(Oktav) KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

RESUME

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

Oleh

Oktaviani Rahayu

G1A160019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BALE BANDUNG

2020
A. Pengertian
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahkan
berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok.
Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi berbagai
strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen dan ketaatan
terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuan
mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan
mengembangkan budaya organisasi (Shegdill dalam Stoner dan Freeman
1989: 459-460).

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif


dalam suatu kegiatan di organisasi. Didalam menajemen mencakup POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana,
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,1999).

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan bagian dari sistem


manajemen keperawatan, dimana bagian dari sistem manajemen keperawatan
meliputi pengumpulan data, perencanaan, pengaturan, kepegawaian,
kepemimpinan dan pengawasan.
Konsep kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penerapan
pengaruh dan bimbingan yang ditunjukkan kepada semua staf keperawatan.
Untuk mencipatakan kepercayaan dan ketaatan sehingga timbul kesediaan
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan pelayanan keperawatan
yag efektif, efesien dan berkualitas. Sedangkan manajemen keperawatan
adalah proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuha keperawatan secara professional, sehingga keduanya dapat saling
mendukung (Imanuddin, 2009).
Manajemen didefinisikan sebagai proses dalam menyelesaikan
pekaryaan melalui orang lain, sedangkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan kepeawatan secara professional. (Gillies, 1986)
B. Kriteria Pemimpin

Menurut R.L.Khan mengemukaaan bahwa seorang pemimpin


menjalankan pekerjaannya dengan baik bila :

1. Memberikan kepuasan kebutuhan langsung para bawahannya.


2. Menyusun jalur pencapaian tujuan
3. Menghilangkan hambatan – hambatan pencapaian tujuan
4. Mengubah tujuan karyawan sehingga tujuan mereka bisa berguna secara
organisatoris

Menurut S.Suarli Pemimpin yang berkualitas harus memenuhi kriteria


sebagai berikut:

1. Mempunyai keinginan untuk menerima tanggung jawab


2. Mempunyai kemampuan untuk perceptive insight atau persepsi introspektif
3. Mempunyai kemampuan untuk menentukan priorotas.
4. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi

C. Peran Pemimpin

Pengambilan keputusan Instruktur Mampu meramal


Komunikator Konselor Berpengaruh
Evaluator Pengajar Penyelesaian masalah yang
kreatif

Fasilitator Pemikir kritis Agens pengubah


Pengambilan risiko Buffer (penengah) Diplomat
Penasihat Advokat Model peran
Penambah semangat Berpandangan ke depan
D. Kepemimpinan dan Keperawatan

Menurut Milio perawat mempunyai kapasitas kekuatan untuk


mempengaruhi kebijakan masyarakat dan menganjurkan untuk
mempersiapkan langkah-langkah berikut :

1. Mengatur,
2. Melakukan pekerjaan : belajar mengerti proses politik, kelompok-
kelompok penting, masyarakat, dan kejadian tertentu,
3. Menyusun perbedaan pendapat yang bersifat memancing untuk
mencocokan target peserta dengan mengajukan pembatalan biaya,
dukungan politik, kejujuran dan keadali,
4. Mendukung dan memperkuat kedudukan pembuat keputusan yang tidak
mantab,
5. Menghimpun kekuatan,
6. Merangsang perdebatan masyarakat,
7. Membuat kedudukan perawat dimedia massa,
8. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif
9. Bertindak pada saat yang tepat,
10. Mempertahankan kegiatan,
11. Memelihara format desentralisasi organisasi,
12. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik untuk
menunjang posisi masing-masing,
13. Mempelajari pengalaman,

E. Peran Dan Fungsi Kepala Ruang Sebagai Pemimpin


Menutur Depkes RI 1994, “ Kepala ruangan adalah seorang tenaga
perawat profersional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat.”
1. Peran Kepala Ruang

Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (1994)


adalah peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah
sakit dan kualitas pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap
hasil dari pelayanan keperawatan yang berkualitas, dan menghindari
terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya
saling melempar kesalahan.

Tanggung jawab kepala rungan dapat diidentifikasi sesuai dengan


perannya meliputi:

a. Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi,


orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi
dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan.
b. Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan dalam pelayanan keperawatan.
c. Manajemen kuliatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan
keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan
persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan.
d. Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan
keperawatan.
2. Fungsi Kepala Ruangan

Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston


(2000) sebagai berikut:

a. Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran,


kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat perencanaan
jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan
serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.
b. Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan
perencanaan, dan menetapkan metode.
F. Manajemen Sebagai Suatu Proses
Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi
manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud
fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh
seorang manajer untuk mencapai tujuan.
Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang
berbeda-beda. Perawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut
George Terry, yaitu planning, organizing, actuating, dan controling.
1. Planning (Perencanaan)
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan
untuk mencapainya. Melalui perencanaan dapat ditetapkan tugas-tugas
staf. Dengan tugas-tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman
untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya
yang dibutuhkan pleh staf dalam menjalankan tugas-tugasnya.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua
sumber daya atau potensi yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (directing, commanding, coordinating)
Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakan
adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu
bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan
ketrampian yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang
tersedia.
4. Controling ( pengawasan, monitoring )
Adalah proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan
rencana kerja yang sudah disusun dan megadakan koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi.
G. Manajemen Proses Keperawatan
Manajemen proses keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem
terbuka, dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan
berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari lima elemen. Elemen
manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka yaitu:
1. Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi,
personel, peralatan dan fasilitas.
2. Proses
Proses adalah sekelompok manajer atau dari tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyi tugas
dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
3. Output
Output dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan
keperawatan, pengembangan staf dan riset.
4. Kontrol
Kontrol dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara
lain; budget keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, standar
prosedur, dan akreditasi.
5. Umpan balik
Berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.

Manajemen keperawatan terdiri dari: pengkajian, diagnosa,


perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Pengkajian
Seorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi
tentang keadaan pasien pada tahap ini, melainkan juga mengenai institusi
(rumah sakit atau puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi, dan
bagian keuangan yang memengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara
keseluruhan.
PROSES KEPERAWATAN

2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan
potensial dimana berdasarkan pengalamannya, dia mampu dan mempunyai
wewenang untuk memberikan tindakan keperawatan. Perawat menganalisa
data pengkajian untuk merumuskan diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan
Perencanaan adalah menyusun langkah strategis dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan
untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua
pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja,
menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan,
membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan efektivitas
kerja staf, serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional
untuk mencapai visi dan misi institusi yang telah ditetapkan.
4. Pelaksanaan
Karena manajemen keperawatan memerlukan kerja melalui orang
lain, maka tahap pada pelaksanaan terdiri atas bagaimana manajer
memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah
direncanakan. Fungsi kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam komponen
fungsi, yaitu kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi.
5. Evaluasi
Tahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh
kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai
seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/35246217/Konsep_manajemen_Keperawatan.pdf
https://lululinglinglung.blogspot.com/2012/11/kepemimpinan-dalam-manajemen-
keperawatan.html
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/BUKU-MANAJEMEN-2011.pdf
http://daek-chin.blogspot.com/2015/01/manajemen-proses-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai