara garis besar pada bulan ke 5 ini penulis melakukan beberapa perbaikan pada
drawing produk yang telah dikerjakan sebelumnya dan membuat beberapa gambar kerja produk
untuk diproses di workshop. Disamping itu penulis juga belajar mengenai tool design seperti
molding, presstool, dan jig fixture dengan melihat-lihat konstruksi model 3D yang telah dibuat
oleh karyawan Pudak sebelumnya.

38
Dokumentasi :
Membuat model dudukan dan sandaran kursi MTD

Pada pekerjaan ini penulis membuat kontur dudukan dan sandaran kursi pada solidwork
yang telah diukur menggunakan alat ukur CMM dengan outputnya berupa titik yang tersusun
berupa titik koordinat. Sehingga nantinya titik-titik tersebut akan disambungkan dan akan
membentuk kontur yang menyerupai aslinya.

Titik titik yang


tersusun pada
salahsatu
plane

Bentuk aktual sandaran kursi MTD Bentuk aktual dudukan kursi MTD

39
Membuat model 3D dan drawing nipple untuk diproduksi
Nipple ini biasa digunakan untuk konstruksi perpipaan yang berhubungan dengan fluida

Model 3D Nipple Connector

Drawing yang digunakan untuk diproduksi

Model 3D Mur Flier

Drawing yang digunakan untuk diproduksi

Model 3D Double Nipple

Drawing yang digunakan untuk diproduksi 40


Model 3D Double Nipple ¼”

Drawing yang digunakan untuk diproduksi

Membuat drawing kit matematika bangun ruang

Drawing assembly total kubus Drawing assembly total balok

Drawing assembly total kerucut Drawing assembly total limas segi empat

41
BAB V
TINJAUAN PERUSAHAAN DARI MANAJEMEN, SUPERVISI, DAN PENGENDALIAN
PROSES PRODUKSI
5.1 Tinjauan Manajemen Perusahaan

5.1.1 Pengertian manjemen industri

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui prang lain. Manajemen


mempunyai tanggung jawab dan tugas yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengendalian.

Sistem majemen adalah suatu kerangka proses dan prosedur yang digunakan untuk
memastikan apakah suatu perusahaan atau organisasi dapat memenuhi standar dan menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi dapat
berupa memenuhi persyaratan kualitas pelanggan, mematuhi peraturan baik peraturan
pemerintah, undang-undang negara ataupun peraturan dari pelanggan dan mencapai
tujuan/tanggung jawab terhadap aspek lingkungan hidup.

Secara garis besar, terdapat 4 elemen utama dalam sistem manajemen. Elemen utama
yang dikenal sebagai “Plan-Do-Check-Action” (PDCA) secara singkat dapat diuraikan sebagai
berikut :

- Plan : Tetapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil
sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi.

- Do : Implementasikan prosesnya.
- Check : Pantau dan ukur proses dan produk terhadap kebijakan, sasaran dan
persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya.
- Action : Lakukan tindakan perbaikan kinerja proses secara berkesinambungan.

5.1.2 Tingkatan manajemen secara vertikal

1. Top level management


Top level management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheift Executive Officer),
GM (General Manager) atau Presiden Direksi (presdir)

42
2. Middle level management
Manajemen tingkat menengah berada pada tengah dari hierarki pada sebuah
perusahaan. Manajemen ini bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana yang
sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Manajemen tengah umumnya terdiri atas
kepala departemen, manajer cabang, junior executive.
3. Lower level management
Low level management atau manajemen lini pertama adalah tingkatan manajemen
yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan
pengawasan terhadap tenaga-tenaga operasional pada sebuah perusahaan serta
tidak membawahi manajer lain.

5.1.3 Tingkatan manajemen secara horizontal

 Administrasi

Divisi yang memiliki tugas dan tanggungjawab dalam pembuatan, pengarsipan,


dan ekspedisi surat menyurat dari dan untuk organisasi/perusahaan.

 Akuntan

Divisi yang memilliki tugas dan tanggungjawab dalam mencatat semua transaksi
keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran dan bertanggungjawab dalam
membuat laporan neraca laba rugi secara berkala.

 Keuangan

Divisi yang memiliki tugas untuk mengelola dan mengalokasikan dana suatu
perusahaan agar dapat memenuhi keperluan dana untuk semua divisi dalam suatu
perusahaan.

