DISUSUN OLEH :
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada
kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya gerak magnet
sebesar N1I1. Gaya gerak ini memproduksi fluks pada inti, dan fluks ini
membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan sekunder. Bila terminal
kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder mengalir arus I1. Arus
ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada kumparan sekunder. Pada trafo
arus biasa dipasang burden pada bagian sekunder yang berfungsi sebagai
impedansi beban, sehingga trafo tidak benar-benar short circuit. Apabila trafo
adalah trafo ideal, maka berlaku persamaan :
N1I1 = N2I2
I1 = N2
I2 N1
di mana,
N1 : Jumlah belitan kumparan primer
N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder
I1 : Arus kumparan primer
I2 : Arus kumparan sekunder
c. Isolasi Koaksial
Jenis trafo arus dengan isolasi koaksial biasa ditemui pada kabel,
bushing trafo, atau pada rel daya berisolasi gas SF6. Sering digunakan inti
berbentuk cincin dengan belitan sekunder yang dibelit secara seragam pada
cincin dan dimasukkan pada isolasi, dengan demikian terbuka jalan untuk
membawa lapisan terluar bagian yang di-ground keluar dari trafo arus
Kumparan primer adalah kumparan yang menerima daya dan dinyatakan sebagai
terminal masukan dan kumparan sekunder adalah kumparan yang melepas daya dan
dinyatakan sebagai terminal keluaran. Kedua kumparan dibelit pada suatu inti yang terdiri
atas material magnetik berlaminasi.Secara sederhana transformator dapat dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu lilitan primer, lilitan sekunder dan inti besi.
Lilitan primer merupakan bagian transformator yang terhubung dengan
sumber energi (catu daya). Lilitan sekunder merupakan bagian transformator yang
terhubung dengan rangkaian beban. Sedangkan inti besi merupakan bagian
transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan fluks magnet yang
dihasilkan oleh lilitan primer agar masuk ke lilitan sekunder.
Keterangan gambar :
U1 : tegangan primer
U2: tegangan sekunder
I1: arus primer
I2: arus sekunder
ep: GGL induksi pada kumparan primer
es: GGL induksi pada kumparan sekunder
Np: lilitan primer
Ns: lilitan sekunder
Φb: fluks magnet bersama
Z : beban
Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang
membentuk suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari
kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi
maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak
dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
Minyak Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan
sebagai isolasi dan pendingin pada transformator. Sebagian bahan isolasi minyak harus
memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak
transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua
kemampuan ini maka minyak transformator diharapkan akan mampu melindungi
transformator dari gangguan.
Bushing
Bushing merupakan komponen penting dari transformator yang berada di
bagian luar transformator. Fungsinya sebagai penghubung antara kumparan
transformator dengan jaringan di luar transformator. Bushing terdiri dari sebuah
konduktor yang terhubung dengan kumparan yang berada di dalam transformator
dan konduktor tersebut diselubungi oleh bahan isolator. Bahan isolator berfungsi
sebagai media isolasi antara konduktor bushing dengan badan tangki utama
transformator. Secara garis besar, bushing terdiri dari empat bagian utama, yaitu
konduktor, isolator, klem koneksi, dan aksesoris.
Tangki Konservator
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi
akan memuai sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan
suhu operasi, maka minyak akan menyusut dan volume minyak akan turun.
Konservator digunakan untuk menampung minyak pada saat transformator
mengalamui kenaikan suhu. Seiring dengan naik turunnya volume minyak
dikonservator akibat pemuaian dan penyusutan minyak, volume udara didalam
konservator pun akan bertambah dan berkurang.
Penambahan atau pembuangan udara di dalam konservator akan
berhubungan dengan udara luar. Agar minyak isolasi transformator tidak
terkontaminasi oleh kelembaban dan oksigen dari luar, maka udara yang akan
masuk ke dalam konservator akan difilter melalui silica gel. Untuk menghindari
agar minyak trafo tidak berhubungan langsung dengan udara luar, maka saat ini
konservator dirancang dengan menggunakan brether bag/rubber bag, yaitu
sejenis balon karet yang dipasang di dalam tangki konservator.
2. Tap Charger
Tap changer merupakan alat penstabil tegangan keluaran pada sisi
sekunder transformator daya. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengubah
jumlah kumparan primer yang memiliki input tegangan yang berubah-ubah
untuk mendapatkan nilai tegangan output yang konstan.
Indikator-indikator
Indikator suhu minyak
Indikator permukaan minyak
Indikator suhu winding
Indikator kedudukan tap
Differential Relay:
Differential Relay untuk melindungi generator dari gangguan akibat
hubung singkat (short circuit) antar fasa-fase atau fase ke tanah. Cara kerja relay
differensial adalah dengan cara membandingkan arus pada sisi primer dan sisi
sekunder, Dalam kondisi normal jumlah arus yang mengalir melalui peralatan
listrik yang diproteksi bersirkulasi melalui loop pada kedua sisi di daerah kerja.
