Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRAKTEK PENGUKURAN LISTRIK

“PENGUKURAN ILUMINASI CAHAYA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : FEBRIAWAN GULTOM

NIM : 5193230001

KELAS : TEKNIK ELEKTRO A

MATA KULIAH : PRAKTER PENGUKURAN LISTRIK


DOSEN PENGAMPU : DENNY HARYANTO SINAGA, S.Pd.,M.Eng

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tujuan memenuhi
tugas matakuliah pengukuran listrik dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.
Makalah ini dibuat dengan semaksimal mungkin oleh penulis dengan bantuan dari
banyak sumber. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Namun, penulis menyadari masih terdapat kesalahan di dalam pembuatan makalah ini.
Untuk itu, dengan sangat terbuka penulis menerima kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya kami dapat membuat makalah yang jauh lebih baik.
Akhir kata penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan dan menginspirasi penulis dan para pembaca di bidang akademik.

Riau, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i

Daftar isi..................................................................................................................... ii

BAB I : Pendahuluan................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Tujuan........................................................................................................... 1

BAB II : Teori Dasar.................................................................................................. 2

BAB III : Prinsip Kerja.............................................................................................. 3

BAB IV : Prosedur Kerja........................................................................................... 4

4.1 Lux Meter Analog ........................................................................................ 4

4.2 Lux Meter Digital ......................................................................................... 4

BAB V : Pembahsan.................................................................................................. 5

5.1.Pembahasan................................................................................................... 5

5.2.Analisa.......................................................................................................... 6

BAB VI : Penutup...................................................................................................... 7

6.1.Kesimpulan................................................................................................... 7

6.2.Saran............................................................................................................. 7

Daftar Referensi......................................................................................................... 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cahaya bias dikatakan sebagai suatu bagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
Untuk mendukung teknik pencahayaan buatan yang benar, tentu saja perlu diketahui seberapa
besar intensitas cahaya tersebut dibutuhkan pada suatu tempat. Maka, untuk mengetahui
seberapa besar intensitas cahaya tersebut dibutuhkan suatu alat ukur cahaya yang dapat
digunakan untuk mengukur besarnya cahaya dalam satuan lux.
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena
pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui
besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier
terhadap cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin
kecil nilai yang ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka
intensitas cahaya akan semakin berkurang. Alat ini didalam memperlihatkan hasil
pengukurannya menggunakan format digital yang terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan
sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakkan pada sumber cahaya yang akan di ukur
intensitasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai sumber energi yang akan diteruskan
oleh sel foto menjadi arus listrik. Semakin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang
dihasilkan pun semakin besar.
Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar intensitas cahaya di
suatu tempat. Besarnya cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga
memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka
memerlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya
yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital ataupun
non digital. Lux meter menggunakan sensor cahaya sebagai pendeteksi cahaya. Sensor
diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energy yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya diserap oleh sel, arus yang
dihasilkan lebih besar. Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua
panjang gelombang. Untuk mengetahui lebih jauh tentang lux meter ini maka penulis
mencoba membuat makalah ini.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui apa itu alat ukur Pencahayaan.


2. Mengetahu cara kerja alat ukur pencahayaan.
3. Mengetahui Prinsip alat ukur pencahayaan.
4. Mengetahui fungsi dilakukannya pengukuran pencahayaan.

4
BAB II
TEORI DASAR

Cahaya merupakan bentuk dari radiasi elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata dan memiliki panjang gelombang dengan jangkauan 0.4 x 10−4 − 0.75 x 10−4 cm.
Dalam pengukuran cahaya, ada beberapa istilah yang digunakan, yaitu:

1. Intensitas Cahaya Adalah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke
suatu arah tertentu. Besarnya intensitas cahaya diukur dalam satuan candela (cd)
2. Lumen Disimbolkan dengan lm adalah unit satuan SI untuk mengukur keluaran
cahaya oleh suatu sumber cahay. Satu lumen setara dengan besarnya cahaya yang
dipancarkan sumbeer cahaya secara seragam sebesar 1 candela pada 1 streadian
solid angle atau sudut ruang. Sehingga dituliskan 1 lm = 1 cd sr
3. Iluminasi Atau intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang mengenai
suatu permukaan. Iluminasi dihitung dalam satuan footcandles (fc) atau dalam
bentuk lux. 1 lux = 1 lumen/m2

Alat ukur pencahayaan adalah lux meter. Lux meter memiliki satuan lux, yang
didefinisikan sebagai satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Lux meter
memiliki range intensitas cahaya antara 1 – 100.000 Lux. Lux meter disusun oleh tiga
komponen utama yaitu rangka, LED dan photodiode. Prinsip kerja lux meter adalah dengan
mengubah energi cahaya menjadi arus listrik yang kemudian ditampilkan pada LED.

Iluminansi cahaya adalah sinar yang jatuh (datang) pada sebuah permukaan atau fluks
cahaya yang menerangi bidang tiap satu satuan luas.Tingkat pencahayaan pada suatu bidang
adalah fluks cahaya yang menyinari permukaan suatu bidang.Iluminasi dilambangkan dengan
E, dengan satuan lux (lx).

Rumus perhitungan iluminasi :

E = iluminasi/intensitas penerangan/kekuatan penerangan/tingkat pencahayaan (lux)


F = fluks cahaya (lumen)
A = luas permukaan bidang (m2)
Besarnya tingkat iluminasi memiliki ketergantungan dengan jarak antara sumber
cahaya dengan bidang yang menjadi perhatian. Semakin jauh jarak sumber cahaya dengan
bidang maka semakin rendah tingkat iluminasi, begitu pula sebaliknya. Artinya, tingkat
iluminasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (inverse square law) antara sumber
cahaya ke bidang.

5
BAB III
PRINSIP KERJA

Lux meter merupakan alat untuk mengukur kuat penerangan (tingkat penerangan)
pada suatu daerah atau tempat. Alat ini menggunakan format digital dalam menunjukkan
hasil pengukuran. Terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor
diletakkan pada sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya yang menyinari sel
foto akan dijadikan sebagai sumber energy yang akan diteruskan menjadi arus listrik.
Semakin banyak cahaya yang diserap maka akan semakin besar arus yang dihasilkan. Di
dalam lux meter juga terddapat penguat yang berfungsi memperkuat arus yang masuk,
sehingga arus dapat terbaca. Tanpa penguat, hamper tidak mungkin dapat membaca arus yang
dihasilkan, karena sangat kecil.
Sensor yang digunakan adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor
cahaya atau optic. Sensor ini mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan
cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian hasil
pengukuran ditampilkan pada layar panel.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh alat ini adalah cahaya alami dan cahaya buatan dan
akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan
menghasilkan suhu warna yang berbeda, dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh
karena itu hasil pembacaan yang ditampilkan pada layar panel merupakan kombinasi dari
efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Hasil pengukuran ini akan ditampilkan pada layar panel pada lux meter digital,
sedangkan pada lux meter analog arus akan menggerakkan jarum penunjuk.

6
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1. Lux Meter Analog
Lux meter analog menggunakan dua skala dalam mengetahui besarnya intensitas
cahaya, yakni yang terletak di atas dan di bawah. Terdapat kisaran skala 60 untuk yang
terletak di atas, kemudian skala 60 untuk yang terletak di bawah. Skala tersebut merupakan
penentu besar kecilnya intensitas cahaya yang ada, maka semuanya nantinya jumlah
intensitas cahaya yang keluar bergantung pada skala yang digunakan.

