Anda di halaman 1dari 5

Diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan tahap kedua dari proses asuhan

kesehatan gigi dan mulut setelah tahap assesment (pengkajian). Dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut, diagnosis dapat diartikan sebagai analisis dari penyebab dan sifat dari suatu masalah dan
atau situasi atau suatu pernyataan mengenai solusinya. Miller memperkenalkan suatu konsep dari
diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut (Dental Hygiene Diagnosis) sebagai bentuk yang tepat untuk
mengambarkan ekspresi dari kemampuan pembuatan keputusan dan penilaian dari perawatan gigi.
Diagnosis adalah suatu proses berpikir kritis berdasarkan data-data klinis klien yang dianalisa dan
ditandai oleh sebuah pernyatan diagnosa.

Darby & Walsh (2003) mengemukakan suatu teori diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut
sebagai bagian dari proses diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut yang menggunakan teori
kebutuhan manusia dengan penekanan kepada 8 kebutuhan manusia dari klien yang berhubungan
dengan perawatan gigi. Menggunakan teori kebutuhan manusia sebagai kerangka kerja konsepnya
diagnosa kesehatan gigi dan mulut adalah suatu identifikasi dari tidak terpenuhinya kebutuhan manusia
dari pasien yang berhubungan dengan perawatan gigi. Diagnosa keperawatan gigi menurut Darby dan
Walsh (2005) ini dibuat oleh seorang perawat gigi professional yang mempunyai lisensi dengan
mengidentifikasi faktor-faktor aktual maupun potensial dari ketidakterpenuhinya kebutuhan manusia
dari pasien.

Sedangkan Wilkins (2005) mengemukakan sebuah teori diagnosis keperawatan gigi yang
berdasarkan teori Dental Hygiene Care. Diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut menurut Wilkins
(2005) diformulasikan berdasarkan kondisi masalah aktual dan atau potensi masalah yang ditemukan
dalam rongga mulut klien (pasien) yang dapat dicegah, diminimalisir, atau diatasi dengan tindakan
perawatan mandiri atau perawatan kolaboratif (rujukan). Lebih jelasnya diagnosa asuhan kesehatan gigi
dan mulut ini ditulis berdasarkan masalah, faktor risiko masalah dan atau signs (tanda-tanda) kelainan,
atau penyakit dan disebutkan pula kemungkinan etiologinya berdasarkan seluruh data dari hasil
pengkajian.

Diagnosa Keperawatan Gigi ditegakkan berdasarkan:

Pengambilan Data-Data klien atau pasien yang akurat:

A. Mengidentifikasi adanya masalah atau ketidak terpenuhinya kebutuhan manusia yang


berhubungan dengan kesehatan mulut yang dapat dipenuhi oleh proses keperawatan gigi.

B. Perilaku penting untuk perencanaan dan implementasi keperawatan gigi yang efektif dan
mengevaluasi hasilnya (keluarannya).

Penegakan diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut termasuk mengidentifikasi hal-hal sebagai
berikut :

A. Masalah aktual dan masalah potensial yang berhubungan dengan kesehatan atau penyakit
mulut klien atau pasien
B. Faktor-faktor yang menyebabkan masalah dan faktor-faktor risiko yang mungkin
mempengaruhi

C. Bukti-bukti yang mendukung diagnosa keperawatan gigi D. Kekuatan klien yang dapat
mendukung klien dalam mencegah atau mengatasi masalah E. Fokus terhadap prioritas perawatan

Perbedaan Diagnosa Keperawatan Gigi dan Diagnosa Kedokteran Gigi

DIAGNOSA ASUHAN KESGIMUL DIAGNOSA KEDOKTERAN GIGI


Mengidentifikasi adanya masalah aktual atau Mengidentifikasi penyakit mulut
potensial dalam ronga mulut pasien (Wilkins,
2005, atau ketidak terpenuhinya kebutuhan
manusia yang berkaitan dengan perawatan
kesehatan gigi (Darby dan Walsh, 2005)
Mengidentifikasi masalah-masalah (ketidak Seringkali dikaitkan dengan perubahan
terpenuhinya kebutuhan atau patophisiology tubuh klien yang aktual.
gangguangangguannya) dilaksanakan oleh perawat
gigi dalam ruang lingkup praktek keperawatan gigi
Seringkali dikaitkan dengan persepsi, kepercayaan,
sikap, motivasi berkaitan dengan kesehatan mulut
dan kenyamanan klien
Diaplikasikan untuk individu dan kelompok Diaplikasikan untuk penyakit individual
masyarakat
Dapat berubah seiring perubahan perilaku dan Tetap sama selama penyakitnya ada
respon-respon klien

Proses Diagnosis Keperawatan Gigi

Proses diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu pendekatan pemecahan
masalah yang dilakukan dalam kerangka pelayanan keperawatan gigi. Diagnosis keperawatan gigi adalah
langkah esensial dalam proses keperawatan gigi. Membantu perawat gigi dalam memfokuskan ilmu
pengetahuannya dalam proses inti pelayanan keperawatan gigi untuk keuntungan klien dan kerjasama
dengan dokter gigi.

Tujuan-tujuan dikembangkan bersama dengan klien dan diperoleh dari data dasar yang
ditegakkan dari pemeriksaan dan proses diagnosis. Tujuan-tujuan menunjukkan bagaimana klien dapat
merubah dirinya untuk dapat mempunyai kondisi rongga mulut yang lebih sehat berdasarkan tindakan
promosi, pemeliharaan dan restorasi dari kesehatan atau kenyamanan mulut. Perencanaan, Intervensi
keperawatan gigi dan klien outcomes (hasil akhir) dipandu oleh diagnosis keperawatan gigi.

