Arsip
Arsip
Seputar Pengetahuan
MENU
Pengertian Arsip, Fungsi, Jenis, Prosedur & Sistem Penyimpanannya – Pada pembahasan kali ini kami
akan menjelaskan tentang pengertian arsip. Yang meliputi pengertian arsip, fungsi arsip, jenis-jenis arsip,
prosedur pengarsipan dan sistem penyimpanan arsip dengan pembahasan lengkap dan mudah
dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.
Arsip adalah suatu catatan dalam bentuk warkat atau record yang ditulis, dicetak atau diketik dalam
bentuk huruf, angka dan gambar, yang memiliki makna dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi
dan informasi yang terekam komunikasi dan informasi yang terekam di kertas (kartu, formulir) Kertas
film (slide, film-strip, makro film) komputer, pita tape, piringan, rekaman, disket, kertas photocopy dan
lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan kemajuan alat data dan informas yang telah sampai era komputerisasi,
maka arsip saat ini bisa direkam pada kertas kertas film celluloid dan media komputer (disket, pita
magnetik dan lain sebagainya).
Berdasarkan Undang-Undang No.7 tahun 1971, Depkes menyatakan pengertian arsip adalah:
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga dan badan-badan pemerintah berupa
corak apapun, baik keadaan tunggal ataupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pemerintah.
Naskah-naskah yang sudah dibuat dan diterima oleh badan-badan Swasta meupun perorangan, berupa
cora apapun, baik dalam keadaan tunggal ataupun berkelompok dalam rangka menjalankan kehidupan
kebangsaan.
Fungsi Arsip
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971 fungsi arsip dibagi menjadi dua yakni fungsi dinamis dan
fungsi statis. Sedangkan menurut Drs. Anhar Fungsi Arsip adalah:
Kearsipan artinya menyimpan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting tetang kemajuan
perusahaan.
Baca Juga: √ Pengertian Kalimat Majemuk Campuran, Karakteristik, Jenis dan Contohnya
Jenis-Jenis Arsip
Dilihat dari sudut hukum dan perundang-undangan Depkes No. 43 tahun 1971 ada dua jenis arsip:
Arsip Otentik
Arsip otentik merupakan arsip yang diatasnya ada tanda tangan asli dengan tinga yang artinya bukan
fotokopi atau film, sebagai tanda sah dari isi arsip yang terkait, arsip otentik bisa digunakan sebagai
bukti hukum yang sah.
Arsip tidak otentik merupakan arsip yang diatasnya tidak ada tanda tangah asli dengan tinta. Arsip ini
bisa dalam bentuk fotokopi, film, mikrofilm, jenis keluaran (output atau print out komputer) dan media
komputer misalnya disket dan sebagainya.
Prosedur penyimapan yaitu langkah-langkah pekerjaan yang dijalankan berhubungan dengan akan
disimpannya sebuah warkat. Terdapat dua macam penyimpanan yakni penyimpanan warkat yang belum
selesai proses (file pending) dan penyimapan warkat yang sudah di proses (file tetap)
File pending atau file tindak lanjut (follow up file) ialah file yang dipakai untuk menyimpan sementara
sebelum suatu warkat selesai diproses. File ini terdiri atas map-map yang diberi label tanggal yang
berlaku untuk tiga bulan. Setiap bulan terdiri dari 31 map tanggal yang mencakup 31 map bulan-bulan
yang sedang berjalan, 31 map berikutnya dan 31 map bulan berikutnya.
Pergantian bulan ditampilkan dengan pergantian penunjuk (guide) bulan yang jumlahnya 12. Warkat
yang ditunda sampai waktu tertentu misalnya bisa dimasukkan dalam map dibawah bulan dan tanggal
yang diinginkan. Setelah selesai diproses baru kemudian warkat dipending itu disimpan pada file
penyimpanan. File pending seringkali ditempatkan di salah satu laci atau lemari arsip (filling cabinet)
yang digunakan.
Pada umumnya kantor-kantor tidak memperhatikan prosedur atau langkah demi langkah penyimapanan
warkat. Dengan pengalaman menunjukkan bahwa banyak dokumen atau warkat yang hilang di prosedur
permulaan, sedang jika telah sampai kepada penyimpanan, kecepatan menemukan dokumen memiliki
peranan penting. Dan kecepatan ini banyak bergantung dengan sistem yang dipakai, peralatan dan
petugas filing.
Sistem penyimpanan yaitu sistem yang diaplikasikan pada penyimpanan warkat supaya mudah dalam
pengerjakan penyimpanan bisa dibuat dan ditemukan warkat yang telah disimpan bisa dilakukan dengan
lebih cepat jika warkat tersebut di waktu tertentu dibutuhkan.
Sistem penyimpanan memiliki prinsip yaitu menyimpan menurut kata tangkat (caption) dari warkat yang
disimpam baik dalam bentuk huruf ataupun angka yang ditata berdasarkan urutan tertentu. Pada
dasarnya terdapat dua jenis urutan, yakni urutan abjad dan urutan angkat. Sistem penyimpanan yang
menurut urutan abjad adalah sistem yang sering disebut dengan sistem abjad, sistem geografis dan
sistem subjek. Sedangkan yang menurut urutan angka adalah sistem numerik, sistem kronologis dan
sistem subjek numerik.
Seringkali sistem penyimpanan yang bisa digunakan sebagai sistem penyimpanan yang standar yakni
sistem abjad, sistem numerik sistem geografis dan sistem subjek. (Amsyah, 2008:71)
Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Arsip, Fungsi, Jenis, Prosedur & Sistem
Penyimpanannya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah
berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
4.9 / 5 ( 38 votes )
Share this:
FacebookTweetWhatsApp
Related posts:
Posted in Bahasa IndonesiaTagged 6 fungsi arsip secara umum, azas penyimpanan arsip, contoh arsip
otentik, contoh arsip unik, fungsi arsip, fungsi arsip menurut para ahli, jelaskan fungsi arsip, jenis jenis
arsip, karakteristik arsip, karakteristik arsip pdf, keaslian arsip bisa dilihat dari, menguraikan fungsi arsip,
pengertian arsip, pengertian arsip menurut para ahli, penggolongan nilai guna dan macam macam arsip,
perbedaan arsip dan kearsipan, syarat syarat arsip, tujuan arsip
Recent Posts
√ Pengertian Administrasi Perkantoran, Fungsi dan Tujuannya
Home
Agama
IPA
Biologi
Fisika
Kimia
IPS
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Sejarah
Bahasa
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Strata 1
Akuntansi
Hukum
Kesenian
Metopen
Bisnis
Manajemen
Teori Pembelajaran
Sistem Informasi
Matematika
Pkn
Komputer
Other
Kesehatan
Teknologi
Tutorial
Search
Close Menu
undefined