Anda di halaman 1dari 33

BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)

Biologi sel adalah cabang ilmu biologiyang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah
kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup
Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil


pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan
nama Sarcodemenjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang
diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk
hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang
pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya
(omnis celulla ex celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam
sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk
hidup kecuali bakteri dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan


tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat
banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai
berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid


b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk


cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu

a Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang
kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel.
Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan
bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan
oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus
lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk
interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids,
protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan
transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.


Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan
contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi
atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan
berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan
difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda
konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih
dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif
air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar
berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan
bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah
channel protein dan carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven
pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter
dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat
searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP
driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump
umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan
contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau
tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
"pembangkit tenaga" bagi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan
bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips
dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat
bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks
yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar
mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga
mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam
proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid
dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas
permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke
dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas
permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi
ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif,
ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein
transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs,
reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks
mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA),
ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel
eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua
enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan
autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui


mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan
tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam
endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga
terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan


mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom
akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom
(endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik
dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki
hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel
hewan eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung


ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga
retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
(kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa
latin yang berarti “jaringan”).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:


RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai
tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-
bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme
yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-
obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE
sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot
licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan
memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan
mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen
saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai
tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta
mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam
plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk
fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-
kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang
terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana
sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan
dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang
sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah
memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan
dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

j. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada
hewan uniseluler tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :


1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

IOLOGI SEL

BIOLOGI SEL
1.    Struktur sel
a.    Pengertian
Sel adalah merupakan unit terkecil dari kehidupan
Sel ada dua kelompok besar bedasarkan kejelasan intinya yaitu sel Prokaryotik dan Eukaryotik
Sel Prokaryotik adalah suatu sel dengan inti yang tidak jelas hanya dalam sitoplasma tampak
adanya bagian yang berwarna agak terang yang mengandung bahan DNA dan dinamakan
nucleotid, contoh del prokaryotik adalah berbagai jenis bakteri, virus gangang biru, gangang
hijau dan lain-lain.
Sel Eukaryotik
sel eukaryotik adalah sel dengan inti yang jelas karena inti sel mempunyai dinding atau
membran inti. sel eukaryotik bentuknya berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
Bentuk sel eukaryotik ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sel eukaryotik yang
bentuknya berubah-ubah contohnya adalah sel spermatozoa, sel saraf, eritrosit, sel ephitel dan
lain-lain.
Bentuk sel dipengaruhi oleh ;
-          fungsinya
-          tegangan permukaan membran
-          rigiditas membran plasma
-          pengaruh mekanis dari sekitar sel.
b.    Struktur sel dan Fungsinya
  Dinding sel dan membran plasma
Tiap sel dipisahkan dengan sekitarnya oleh membran plasma atau membran sel di luar
membran plasma masih tedapat dinding sel.
Pada tumbuhan, jamur dan bakteri dinding sel tampak nyata dan jelaskarena terbentuk dari
molekul-molekul karbohidrat yang disebut selulose. sel pada tumbuhan dinding senya tebal dan
kuat karena mempunyai fungsi sebagai pelindung sel dan rangka sel.
Pada hewan termasuk manusia dinding sel yang ada sebenarnya merupakan dinding sel semu
dan lebih dikenal sebagai selubung sel karena sangat tipis. Selubung sel yang terdapat pada
sel-sel jaringan umumnya dinamakan glikokaliks yang menyelubungi seluruh sel.
Fungsi glikokaliks atau selubung sel adalah :
-          berperan dalam proses filtrasi bahan yang keluar dan masuk sel
-          memeliharan membran plasma dan lingkungan sekitar sel
-          mengandung enzim tertentu sesuai dengan fungsi sel
-          berperan dalam menentukan antigenitas sel.
  Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian terbesar dari sel yang didalamnya mengandung bagianbagian
sel seperti organel, inklusio dan inti sel disamping bahan-bahan lain yang terlarut dalam cairan
sitoplasma.
Sitoplasma merupakan benda setengah cair yang di dalamnya mengandung bangunan yang
mempunyai funsi sendiri-sendiri yang tampak sebagi granula. granula-granula sebenarnya
adalah organel dan inklusio yang trdapat dalam sitoplasma dan mempunyai arti yang cukup
penting untuk menjalankan kehidupan sel.
Bagunan-bangunan dalam sitoplasma macam yaitu :
A.    Organel
Organel sebagai subtansi hidup dalam sitoplasma mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
berdasarkan fungsinya dalam metabolisme sel organel dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
A.1    Organel yang aktif dalam metabolisme
Ribosom
Di dalam sitoplasma ribosom terdapat dalam dua bentuk, yaitu : babas dalam matriks sitoplasma dan
terdapat menempel pada dinding membran gelembung-gelembung terutama retikulum
endoplasma.
Ribososm yang terdapat bebbas dalam sitoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein
yang akan digunakan oleh sel itu sendiri untuk pertumbuhan dan pembelahan sel.
Ribosom yang menempel pada retikulum endoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein
yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel yang mempunyai fungsi sekresi.
Mitokondria
Mitokonria merupakan organel yang sangat penting dalam proses pembentukan energi sehingga
mitokondria mempunyai banyak sekali jenis enzim.
Retikulum endoplasma
merupakan bangunan berbentuk rungan-ruangan berdinding membran dan saling berhubungan
membentuk anyaman.Fungsi retikulum endoplasma adalah :
-          Sintesis lipid, kolesterol dan hormon steroid,
-          detoksikasi obat-obatan dalam sel hati
-          pembentukan gliokogen dalam sel hati dan otot
-          metabolisme mineral
Aparatus golgi
Aparatus golgi merupakan organel yang terdapat dalam sitoplasma dengan letak ukuran dan jumlah
yang berbeda-beda antara satu sel dengan yang lainnya. Fungsi aparatus golgi adalah :
-          Transport protein ke luar sel
-          memelihara membran plasma
-          pembentukan lipoprotein pada sel-sel hati
Lisosom
Dalam keadaan tidak aktif lisosom berbentuk bulat atau oval , di dalam lisososm terdapat terdapat
bermacam-macam enzim hidrolitik. Lisosom berfungsi apabila ada benda /bahan yang perlu
dihancurkan.

Vakuola/gelembung.
Organel ini berbentuk bulat atau oval dengan ukuran yang bervariasi dan di dalamnya mengandung
bahan-bahan tertentu, gelembung ini ada beberapa macam jenis dan berasal dari organel yang
lain terutama aparatus golgi, retikulum endoplasma, dan lisosom.

A.2.   Organel yang tidak aktif dalam metabolisme


Sentriol
Mikrotubuli
Fibril
Mikrobodi
B.    Inklusio
Inklusio dalam sitoplasma dibedakan menjadi :
-          Timbunan makanan
-          Butir-butir sekresi
-          Pigmen
  Inti Sel
Inti sel atau nucleus adalah merupakan bagian dari sel yang mempunyai fungsi utama untuk
mengadakan kontrol terhadap aktivitas sel
  Kromosom
Merupakan komponen yang terdapat dalam inti sel dan mempunyai fungsi dalam pembelahan
sel sebagai pembawa sifat yang diturunkan

2.    Pembelahan sel
Setelah sel mengalami pertumbuhan maka sel akan menglami pembelahan sel muda yang
kemudian tumbuh menjadi sel dewasa. Pada dasarnya dalam periode pembelahan sel ini satu
sel induk akan menjadi dua sel keturunan dan secara garis besar pada mahluk hidup multi
seluler akan terjadi dua macam pembelahan sel yaitu Mitosis dan Meiosis.
Perbedaan dari kedu jenis pembelahan sel ini adalah pada jumlah kromosom sel-sel
keturunannya, pada pembelahan secara mitosis jumlah kromosom sel keturunanya akan sama
dengan sel induknya. Sedangkan pada pembelahan meiosis jumlah kromosom sel keturunanya
hanya separuh dari sel induk .
a)    MITOSIS
Fungsi pembelahan secara mitosis adalah untuk pertumbuhan mahluk hidup.
Pada setiap pembelahan sel dapat dilihat dua tahap pembelahan yaitu :
Pembelahan inti / Kariokinesis (pembelahannya lebih komplek karena akan menentukan sifat-
sifat sel keturunanya)
Pembelahan sitoplasma / Sitokinesis (pembelahan sederhana)
Tahapan-tahapan pada proses pembelahan sel secara mitosis :
1.    Profase
Mula-mula sentriol mengalami replikasi dan terletak ditengah sel/di dekat inti akan bergerak
menuju tepi diikuti oleh adanya mikrotubuli  yang membentuk bangunan radiair  mengelilingi
setiap sentriol sehingga tampak seperti sinar bintang yang dinamakan aster.
Mikrotubuli membentuk bangunan yang menghubungkan ke dua sentriol sehingga akan tampak
seperti kumparan yang dinamakan spindel.
Di dalam inti sel terjadi perubahan pada kromosom, nucleolus mulai mengecil dan akhirnya
menghilang, demikian pula dinding inti sel akan menghilang sedikit demi sedikit.
dengan demikian pada akhir tahap profase ini akan dilihat adanya perubahan-perubahan :
-          Mebran inti telah menghilang,
-          nucleolus telah menghilang
-          Sentriol telah mencapai kutub-kutub pembelahan sel dengan mempunyai aster dan spindel
yang menghubungkan kedua unit sentriol
-          benang-benang kromatid telah terlihat sebagai kromosom yang telah mempunyai sentromir
lengkap dengan lengan-lengannya.

2.    Metafase
Pada tahap ini kromatid telah membentuk kromosom dan telah menempatkan diri pada bidang
ekuator antara dua kutub pembelahan.
Sertelah semua kromatid tersususn dalam bidang ekuator, kromatid mulai terpisah dari
pasangannya dan masing-masing akan dihubungkan dengan kutub pembelahan sel pada tiap
sisi. Tahap ini diakhiri dengan tertariknya bagian kinetokor ke arah kutub pembelahan sel
masing-masing sementara itu bagian lengan kromatidnya masih melekat satu sama lain.

3.    Anafase
Pada tahap ini akan terjadi pemisahan lengan lengan kromatid secara sempurna, sehingga
terbentuk pasangan kromosom yang masing-masing akan bergerak menuju ke arah kutub
pembelahan sel.
Kromatid yang telah terpisah sempurna ini dikenal sebagai kromososm, pada akhir anafase ini
tampak bahwa kromosom telah berkumpul atau mengelompok pada masing-masing kutub
pembelahan sel dan membran plasma tampak mulai berubah sehingga sel akan tampak lebih
memanjang atau lonjong.
4.    Telofase
Setelah kromosom terkumpul pada kutub pembelahan sel pada tahap telofase ini akan
terbentuk membran inti yang akan melingkupi kromososm pada masing-masing kutub
pembelahan sel. Pada saat pembentukan membran inti kromosom akan mulai tampak menipis
dan akhirnya hanya akan tampak sebagai butir-butir kromatin.
Pembentukan membran inti ini akan diikuti oleh pemisahan sitoplasma beserta organel yang
ada. Pemisahan sitoplasma ini mula-mula didahului oleh pelekukan membran sel ke dalam dan
akhirnya sitoplasma akan terpisah satu sama lain.
Jadi pada akhir tahap telofase ini akan terbentuk dua sel anak yang yang sama bentuk dan
sifatnya karena berasal dari satu sel, dan kromosomnya juga berasal dari satu kromosom yang
mereplikasi. Kromosom yang ada pada sel muda bersifat diploid.
b)    MEIOSIS
Disebut juga pembelahan reduksi dalam tubuh mahluk hidup dan berfungsi sbg sarana
berkembang biak, Meiosis ini terjadi pada sel-sel kelamin mahluk hidup sehingga nantinya sel-
sel keturunanya akan mempunyai jumlah kromosom separuh jumlah kromosom sel induk. Sela
kelamin yang dihasilkan mempunyai jumlah kromosom separuh nantinya akan bergabung
dengan sel kelamin lawan jenisnya dalam proses konsepsi/pembuahan untuk selanjutnya
membentuk zigot yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Dengan demikian maka hasil mahluk hidup hasil pembuahan sel kelamin ini akan mempunyai
kesamaan dengan induk jantan maupun induk betinanya. Berbagai kelainan kromosom dapat
terjadi pada tubuh mahluk hidup sebagai akibat dari proses meiosis tidak sempurna. Pada
dasarnya meiosis ini merupakan proses pembelahan sel dimana terjadi replikasi DNA sekali
tetapi diikuti proses pembelahan sel dua kali sehingga tiap sel nantinya akan mempunyai
jumlah kromososm separuh dari jumlah kromosom sel induknya.
Pembelahan reduksi ini mempunyai tahapan yang lebih kompleks dari pada mitosis :
  Pembelahan I
a.    Profase I
-          Preleptotene
-          Leptotene
-          Zygotene
-          Pacytene
-          Diplotene
-          Diakinesis
b.    Prometafase I
c.    Metafase I
d.    Anafase I
e.    Telofase I
PROSES PEMBELAHANNYA

a.    Profase I
Tahap ini merupakan tahap paling menentukan dalam proses meiosis karena dalam proses ini
terjadi beberapa perubahan yang mendasar di antaranya adalah pembentukan pasangan
kromosom homolog, pertukaran bahan-bahan genetik dan sebagainya.
Tahap ini memakan waktu paling lama dan merupakan tahap paling kompleks berbeda dengan
tahap profase dalam mitosis, tahap ini dibedakan menjadi beberapa tahap :
-          Preleptotene
Merupakan tahap awal, benang-benang kromosom masih tampak tipis dan sukar diamati,
hanya kromosom seks yg tampak agak nyata.
-          Leptotene
Benang kromosom tampak lebih tebal sehingga tampak sebagai benang panjang dengan
penebalan yang lebih terlihat pada beberapa bagian karena adanya kromomer.
-          Zygotene
Kromosom mulai tampak lebih jelas dimana kromosom yang homolog akan berpasangan
secara lebih rapi yang berarti kromomir yang homolog akan berpasangan.
-          Pacytene
Pasangan kromosom telah lebih sempurna dan kemudian diikuti oleh pemendekan kromosom
sehingga terlihat lebih tebal dan sudah jelas adanya sentromer. Dalam tahap ini akan terjadi
pertukaran bahan-bahan genetika melalui proses crosing over pada kromosom homolog.
-          Diplotene
Pada tahap ini terjadi pemisahan kromosom homolog yang tadinya menempel satu sama lain
sehingga akan menjadi renggang. Pemisahan ini tidak terjadi secara sempurna karena di antara
kedua kromosom terdapat bagian yang masih menempel  atau terdapat perlekatan yang
disebut chiasmata dimana terjadi proses crossing over.
Tahap pachytene dan diplotene ini merupakan tahap yg paling menentukan karena pada kedua
tahap ini terjadi pertukaran bahan-bahan genetika dalam kromosom sehingga akan
menentukan sifat yg akan diturunkan kepada generasi berikutnya, sehingga tahap ini
berlangsung sangat lama bisa berhari-hari dapat pula bertahun-tahun. Misal pada manusia
sejak fetus berumur 5 bulan dalam kandungan sudah dapat dijumpai adanya oosit pada tahap
diplotene yang baru akan berkembang pada tahap berikutnya setelah dewasa.
-          Diakinesis
Pada tahap ini kromosom mengalami pemendekan sehingga tampak lebih jelas tetapi masih
tersebar dalam inti dan dalam masa ini terjadi terminalisasi chiasmata dimana chiasmata akan
bergerak menuju ke ujung kromosom. Sementara itu nucleolus mulai menghilang.

b.    Prometafase I
Pada tahap ini membran inti mulai menghilang dan kromosom tampak lebih pendek dan
menebal sehingga kromosom tampak mempunyai 4 lengan karena merupakan dua buah
kromosom yg berpasangan.

c.    Metafase I
Pada tahap ini kromosom akan tampak tersusun di bidang ekuator dan mulai terjadi pemisahan
kromosom hanya bedanya dengan mitosis pada meiosis pasangan kromosom tidak terpisah
tapi tetap merupakan satu kesatuan.

d.    Anafase I
Kromososm pada bidang ekuator akan mulai bergerak menuju kekutub pembelahan sehingga
akan semakin jelas bahwa pasangan kromosom sebelah kiri akan menuju ke kiri sedangkan
pasangan homolognya menuju ke kutub yang lain.
e.    Telofase I
Tahap ini merupakan tahap akhir meiosis I, kromosom telah berkumpul pada kutub
pembelahan  dan disusul dengan pembentukan membran inti dan pemisahan sitoplasma.
Kromosom membentuk benang-benang tipis sehingga tidak tampak khas seperti bentuk
kromosom pada umumnya, seperti yang terjadi pada mitosis.

  INTERFASE
Merupakan tahap antara meiosis I dan II yang berlangsung sangat pendek dan tidak terjadi
replikasi kromosom. Dengan demikian kromosom dalam sel ini merupakan kromosom hasil
pembelahan meiosis I yg jumlahnya hanya separuh dari kromosom induknya.

  Pembelahan II

a.    Prometafase II
Merupakan tahap awal dari meiosis II, spindel telah terbentuk, aster, pergeseran sentriol ke
kutub pembelahan dan perubahan lain seperti yang terjadi dalam mitosis.

b.    Metafase
Terjadi pengumpulan kromosom pada bagian ekuator seperti yg terjadi dalam mitosis sehingga
terjadi pemisahan pasangan kromosom yg masing-masing akan tersusun pada sisi yg
berlawanan.

c.    Anafase
Terjadi pergeseran kromosom ke arah kutub pembelahan masing-masing. Pada tahap ini
membran sel telah mulai berubah bentuk menjadi lebih lonjong.

d.    Telofase
Kromosom telah berkumpul pada kutub pembelahan dan diikuti pembentukan membran inti
serta pemisahan sitoplasma. Dengan berakhirnya tahap ini maka selesailah proses
pembelahan meiosis dan menghasilkan 4 anak sel yang masing-masing memiliki separuh dari
sel induknya.
Meiosis yang terjadi pada sel-sel kelamin manusia pada dasarnnya terdiri dari dua macam yaitu
:
1.    pada pria dimana dari 1 sel spermatogonium akan terjadi dua sel spematosit primer  dengan
cara mitosis. Dan tiap sel spermatosit primer ini akan menjadi dua sel spermatosit skunder
melalui proses meiosis I dan akhirnya akan menjadi 4 buah spermatid pada meiosis II. Tiap tiap
spermatid akan mengalami proses pematangan dengan terjadinya penambahan ekor,
akrososm dan lanyya sehingga terbentuk spermatozoa.
2.    pada wanita satu sel oogonium menjadi dua sel oosit primer akan mengalami meiosis I menjadi
1 oosit sekunder dan satu polosit dan akhirnya pada meiosis II akan terjadi 1 ootid dan 3 buah
polosit atau dinamakan polar bodies dari sel telor. Ootid yang akhirnya tumbuh dan mengalami
pematangan menjadi ovum.
  Jaringan
Sel yang memiliki fungsi sama membentuk jaringan.
Di dalam tubuh dikenal empat kelompok jaringan, yaitu :
-          Jaringan kulit (ephitel) : adalah merupakan sel yang menutupi jaringan tubuh. Fungsi dari
jaringan epithel adalah :
1.    menutupi tubuh
2.    melapisi rongga yg berhubungan dsengan permukaan lara, untuk protektif dan melindungi.
3.    menjaga jaringan di bawahnya,
4.    menghindari hilang dan masuknya cairan ke jaringan dan
5.    melindungi dari mikroorganisme.
-          Jaringan otot (musculus) otot adalah jaringan yang memiliki kemampuan khusus yaitu
berkontraksi, dengan jalan inilah gerakan mahluk hidup terlaksana.
-          Jaringan saraf (nervus)
-          Jaringan ikat (konektif), jaringan ikat melengkapi kerangka badan , fungsinya membentuk
tubuh, mendukung dan mempertahankan kedudukan organ dalam tubuh.
KATA PENGANTAR
          Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmatNya,
sholawat serta salam marilah kita curah limpahkan kepada baginda alam yakni Nabi Muhammad
SAW. Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

            Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I
yang insyaalloh akan membantu dalam menambah pengetahuan mahasiswa tentang Sel.
            Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
             Dalam menyelesaikan makalah ini, kami sangat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, karena kami masih dalam tahap belajar dan kurangnya keterbatasan pengetahuan
kami.
             Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlimpah, Amin.

                                                                                    Tasikmalaya, 14 September 2012

                                                                                                    Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup yang mengandung pengertian
sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan.
2.      TUJUAN PENULISAN
-          Mampu mengetahui materi tentang sel
-          Mampu menyelesaikan tugas mata kuliah IDK I
3.      METODE PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini kami memperoleh materi dari berbagai sumber.
4.      SISTEMATIKA PENULISAN
Halaman Judul   .....................................................................................    i
Kata Pengantar  ......................................................................................   ii
Daftar isi            .....................................................................................   iii
BAB I             :           PENDAHULUAN  ......................................................  iii
1.      Latar belakang masalah
2.      Tujuan penulisan
3.      Metode penulisan
4.      Sistematika peulisan
BAB II                        :           ISI
1.      Introduksi sel   ..................................................   1
2.      Ultrastruktur sel ................................................   1
3.      Jenis-jenis sel  ..................................................   6
4.      Fungsi spesifik sel .............................................   7
5.      Transfor trans membran ......................................  8
6.      Reproduksi sel ...................................................  8
7.      Genetika  .......................................................... 10
8.      Homeostatis ...................................................... 19
BAB III                      :           PENUTUP  ....................................................... 23
1.      Kesimpulan
2.      Penutup
DAFTAR PUSTAKA   ................................................................................ 24