Jika terjadi gangguan didalam daerah kerja relay differensial, maka arus dari
kedua sisi akan saling menjumlah dan relay akan memberi perintah kepada
PMT/CB untuk memutuskan arus.
Berdasarkan karakteristik :
Instantaneous
Definite time delay, relay yang bekerja dengan kelambatan
waktu Inverse
Relai Bucholz
Relai bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun
dari OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah dikedua pipa
tersebut dipasang relai bucholz. Relai bucholz berfungsi untuk mendeteksi dan
mengamankan gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Selama
transformator beroperasi normal, relai akan terisi penuh dengan minyak.
Pelampung akan berada pada posisi awal.
Bila terjadi gangguan yang kecil didalam tangki transformator, misalnya
hubung singkat dalam kumparan, maka akan menimbulkan gas. Gas yang
terbentuk akan berkumpul dalam relai pada saat perjalanan menuju tangki
konservator, sehingga level minyak dalam relai turun dan akan mengerjakan
kontak alarm (kontak pelampung atas). Bila level minyak transformator turun
secara perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran, maka pelampung atas akan
memberikan sinyal alarm dan bila penurunan minyak tersebut terus berlanjut,
maka pelampung bawah akan memberikan sinyal trip. Bila terjadi busur api yang
besar, kerusakan minyak akan terjadi dengan cepat dan timbul surja tekanan pada
H2 dan C2H2
Menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian konstruksi.
H2, C2H2 dan CH4
Menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol terurai, misalnya
terjadi gangguan pada sadapan.
H2, C2H4 dan C2H2
Relai Jansen
Tap changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang berfungsi
untuk mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi
tegangan pada sistem masukannya (input). Tap changer umumnya dipasang pada
ruang terpisah dengan ruang untuk tempat kumparan, dimaksudkan agar minyak
tap changer tidak bercampur dengan minyak tangki utama. Untuk mengamankan
ruang diverter switch apabila terjadi gangguan pada sistem tap changer, digunakan
pengaman yang biasa disebut rele jansen (buchholtnya tap changer). Rele jansen
dipasang antara tangki tap changer dengan konservator minyak tap changer.
Relai HV/LV Oil temperature bekerja apabila suhu minyak trafo melebihi setting
dari pada relai HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan
faktor pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan kerja relai suhu minyak/
oil ini dibagi 2 tahap:
Mengerjakan alarm (oil temperatur alarm)
Mengerjakan perintah trip ke PMT (oil temperature trip)
1. Distribusi Primer
Distribusi primer adalah jaringan distribusi daya listrik yang bertegangan
menengah (20 KV). Jaringan distribusi primer tersebut merupakan jaringan
penyulang. Jaringan ini berawal dari sisi skunder trafo daya yang terpasang pada
gardu induk hingga kesisi primer trafo distribusi yang terpasang pada tiang-tiang
saluran.
2. Distribusi Sekunder
Distribusi skunder adalah jaringan daya listrik yang termasuk dalam
kategori tegangan rendah (sistem 380/220 Volt), yaitu rating yang sama dengan
tegangan peralatan yang dilayani. Jaringan distribusi skunder bermula dari sisi
skunder trafo distribusi dan berakhir hingga ke alat ukur (meteran) pelanggan.
Sistem jaringan distribusi sekunder ini disalurkan kepada para pelanggan melalui
kawat berisolasi. Penyulang pahat merupakan salah satu Feder Utama 20 KV
yang mendistribusikan daya ke konsumen yang sebelumnya melalui sistem
pendistribusisn tegangan yaitu melalui penurunan tegangan 20 KV –380/220 Volt
melalui tranformator step down.
1. Tiang
Berfungsi Untuk meletakkan penghantar serta perlengkapan system seperti
transformator, Fuse, isolator, arrester, recloser dan sebagainya. Tiang dibagi
menjadi 3 jenis yaitu tiang kayu, besi dan beton sesuai dengan fungsi bawah
tanah.
2. Penghantar
Berfungsi sebagai penyalur arus listrik dari trafo daya pada gardu induk
ke konsumen. Kebanyakan penghantar yang digunakan pada sistem
distribusi. Begitu juga dengan beberapa kawat jaringan bawah tanah.
3. Kapasitor
Berfungsi untuk memperbesar factor daya pada system penyaluran.
4. Recloser
Berfungsi untuk memutuskan saluran secara otomatis ketika terjadi
gangguan dan akan segera menutup kembali beberapa waktu kemudian
sesuai dengan setting waktunya. Biasanya alat ini disetting untuk dua kali
bekerja, yaitu dua kali pemutusan dan dua kali penyambungan . Apabila
hingga kerja recloser yang kedua keadaan masih membuka dan menutup,
berarti telah terjadi gangguan permanen.