Prosedur kerja lux meter analog adalah sebagai berikut :


1. Geser tombol on ke nilai yang dikehendaki
2. Arahkan sensor ka sumber cahaya
3. Lihat hasil pengukuran pada skala yang ditunjuk

4.2. Lux Meter Digital


Lux meter digital memiliki tiga range yang berbeda pada skala pengukurannya, yakni
A, B, dan C. Range yang digunakan nantinya berpengaruh pada pengukuran cahaya yang
akan dihasilkan. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, sebaiknya gunakan range A
karena memiliki jumlah lux hingga 2000.
Prosedur kerja lux meter digital adalah sebagai berikut :
1. Geser tombol ”off/on” kearah On.
2. Pilih kisaran range yang akan diukur (2.000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux) pada
tombol Range.
3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang
akan diukur kuat penerangannya.
4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel.

7
BAB V
ISI
5.1. Pembahasan

Pada makalah ini kita telah mengetahui bahwa pengukuran iluminasi cahaya
dilakukan dengan alat ukur bernama lux meter. Alat ini menggunakan sensor photo diode
yang berfungsi menangkap cahaya dan dilanjutkan oleh sensor sebagai arus listrik. Semakin
besar cahaya yang ditangkap maka semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan.
Alat ini juga menggunakan prinsip kerja mengubah foton menjadi elektron. Idealnya
satu foton dapat membangkitkan satu elektron.Cahaya akan menyinari sel foto yang
kemudian akan ditangkap oleh sensor sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi
arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin
besar. Di dalam perangkat luxmeter ini terdapat suatu penguat yang berfungsi memperkuat
arus yang masuk sehingga arus dapat terbaca. Tanpa penguat arus ini, arus yang dihasilkan
oleh cahaya tidak mungkin terbaca karena arus yang dihasilkan sangat kecil.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui pencahayaan disuatu daerah atau tempat
tertentu. Mengetahui tingkat pencahayaan suatu tempat atau daerah sangat penting agar kita
dapat mengetahui apakah pencahayaan sudah cukup atau belum. Karena jika suatu tempat
kekurangan pencahayaan akan mengakibatkan kerusakan mata.

Cara membaca hasil pengukuran lux meter analog :

Dalam membaca hasil pengukuran pada lux meter analog yaitu melihat skala yang
ditunjuk oleh penunjuk skala. Pada lux meter ini terdapat dua skala. Pada dasarnya kedua
skala tersebut sama, tergantung pada pengamat akan menggunakan skala yang mana. Skala
yang ”atas” terdapat 60 skala sedangkan pada skala yang di ”bawah” terdapat 50 skala. Pada
tombol putar terdapat beberapa kisaran yaitu 100, 300, 1000, 3000, dan 10.000.Nilai setiap
skala tergantung dari besarnya kisaran yang digunakan oleh pengamat. Nilai setiap skala
adalah nilai kisaran yang ditunjuk tombol putar dibagi dengan jumlah skala. Apabila tombol
digeser ke arah 100 artinya pada skala ”atas” (60 skala) setiap skalanya mewakili 1,67 lux
sedangkan pada skala ”bawah” (50 skala) setiap skala mewakili 2 lux.

Cara membaca hasil pengukuran lux meter digital :

Dalam membaca hasil pengukuran yang ditampilkan pada layar panel, kita harus
memperhatikan range yang dipakai. Pada lux meter digital ini, terdapat 3 tombol kisaran
range yang dapat dipakai, tergantung intensitas cahaya yang akan diukur dan ketelitian hasil
yang diinginkan, yaitu range A, B, dan C dengan tingkat pembacaan masing-masing 0-1990,
2000-19990, 20000-50000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran angka (batasan
pengukuran) yang digunakan pada pengukuran.

8
Apabila kita memilih range A, artinya hanya dapat dilakukan pengukuran dengan
kisaran cahaya kurang dari 2000 lux. Apabila kita memilih range B, artinya hanya dapat
diakukan pengukuran dengan kisaran cahaya kurang dari 20000 lux. Apabila kita memilih
range C, artinya hanya dapat diakukan pengukuran dengan kisaran cahaya kurang dari 50000
lux. Namun apabila kita ingin mengukur tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik
menggunakan pilihan 2000 lux agar hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat. Range atau
spesifikasi Lux meter ini berbeda-beda , tegantung jenis dan kecanggihan Lux meter tersebut.