BAB II
ISI
1.Introduksi sel
Sel merupakan unit terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan
dengan kehidupan. Kata sel itu sendiri ditemukan oleh Robert Hooke, seorang saintis Inggris
pada tahun 1665. Ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang dari pohon oak dengan
menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali).
Penerusnya seorang saintist Belanda bernama Anton van Leeuwenhoek (1674),
menemukan organisme yang sekarang kita kenal sebagai organisme bersel tunggal. Dengan
menggunakan butiran-butiran pasir yang telah ia ubah menjadi kaca pembesar berkekuatan 300x,
Leeuwenhoek menemukan suatu dunia mikroba di dalam tetesan-tetesan air kolam dan juga
meneliti sel-sel darah dan sel sperma hewan.
Pada tahun 1839, hampir dua abad setelah penemuan Hooke dan Leeuwenhoek, sel
akhirnya diakui sebagai unit kehidupan yang terdapat di mana saja oleh Matthias Schleiden dan
Theodor Schwann dua ahli biologi Jerman. Schleiden dan Schwann merangkum penelitian
mikroskopik mereka sendiri dan hasil-hasil penelitian saintis lainnya dengan menyimpulkan
bahwa semua bentuk kehidupan tersusun dari sel. Kesimpulan umum ini menjadi dasar bagi teori
sel. Teori ini kemudian dikembangkan untuk memasukkan gagasan bahwa semua sel berasal dari
sel-sel lain.

2.Ultrastruktur sel
Ultrastruktur, adalah struktur yang tampak dengan  menggunakan ME (mikroskop
elektron). Dengan mengamati sel secara ultrastruktur dapatlah dibedakan adanya berbagai
macam organel (organ sel) yang dikandungnya :

