“Kelangkaan” adalah salah satu masalah dasar dalam ekonomi. Makna kelangkaan bukan
hanya mencakup pada sulitnya barang-barang untuk didapatkan. Suatu barang akan bisa disebut
langka karena sumber daya yang tersedia tidak mencukupi untuk diubah menjadi barang yang
dihasilkan manusia. Hal ini menyebabkan manusia harus mempelajari bagaimana menentukan
barang dan jasa yang nantinya akan dihasilkan, cara memproduksinya, serta oleh siapa nantinya
barang tersebut digunakan. Berikut adalah masalah inti dalam ekonomi mikro:
1. What
Yaitu menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, berapa jumlah yang harus di
produksi. Disini terjadi proses penentuan tingkat harga danjumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar. Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian sangat
banyak jenisnya, yaitu dari barang yang sangat sederhana (misalnya beras). Setiap tahun
suatu perekonomian harus menentukan jenis – jenis barang yang diperlukan oleh masyarakat
dan dan jumlah produksi dari barang dan jasa tersebut. Analisa ini disebut “teori harga”
2. How
Yaitu bagaimana seorang produsen menentukan tingkat produksi dan memilih serta
menggunakan faktor-faktor produksi yang meminimunkan biaya dan memaksimunkan
keuntungan baginya. Misalnya dalam kegiatan pertanian. Dalam sektor pertanian, sejumlah
produksi tertentu dapat dihasilkan menggunakan tanah yang luas. Atau dengan mengurangi
keluasan tanah tetapi lebih banyak menggunakan modal dan teknologi yang lebih tinggi.
Dalam menghadapi pilihan yang demikian, yaitu apakah lebih banyak menggunakan tanah
atau lebih banyak menggunakan modal dan teknologi modern. Pertanyaan berikut timbul:
cara yang manakah lebih sesuai?. Masalah efisiensi merupakan salah satu faktor yang akan
dijadikan dasar dalam pemilihan tersebut. Teori ini disebut “teori produksi”.
3. For whom
Yaitu untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi, bagaimana distribusi pendapatan
untuk masing-masing pemilik faktor produksi. Disini yang akan diperhatikan adalah
1
bagaimana caranya upah tenaga kerja, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan para
pengusaha ditentukan. Dua persoalan tersebut harus dianalisis:
1. Haruskah distribusi pendapatan ditentukan berdasarkan kepada pendapatan faktor –
faktor produksi dalam kegiatan memproduksi?
2. Adakah ia perlu didistribusikan secara sedemikian rupa sehingga perataan pendapatan
yang optimum akan tercapai?
Kalau meratakan distribusi pendapatan yang ditekankan biasanya dilakukan dengan
menggunakan sistem pajak yang sangat progresif tetapi kegairahan individu – individu
untuk bekerja keras akan berkurang . kecendrungan ini akan mengurangi pendapatan
keseluruhan masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Setiap masyarakat
harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil tanpa mengurangi
kegairahan individu bekerja sehingga kepuncak kesanggupannya. Apabila tujuan ini
tercapai maka perataan pendapatan akan terwujudkan, campur tangan pemerintah pun
sangat diperlukan. Analisa ini disebut “teori distribusi”.
Dengan adanya keterbatasan sumber daya, setiapa orang harus menentukan komoditi apa
yang harus dibuat dan berapa jumlahnya (what), serta bagaimana komoditi tersebut harus dibuat
(how) dengan mengalokasikan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin. Suatu sumber
daya dimungkinkan mempunyai beberapa alternatif penggunaan sehingga memungkinkan pula
dilakukan pengkombinasian hasil produksi untuk mencapai efisiensi.
2
lembaga ekonomi ( formal maupun non formal), cara kerja, mekanisme hubungan hukum dan
peraturan – peraturan perekonomian, serta kaidah dan norma – norma lain (tertulis maupun tidak
tertulis), yang dipilih atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat ditempat tatanan kehidupan
yang bersangkutan berlangsung. Jadi, dalam perangkat kelembagaan ini trmasuk juga kebiasaan,
perilaku, dan etika masyarakat, sebagaimana merka terapkan dalam berbagai aktivitas yang
berkenaan dengan pemanfaatan Sumber Daya bagi pemenuhan kebutuhan.