 Personalia

Divisi yang bertugas dalam pengelolaan sumber daya manusia, baik pengadaan
dan pemeliharaanya.

 Produksi

Divisi yang bertugas dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian


produksi.

43
 Research and Development

Divisi yang bertugas dalam kegiatan riset pasar, pengembangan produk/jasa baru
dan melakukan analisis persaingan.

5.1.4 Manajemen industri di CV Pudak Scientific

Jika dilihat dari struktur organisasi perusahaan, seorang direktur membawahi


langsung para manager yang memimpin dan mengontrol pada bidang masing-masing.
Lalu dari seorang manager akan membawahi beberapa kepala bagian dan dari kepala
bagian akan mambawahi beberapa kepala seksi. Dari segi koordinasi dan komunikasi
tentunya akan sangat mudah baik secara vertical maupun horizontal. Namun pada
praktiknya jalur koordinasi dan komunikasi antar bagian atau divisi tidak selalu berjalan
dengan baik. Terkadang akan terjadi masalah miss komunikasi akibat tidak mengikuti jalur
koordinasinya.

Sebuah perusahaan yang baik harus memperhatikan kondisi lingkungan


perusahaan dan keselamatan kerja para karyawannya. Oleh karena itu perusahaan ini
sudah menerapkan serta mengaplikasikan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Untuk program 5R sendiri perusahaan ini telah menempel spanduk atau banner
mengenai 5R di beberapa tempat. Bukti pengaplikasian dari program 5R ini adalah setiap
hari jumat pagi sebelum bekerja, setiap divisi melakukan kegiatan bersih-bersih dan
membuang barang yang suda tidak dibutuhkan di ruang atau tempat mereka bekerja. Dan
setiap 3 bulan sekali akan dilakukan audit 5R di seluruh sektor perusahaan.

Untuk meminimalisir terjadi kecelakaan kerja, pihak perusahaan telah memasang


peringatan untuk memakai atribut wajib keselamatan di tiap sektor kerja, khususnya ada
pada gedung workshop.

Untuk manajemen di departemen engineering sendiri khususnya memiliki aturan


mengenai flow chart tahap design. Sehingga setiap gambar kerja atau rancangan yang ada
dapat dikendalikan dan dipantau progressnya. Flow chart tersebut adalah :

44
5.2 Tinjauan Teknik Supervisi

5.2.1 Landasan teori

Supervisi adalah suatu proses atau kegiatan-kegiatan yang terencana seorang


manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada
stafnya dalam menjalankan kegiatan atau tugas sehari-hari. Apabila dalam
pelaksanaannya ditemukan masalah atau pun ketidak sesuaian yang dilakukan bawahan,
maka dengan segera memberikan petunjuk perbaikan atau pun bantuan secara langsung
guna mengatasinya. Teknik supervisi pada dasarnya identik dengan penyelesaian masalah
yang terjadi.

45
Dalam aktivitas sehari-hari supervisi ini dapat dilihat langsung pada seorang
supervisor yang tidak lepas dari kegiatan supervisi. Menjadi seorang supervisor tidaklah
terlalu sulit tetapi juga tidaklah terlalu mudah, karena tugas dan peran seorang supervisor
mencakup banyak aspek yang dimana satu sama lain merupakan hal yang penting
(contohnya material bahan baku dan karyawan/tenaga kerja) dan memadukannya
sehingga berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan.

Dalam menjalankan perannya seorang supervisor harus mengerti betul mengenai


teknik supervisi agar dapat menjalankan perannya dalam kegiatan supervisi. Namun
teknik supervisi ini perlu diketahui juga oleh karyawan agar sedikitnya mengetahui dan
dapat memahami perilaku atasan. Dan yang paling penting dapat mengetahui apa yang
pantas dan tidak pantas dilakukan.

Teknik supervisi tentunya memiliki manfaat dan tujuan diantaranya:

1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja yang erat hubungannya dengan


peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan dan suasana kerja yang lebih
harmonis.

2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja


ini berkaitan dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan. Sehingga pemakaian
sumber daya yang sia-sia dapat dicegah.