a.  Membran sel


Membran sel adalah suatu struktur membranosa yang sangat tipis, yang membungkus
setiap sel, memisahkan isi sel dengan lingkungannya. Membran sel ini hampir seluruhnya terdiri
dari protein dan lipid. Perkiraan komposisi adalah protein 55%, fosfolipid 25%, kolesterol 13%,
lipid lain 4%, dan karbohidrat 3%. Membran sel berfungsi memisahkan cairan intrasel dan
ekstrasel, dan menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain
b.  Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus. Sitoplasma 
dipenuhi oleh partikel-partikel dan organel-organel berukuran besar dan kecil yang tersebar,
berkisar dari beberapa nanometer sampai beberapa mikrometer. Bagian cairan bening dari
sitoplasma yang merupakan tempat dimana partikel-partikel itu tersebar disebut sebagai sitosol,
yang terutama terdiri atas protein yang larut, elektrolit, dan glukosa, serta sejumlah kecil
senyawa lipid.
c.     Retikulum Endoplasma (RE)
            RE adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. RE dibagi
menjadi dua bagian
1.RE kasar
Ditempeli ribosom, berfungsi mensintesis dan melepaskan berbagai protei baru ke dalam
lumen RE. Protein-protein tersebut ada yang di ekspor ke luar sebagai produk sekretorik dan ada
yang di angkut ke tempat-tempat didalam sel untuk pembentukan membran sel baru dan
komponen protein pada organel lain.
 2.RE halus
            RE halus sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran molekul-molekul yang akan
dipindahkan dari RE kasar.
d.  Aparatus Golgi
Aparatus golgi erat hubungannya dengan retikulum endoplasma. Aparatus golgi memiliki
membran yang mirip dengan membran pada RE kasar. Aparatus golgi biasanya terdiri atas empat
atau lebih tumpukan lapisan vesikel tipis dan gepeng yang terletak dekat dengan nukleus.
Aparatus ini penting pada sel sekretoris. Pada sel sekretoris aparatus golgi terletak di sebelah sel
tempat substansi sekretorik akan dikeluarkan.
Aparatus golgi ini dalam fungsinya bekerjasama dengan retikulum endoplasma. Vesikel
pengangkut kecil yang juga disebut vesikel retikulum endoplasma atau secara singkat disebut
sebagai vesikel RE, secara terus menerus ditarik dari retikulum endoplasma dan segera setelah
itu bergabung dengan aparatus golgi. Dengan cara ini, substansi yang terjerat dalam vesikel RE
diangkut dari retikulum endoplasma menuju ke aparatus golgi. Substansi yang diangkut ini
selanjutnya diproses di dalam aparatus golgi untuk membentuk lisosom, vesikel sekretoris, atau
komponen sitoplasmik yang lainnya.
e.      Lisosom
Lisosom merupakan organel vesikular yang dibentuk oleh aparatus golgi yang kemudian
tersebar di seluruh sitoplasma. Lisosom ini merupakan sistem pencernaan intraselular yang
memungkinkan sel untuk mencernakan bahan-bahan dan struktur intraseluler, khususnya struktur
sel yang telah rusak, partikel-partikel makanan yang telah dicernakan sel, dan bahan-bahan yang
tidak diinginkan tubuh, misalnya bakteri.
f.        Peroksisom
Peroksisom secara fisik mirip dengan lisosom, tetapi berbeda dalam dua hal penting;
Pertama, peroksisom diyakini dibentuk dari replikasi-sendiri (atau mungkin melalui pertunasan
dari retikulum endoplasmik halus) dan bukan dibentuk oleh aparatus golgi. Kedua, peroksisom
lebih mengandung oksidase daripada hidrolase. Beberapa oksidase mampu menggabungkan
oksigen dengan ion hidrogen dari zat kimia intraseluler yang berbeda untuk membentuk hidrogen
peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida sendiri sebaliknya merupakan suatu substansi yang
sangat mudah beroksidasi, dan dipergunakan berkaitan dengan katalase, suatu enzim oksidase
lain yang ditemukan dalam jumlah besar di dalam peroksisom, untuk mengoksidasi banyak
substansi yang bila tidak, akan menjadi racun bagi sel. Sebagai contoh, kira-kira setengah dari
alkohol yang diminum seseorang didetoksifikasi oleh peroksisom sel-sel hati.
g.       Vesikel sekretoris
Salah satu fungsi penting dari banyak sel adalah menyekresi substansi-substansi khusus.
Hampir semua substansi sekretorik dibentuk oleh retikulum endoplasmik – sistem aparatus golgi
dan kemudian dilepaskan dari aparatus Golgi ke dalam sitoplasma di dalam vesikel penyimpan,
yang disebut vesikel sekretoris atau granula sekretoris. Misalnya vesikel sekretoris khusus di
dalam sel-sel asini pankreas yang menyimpan proenzim protein (enzim yang belum aktif);
proenzim kemudian akan disekresikan ke membran sel bagian luar, masuk ke duktus
pankreatikus dan kemudian ke duodenum, dimana proenzim akan menjadi aktif dan melakukan
fungsi pencernaan.
h.      Mitokondria
Mitokondria disebut sebagai rumah energi sel. Tanpa mitokondria, sel tidak akan dapat
menyadap jumlah energi yang bermakna dari bahan makanan dan oksigen, dan sebagai
akibatnya, semua fungsi sel akan berhenti. Pada dasarnya, mitokondria terdapat di semua bagian
sitoplasma, tetapi jumlah total per sel sangat bervariasi, mulai kurang dari seratus sampai
beberapa ribu, bergantung pada jumlah energi yang dibutuhkan oleh masing-masing sel.
Selanjutnya mitokondria terkonsentrat dalam bagian-bagian sel yang bertanggung jawab
terhadap metabolisme energi. Mitokondria juga bervariasi dalam ukuran dan bentuk; beberapa
mitokondria diameternya hanya beberapa ratus nanometer dan bentuknya granula, sedangkan
yang lain lebih panjang – diameternya 1 mikrometer dan panjangnya 7 mikrometer – dan yang
lain bercabang dan berbentuk filamen.
i.         Struktur filamen dan tubular sel
Biasanya protein fibrilar sel disusun membentuk filamen atau tubulus. Keduanya
merupakan molekul protein prekursor yang disintesis oleh ribosom di dalam sitoplasma. Molekul
prekursor berpolimerisasi membentuk filamen. Sebagian besar filamen aktin seringkali terdapat
di sisi luar sitoplasma, yang merupakan daerah yang disebut sebagai ektoplasma, untuk
membentuk suatu penunjang elastik bagi membran sel. Juga, di dalam sel-sel otot, filamen aktin
dan miosin tersusun menjadi suatu mesin kontraktil khusus yang merupakan dasar timbulnya
kontraksi otot di seluruh tubuh.
Ada satu filamen khusus yang terdiri atas molekul-molekul tubulin yang digunakan
dalam semua sel untuk membentuk struktur tubulus, yaitu mikrotubulus. Sebagian mikrotubulus
mengandung 13 protofilamen tubulin yang terletak sejajar satu sama lain dalam satu lingkaran
untuk membentuk sebuah silinder panjang sempit yang kira-kira berdiameter 25 nanometer dan
panjang 1 sampai beberapa mikrometer. Silinder ini sering tersusun dalam bentuk berkas yang
menyebabkan mikrotubulus seluruhnya merupakan suatu massa struktural yang sangat kuat.
Akan tetapi, mikrotubulus merupakan suatu struktur kaku yang akan pecah bila terlalu
dibengkokkan. Jadi fungsi primer mikrotubulus adalah sitoskeleton, yang membentuk suatu
struktur fisik yang kaku untuk beberapa bagian sel yang khusus. Juga, sitoplasma sering
mengalir di sekitar mikrotubulus, yang mungkin disebabkan oleh pergerakan lengan yang
menonjol keluar dari mikrotubulus.
j.        Nukleus
Nukleus merupakan pusat pengaturan sel. Secara singkat, nukleus mengandung sejumlah
besar DNA, yang telah kita sebut bertahun-tahun sebagai gen. Gen menentukan karakteristik
protein sel, termasuk enzim-enzim sitoplasma yang mengatur aktivitas sitoplasma. Nukleus juga
mengatur reproduksi; gen-gen ini pertema bereproduksi sendiri, dan kemudian, sel dipecahkan
oleh proses khusus yang disebut mitosis untuk membentuk dua sel anak, yang masing – masing
menerima satu dari dua set gen.
Penampilan nukleus di bawah mikroskop cahaya tidak memberikan gambaran yang
cukup mengenai mekanisme nukleus melakukan kerja pengontrolannya. Penampilan sebuah
nukleus dalam fase interfase (periode di dalam mitosis) dengan menggunakan mikroskop cahaya,
memperlihatkan bahan kromatin yang terpulas gelap di seluruh nukleoplasma. Selama mitosis,
bahan kromatin menjadi sangat mudah diidentifikasi sebagai kromosom yang tersusun baik, yang
dapat dilihat dengan mudah dengan mikroskop cahaya.
k.       Membran nukleus
Membran nukleus, yang juga disebut selubung inti, sebenarnya merupakan dua membran
yang terpisah, satu membran terdapat di dalam membran yang lain. Membran luar bersambung
dengan retikulum endoplasmik, dan ruang antara kedua membran nukleus juga bersambung
dengan ruang di sebelah dalam retikulum endoplasmik.
Kedua lapisan membran nukleus ditembus oleh beberapa ribu pori-pori nukleus. Pori-pori
ini besar, hampir berdiameter 100 nanometer. Akan tetapi, kompleks molekul protein yang besar
berlekatan di sekitar tepi pori sehingga bagian pusat pori hanya berdiameter kira-kira 9
nanometer. Walaupun demikian, ukuran ini cukup besar sehingga memungkinkan sejumlah
molekul sampai dengan berat molekul 44.000 dapat lewat dan molekul dengan berat molekul
kurang dari 15.000 lewat dengan sangat cepat.
l.         Nukleoli
Nukleus sebagian besar sel memiliki satu atau lebih struktur yang terpulas pucat disebut
nukleoli. Nukleolus, tidak seperti organel lainnya, tidak memiliki sebuah membran pembatas,
sebaliknya, nukleoli hanya merupakan suatu struktur yang mengandung sejumlah besar RNA dan
protein dari jenis yang ditemukan di dalam ribosom. Nukleolus menjadi sangat membesar bila
sebuah sel secara aktif mensintesis protein. Gen dari lima pasangan kromosom yang terpisah
akan mensintesis RNA ribosomal dan kemudian menyimpannya di dalam nukleolus, yang
dimulai dengan sebuah RNA fibrilar longgar yang kemudian memadat membentuk sub unit
ribosom granula. Sub unit ribosom granula ini selanjutnya diangkut melalui pori-pori membran
nukleus ke dalam sitoplasma, berkumpul untuk membentuk ribosom “matang” yang memainkan
peranan penting dalam pembentukan protein.
3.Jenis-jenis sel
Dua jenis utama sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dibedakan berdasarkan
organisasi strukturalnya. Sel-sel dari mikroorganisme yang biasa disebut bakteri adalah sel
prokariotik. Semua bentuk kehidupan lainnya tersusun dari sel-sel eukariotik. Sel eukariotik jauh
lebih kompleks daripada sel prokariotik, karena dibagi-bagi oleh membran-membran internal
menjadi ruangan-ruangan fungsional, atau organel yang berbeda-beda. Pada sel eukariotik, DNA
tersusun bersama-sama dengan beberapa jenis protein tertentu menjadi struktur yang disebut
sebagai kromosom yang terdapat di dalam sebuah nukleus, organel terbesar pada sebagian besar
sel eukariotik. Cairan kental yang mengelilingi nukleus tersebut adalah sitoplasma, tempat
tersuspensinya berbagai jenis organel yang menjalankan sebagian besar fungsi sel tersebut.
Beberapa sel eukariotik, termasuk sel eukariotik tumbuhan, memiliki dinding kokoh yang
terletak di luar membran sel. Sel hewan tidak memiliki dinding.
Pada sel prokariotik yang jauh lebih sederhana, DNA tidak terpisah dari bagian-bagian
lain sel tersebut yang ada di dalam nukleus. Sel prokariotik juga tidak memiliki organel
sitoplasma seperti yang dimiliki oleh sel eukariotik. Hampir semua sel prokariotik (bakteri)
memiliki dinding sel eksternal yang kuat.
Walaupun sel eukariotik dan sel prokariotik memiliki kompleksitas yang jauh berbeda, kita akan
melihat bahwa keduanya ternyata memiliki beberapa kesamaan yang penting. Sel memiliki
ukuran, bentuk, dan ciri-ciri struktural khusus yang sangat bervariasi, tetapi kesemuanya
merupakan struktur yang sangat teratur yang bertugas menjalankan proses-proses rumit yang
harus berlangsung demi kelangsungan hidup sel tersebut.

4.   Fungsi spesifik sel


a.       Fungsi Masing-masing Struktur Sel

Sel saraf berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sel otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Sel darah berfungsi mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolism. Sel tulang berfungsi sebagi alat gerak pasif.
b.       Metabolisme Sel

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Anabolisme / AsimilasI / Sintesis, yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks
dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)

Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik
berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada
glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila
dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik.
Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2.      Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa
organik tersebut. Contoh : enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga
terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi
eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.

5.TRANSFOR TRANS MEMBRAN


Transportasi Pasif adalah proses transportasi pada membran sel yang tidak menggunakan
Energi. Berikut diantaranya :

Difusi : peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula
pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek
yang berdifusi dalam udara.
Osmosis : perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak
oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan
suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada
bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan
tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

6.REPRODUKSI SEL
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis
(pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara
langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada
sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan
kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator)
sehingga pada tahap inilah kromosom kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan
sel.
4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua bagian) dan
SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti
pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun
meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap
pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase
II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke
profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Aspek yang dibedakan
Mitosis
Meiosis
Tujuan Untuk pertumbuhan    Sifat mempertahan-kan diploid
Hasil pembelahan        2 sel anak        4 sel anak
Sifat sel anak   diploid (2n)     haploid (n)
Tempat terjadinya       sel somatis       sel gonad
Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan
Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan
Mikrosporogenesis.

7.GENETIKA
A.      Pengertian Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pemindahan informasi
dari satu sel ke sel lain dan ewarisan sifat (Hereditas) dari induk ke anaknya.
B.      Istilah Genetika
1.         Parental (Induk P)
Merupakan induk atau orang tua.
2.         Filial
Filial adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan parental. Keturunan pertama
disingkat F1. Keturunan kedua disingkat F2 dst.
3.         Dominan
Dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat
mengalahkan sifat pasangannya.
Gen dominan adalah gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan alelnya.
4.         Resesif
Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yaitu dalam suatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan
(ditutupi) oleh sifat pasangannya.
Gen Resesif adalah gen yang dikalahakan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelnya.
5.         Genotipe
Genotipe adalah sususnan genetic suatu sifat yang dikandung suatu individu yang menyebabkan munculnya sifat-
sifat pada fenotipe.
Contoh: T gen untuk tinggi, t adalah gen untuk pendek, tinggi dominan terhadap pendek.
Maka: TT atau Tt adalah genotype dengan fenotipe tinngi, tt adalah genotype dengan fenotipe pendek.
6.         Fenotipe
Fenotipe adalah sifat lahiriah yang merupakan bentuk luar yang dapat dilihat atau diamati.
Fenotipe merupakan gabungan antara genotype dan lingkungan, maka dapat dituliskan:
F = Fenotipe
G = Genotipe
L = Lingkungan
7.         Alel
Alel adalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative sesamanya. Gen-gen tersebut terletak pada
lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog.
Contoh: Untuk pasangan gen Bb, B adalah alel b dan b adalah alel B.
8.         Homozigot
Homozigot adalah pasangan kedua alel dengan gen yang sama.
Contoh:
Homozigot dominan: BB, AA, TT, MM
Homozigot Resesif: bb, aa, tt, mm.
9.         Heterozigot
Heterozigot adalah pasangan kedua alel dengan gen yang tidak sama.
Contoh: Bb, Aa, Tt, Mm
10.       Pembastaran
Pembastaran adalah perkawinan antara kedua individu yang mempunyai sifat beda.
Hibrida adalah keturunan hasil persilanagn dengan sifat yang berbeda.
Monohibrida    : hibrida yang memiliki satu sifat beda.
Dihibrida         : hibrida yang memiliki dua sifat beda
Trihibrida         : hibrida yang memiliki tiga sifat beda
Polihibrida       : hibrida yang memiliki banyak sifat beda
C. Substansi Genetika
Setiap sel eukariotik mempunyai substansi genetika berupa kromosom yang mengandung gen. Gen
mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan dan sifat-sifat turunan.
Gen mengandung senyawa kimia asam nukleat yaitu DNA (Deoxyribosanucleic Acid atau Asam
Deooksiribonukleat) dan RNA (Ribonucleic Acid atau Asam Ribonukleat).
1.         Kromosom
Kromosom terdapat di dalam inti sel (nucleus) dan baru tampak bila sel sedang membelah diri. Jumlah dan bentuk
spesies sudah tentu dan tetap.
Struktur Kromosom
1.         Sentromer (kinetokor)
 yaitu bagian kepala kromosom. Sentromer tidak mengandung kromonema dan gen. Melalui sentromer ini,
kromosom menggantung pada benang-benang spindle (serabut gelendong) pada saat pembelahan sel.
2.         Lengan
yaitu badan kromosom yang mengandung kromonema dan gen. Lengan terdiri atas selaput matriks dan kromonema.
Di dalam kromonema terdapat manic-manik yang berjejer tidak teratur di sebut kromomer. Di dalam kromomer
terdapat Protein Histon yang mengikat DNA.
Bentuk Kromosom
1.         Telosentrik, letak sentromer di ujung dan mempunyai satu atau dua lengan yang salah satunya pendek sekali
(disebut bentuk batang atau I)
2.         Akrosentrik, letak sentromer mendekati ujung dan mempunyai 2 lengan, salah satunya pendek (disebut
bentuk J atau L).
3.         Submetasentrik, letak sentromer agak jauh dari ujung dan mempunyai 2 lengan yang satunya agak pendek
sehingga kromosom berbentuk L atau J.
4.         Metasentrik, sentromer terletak ditengah dan memiliki 2 lengan yang sama panjang sehingga kromosom
berbentuk huruf V.

Macam Kromosom
1.         Kromosom Tubuh (Autosom)
Autosom selalu dalam keadaan berpasangan (kromosom homolog). Kromosom homolog adalah kromosom yang
mempunyai bentuk, ukuran, fungsi dan komposisi yang sama. Kromosom yang berpasang-pasangan terdiri atas 2 set
disebut diploid (2n).
2.         Kromosom Seks (Gonosom)
Kromosom seks berperan dalam menentukan jenis kelamin. Kromosom dalam sel kelamin (gamet) tidak berpasang-
pasangan atau hanya satu set kromosom disebut haploid (n).Satu set kromosom disebut genom. Contoh:gonosom
mempunyai satu genom (haploid).
Contoh penulisan kromosom pada manusia:
a.         Sel tubuh: 46, terdiri atas 44 autosom + 2gonosom atau 22 pasang autosom homolog + 2 gonosom.
b.         Sel tubuh pria: 44 autosom + XY (22 pasang autosom homolog + X
Gen
Gen merupakan senyawa kimia yang mengandung informasi genetic. Gen dapat menduplikasi diri dan
menyampaikan informasi genetic pada generasi berikutnya.
Sifat Gen
Thomas Hunt Morgan (1866-1945) menyatakan bahwa gen mempunyai sifat-sifat:
a.         Terdapat pada kromonema di dalam kromosom dan tempat gen di dalam kromosom disebut lokus.
b.         Sebagai zarah yang kompak dan gen mengisi lokus di dalam kromosom.
c.         Mengandung satuan informasi genetik.
d.         Mengatur sifat-sifat yang diturunkan.
Susunan Gen
Secara kimia, gen terdiri atas DNA. Di dalam DNA terdapat 4 macam basa, gula deoksiribosa dan fosfat. Keempat
macam basa tersebut dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
1.         Basa purin, terdiri atas adenine dan guanine.
2.         Basa pirimidin, terdiri atas sitosin dan timin.
Bentuk molekul DNA seperti seuntai tangga yang berpilin ganda disebut heliks ganda (double helix). RNA memiliki
basa purin sama dengan DNA, sedangkan basa pirimidinnya terdiri atas urasil dan sitosin.
Fungsi Gen
1. Menyampaikan informasi genetic kepada keturunannya.
2. Mengendalikan perkembangan dan metabolism sel atau individu.
3. Sebagai zarah tertentu yang terdapat di dalam kromosom.
Simbol Gen
Gen disimbolkan dengan huruf.
Gen bersifat dominan disimbolkan huruf capital.
Gen bersifat resesif disimbolkan huruf kecil, contoh: Bulat dominan terhadap lonjong (resesif). Bulat dituliskan B
dan lonjong ditulis b.

