Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa teknologi iradiasi adalah cara yang aman untuk memperluas daya menghemat makanan. WHO juga menyatakan bahwa dosis iradiasi yang disarankan tidak merusak kandungan nutrisi dan bahaya toksik. Sumber radiasi pengion yang merupakan sinar gamma yang direkomendasikan memiliki maksimum 5 MeV. Batasan ini didasarkan pada dampak radioaktif yang akan dikeluarkan jika sumber energi radiasi yang digunakan melebihi 5 MeV untuk radiasi gamma. Teknologi Iradiasi adalah penggunaan radiasi pengion dengan dosis tertentu dan dalam bentuk sinar itu menembus makanan untuk tujuan menghambat dan membunuh mikroba patogen, parasit dan hama serangga. Iradiasi pergi tidak ada residu terhadap makanan dan sama sekali tidak mengurangi kualitas gizi, sehingga proses teknologi iradiasinya sepenuhnya aman, bersih, dan ramah lingkungan. 2.4. Sosialisasi aplikasi teknologi nuklir kepada masyarakat Indonesia terutama untuk generasi muda Masalah pertama yang mendasari sulitnya penyebaran aplikasi energi nuklir tidak banyak ketersediaan media yang mendukung sosialisasi kepada masyarakat sebagai buku yang menjabarkan aplikasi nuklir dalam kehidupan nyata. Peran pemerintah kurang aktif dalam menunjukkan kepada rakyat bahwa nuklir teknologi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif di berbagai sektor kehidupan, seperti makanan, pertanian, kesehatan, industri dan energi yang tentunya bermanfaat untuk kebutuhan pembangunan. Upaya teknologi iradiasi makanan pemasyarakatan dirasa masih kurang karena intensitasnya penyebaran informasi serta area yang masih sangat terbatas. Kunci untuk mengubah persepsi publik terhadap teknologi iradiasi ini adalah untuk memberikan yang lebih baik apresiasi terhadap teknologi ini terkait dengan perannya dalam pencegahan kerusakan makanan. Pola pikir masyarakat yang mempertimbangkan segala sesuatu yang berbau bahan nuklir dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan manusia harus dimodifikasi sehingga publik dapat menerima teknologi iradiasi pada makanan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Persepsi publik yang positif terhadap teknologi ini akan membuat perkembangan teknologi iradiasi di Indonesia menjadi lebih berkembang. 2.5. Penerimaan oleh produsen makanan, pengecer dan konsumen Agar komersialisasi signifikan makanan iradiasi dapat dilanjutkan, perlu bagi produsen makanan untuk mengadopsi teknologi inovatif, untuk pengecer memasarkan produk dan bagi konsumen untuk membelinya. Bukti sekarang banyak bahwa konsumen akan membeli diiradiasi makanan; konsumen melakukan pembelian berulang makanan berlabel iradiasi di beberapa negara. Meski signifikan minoritas konsumen mungkin ingin menghindari membeli makanan iradiasi, bukti jelas bahwa ada pasar untuk makanan iradiasi. Hambatan terbesar untuk aplikasi iradiasi yang lebih besar mungkin adalah persepsi yang terus-menerus di antara makanan produsen dan pengecer bahwa konsumen tidak akan membeli produk. Di sisi lain, pertumbuhan makanan di masa depan iradiasi sebagian tergantung dalam menunjukkan kepada produsen makanan dan pengecer bahwa teknologi tidak hanya menguntungkan, itu akan dibeli oleh konsumen. Upaya perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang keamanan iradiasi pangan bagi masyarakat Indonesia sebagai upaya menumbuhkan kepercayaan konsumen untuk mengkonsumsi makanan iradiasi. Sebab, di negara lain tempat penyinaran produk tersedia di pasar dan konsumen menerima informasi masing-masing, kepercayaan konsumen tumbuh 2.6. Peraturan Nasional tentang iradiasi makanan untuk Kesehatan dan Pelabelan Manusia Sekitar 60 negara telah menyetujui penggunaan iradiasi makanan dalam peraturan kesehatan atau makanan mereka di Setidaknya satu, dan biasanya lebih banyak, kelas makanan atau makanan. IAEA menyimpan Database Otorisasi Makanan (IAEA, 2012). Sebagian besar negara akan mengklaim bahwa peraturan mereka didasarkan pada Codex Standar Umum (CAC, 2003b). Namun, Standar ini tidak menyebutkan makanan tertentu yang mungkin atau mungkin tidak diiradiasi. . Uni Eropa, Australia dan Selandia Baru mengharuskan semua makanan utuh diberi label dengan teks yang menunjukkan makanan telah diiradiasi pada makanan paket, barang individual atau dekat dengan makanan. Semua bahan iradiasi harus diberi label tanpa bahan apa pun batas konsentrasi yang lebih rendah dan makanan dan bahan iradiasi harus diberi label di dalam perdagangan restoran dan katering.