Dalam teknik supervisi banyak hal-hal atau poin-poin yang harus dipahami agar
seorang supervisor dapat menjalankan perannya dengan baik. Hal itu di antaranya adalah
pengertian dasar mengenai manajemen, hirarki, wewenang, tanggung jawab, delegasi,
dan tanggung tanggap. Selain pengetahuan dasar mengenai beberapa hal tersebut,
seorang supervisor pun harus menguasai materi mengenai kepemimpinan, komunikasi,
motivasi, disiplin dan materi lainnya yang dapat menunjang peran nya sebagai seorang
supervisor.

46
5.2.2 Teknik supervisi di CV Pudak Scientific

Berdasarkan definisi diatas, penulis dapat mendeskripsikan bagaimana proses


supervisi di perusahaan ini khususnya di departemen engineering. Setiap hari sebelum
memulai pekerjaan di pagi hari, kepala bagian, kepala seksi, dan karyawan akan
melakukan kegiatan briefing. Poin yang dibahas dalam briefing itu adalah tiap karyawan
menjabarkan progress, target, permasalahan yang dihadapi dan solusi yang akan
dilakukan terhadap proyek yang sedang dikerjakannya. Sehingga para atasan mampu
mengetahui kondisi setiap karyawannya dan berdiskusi dalam pemecahan masalah serta
mampu mengontrol kinerja tiap orang dengan baik. Dengan diadakannya kegiatan
tersebut diharapkan akan meminimalisir terjadinya miskomunkasi antar stakeholder.

5.3 Tinjauan Pengendalian Proses Produksi

5.3.1 Landasan teori

5.3.1.1 Pengertian PPIC

Dalam suatu perusahaan, sering kita mendengar suatu departemen yang


bernama departemen Production Planning and Inventory Control atau dikenal dengan
istilah PPIC. Departemen PPIC yaitu suatu departemen dalam manajemen produksi yang
berfungsi untuk mengendalikan dan memastikan rangkaian produksi agar berjalan
sesuai keinginan.

Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa tujuan akhir dari PPIC adalah produk
yang diminati pasar/pelanggan sehingga perusahaan akan banyak mendapatkan
pesanan yang sudah dapat dipastikan bisa diproduksi dengan memenuhi syarat kualitas
dan kuantitas sesuai dengan kapasitas dan laju produksi yang diketahui secara pasti,
serta jadwal pengiriman yang tepat, sehingga perusahaan akan menang bersaing dan
mendapatkan profit yang banyak.

Dalam prakteknya, PPIC juga sebagai pelaksana dalam pengendalian Sistem


Manajemen Mutu pada suatu perusahaan yang menerapkannya. Dengan kata lain, jika
suatu perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001, maka akan lebih baik
jika perusahaan tersebut telah mempunyai departemen PPIC.

47
5.3.1.2 Tugas umum PPIC

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari marketing dan memantau
jalannya produksi hingga pengiriman barang. Rincian tugas dari PPIC adalah

1. Menerima order dari marketing;

2. Order material baik import maupun local;

3. Follow up material supaya datang tepat waktu;

4. Membuat rangkuman detail order yang akan dijalankan produksi;

5. Memanage semua masalah yang berhubungan dengan material dan detail produk
seperti material rusak, kekurangan material, material hilang, adanya perbedaan data dari
satu design produk;

6. Follow up approval dari sample sample produk yang di kirimkan ke costumer;

7. Membuat surat untuk setiap pengiriman sample sample ke costumer;

8. Follow up acc sertifikat dan dokumen-dokumen lain ke QC costumer yang bertugas,


untuk kelancaran pembayaran.

Dari beberapa tugas yang telah dipaparkan di atas dapat diketahui tujuan dan
fungsi dari PPIC itu sendiri. Tujuan dari PPIC adalah untuk memanfaatkan secara efektif
sumber daya yang terbatas dalam memproduksi barang/jasa sehingga dapat memuaskan
permintaan pembeli atau pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor. Fungsi
dari PPIC adalah agar dapat menentukan peramalan permintaan/penjualan untuk periode
yang akan datang, perencanaan produksi, penjadwalan produksi dan pengendalian
persediaan. Fungsi lainnya adalah menyinergikan kepentingan marketing dan
manufacturing dan mengintegrasikan memadukan pihak-pihak dalam organisasi
(marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

5.3.2 Pengendalian Proses Produksi di CV Pudak Scientific

Pada dasarnya proses pengendalian dan perencanaan produksi sepenuhnya


dikendalikan oleh bagian PPIC. Namun saat ini pembagian tugas atau jobdesk antara
bagian Engineering, bagian produksi, dan bagian PPIC masih belum berjalan semestinya.
Saat ini proses produksi dikendalikan oleh bagian produksi, sementara PPIC berperan
dalam menentukan jadwal, pengadaan barang atau material, HPP dan BOM. Bagian

48
engineering juga terkadang harus mengontrol proses produksi sebuah proyek yang
dikerjakannya.

Namun apabila manajemennya diperbaiki lagi, penulis yakin pengendalian proses


produksi di perusahaan ini akan berjalan dengan baik dengan menjalankan tugas dan
jobdesk masing-masing divisi. Untuk keberhasilan tersebut tentunya tak lepas dari
kerjasama dan komunikasi yang terjalin dengan baik.

49
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Selama 20 minggu menjalankan Program Praktik Industri di CV Pudak Scientific ini penulis
banyak memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan masukan-masukan serta sharing mengenai
dunia kerja dari para karyawan dan juga alumni polman khususnya yang memiliki latar belakang
sama berasal dari jurusan Teknik Perancangan Manufaktur.

Disamping itu penulis telah menerapkan ilmu gambar teknik yang telah diperoleh di
kampus Polman. Buktinya adalah gambar yang telah dibuat akan diproses untuk dibuatkan
produknya sehingga penulis bisa melihat dan mengetahui hasilnya. Pengalaman dan rasa
tanggung jawab itulah yang tidak didapatkan di kampus polman.

Dalam hal pengetahuan, penulis lebih banyak memperoleh cara gambar teknik yang baik
dan benar sehingga ketika gambar sudah diserahkan ke bagian produksi operator sudah bisa
bekerja sesuai gambar yang sudah ada dan tidak terjadi kesalah pahaman. Disamping itu juga
penulis sedikit mempelajari konstruksi tool yang dipelajari di polman seperti molding, presstool,
dan jf.

Program Praktik Industri ini sangat membantu penulis untuk dapat mengenal dan
mengetahui bagaimana kehidupan dunia kerja di indsutri manufaktur. Pengalaman tersebut bisa
menjadi bekal bagi penulis ketika lulus nanti untuk terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.

Untuk proses observasi di perusahaan ini penulis cukup membutuhkan waktu untuk dapat
mengenal bagaimana proses produksi berjalan dan jalur koordinasinya. Namun seiring
berjalannya waktu, penulis sudah mulai bisa mendeskripsikan bagaimana keadaan di perusahaan
ini.

6.2 Saran

Saran untuk pihak Polman dengan pihak perusahaan adalah ketika program PPI sedang
berjalan pihak Polman harus bisa menyampaikan apa yang diharapkan untuk mahasiswa dan
aspek-aspek apa saja yang harus dicapai. Sehingga ketika mahasiswa diberi pekerjaan oleh
perusahaan, pihak perusahaan mampu memberi pekerjaan dan arahan yang sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa dan tuntutan dari Polman.

50
Pihak perusahaan juga harus mampu memantau mahasiswa yang sedang menjalankan
Program Praktik Industri. Pemantauan tersebut dapat dilakukan melalui pembimbing di
perusahaannya. Pembimbing minimal melakukan evaluasi dan komunikasi dengan mahasiswa
minimal satu bulan sekali. Sehingga mahasiswa tidak kebingungan dan mendapat arahan yang
jelas apa yang harus dikerjakan dan dieksplor lebih dalam serta dapat membuat mahasiswa lebih
aktif dalam menggali informasi di persahaan. Dengan begitu diharapkan mahasiswa mampu
memperoleh ilmu dan pengalaman yang maksimal dan sesuai dengan tuntutan yang diberikan
oleh jurusannya.

51
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pudak-scientific.com/profile.php

http://www.pudak-scientific.com/history.php

http://berbagi-media-pengetahuan.blogspot.com/2014/manajemen-industri.html

http://kertilago.blogspot.com/2012/05/teknik-super-visi.html

http://www.scribd.com/doc/207225915/PPIC-Dan-PPC-Dalam -Perusahaan

Effendi, Iman A. Mei 2015. Pedoman Penulisan Proyek Akhir Tahun 2015. Bandung: POLMAN Negeri
Bandung

52

Anda mungkin juga menyukai