Alel
Gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromososm homolog disebut alel. Alel selalu berpasangan
dan disimbolkan dengan huruf yang sama, misalnya AA, Aa, dan aa. Gen A alel dari a dan sebaliknya gen a alel A.
Umumnya sebuah gen hanya memiliki sebuah alel. Misalnya gen dominan M (merah) mempunyai alel m (putih).
Tetapi kenyataannya menunjukkan bahwa sebuah gen dapat memiliki lebih dari satu alel (multiple alelomorfi)
sedangkan alel-alelnya disebut alel ganda. Jadi, alel ganda merupakan sejumlah alel yang menempati lokus tertentu
yang sama pada kromosom. Contoh alelganda adalah golongan darah.
Golongan Darah
Golongan darah bersifat menurun (genetis). Menurut Landsteiner, golongan darah manusia dapat dibagi menjadi
golongan darah A. B, AB dan O.
1.         O x O   O
2.         O x B   O, A
3.         O x B   O, B
4.         O x AB            A, B
5.         A x A   O, A
6.         A x B   O, A, B, AB,
7.         A x AB            A, B, AB
8.         B x B   O, B
9.         B x AB            A, B, AB
10.       AB x AB          A, B, AB
D.      Hukum-Hukum Mendel
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I (Hukum segregasi bebas atau pemisahan gen sel alel) yaitu pada pembentukan sel gamet, 2 gamet
yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam dua sel anak secara bebas.
Hukum mendel II
Hukum pengelompokan gen secara bebas yaitu bila dua individu berbeda satu dengan yang laindalam dua macam
sifat atau lebih, maka penurunan sifat yang satu tidak tergantung pada sifat yang lain.
Penyimpangan Hukum Mendel
Perbandingan rasio fenotipe F2 pada persilangan dihibrid Mendel adalah 9:3:3:1. Hal ini terjadi bila setiap gen
mengendalikan sifat sendiri-sendiri.
Tapi ada kalanya gen-gen saling berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen-gen lain. Dengan demikian maka
perbandingan fenotipe F2 dapat berubah-ubah walaupun sebenarnya masih mengikuti Hukum Mendel.
E.      DNA
DNA merupakan persenyawaan kimia yang membawa informasi genetic dari suatu generasi ke generasi
berikutnya. DNA merupakan penyusun gen, sehingga secara kimia dapat dikatakan bahwa gen adalah DNA.
Semua organism (kecuali beberapa virus) memiliki DNA. Bagian terbesar DNA terdapat di nucleus.
Terutama pada kromosom.
Struktur Kimia DNA
DNA terdiri atas 3 komponen dasar yaitu:
a.         Gugusan gula (gula pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa)
b.         Asam fosfat
c.         Basa nitrogen ada 2 macam, yaitu:
1.         Golongan purin, terdirimatas Guanin (G) dan adenine (A)
2.         Golongan Pirimidin, terdiri atas CytosinelSitosin (C) dan Tunin (T)

