Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

ANALISIS PASIEN PENDERITA RHEUMATIK ARTHRITIS (RA)


BERDASARKAN DATA REKAM MEDIS RS X

Oleh :
Atikah Vita Rana
21831879

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


(RMIK)
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG
2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena


adanya peradangan atau inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan
nyeri. Nyeri dapat muncul apabila adanya suatu rangsangan yang mengenai
reseptor nyeri. Penyebab arthritis rheumatoid belum diketahui secara pasti,
biasanya hanya kombinasi dari genetic, lingkungan, hormonal, dan faktor system
reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah factor infeksi seperti bakteri,
mikroplasma dan virus (Yuliati, et.a., 2013).

Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan


hasil positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, terutama di
bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas
kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia, akibatnya
jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih
cepat (Zakir, 2014).

Jumlah penduduk yang bertambah dan usia harapan hidup lansia akan
menimbulkan berbagai masalah antara lain masalah kesehatan, psikologis, dan
sosial ekonomi. Permasalahan pada lansia sebagian besar adalah masalah
kesehatan akibat proses penuaan, ditambah permasalahan lain seperti masalah
keuangan, kesepian, merasa tidak berguna, dan tidak produktif. Banyaknya
permasalahan yang dihadapi lansia, maka masalah kesehatanlah yang jadi peran
pertama dalam kehidupan lansia seperti munculnya penyakit-penyakit yang
sering terjadi pada lansia (BKKBN, 2012).
Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat proses
alamiah yaitu proses menua (Aging) dengan adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi. Permasalahan yang
berkembang memiliki keterkaitan dengan perubahan kondisi fisik yang
menyertai lansia. Perubahan kondisi fisik pada lansia diantaranya adalah
menurunnya kemampuan muskuloskeletal kearah yang lebih buruk (Nugroho,
2010).

Penduduk lansia (usia 60 tahun keatas) di dunia tumbuh dengan sangat cepat
bahkan tercepat di bidang kelompok usia lainnya. Penduduk lansia mengalami
peningkatan yang signifikan pada tahun 2015, jumlah penduduk lansia sebesar
18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20,547,541 pada tahun 2016 (Bureau,
2016). Penderita arthritis rheumatoid pada lansia diseluruh dunia telah mencapai
angka 355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 lansia didunia ini menderita reumatik.
Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
melaporkan bahwa 20% penduduk dunia terserang penyakit arthritis
rheumatoid,dimana 5-10% adalah merekayang berusia 5-20 tahun dan 20%
mereka yang berusia 55 tahun (WHO, 2012).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu


penelitian tentang pasieb dengan penyakit Rheumatoid Arthtritis (RA)
berdasarkan data rekam medis di Rumah Sakit X, dengan harapan hasil yang
diperoleh dapat memberikan informasi tentang pasien yang menderita
Rheumotoid Arthtritis (RA)

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa umumkah penyakit Rheumatoid Arthtritis (RA)?
2. Apa saja tanda-tanda dan gejala Rheumatoid Arthtritis (RA)?
3. Apa penyebab Rheumatoid Arthtritis (RA)?
4. Apa saja faktor-faktor resiko Rheumatoid Arthtritis (RA)?
5. Bagaimana pengobatan penyakit Rheumatoid Arthtritis (RA)?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seberapa umum penyakit Rheumatoid Arthtritis (RA)
2. Mengetahui tanda-tanda dan gejala Rheumatoid Arthtritis (RA)
3. Mengetahui penyebab Rheumatoid Arthtritis (RA)
4. Mengetahui faktor-faktor resiko Rheumatoid Arthtritis (RA)
5. Mengetahui bagaimana pengobatan Rheumatoid Arthtritis (RA)
1.4 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk
menambah pengetahuan tentang penyakit Rheumatoid Arthtritis (RA)
2. Memberi pengetahuan dan informasi kepada masyarakat
3. Menjadi dasar dan acuan untuk penelitian yang lebih lanjut di bidang
kesehatan
1.5 Hipotesis
1. Berdasarkan pengamatan di Poli Rehabilitasi Medis ternyata sebagian besar
kasus dari pasien yang dating berobat adalah penyakit Rheumatoid Arthtritis
(RA), hampir rata-rata 50% pasien menderita penyakit RA.
2. Pengamatan lebih lanjut yang menderita RA umurnya sudah tua atau lansia
>50 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mengenal Rheumatik Arthritis (RA) dan Pengelolaannya