Dengan kata lain, sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya. Sedangkan, Sanusi (2000)
menguraikan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah
lembaga atau pranata (ekonomi, sosial – politik, ide – ide) yang saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya dan ditujukan kearah pemecahan problem – problem serta produksi –
distribusi konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian (hal 1).
3
Persaingan
Setiap individu atau pelaku ekonomi swasta, baik pembeli maupun pengusaha akan
mengalami yang namanya persaingan dikarena dengan motivasi mencari keuntungan
yang bebas membuat para pelaku berlomba mendapatkan sumber daya terbaik yang
dibutuhkan.
Peran pemerintah
Pemerintah masih mempunyai peran yang dapapt membatasi berbagai kebebasan
individu dalam melakukan kegiatan ekonomi.
4
Adalah sistem ekonomi sosialis yang memilki otoritas tertinggi jauh berkurang dan terdapat
kebebasan individu seperti layaknya sistem ekonomi kapitalis/liberal. Landasan ilmiah dari
sistem ini adalah kombinasi antara prinsip-prinsip kebebasan individu (kapitalis) dengan
kemerataan sosial (sosialis).
Salah satu contohnya adalah adanya kebebasan produsen dalam memilih jenis dan berapa banyak
produksi yang akan dibuat dan konsumen bebas memilih barang yang dikehendaki. Namun tetap
saja pemerintah memiliki peranan yang lebih besar, seperti ketentuan mengenai upah minimum,
penetapan harga minimum-maksimum, serta adanya kebijaksanaan perlindungan usaha,
konsumen, dan pekerja.
Negara-negara yang menerapkan Sistem Ekonomi Sosialis adalah negara di Eropa Barat dan
yang paling utama adalah negara Jerman
5
produksi mobil dan komputer yang mungkin dihasilkan oleh perekonomian. Perekonomian dapat
menghasilkan berbagai kombinasi output pada atau di dalam kurva. Dalam perekonomian ini,
jika semua sumber daya dipakai oleh industry mobil maka dapat dihasilkan 1.000 mobil dan
tidak ada komputer . sebaliknya, jika semua sumber daya dipakai oleh industry komputer,
perekonomian akan menghasilkan 3.000 komputer dan tidak ada mobil. Dua titik paling ujung
kurva ini mewakili dua kondisi ekstrem. Jika sumber daya digunakan oleh kedua industry maka
dapat menghasilkan 700 mobil dan 2.000 komputer seperti ditunjukkan oleh titik A. Sementara
itu di titik D tidak mungkin terjadi karena kelangkaan sumber daya. Perekonomian tidak
memiliki cukup faktor produksi untuk mendukung tingkat produksi yang diinginkan. Dengan
kata lain, perekonomian hanya dapat berproduksi pada setiap titik pada atau di dalam kurva
kemungkinan produksi dan tidak mungkin berproduksi di luar kurva kemungkinan produksi.
Hasil yang efisien terjadi jika perekonomian mampu memperoleh semaksimal mungkin dari
terbatasnya sumber daya yang tersedia. Titik-titik batas kemungkinan produksi (dan bukan titik-
titik di dalam kurva) mencerminkan tingkat produksi yang efisien. Ketika perekonomian
berproduksi pada titik-titik itu, misalnya titik A, maka tidak mungkin menghasilkan satu unit
produk tanpa mengorbankan produk yang lain. Titik B mencerminkan hasil yang tidak efisien.
Untuk alasan yang sama, misalnya pengangguran yang meluas, perekonomian menghasilkan
lebih kecil dari kemampuan produksi dengan sumber daya yang tersedia. Pada titik itu hanya
mampu dihasilkan 300 mobil dan 1.000 komputer. Jika sumber ketidakefisienan dihilangkan,
perekonomian dapat bergerak dari titik B ke titik A, meningkatkan produksi keduanya, baik
mobil (menjadi 700) maupun komputer (menjadi 2.000).
6
Jumlah
Komputer
yang
Diproduksi
D
3.000
C
2.200 Batas kemungkinan-
2.000 A kemungkinan produksi
B
1.000
7
yang dihasilkan oleh satu orang pekerja dalam seminggu, perekonomian dapat menghasilkan
lebih banyak komputer untuk sejumlah mobil yang dikorbankan.