“Diagnosa mengandung kaitan antara masalah klien dan etiologi yang menuntun identifikasi dari
intervensi keperawatan gigi dan memfasilitasi pendefinisian hasil (keluaran) yang diharapkan untuk
mengevaluasi keberhasilan perawatan”
Perawat gigi mengidentifikasi masalah-masalah (memformulasikan diagnosa keperawatan gigi)
dalam kerangka keperawatan gigi dapat dilakukan dalam kerangka kerjasama dengan dokter gigi.
Gordon (1976) menyatakan bahwa ada 3 kompoen yang harus termasuk dalam sebuah pernyataan
diagnosa :

A. Masalah kesehatan mulut atau potensi masalah kesehatan mulut yang dapat ditangani dalam
intervensi keperawatan gigi

B. Kemungkinan penyebab atau faktor-faktor etiologi

C. Tanda-tanda dan gejala yang dapat didefinisikan

TAHAPAN MERUMUSKAN DIAGNOSA ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Langkah-langkah yang dilakukan dalam merumuskan diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut
yaitu:

1. Klasifikasi data dan analisa data


Data tentang keadaan klien yang diperoleh dalam pengkajian dibandingkan dengan standar
kriteria yang sudah ada. Apabila keadaan klien tidak sesuai dengan standar yang ada, bisa
dikatakan bahwa klien mengalami suatu masalah kesehatan yang perlu ditangani.
2. Interpretasi data
Langkah yang dilakukan dalam interpretasi data adalah :
a. Menentukan kelebihan klien: Jika pasien memenuhi standar kriteria kesehatan, bisa
disimpulkan bahwa klien memiliki kelebihan dalam hal tertentu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan atau membantu memecahkan masalah yang dihadapai klien.
b. Menentukan masalah klien: Jika klien tidak memenuhi standar kriteria kesehatan, maka
klien mengalami keterbatasan dalam aspek kesehatan yang memerlukan bantuan atau
asuhan keperawatan.
c. Menentukan masalah klien yang pernah dialami : Tahap ini perlu dilakukan untuk
menentukan masalah klien.

3. Penentuan keputusan : Keputusan yang dapat diberikan dalam masalah kesehatan klien
adalah sebagai berikut :

a. Tidak ada masalah:

1). Tidak ada indikasi masalah kesehatan gigi dan mulut.

2). Meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan.

3). Adanya inisiatif promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
misalnya pendidikan kesehatan pada keluarga, komunitas, dan individu.

b. Masalah kemungkinan
c. Masalah actual

DIAGNOSA ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data
yang diperoleh dari pengkajian asuhan kesehatan gigi dan mulut klien. Diagnosa asuhan kesehatan gigi
dan mulut memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan
kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang terapis gigi
dan mulut.

Rumusan diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat dirumuskan dengan format PES
disesuaikan dengan kebutuhan klien dan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh perawat gigi. Adapun
diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut yaitu sebagai berikut :

1. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan kesan wajah yang sehat sehubungan dengan:

No Masalah No Masalah
1 Gigi berlubang pada gigi depan 6 Karang gigi pada gigi depan
2 Bengkak di daerah pipi atau bibir 7 Pewarnaan intrinsic pada gigi anterior
3 Radang gusi pada gigi depan 8 Pewarnaan extrinsic pada gigi anterior
4 Sariawan pada daerah pipi, bibir 9 Ompong atau kehilangan gigi depan
5 Penyumbatan kelenjar pada daerah
pipi, bibir, dan lidah

2. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan bebas dari kecemasan atau stress sehubungan dengan:

No Masalah No Masalah
1 Cemas jika giginya berlubang 7 Cemas jika giginya goyang
2 Cemas jika giginya harus dicabut 8 Cemas jika harus dioperasi
3 Cemas jika giginya patah 9 Cemas jika harus disuntik
4 Cemas jika giginya sakit 10 Cemas jika giginya harus dibor
5 Cemas jika giginya ngilu 11 Cemas jika berdarah
6 Cemas jika gusinya bengkak

3. Tidak terpenuhinya integritas (keutuhan) jaringan kulit, mukosa dan membrane pada leher
dan kepala sehubungan dengan:

No Masalah No Masalah
1 Radang gusi 5 Periodontitis
2 Gusi mengalami penurunan 6 Bengkak, memar, lebam pada pipi, bibir
3 Luka, sariawan pada gusi, lidah, palatal, 7 Luka pada sudut bibir
pipi
4 Bibir pecah-pecah 8
4. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perlindungan dari resiko penyakit gigi dan mulut
sehubungan dengan

No Masalah No Masalah
1 Pit dan fissure yang dalam 10 Kekurangan vitamin C
2 Gigi berjejal 11 Kekurangan kalsium
3 pH Air ludah terlalu tinggi 12 Kekurangan vitamin D
4 pH Air ludah terlalu rendah 13 Kekurangan fluoride
5 Tidak bisa menyikat gigi sendir 14 Air ludah yang pekat
6 Bernafas melalui mulut 15 Mulut kering
7 Kebiasaan minum susu botol 16 Kebiasaan mengemut makanan manis
8 Kebiasaan menggigit benda keras 17 Kebiasaan mengeratkan gigi saat tidur
9 Gemar makan makanan manis dan 18 Tidak suka makan buah-buahan yang
lengket berserat dan berair

Anda mungkin juga menyukai