• Rematik atau yang dalam bahasa medis disebut dengan rheumatoid arthritis
(atau biasa disingkat RA) adalah penyakit yang menyebabkan radang, dan
kemudian mengakibatkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit
ini disebabkan oleh gangguan autoimun.
• RA dapat memengaruhi kemampuan penderitanya dalam melakukan aktivitas
harian, seperti menulis, membuka botol, memakai baju, dan membawa
barang.
• Peradangan sendi yang mengenai pinggul, lutut atau kaki juga dapat membuat
sulit berjalan, membungkuk, atau berdiri.
2.2 Seberapa umumkah penyakit rheumatoid arthritis (RA)?
• Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit yang seringnya dialami oleh
orang lanjut usia (lansia). Akan tetapi, RA juga bisa dialami oleh orang
dewasa muda, remaja, dan bahkan anak-anak. Wanita diketahui 2-3 kali lebih
berisiko mengalami rematik dibanding pria.
• Anda dapat mengurangi kemungkinan menderita penyakit ini dengan
menurunkan faktor risiko Anda
2.3 Tanda-Tanda & Gejala Rheumatoid Arthritis (RA)
• Gejala paling khas dari rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi dan kekakuan
sendi yang biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun tidur atau duduk
terlalu lama. Sendi yang terkena dapat memerah, bengkak, dan terasa hangat
ketika disentuh.
• Gejala lain rheumatoid arthritis adalah mata gatal atau perih, lemas, lesu, tidak
bertenaga, nafsu makan menurun drastis, dan demam.
• Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala rematik yang tidak disebutkan di
atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala rematik tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.
2.4 Penyebab Rheumatoid Arthritis (RA)
• Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Artinya, penyakit ini
disebabkan oleh sistem imun yang menyerang jaringan tubuh yang sehat.
• Sistem imun yang keliru menyerang jaringan sehat di sekitar sendi
menyebabkan lapisan tipis sel, alias synovium, menutupi persendian
menyebabkan sendi meradang dan bengkak. Synovium juga melepaskan bahan
kimia yang akan merusak tulang rawan dan tulang dalam sendi Anda.
• Jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, synovium dapat
menyebabkan sendi kehilangan bentuknya dan pada akhirnya menghancurkan
sendi Anda sepenuhnya.
• Meski gangguan autoimun dipercaya sebagai penyebab utama rematik, namun
sampai saat ini para peneliti belum mengetahui faktor apa saja yang dapat
memicu gangguan tersebut.
• Jenis kelamin. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria.
2.5 Faktor-Faktor Risiko Rheumatoid Arthritis (RA)
• Usia. RA dapat terjadi pada usia berapa pun, namun lebih sering terjadi pada
usia 40 sampai 60 tahun.
• Riwayat keluarga. Jika orangtua, saudara kandung, paman, bibi, atau kakek
dan nenek Anda terkena penyakit rematik, Anda berisiko tinggi untuk
mengalaminya juga.
2.6 Pengobatan
• Cara terbaik untuk mengobati rheumatoid arthritis adalah dengan
menggunakan obat-obatan, terapi, olahraga, serta edukasi guna menghindari
aktivitas fisik yang dapat memicu nyeri sendi,
• Obat NSAID, seperti naproxen dan ibuprofen dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri dan bengkak jika rematik Anda kambuh. Dokter juga dapat
memberikan obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs). Obat
ini dapat memperlambat perkembangan RA dan menyelamatkan sendi dan
jaringan lain dari kerusakan permanen. DMARD yang sering diberikan oleh
dokter  yaitu methotrexate (trexall), leflunomide (Arava), hydroxychloroquine
(plaquenil) dan sulfasalazine (Azulfidine).
• Jika diperlukan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan
terapi fisik dan olahraga khusus guna mengurangi gejala rematik. Beberapa
terapi yang mungkin disarankan dokter seperti berendam dengan air panas,
menggunakan lampu pemanas, kompresan panas, dan terapi whirlpool.

Anda mungkin juga menyukai