5. Fuse
Berfungsi untuk memutuskan saluran apabila terjadi gangguan beban
lebih maupun adanya gangguan hubung singkat.
6. PMT
Berfungsi untuk memutuskan saluran secara keseluruhan pada tiap out
put. Pemutusan dapat terjadi karena adanya gangguan sehingga secara
otomatis PMT akan membuka ataupun secara manual diputuskan karena
adanya pemeliharaan jaringan.
7. Tansformator
Berfungsi untuk menurunkan level tegangan sehingga sesuai
dengan tegangan kerja yang diinginkan
8. Isolator
Berfungsi untuk melindungi kebocoran arus dari penghantar ke
tiang maupun ke penghantar lainnya.
Perlengkapan – perlengkapan diatas sangat penting keberadaannya, terutama
untuk peralatan proteksi. Agar dapat bekerja dengan baik dan terjaminnya
kontinuitas pelayanan, maka harus dilakukan pemeliharaan secara rutin untuk
mengetahui kerusakan dan kehandalan dari masing-masing peralatan
tersebut. Pemeliharan peralatan yang rutin sangat penting dilakukan agar
setiap saat dapat diawasi keadaannya apakah masih layak dipakai atau tidak.
1. Belitan bintang
2. Belitan delta
2.5.5. Arrester
Arrester adalah suatu alat untuk melindungi isolasi atau peralatam listrik
terhadap tegangan lebih yang diakibatkan oleh sambaran petir atau tegangan
transient yang tinggi dari suatu penyambungan atau pemutusan rangkaian (sirkuit),
dengan jalan mengalirkan arus denyut (Surge Current) ketanah serta membatasi
berlangsungnya arus ikutan (Follow Current) serta mengembalikan keadaan
jaringan ke keadaan semula tanpa mengganggu sistem.
2. Karakteristik Arrester
Sebuah alat pengamanan memiliki beberapa karakteristik begitu
juga dengan arrester yang memiliki beberapa karakteristik antara lain :
a. Pada tegangan operasional, harus mempunyai impedansi yang sangat
tinggi atau tidak menarik arus listrik
b. Bila mendapat tegangan transient abnormal diatas harga tegangan
tembusnya harus tembus ( Break Down ) dengan cepat
2.5.7. Sectionalizer
Sectionalizer atau yang disebut juga saklar seksi otomatis (SSO)
adalah sebuah alat pemutus beban yg secara otomatis dapat dibebankan,
seksi-seksi yang tergantung dari suatu sistem distribusi atau dapat
melokalisasi gangguan pada seksi yang terganggu, sehingga sistem yang
tidak mengalami gangguan tetap mendapat energi listrik.
Saklar seksi otomatis (SSO) bekerja sendiri untuk membuka rangkaian
setelah perhitungan operasi pemutusan dari peralatan-peralatan disisi
sumbernya, dan pembukaannya dilakukan pada saat peralatan disisi sumber
sedang dalam posisi terbuka. Dalam pemasangannya dapat diperlihatkan pada
bagan dibawah ini:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Current transformer (CT) atau Trafo Arus adalah peralatan pada sistem
tenaga listrik yang berupa trafo yang digunakan untuk pengukuran
arus yang besarnya hingga ratusan ampere dan arus yang mengalir
pada jaringan tegangan tinggi.
Transformator adalah suatu alat listrik statis yang dipergunakan untuk
mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
dan digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik
ke rangkaian lainnya tanpa merubah frekuensi.
Generator sebagai sumber energi listrik dalam sistem perlu diamankan
jangan sampai mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan
sangat menggangu jalannya operasi system tenaga listrik.
Sistem Proteksi adalah susunan perangkat proteksi secara lengkap yang
terdiri dari perangkat utama dan perangkat-perangkat lain yang
dibutuhkan untuk melakukan fungsi tertentu berdasarkan prinsip-
prinsip proteksi sesuai dengan definisi yang terdapat pada standar
IEC 6255-20.
Proteksi Sistem Tenaga Listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan
kepada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem
tenaga misalnya generator, transformator jaringan dan lain-lain,
terhadap kondisi tidak normal operasi sistem itu sendiri.
SARAN
Penulis dalam kesempatan ini menyarankan kepada segenap
mahasiswa dan pembaca makalah yang berhubungan dengan isi makalah
ini, supaya memberikan kritikan atau saran yang dapat membangun
untuk penyusunan makalah yang akan mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
https://ugmmagatrika.wordpress.com/2014/04/26/pembagian-
jaringan-distribusi-dan-sistem-proteksinya/
http://anak-elektro-ustj.blogspot.com/2013/04/relay-proteksi-generator.html
Syahrul Ramazan 29
1320 4030 06