Fungsi DNA
1.         Membawa informasi genetic dari suatu generasi kepada generasi berikutnya.
2.         Mengontrol aktivitas hidup secara langsung dan tidak langsung.
3.         Mensintesis RNA.
4.         Berperan dalam proses sintesis protein.
Nitrogen berikatan dengan gula (deoksiribosa) membentuk nukleosida (deoksiribonukleosida). Nukleosida berikatan
dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida (deoksiribosa). Molekul DNA merupakan sebuah polimer panjang
yang terdiri dari rangkaian (ratusan atau ribuan) nukleotida yang dinamakan polinukleotida.
Menurut Watson dan Crick, gen-gen (DNA) terangkai membentuk kromosom seperti tangga tali terpilin
(double helix atau helix ganda). Ibu tngga terdiri atas denretan rantai gugusan gula deoksiribosa dan gugusan fosfat.
Anak tangga terdiri atas basa nitrogen (N) yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen (atom) yang lemah.
Pasangan basa nitrogen pada DNA selalu tetap, yaitu:
a.         Adenin dengan Timin (A = T) dihubungkan oleh 2 ikatan hydrogen.
b.         Sitosin dengan Guanic ( C = G) dihubungkan oleh 3 ikatan hydrogen.
Replikasi DNA
Replikasi DNA yaitu kemampuan DNA membentuk atau mensintesis DNA yang persis dirinya sendiri (DNA
sendiri). Kemampuan DNA mensintesis dirinya sendiri disebut bersifat autokatalis. DNA juga mampu membentuk
molekul kimia lain seperti mensintesis RNA dan protein sehingga disebut heterokatalis.
Ada 3 hipotesis mengenai replikasi DNA.
1.         Hipotesis Konservatif, rantai polinukleotida induk tidak terpisah dan kedua rantai polinukleotida yang
dibentuk terdiri atas rantai polinukleotida baru.
2.         Hipotesis disersif, rantai polinukleotida induk terputus-putus kemudian memisah dan akhirnya membentuk
rangkaian baru.
3.         Hipotesis semikonservatif, sepasang rantai polinukleotida memisah kemudian masing-masing membentuk
rantai polinukleotida sebagai pasangannya yang baru. Jadi, setiap DNA yang baru terbentuk terdiri dari
polinukleotida lama dan baru. Sebagian besar ahli bilogi menyetujui hipotesis ini.
RNA
RNA adalah suatu polimer asam nukleotida dari 4 ribonukleotida. Tiap ribonukleotida terdiri atas molekul gula D-
ribosa, molekul gugus fosfat dan sebuah basa-nitrogen. Berbeda dengan DNA, RNA tidak mempunyai basa timin
(T), tetapi mempunyai basa urasil (U).
Macam-macam RNA
Berdasarkan tempat dan fungsinya, RNA dapat dibedakan menjadi 3 macam:
1.         RNA messenger (m RNA)
a.         mRNA berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA yang terbesar atau terpanjang.
b.         mRNA terdapat di dalam nucleus dibuat (dicetak) oleh DNA.
c.         Setelah mRNA selesai dicetak (setelah menerima informasi genetic dari DNA), mRNA keluar dari nucleus
menuju ke Ribosom di dalam Sitoplasma. Didalam ribosom, mRNA berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk
(mensintesis) protein.
d.         Fungsi mRNA adalah sebagai pembawa kode-kode informasi genetic yang berasal dari DNA, sehingga
disebut kodom.
2.         RNA transfer (tRNA)
a.         Dibuat didalam nucleus sebelum masuk dalam sitoplasma.
b.         Merupakan RNA terpendek yang bertugas menerjemahkan kodon dari mRNA.
c.         Fungsi tRNA adalah mengikat asam amino yang akan disusun menjadi proteindi dalam ribosom. Setiap asam
amino memerlukan tRNA khusus.
d.         Pada tRNA terdapat bagian yang mengandung 3 basa yang dapat berbeda susunannya disbanding tRNA
lainnya. 3 Basa tersebut dinamakan antikodon. Antikodon akan berpasangan dengan 3 basa yang terdapat pada
mRNA yang disebut kodon.
3.         RNA ribose (rRNA)
a.         Merupakan rRNA yang terdapat di dalam ribosom, meskipun dibuat di dalam nucleus.
b.         Diduga berperan penting dalam sintesis protein.
Sintesis protein
Sintesis protein diatur oleh gen (DNA). Sintesis protein terjadi di ribosom.
Secara garis besar, langkah pencetakan protein terjadi melalui 2 tahap yaitu transkripsi dan translasi.
a.         Transkripsi adalah pencetakan RNA messenger (mRNA) oleh DNA.
b.         Translasi adalah penerjemahan kode-kode oleh RNA transfer (tRNA) berupa urutan asam-asam amino yang
dikehendaki.
Tahap-tahap Sintesis Protein.
1.         DNA melakukan transkripsi (mencetak dRNA) untuk membawa kode-kode pembentuk protein, berdasarkan
pada urutan basa nitrogennya.
2.         mRNA melepaskan diri dari DNA dan membawa kode-kode genetic (kodon) keluar dari nucleus menuju ke
ribosom di dalam sitoplasma. mRNA ini bertindak sebagai cetakan (matriks). Di ribosom ini mRNA melekat pada
RNA ribosom (rRNA).
3.         tRNA yang ada di dalam sitoplasma dating dengan membawa asam amino yang sesuai dengan kode-kode
yang dibawa oleh mRNA. tRNA ini melekat (berpasangan) dengan mRNA sesuai dengan pasangan-pasangan basa
nitrogennya (dengan tripel dari basa nitrogen tRNA).
4.         Asam-asam amino yang dibawa oleh tRNA akan saling bergandengan dan membentuk rangkaian rantai
polipeptida sampai terbentuk protein yang diharapkan di dalam ribosom. Protein yang terbentuk ini merupakan suatu
enzim yang mengatur metabolism sel.
Kode Genetik
Kode genetic adalah kode yang dibawa oleh RNA messenger (mRNA) untuk disampaikan kepada RNA transfer
(tRNA). Kode genetic merupakan urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu tripet dan disebut kodon (kodogen).
Mekanisme Penyampaian Kode Genetik
Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa nitrogen yang letaknya berurutan pada mRNA. Kodon-kodon pada
mRNA tersebut harus diterjemahkan oleh tRNA, agar dapat diketahui asam amino yang harus diangkatnya.
F.         Pola-Pola Hereditas
Pada semua organism yang berkembang biak secara seksual, sifat-sifat induk diwariskan kepada keturunannya
melalui sel gamet.
W.S Sutton (1902) seorang ahli genetika Amerika memberikan pemikiran tentang pola-pola penurunan sifat sebagai
berikut:
1. Jumlah kromosom sel sperma dan ovum adalah setengah dari jumlah kromosom sel tubuh.
2. Organisme baru hasil fertilisasi ovum oleh sperma mengandung dua perangkat kromosom (diploid; 2n) pada
setiap selnya.
3. Dalam pembelahan niosis kedua perangkat kromosom memisah secara bebas.
4. Setelah melalui proses mitosis dan miosis, bentuk dan identitas setiap kromosom adalah tetap.
Penentuan Jenis Kelamin
Pada umumnya, makhluk hidup mempunyai 2 macam kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom
kelamin (kromosom seks).
Determinasi seks pada berbagai organisme tidak sama. Beberapa tipe penentuan jenis kelamin yang dikenal adalah:
1.         Tipe XX XY
a.         Manusia
Sel tubuh manusia terdiri dari 23 pasang kromosom (46 kromosom) yaitu 22 pasang autosom (44 autosom) dan 1
pasang kromosom seks (2 gonosom). Kromosom seks dibedakan atas kromosom X dan kromosom Y.
Kariotipe dari setiap sel tubuh manusia normal adalah:
Wanita : 44 A + XX atau 22 AA + XX
Pria : 44 A + XY atau 22 AA + XY
Spermatozoa pada pria normal terdiri atas 2 macam yaitu:
1.         Spermatozoa yang terdiri atas 22 autosom + X disebut ginospermium
2.         Spermatozoa yang terdiri atas 22 autosom + Y disebut androspermium.

Sel telur (ovum) pada wanita normal hanya terdiri satu macam yaitu 22 autosom + x.
Fertilisasi (pembuahan):
1.         22 autosom + X (ginospermium) + 22 autosom + X (ovum)
44 autosom + XX menjadi wanita. Wanita normal mempunyai susunan kromosom seks XX.
2.         22 autosom + Y (androspermium) + 22 autosom + X (ovum)
Autosom + XY menjadi pria. Pria normal mempunyai susunan kromosom-kromosom seks XY.

8.HOMEOSTATIS
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi, di mana
Homeostasis merupakan kemampuan suatu organisme dalam mengatur dan menjaga
keseimbangan lingkungan internalnya di bawah pengaruh perubahan lingkungan eksternalnya.
Pengaturan keseimbangan ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi sel hingga sistem organ dari
suatu organisme.

Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan
memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan
endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuh membuat penyesuaian dalam frekwensi
jantung, frekwensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit,
sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk mempertahankan
adaptasi.
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua
sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan
dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu
(misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan
menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai
reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis,
tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang
yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan
ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait. Stres berat atau lama
dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat
menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:
1. Sistem tertutup – Keseimbangan statis
Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
2. Sistem terbuka – Keseimbangan dinamik
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti
sebuah kolam di dasar air terjun.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

          Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua
mahluk hidup. Sel memiliki ultrastruktur sel, dan jenis-jenis sel. Sel juga memiliki fungsi yang spesifik. Didalam sel
juga terdapat membran sel yang dapat melakukan transpotasi pasif. Sel juga dapat melakukan reproduksi, dan kita
mengenal tiga jenis reproduksi sel amitosis, mitosis, dan miosis. sel juga memiliki sifat genetikan dan konsep
homeostatis.

Penutup
          Demikian yang kami dapat paparkan mengenai materi Biologi Sel. Tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber yang kami dapat tentang judul makalah
ini. Tak lupa ucpan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi arahan sehingga makalah ini bisa
terselesaikan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan khususnya para pembaca yang budiman.
Wassalamu’alaikum wr.wb ,

Penyusun

Daftar Pusaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)
http://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0113%20Bio%203-1b.htm
Dr. Wildan Yatim. (1992). Biologi Sel lanjut. Bandung: Tersito
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2178966-pengertian-sel-dan-fungsi-sel/
Miftah Arifin dan Cisca. (2009). Buku Hapalan Luar Kepala Biologi SMA. Yogyakarta: Pustaka Widyatama
http://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis

Anda mungkin juga menyukai