Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Porositas adalah perbandingan antara volume total pori dengan volume total serbuk, yang
mana semakin besar nilai porositas mengakibatkan sifat alir granul semakin jelek.
Porositas pulva atau bulk: serbuk padatan yang akan diolah menjadi sediaan solida apakah
sebagai zat aktif atau bahan tambahan), Partikel - partikel yang bercampur dengan bermacam
ukuran, akan ada rongga antar partikel, ditambah lagi jika bentuk partikelnya tidak beraturan,
ada yg berbentuk batang, ada yg bulat dll.
Makin tidak teratur bentuk dan ukuran partikel serbuk makan akan banyak terdapat rongga
antar partikel, makin besar prositas. Jadi untuk memperoleh porositas dalam range yang
diinginkan, maka campuran bulk tadi kita granulasi menjadi granul - granul yang bentuknya
teratur, umumnya sferis dengan distribusi ukuran partikel yang ideal sehingga porositas atau
rongga antar partikel dapat dioptimalkan.
Porositas adalah perbandingan antara volume total pori dengan volume total serbuk, yang
mana semakin besar nilai porositas mengakibatkan sifat alir granul semakin jelek.
Porositas pulva sangat penting dalam bidang farmasi karna dalam pembuatan suatu
senyawa padatan serbuk membutuhkan pori- pori.
Mikropori < 20 Å
Intermediet pori 20-200 Å
Makro pori > 200 Å
Pori terbagi 2 :
Pori dibutuhkan dalam tingkat tertentu, antara 30-70% adalah batas nilai yang baik.
Bila pori terlalu sedikit maka air atau pelarut akan sulit masuk ke bulk yang sudah
dikompres menjadi tablet sehingga laju dissolusi nya rendah/kurang baik.
Bila terlalu banyak/besar pori, makin besar juga rongga atau volume pada suatu sediaan
padat, maka akan membuat tablet menjadi rapuh sehingga mudah rompak, tidak
memenuhi uji kualitas tablet yang baik.
Bila nilai porositas lebih kecil dari nilai ideal, akan mempengaruhi densiti/kerapatan
serbuk, density mempengaruhi flowability/ aliran massa cetak. flowability akan
mempengaruhi volume massa cetak yang masuk ke dalam cetakan tablet sehingga
mempengaruhi keseragaman dosis antar tablet.
Selanjutnya pori pada massa yang sudah dikempa (tablet) bila terlalu kecil,
menyebabkan pelarut/cairan lambung sukar masuk ke dalam tablet untuk membuat ia
terdissolusi, bila laju dissolusi rendah maka ketersediaan hayati juga jelek. sedangkan
bila porositas lebih besar dari nilai ideal, akan membuat tablet mudah rapuh, shg tidak
memenuhi syarat kualitas tablet yaitu friability
Pori tablet sudah dapat dikontrol sejak awal, yaitu saat proses produksi agar dihasilkan nilai
range yang diharapkan.
Porositas bulk perlu dikontrol selama proses manufaktur tablet adalah karena mempengaruhi
sifat fisika lain, seperti density dan luas permukaan spesifik.
persentase atau tingkat porositas granul memberikan gambaran kemungkinan tablet kempa
yang dihasilkan, jika granul memiliki porositas yang cukup besar, maka kemungkinan tablet
tablet yang dihasilkan akan terlihat rapuh dan mudah pecah.
“Padatan yang memiliki nilai porositas yang sama memiliki sifat fisik yang berbeda”
Hal ini dikarenakan sebagian besar senyawa aktif farmasi berbentuk padat dan sebagian juga
memiliki pori, sehingga penghitungan porositas diperlukan, untuk aplikasinya dapat
dimanfaatkan untuk optimalisasi manufakturing dalam pembuatan sediaan dan dengan
mengetahui tingkat porositas suatu zat maka laju disolusi dan peleburan dapat diketahui dan
jika kurang dapat di optimalkan, selain itu juga dapat untuk menentukan tingkat
komprestability suatu zat dalam pembuatan tablet.