Dalam pengukuran menggunakan range A (0-1999) maka pada hasil yang tampil
pada layar panel harus di kalikan 1 lux, bila menggunakan range B (2000-19990) maka pada
hasil yang tampil pada layar panel harus di kalikan 10 lux, dan bila menggunakan range C
20.000- 50.000 maka pada hasil yang tampil pada layar panel harus di kalikan 100 lux.

5.2. Analisis

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran iluminsi cahaya ini adalah kita harus
mengetahui berapa besar tingkat pencahayaan yang baik dalam penerangan suatu tempat
tertentu yang bertujuan menjaga kesehatan mata. Kita mengetahui bahwa mata tidak dapat
terlalu banyak dan terlalu sedikit menerima cahaya, karena dapat mengganggu syaraf-syaraf
pada mata.

Hal yang harus diperhatikan lainnya adalah jarak sensor dengan sumber cahaya.
Semakin besar jarak sensor dengan sumber cahaya maka semakin kecil cahaya yang dapat
ditangkap oleh sensor. Warna pada cahaya juga perlu diperhatikan, karena tiap warna akan
menghasilkan suhu warna yang berbeda.

Dan tak lupa pula dalam melakukan perawatan alat ini kita harus mengetahui hal hal
yang harus diperhatikan karena sensor cahaya itu sendiri bersifat amat sensitif. Dalam
perawatannya, sensor ini harus diamankan pada temapat yang aman sehingga sensor ini
dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini merupakan komponen paling vital pada
alat ini.

9
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan

Cahaya merupakan bentuk dari radiasi elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata dan memiliki panjang gelombang dengan jangkauan 0.4 x 10−4 − 0.75 x 10−4 cm.
Dalam pengukuran cahaya, ada beberapa istilah yang digunakan, yaitu:

1. Intensitas Cahaya Adalah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke suatu
arah tertentu. Besarnya intensitas cahaya diukur dalam satuan candela (cd)
2. Lumen Disimbolkan dengan lm adalah unit satuan SI untuk mengukur keluaran cahaya
oleh suatu sumber cahay. Satu lumen setara dengan besarnya cahaya yang dipancarkan
sumbeer cahaya secara seragam sebesar 1 candela pada 1 streadian solid angle atau sudut
ruang. Sehingga dituliskan 1 lm = 1 cd sr
3. Iluminasi Atau intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang mengenai suatu
permukaan. Iluminasi dihitung dalam satuan footcandles (fc) atau dalam bentuk lux. 1 lux
= 1 lumen/m2

Prinsip kerja dari lux meter (analog) adalah mengubah energi foton menjadi electron.
Sedangkan Prinsip kerja dari luxmeter(Digital) yaitu menangkap energi cahaya melalui
photo cell yang ada dan mengubahnya menjadi energi listrik.
Rumus perhitungan iluminasi :

E = iluminasi/intensitas penerangan/kekuatan penerangan/tingkat pencahayaan (lux)


F = fluks cahaya (lumen)
A = luas permukaan bidang (m2)

6.2. Saran

Penulis berharap pembaca dapat memberikan saran, kritikan atau berupa diskusi
mengenai makalah ini dengan tujuan menambah ilmu dan memperbaiki kualitas penulisan
makalah kedepannya.

10
DAFTAR REFERENSI

http://miftah18arifin.blogspot.com/2015/12/makalah-lux-meter_14.html

http://elektro.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Pengukuran-Listrik-Jobsheet-4-
Pengukuran-Intensitas-Cahaya.pdf

Digital meter Indonesi.”Alat Pengukur Cahaya”. https://digital-meter-indonesia.com/lux-


meter-alat-pengukur-cahaya/.

Academia.2014.”Iluminasi”. https://www.academia.edu/16236197/ILUMINASI ,diakses


pada 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai