Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX

Gagasan Keseluruhan Tentang Metode Simpleks

Persoalan program linier tidak selalu sederhana karena melibatkan banyak constraint(pembatas) dan
banyak variabel sehingga tidak mungkin diselesaikan dengan metodegrafik. Oleh karena itu serangkaian
prosedur matematik (aljabar linier) diperlukanuntuk mencari solusi dari persoalan yang rumit tersebut.
Prosedur yang paling luasdigunakan adalah Metode Simplex. Penemuan metode ini merupakan
lompatan besar dalam Riset Operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program
komputer.Metode simplex merupakan sebuah metode lanjutan dari metode grafik. Metodegrafik tidak
dapat menyelesaikan persoalan manajemen yang memiliki variabelkeputusan yang cukup besar,
sehingga untuk menyelesaikannya dibuuthkan sebuahmetode yang lebih kompleks yaitu dengan
menggunakan program komputer QSB( Quantitative System For Business) atau menggunakan metode
simplex. Dalam kenyataanya penggunaan komputer lebih efisien, akan tetapi metode dasar
yangdigunakan dalam pengoperasian komputer tetap metode simplex.Metode simplex adalah metode
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalanmanajerial yang telah diformulasikan terlebih
dahulu ke dalam persamaan matematika program linear yang mempunyai variable keputusan mulai dari
lebih besar atau samadengan 2 (dua) sampai multivariable. Sedangkan metode grafik hanya
dapatdigunalan apabila jumlah variable keputusan maksimal 2 (dua) buah. Sehingga dapatdisimpulkan
bahwa suatu persoalan linear programing yang diselesaikan denganmetode grafik juga dapat
diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan
metode simplex tidak dapatdiselesaikan dengan metode grafik.

Metode Simpleks Primal dengan Variabel Buatan ( artificial )

1. TEKNIK M ( METODE PENALTY ) Kendala tidak


2. TEKNIK DUA FASE semuanya 

1. TEKNIK M
Contoh = Min Z = 4 X1 + X2

Kendala 3 X1 + X 2 = 3

4 X1 + 3 X 2  6

X1 + 2 X 2  4

X1 , X2  0

 Bentuk standar
Min Z = 4 X1 + X2

Kendala 3 X1 + X 2 = 3 ......... ( 1 )
4 X1 + 3 X 2 - X3 = 6 ......... ( 2 )

X 1 + 2 X 2 + X4 = 4

X1 , X2 , X3 , X4  0

Karena ( 1 ) dan ( 2 ) tidak memiliki var slack , maka ditambahkan R1 dan R2 sebagai var bantuan

(1) 3 X1 + X 2 + R1 = 3

(2) 4 X1 + 3 X 2 - X 3 - R 2 = 6

 Pada fungsi tujuan berikan koefisien M > 0, untuk R 1 dan R2 ; sehingga :


Min Z = 4 X1 + X2 + MR1 + MR2

Kendala 3 X1 + X 2 + R1 = 3

4 X1 + 3 X 2 - X 3 - R2 = 6

X 1 + 2 X2 + X4 = 4

X1 , X2 , X3 , R1 , R2 , X4  0

 Subtitusikan R1 dan R2 ke fungsi tujuan :


R 1 = 3 - 3 X1 - X 2

R 2 = 6 - 4 X1 - 3 X 2 + X 3

Maka :

Z = 4 X1 + X2 + M(3 - 3 X1 - X2) + M(6 - 4 X1 - 3 X2 + X3)

= ( 4 - 7M ) X1 + ( 1 – 4M ) X2 + M X3 + 9M

Persamaan Z dalam tabel :

Z + ( 7M - 4 ) X1 + ( 4M - 1 ) X2 - M X3 = 9M

 Solusi dasar awal ; X1 = 0, X2 = 0, X3 = 0 -> Z = 9M


Sehingga X1 , X2 , X3 var non basis

Tabel Metode Big M

Iterasi 0 Basis X1 X2 X3 R1 R2 X4 Solusi


(awal) X1 Z (7M – 4) (4M – 1) -M 0 0 0 9M
(paling + ) R1 3 1 0 1 0 0 3 3/3 = 1
R1 Keluar R2 4 3 -1 0 1 0 6 6/4
X4 1 2 0 0 0 1 4 4/1

( 1 ) X2 Z 0 (1+5M)/3 -M (4-7M)/3 0 0 4+2M


masuk R2 X1 1 1
/3 0 1
/3 0 0 1 1/(1/3)= 3
keluar R2 0 5
/3 -1 -4/3 1 0 2 2/(5/3)=6/5
5
X4 0 /3 0 -1/3 0 1 3 8
/5
1
( 2 ) X3 Z 0 0 /5 (8/3-M) (-1/5-M) 0 18
/3
masuk X4 X1 1 0 1
/5 3
/5 -1/5 0 3
/5 3
keluar X2 0 1 -3/5 -4/5 3
/5 0 6
/5
X4 0 0 1 1 -1 1 1 1
7
(3) Z 0 0 0 /3-M -M -1/5 17
/5
2
X1 1 0 0 /5 0 -1/5 2
/5
(optimum)
X2 0 1 0 -1/5 0 3
/5 9
/5
X3 0 0 1 1 -1 1 1

2. DUA FASE
Bertujuan untuk mengurangi kesalahan perhitungan dari pemberian nilai yg besar untuk konstanta
M pada metode TEKNIK M (penalty)

Contoh = Min Z = 4 X1 + X2

Kendala 3 X1 + X 2 = 3

4 X1 + 3 X 2  6

X1 + 2 X 2  4

X1 , X2  0
Tahap 1 :