Batas kemunkinan – kemungkinan produksi menyederhanakan suatu perekonomian yang
kompleks untuk menggarisbawahi dan mengklarifikasi sejumlah ide dasar. Kita telah
menggunakannya utuk menggambarkan beberapa konsep yang disebutkan seperti kelangkaan,
efisiensi, tradeoff, biaya kesempatan, dan pertumbuhan ekonomi. Selama anda belajar ilmu
ekonomi ide – ide ini akan muncul dalam berbagai bentuk. Batas kemungkinan – kemungkinan
produksi menawarkan cara berpikir yang sederhana dalam memirkinkan hal – hal itu.
Dalam menjelaskan kemungkinan produksi perlu digunakan beberapa pemisalan
penyederhanaan sebagai berikut:
1. Semua faktor produksi semua digunakan
2. Jumlah faktor – faktor produksi tidak dapat ditambah
3. Tingkat teknologi tidak mengalami perubahan
4. Dalam perekonomian hanya dapat dihasilkan 2 jenis barang
5. Biaya kesempatan semakin meningkat. Yang diartikan sebagai biaya kesempatan
adalah besarnya pengurangan produksi suatu barang yang harus dilakukan untuk
menambah produksi barang lain.
RADIO TV
ALTERNATIF
UNIT/HARI UNIT/HARI
A 30 0
B 25 8
C 18 13
D 10 17
E 0 20
Jika seluruh karyawan ia menggunakan untuk memproduksi radio maka akan menghasilkan 30
unit radio perhari dan ia sama sekali tidak memproduksi televisi (alternatif A). Sebaliknya bila
seluruh karyawan dialokasikan untuk memproduksi televisi maka akna menghasilkan 20 unit
televisi per hari (alternatif E). diantara dua pilihan tersebut, ada berbagai macam kombinasi yang
8
mungkin ia peroleh, dimana setiap ia menaikkan produksi radio maka ia harus menurunkan
produksi televisi, demikian pula sebaliknya. Berbagai alternatif produksi dalam tabel di atas
secara grafis akan membentuk suatu kurva yang disebut “Kurva Kemungkinan Produksi”
(Production-Possibility Frontier, PPF). PPF adalah kurva yang menunjukkan jumlah produksi
maksimun yang bisa diperoleh dengan cara jumlah input tertentu. Kurva ini menggambarkan
batas produksi yang paling maksimum yang dapat diproduksi dalam perekonomian. Bahwa
apabila satu unit lagi barang harus dihasilkan maka lebih banyak pengorbanan yang harus
dilakukan dalam produksi barang industri untuk memperoleh tambahan barang tersebut.
Pengorbanan ini dinamakan “biaya kesempatan” atau dalam istilah lain “opportunity cost”.
TV
N
M
P
PPF
0 Radio
Di titik M produksi pengusaha tersebut belum optimal karena masih dimungkinkan untuk
menambah untuk menambah produksinya baik radio maupun TV. Sedangkan di titik N
merupakan titik pilihan produksi yang tak mungkin dilakukan karena di luar kemampuan sumber
daya yang tersedia. Efisiensi akan terjadi bila pengusaha tersebut berproduksi di sepanjang kurva
PPF. Efisiensi berarti tidak ada kelebihan atau sisa input, atau, memberikan kepuasan bagi
manusia. Efisiensi terjadi bila kita tidak akan menaikkan output suatu komoditi tanpa
mengurangi output komoditi lain
9
Daftar Pustaka
Tulus T.H. Tambunan. 2015. Perekonomian Indonesia Era Orde Lama Hingga Jokowi. Bogor: Ghalia
N. Gregory Mankiw. Euston Quah. Peter wilson. 2014. Pengantar ekonomi mikro. Volume 1. Jakarta:
Salemba empat (Masalah Ekonomi, Hal 1, paragraph 5-6) (Batas Kemungkinan produksi, sub bab III, Hal:
5-7)
Suryawati. 2000. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.(Sistem Ekonomi, hal: 3-4,sub-bab)
10
Kesimpulan
“Kelangkaan” adalah salah satu masalah dasar dalam ekonomi. Makna kelangkaan bukan
hanya mencakup pada sulitnya barang-barang untuk didapatkan. Suatu barang akan bisa disebut
langka karena sumber daya yang tersedia tidak mencukupi untuk diubah menjadi barang yang
dihasilkan manusia.
Dengan kata lain, sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.
12