Bentuk dengan var buatan : R1 dan R2

Min r = R1 + R2

Kendala 3 X1 + X 2 + R1 = 3

4 X1 + 3 X 2 - X 3 - R2 = 6

X 1 + 2 X2 + X4 = 4

X1 , X2 , X3 , R1 , R2 , X4  0

Fungsi tujuan r = R1 + R2

= ( 3 – 3 X1 - X 2 ) + ( 6 - 4 X1 - 3 X 2 + X 3 )

= -7 X1 - 4 X2 + X3 + 9

Tabel Awal

Basis X1 X2 X3 R1 R2 X4 Solusi
Z 7 4 -1 0 0 0 9
R1 3 1 0 1 0 0 3
R2 4 3 -1 0 1 0 6
X4 1 2 0 0 0 1 4

Tabel optimum : setelah 2 iterasi ( periksa ! )

Basis X1 X2 X3 R1 R2 X4 Solusi
r 0 0 0 -1 -1 0 0
1 3
X1 1 0 /5 /5 -1/5 0 3
/5
X2 0 1 -3/5 -4/5 3
/5 0 6
/5
X4 0 0 1 1 -1 1 1

Karena minimum solusi r = 0, masalah ini memiliki pemecahan ( solusi ) layak. Lanjutkan ke tahap
( Fase ) kedua.

Tahap 2

 Menyingkirkan variabel buatan ( R1 dan R2 )


 Dari tabel optimum tahap 1 didapatkan :
X1 + 1/5X3 = 3/5

X2 - 3/5X3 = 6/5

X3 + X 4 = 1

Masalah semula ditulis :

Min Z = 4 X1 + X2

Kendala X1 + 1/5X3 = 3/5 ......... ( 1 )

X2 - 3/5X3 = 6/5 ......... ( 2 )

X 3 + X4 = 1

X1 , X2 , X3 , R1 , R2 , X4  0

Maka terdapat 3 persamaan dan 4 variabel sehingga solusi dasar layak didapat dg membuat
(4 – 3) = 1 variabel dibuat nol

X3 = 0 -> X1 = 3/5 ; X2 = 6/5 ; X4 = 1


 Fungsi tujuan Z = 4 X1 + X2
= 4 ( 3/5 + 1/5 X3 ) + (6/5 + 3/5X3 )

= - 1/5 X3 + 18
/5

Tabel Awal

Var msk

Basis X1 X2 X3 X4 Solusi
1 18
Z 0 0 /5 0 /5
1 3
X1 1 0 /5 0 /5
X2 0 1 -3/5 0 6
/5
X4 0 0 1 1 1

Tabel optimum

Basis X1 X2 X3 X4 Solusi
Z 0 0 0 -1/5 17
/5
X1 1 0 0 -1/5 2
/5
3 9
X2 0 1 0 /5 /5
X3 0 0 1 1 1

Bandingkan dengan TEKNIK M!


METODE SIMPLEKS DUAL

 Memecahkan masalah LP yg tidak memiliki pemecahan dasar layak tanpa variabel


buatan.
 Kondisi Kelayakan : Variabel keluar adalah variabel basis yg memiliki nilai paling negatif (
jika sama tentukan sembarang ) pada kolom solusi ( jika semua var basis non negatif, selesai )
 Kondisi Optimalitas : Variabel masuk adalah variabel non basis yg memiliki rasio terkecil
(posistif) antara pers 2 dg koef. negatif dari pers. var. keluar ( jika penyebab (koef.var keluar) nol
atau positif, maka tidak terdapat solusi layak )

Contoh = Min Z = 3 X1 + 2 X2

Kendala 3 X1 + X 2  3

4 X1 + 3 X 2  6

X1 + 2 X 2  3

X1 , X2  0

Menjadi
Min Z = 3 X1 + 2 X2

-3 X1 - X2 + X3 = -3

-4 X1 - 3 X2 + X4 = -6

X1 + 2 X2 + X5 = 3

X1 , X2, X3, X4, X5  0

Solusi dasar awal

X3 = -3 , X4 = -6 X5 = 3 } tdk layak

non basis

Basis X1 X2 X3 X4 X5 Solusi
Z -3 -2 0 0 0 0
X3 -3 -1 1 0 0 -3
X4 -4 -3 0 1 0 -6

X5 1 1 0 0 1 3

Var keluar -> X4 -> Solusi paling negatif = -6


(basis)

Var masuk -> X2 -> Rasio positif terkecil = -2/-3 = 2/3


(non basis)

Elemen Pivot = -3

Persamaan pivot baru (X2 menggantikan X4) :

-> ( -4 -3 0 1 0 -6 ) / -3

-> ( 4/3 1 0 1/3 0 2 )

Iterasi 1
non basis

Basis X1 X2 X3 X4 X5 Solusi
Z -1/3 0 0 -2/3 0 4
X3 -5/3 0 1 -1/3 0 -1
4
X4 /3 1 0 -1/3 0 2
X5 -1/3 0 0 1
/3 1 1

1
Rasio /5 -> (-1/3) / (-5/3)

Maka : X1 = Var masuk

X3 = Var keluar

Elemen pivot = -5/3

Persamaan pivot baru (X1 menggantikan X3) :

-> ( -5/3 0 1 -1/3 0 -1 ) / (-5/3)

-> ( 1 0 -3/5 1
/5 0 3
/5 )

iterasi 2 ( tabel optimal )

Basis X1 X2 X3 X4 X5 Solusi
Z 0 0 -1/5 -3/5 0 21
/5
X3 1 0 -3/5 1
/5 0 3
/5
4
X4 0 1 /5 -3/5 0 6
/5
X5 0 0 -1/5 2
/5 1 6
/5

Solusi : X1 = 3/5 X2 = 6/5 Z = 21/5

Anda mungkin juga menyukai