Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TRAINER SISTEM KEMUDI UNTUK

PEMBELAJARAN PRAKTEK TEKNIK KENDARAAN RINGAN PADA


SMK DI KOTA MAKASSAR

oleh : Udding
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Pada Kekhususan Pendidikan Teknik Kendaraan Ringan
PPs, Universitas Negeri Makassar, Makassar
Uddinsareta@gmail.com

Abstract

The study aims at examining (i) the effectiveness of using light vehicle steering
system trainer on practice learning to the students at SMK Gunung Sari 1 in Makassar,
(2) the improvement of students` learning result by using light vehicle steering syistem
trainer as practice learning media at SMK Gunung Sari 1 in makassar, and (3) the
difference of learning result improvement between the use of light vehicle steering
system trainer learning media and the use of convetional learning media on media on
practice learning at SMK Gunung Sari 1 in Makassar. The study is quasi-experiment.
The study employed Nonequivalent Control Group Design. The study was conducted at
SMK Gunung Sari 1 in makassar. The subjects of the study were all of class XIA and
class XIB students Majoring in Light Vehicle with the total of 30 students. The
instruments used in the study were multiple choice for (theory) and practice test. The
results of study reveal that the analysis result which related of the use of light vehicle
steering system trainer was effective when it was used in practice learning for students
at SMK Gunung Sari 1 in Makassar based on the result of learning mastery of students
by 93% , there is improvement of students`learning result by using light vehicle steering
system trainer with the average 81.66, the differences of the mean scores of students`
learning improvement without using the trainer is 75/53; whereas using the trainer is
81.66.

I. Pendahuluan abadi dan keadilan soasial. Hal ini juga


dijabarkan pada pasal 31 ayat 5 UUD
Pembangunan pendidikan
1945 dan perubahannya yang berbunyi
nasional senantiasa didasarkan pada
“Pemerintah memajukan ilmu
tujuan negara Indonesia yang tertuang
pengetahuan dan teknologi dengan
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
4 dijelaskan bahwa Negara Indonesia
persatuan bangsa untuk kemajuan
yang melindungi segenap bangsa
peradaban serta kesejahteraan umat
Indonesia dan seluruh tumpah darah
manusia”.
Indonesia, dan untuk memajukan
Pendidikan kejuruan
kesejahteaan umum, mencerdaskan
seharusnya memperhatikan kualitas
kehidupan bangsa, dan ikut
praktek karena merupakan pondasi
melaksanakan ketertiban dunia yang
cikal bakal calon tenaga kerja yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
handal, maka pembelajaran praktek di
sekolah sebaiknya diawali dengan pendidikan kejuruan akan
dasar yang kuat dan benar, dapat efektif apabila memperhatikan
memberikan keterampilan yang kondisi pasar kerja; d)
bermutu tinggi dengan kompetensi pendidikan kejuruan akan
kunci, yaitu kemampuan: berpikir efektif apabila sumber data
logis, berkomunikasi, bekerjasama, yang dipergunakan untuk
menggunakan data dan informasi, dan menentukan program
menggunakan Iptek.Hal ini pendidikan didasarkan atas
dimaksudkan bahwa lulusan SMK pengalaman nyata pekerjaan di
Gunung Sari 1 Makassar paling tidak lapangan”.
memiliki kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh dunia usaha dan Menurut Prosser tersebut di
industri. atas, pendidikan kejuruan yang mampu
Berkaitan dengan hal tersebut memberikan kemampuan minimal
di atas, harapan terhadap SMK yang dibutuhkan dunia kerja berarti
Gunung Sari 1 Makassar untuk bahwa lulusan SMK paling tidak
mempersiapkan dan menghasilkan memiliki kompetensi dasar yang
sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan dunia kerja. Selanjutnya
cukup besar, tetapi harapan tersebut menurut Prosser bahwa pendidikan
masih belum menjadi kenyataan. Hasil kejuruan akan efektif apabila
dari dunia pendidikan berupa lulusan memperhatikan kondisi dasar kerja dan
SMK Gunung Sari 1 Makassar yang sumber data yang dipergunakan untuk
memang dipersiapkan untuk segera menentukan program pendidikan yang
memasuki dunia kerja masih jauh dari didasarkan atas pengalaman nyata
harapan, sebab setelah peneliti pekerjaan di lapangan. Praktek sistem
melakukan survei awal di SMK kemudi kendaraan ringan di SMK
Gunung Sari 1 Makassar masih banyak Gunung Sari 1 Makassar masih kurang
hasil belajar siswa yang belum efektif dikarenakan siswa masih
memenuhi standar kriteria ketuntasan kurang aktif dan kurang bergairah.
minimal (KKM) yang direncanakan Hal ini dibuktikan dengan hasil tes
yaitu nilai 75 untuk mata diklat hasil belajar siswa yang
kejuruan pada praktek “Pembelajaran pencapaiannya hanya sekitar 57%
praktek perbaikan sistem kemudi memenuhi KKM 7,50. Pencapaian
kendaraan ringan” (dokumen guru hasil belajar sisiwa yang kurang
bidang studi). memenuhi standar KKM tersebut bisa
Charles Prosses dalam disebabkan guru kekurangan media
Djojonegoro (1998) mengemukakan: pembelajaran yang praktis dan mudah
“a) pendidikan kejuruan akan diterapkan dalam proses praktek di
efektif bilamana mampu workshop. Penggunaan media
memberikan bekal kemampuan pembelajaran sistem kemudi Teknik
minimal yang dibutuhkan di Kendaraan Ringan di SMK Gunung
dunia kerja (sebagai standar Sari 1 Makassar yang belum sesuai
minimal profesi), sehingga dengan karakteristik standar
mudah adaptif dan mudah kompetensi pada sistem kemudi teknik
pengembangannya; b) kendaraan ringan yang menuntut
pendidikan kejuruan akan keaktifan siswa dalam proses
efektif bilamana dalam latihan pembelajaran praktek.Penggunaan
kerja atau dalam pengerjaan trainer sistem kemudi kendaraan
tugas sudah dibiasakan pada ringan ini dapat diaplikasikan sesuai
kondosi nyata nantinya; c) standar kompetensi keahlian perbaikan
Sistem kemudi mobil pada kurikulum ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’.
KTSP tahun 2006 dengan Dalam bahasa Arab, media adalah
pengembangan spektrum kurikulum perantara atau pengantar pesan dari
2009 di kelas XI kompetensi keahlian pengirim kepada penerima pesan.
teknik kendaraan ringan semester III Menurut kamus bahasa inggris
SMK Gunung Sari 1 Makassar. 2.04 arti kata trainer yakni pelatih atau
Berdasarkan fakta di atas, orang yang melatih, definisi secara
tampak jelas bahwa penggunaan media
luasnya adalah pelatihan yang
pembelajaran trainer sistem kemudi
kendaraan ringan dapat meningkatkan diperuntukkan bagi orang (guru) yang
hasil belajar praktek siswa, sehingga diharapkan setelah selesai pelatihan
peneliti ingin membuktikan apakah mampu menjadi pelatih dan mampu
penggunaan trainer sistem kemudi mengajarkan materi pelatihan tersebut
pada pembelajaran praktek sistem kepada orang lain (siswa). Jadi trainer
kemudi kendaraan ringan dapat efektif yang dimaksud adalah satu simulator
dengan melakukan suatu penelitian.
terdiri dari satu atau lebih pesawat
Harapan peneliti pada penelitian ini
dapat menjadi solusi atas permasalahan /mesin yang ditempatkan guna
hasil belajar yang berbasis praktek menirukan kondisi dari keadaan
dengan menggunakan media sebenarnya.
pembelajaran trainer sistem kemudi, Fungsi sistem kemudi adalah
sehingga dalam pelaksanaan praktek untuk mengatur arah kendaraan dengan
bersifat kreatif dan inovatif dengan cara membelokkan roda depan. Bila
pemanfaatan teknologi. roda kemudi diputar steering column
Efektivitas berasal dari kata akan meneruskan tenaga putarnya ke
efektif, dalam Kamus Besar Bahasa steering gear. Steering gear
Indonesia (KBBI) yang berarti :1) ada memperbesar tenaga putar ini sehingga
efeknya (akibatnya, pengaruhnya, dihasilkan momen yang lebih besar
kesannya); 2) manjur atau mujarab; 3) untuk menggerakkan roda depan
dapat membawa hasil; berhasil guna. melalui steering linkage.
Menurut asal istilah bahwa efektivitas
selalu berkaitan dengan hasil yang Pada umumnya sistem kemudi
diharapkan dengan hasil yang telah terdiri dari tiga bagian utama:
dicapai. Menurut (Peter Salim, 1991: Menurut Novriza (2011:4-9) bagian
33) Efektivitas adalah adanya utama sistem kemudi yaitu:
kesesuaian antara orang yang 1. Steeringcoloumn,
melaksanakan tugas dengan sasaran Steering coloumn terdiri dari
yang dituju dan bagaimana suatu dari main shaft yang meneruskan
organisasi berhasil mendapatkan dan putaran roda kemudi ke steering gear,
memanfaatkan sumber daya dalam dan coloumn tube yang mengikat main
usaha mewujudkan tujuan operasional. shaft ke body. Ujung atas dari main
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat shaft dibuat meruncing dan bergerigi
dikemukakan bahwa efektivitas
dan roda kemudi diikatkan pada
berkaitan dengan terlaksananya semua
tugas pokok, tercapainya tujuan, tempat tersebut dengan mur. Steering
ketepatan waktu, dan partisipasi aktif coloumn juga merupakan mekanisme
dari anggota. penyerap energi yang menyerap gaya
Menurut Arsyad (2011: 72-74) dorong dari pengemudi pada saat
media berasal dari bahasa latin medius terjadinya tabrakan. Steering coloum
yang secara harfiah berarti dipasang pada body melalui bracket
coloumn tipe breakaway sehingga Steering gear terdiri atas beberapa
steering coloumn dapat bergeser turun type yaitu type Worm and Sector
pada saat terjadinya tabrakan. Bagian Rollor, type Screw Pin, type
recirculating ball dan type rack and
bawah main shaft dihubungkan pada
pinion, akan tetapi yang banyak di
steering gear melalui flexible joint atau gunakan adalah type recirculating ball
universal joint yang berfungsi untuk dan rack and pinion. Berat ringannya
memperkecil kejutan yang diakibatkan kemudi ditentukan oleh besar
oleh keadaan jalan dari streeing gear kecilnya perbandingan steering gear
ke roda kemudi.Disamping mekanisme dan umumnya berkisar antara 18
penyerap energi, pada steering sampai 20:1. Perbandingan steering
gear yang semakin besar akan
coloumn kendaraan tertentu terdapat
menyebabkan kemudi semakin ringan
sistem kontrol kemudi. Misalnya dengan jumlah putaran yang lebih
mekanisme steering lock untuk banyak untuk sudut belok yang sama.
mengunci main shaft, mekanisme tilt Untuk tipe recirculating ball
steering untuk memungkinkan Perbandingan steering gear –
pengemudi menyetel posisi vertikal
roda kemudi, telescopic steering
mengatur panjang main shaft, agar Untuk tipe rack and pinion
diperoleh posisi yang sesuai dan Perbandingan steering gear –
sebagainya.

Selain untuk mengarahkan


roda depan, steering gear juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan. Untuk itu diperlukan
perbandingan reduksi yang disebut
perbandingan Steering Gear,
Perbandingan yang semakin besar
akan menyebabkan kemudi menjadi
semakin ringan, tetapi jumlah
Gambar. 2.1. Konstruksi Steering putarannya akan bertambah banyak,
Column untuk sudut belok yang sama.
Keterangan:
1. Steering column assembly
2. Steering column
3. Intermediate shaft
4. Universal joint

2. Steering Gear
Steering Gear berfungsi untuk
mengarahkan roda depan melalui
Steering Lingkage dan dalam waktu
yang bersamaan juga berfungsi sebagai
gigi reduksi untuk meningkatkan Gambar. 2.2 tipe recirculating ball
momen agar kemudi menjadi ringan.
Keterangan :
1. Lengan pitman
2. Sektor
3. Baut kemudi
4. Bantalan peluru
5. Mur kemudi
6. Peluru
7. Batang kemudi

3. Steering Lingkage.
Steering lingkage terdiri dari
rod dan arm yang meneruskan tenaga
gerak dari steering gear ke roda depan.
Gambar 2.3 Steering linkage suspensi
Walaupun mobil bergerak naik turun,
rigid
gerakan roda kemudi harus diteruskan
ke roda depan dengan sangat tepat II. Metode
setiap saat. Ada beberapa tipe steering Penelitian ini termasuk dalam
lingkage dan konstruksi joint yang jenis penelitian quasi eksperiment
dirancang untuk tujuan (eksperimen semu).Yang merupakan
tersebut. Bentuk yang tepat sangat salah satu jenis penelitian ekperiment.
Peneliti memilih jenis penelitian
mempengaruhi kestabilan
eksperimen semu karena untuk
pengendaraan . Steering lingkage menerapkan tindakan berupa
untuk tipe suspensi rigid terdiri dari penggunaan media pembelajaran
pitman, drag link, trainer sistem kemudi teknik
kunckle arm, tie rod dan rod end. Tie kendaraan ringan terkait dengan
rod mempunyai pipa untuk menyetel peningkatan hasil belajarnya.
rod. Sedangkan steering lingkage Lokasi yang digunakan untuk
penelitian ini yaitu di SMK Gunung
untuk tipe suspensi independen
Sari 1 Makassar. Selanjutnya waktu
terdapat tie rod yang disambungkan penelitian dilaksanakan Insya Allah
dengan relay rod. Sebuah pipa mulai bulan Februari 2016 – April
dipasang diantara tie rod dan tie rod 2016.
end untuk menyetel panjang rod Desain penelitian yang
(Novriza, 2011: 60). digunakan pada penelitian ini yaitu
a) Steering linkage untuk suspensi desain Quasi Experimen (eksperimen
rigid semu) dengan pendekatan metode
Nonrandomized Control Group
Prestest-Posttest Design (Sugiyono,
2013: 69).
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
kelas XIA dan kelas XIB SMK Gunung
Sari 1 Makassar tahun ajaran 2015/2016
yang berjumlah 30 orang. Sebaran
subjek penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Sebaran Jumlah Siswa Ada beberapa instrumen yang
Jurusan Teknik digunakan pada penelitian ini adalah
Kendaraan Ringan kelas sebagai berikut:
XIA dan kelas XIB SMK 1. Tes Pilihan Ganda
Gunung Sari 1 Makassar Tes pilihan ganda ini digunakan
untuk mengetahui efektivitas hasil
belajar siswa yang diberikan pada
Jurusan Kelas Jumlah dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Tes pilihan ganda ini jumlah opsion
Teknik XIA 15 pilihan 5 (a, b, c, d, dan e) dan
dilaksanakan pada awal dan akhir
Kendaraan pembelajaran (pre-test dan post-
Ringan XIB 15 test).
2. Lembar Observasi
Peneliti menggunakan lembar
Jumlah 30 observasi baik observasi tak
berstruktur maupun observasi
berstruktur yang kemudian
Beberapa definisi operasional dijelaskan berikut.
yang peneliti dapat disimpulkan pada a. Lembar observasi tak berstruktur
penelitian ini adalah sebagai berikut: ini dilakukan oleh pengamat pada
1. Efektivitas dalam penelitian ini peneliti memberikan materi
adalah skor seberapa jauh tercapai pembelajaran praktek, pengamat
suatu tujuan yang terlebih dahulu dalam hal ini bukan peneliti tetapi
ditentukan untuk menyatakan teman yang diminta bantuan
seberapa jauh target telah tercapai. sebagai pengamat.
Tujuan yang tercapai dimaksud b. Lembar observasi berstruktur ini
terkait peningkatan hasil belajar dilakukan oleh pengamat dengan
siswa setelah diberi pembelajaran menggunakan pedoman observasi
media trainer sistem kemudi teknik yang dibuat oleh peneliti dari
kendaraan ringan. awal, sehingga memudahkan
2. Hasil belajar yang dimaksud adalah dalam pengambilan
skor kemampuan belajar siswa data/informasi terkait hasil belajar
setelah diberi pembelajaran media siswa.
trainer sistem kemudi kendaraan 3. Pedoman Dokumentasi
ringan yang dapat diukur pada aspek Pedoman dokumentasi dalam
kognitif, dan psikomotoriknya. penelitian ini bisa berupa daftar-
3. Efektivitas penggunaan media trainer daftar terkait data populasi, data
sistem kendaraan ringan yang siswa dan guru, foto pelaksanaan
dimaksud sebagai skor keberhasilan selama penelitian dan hasil
yang tercapai setelah penggunaan pekerjaan siswa selama
media pembelajaran tersebut. pembelajaran.
Keberhasilan jurusan teknik Teknik pengumpulan data yang
kendaraan ringan siswa kelas XIA digunakan dalam penelitian ini adalah
dan XIB yang mampu memperoleh tes, observasi, dan dokumentasi.
nilai di atas KKM 75% dari jumlah Teknik pengunpulan data berupa tes
siswa yang ada di kelas tersebut. yang digunakan adalah teknik tes
kognitif dan tes psikomotorik
(keterampilan). Selanjutnya untuk
teknik tes kognitif digunakan tes soal mempunyai variansi yang
pilihan ganda terkait hasil belajarnya homogen).
sedangkan tes psikomotoriknya berupa
lembar penilaian langsung yang dibuat s12  s22
oleh pengajar saat praktek. H1: (data kelompok
Pengumpulan data tersebut dilakukan eksperimen dan
sebelum diberi perlakuan yaitu hasil kontrol tidak
belajar pre-test dan pengumpulan mempunyai
sesudah diberi perlakuan yaitu hasil variansi yang
belajar post-test pada aspek kognitif homogen).
dan psikomotoriknya. Nilai ketuntasan
kompetensi pengetahuan dan Kaidah pengujian: Jika p > α
keterampilan dituangkan dalam bentuk 0,05, maka H0 diterima dan jika p ≤ α
angka dan huruf. Ketuntasan belajar 0,05, maka H0 ditolak. Selanjutnya
untuk pengetahuan ditetapkan dengan untuk mendapatkan data empirik di
skor rerata 70 (Kurikulum KTSP 2006) lapangan terkait dengan hasil belajar
bagi kelas XIA, dan kelas XIB yang siswa dengan menggunakan analisis
ekuivalen dengan huruf A hingga D. reliabilitas (analysis reliability) Alpha
Data hasil validasi para ahli Cronbach dengan bantuan microsoft
dianalisis dengan mempertimbangkan exel, program SPSS Version 2, dan
penilaian, masukan, komentar, dan TAP (Test Analysis Program)
saran-saran dari validator. Hasil III. Hasil dan Pembahasan
analisis tersebut sebagai pedoman Penilaian validitas perangkat
untuk merevisi instrumen yang masih pembelajaran yang dilakukan oleh dua
mendapat penilaian kurang. Beberapa validator dianalisis secara deskriptif.
pakar (Lawshe), Martuza dalam Validasi yang dilakukan mencakup
Ruslan (2009: 19) membahas metode semua aspek dan kriteria dari setiap
statistika menentukan validasi isi dan instrumen. Hasil penilaian validasi
reliabilitas menyeluruh daru suatu tes perangkat pembelajaran dapat dilihat
melalui penilaian pakar. Relevansi ke pada Tabel 4.1.
dua pakar secara menyeluruh Tabel 4.1 Hasil analisis validasi
merupakan validasi isi Gregory dalam perangkat pembelajaran
Ruslan (2009: 19). Model kesepakatan Perangkat
antar validator dapat disajikan pada No Keterangan
Pembelajaran
20. Kaidah pengujian: Jika p > α Rencana
0,05, maka H0 diterima dan jika p ≤ α pelaksanaan Sangat
0,05, maka H0 ditolak. 1.
Pembelajaran Valid
a. Uji Homogenitas (RPP)
Uji homogenitas digunakan Tes Pretest
untuk mengetahui bahwa dua atau dan Postest Sangat
lebih kelompok data sampel berasal Teori Valid
dari populasi yang memiliki variansi 2.
Kejuruan
yang sama. Hipotesis statistik yang Tes Pretest
digunakan pada uji homogenitas dan Postest Sangat
adalah: 3.
Praktek Valid
Kejuruan
s12  s22 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas
H0 : (data kelompok menunjukkan hasil rater/penilai dua
eksperimen dan kontrol validator terhadap perangkat
pembelajaran. Hasil rater dua validator
menilai perangkat pembelajaran Data hasil belajar siswa
tersebut dengan sangat valid. Hal ini diperoleh setelah melakukan tes
menunjukkan bahwa instrumen yang sebanyak dua kali, yaitu pretest dan
peneliti buat terkategori layak posttest. Tes kemampuan awal (pre-
digunakan untuk melihat efektivitas test) merupakan tes yang diberikan
penggunaan trainer sistem kemudi kepada siswa pada kelas eksperimen
pada pembelajaran praktek teknik maupun kelas kontrol sebelum
kendaraan ringan di SMK Gunung Sari diberikan perlakuan penggunaan
1 Makassar. trainer pada kelas eksperimen dan
Dengan demikian, instrumen pembelajaran konvensional pada kelas
yang peneliti buat sudah bisa dijadikan kontrol. Tes ini digunakan untuk
instrumen final walaupun dengan mengetahui kemampuan awal siswa
revisi kecil. pada masing-masing kelompok apakah
a. Hasil Belajar Siswa layak untuk diperbandingkan atau
Validasi terhadap instrumen tidak. Tes kemampuan akhir (post-test)
soal pilihan ganda dilakukan untuk merupakan tes yang diberikan kepada
mengetahui valid atau tidaknya soal siswa baik kelas eksperimen maupun
yang akan digunakan dalam menjaring kelas kontrol setelah diberi perlakuan.
data hasil belajar siswa. Validasi ini Data ini bertujuan untuk mengetahui
digunakan untuk mengetahui seberapa hasil kemampuan akhir siswa pada
jauh butir-butir instrumen tersebut kelas eksperimen dan kelas kontrol
dalam mengukur indikator-indikator setelah mendapat perlakuan yang
dari tiap kompetensi. Tes hasil belajar berbeda dalam penyampaian materi.
siswa diperoleh dari tes teori kejuruan
dan tes praktek kejuruan. Uji Normalitas data dihitung
1) Tes Teori Kejuruan menggunakan bantuan SPSS 20.0 yaitu
Indikator hasil belajar tes teori uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil
kejuruan yang divalidasi isi meliputi: analisis uji normalitas hasil belajar
Materi, Bahasa, Konstruksi dan siswa pada kelas eksperimen dan kelas
Waktu. Hasil analisis instrumen tes kontrol.
pilihan ganda tersebut menunjukkan Nilai probabilitas Asymp. Sig. (2
nilai rata-rata 4,00. Sehingga - tailed) = 0,05 dan α/2 = 0,05/2 =
disimpulkan bahwa tes teori kejuruan 0,025 membandingkan (sig.) dengan
siswa untuk mata pelajaran sistem taraf signifikan (α) dari Tabel statistik
kemudi teknik kendaraan ringan masuk nilai sig. 0,055 dan ternyata sig. =
dalam kategori sangat valid dan layak 0,055 > 0,025 pada kelas eksperimen,
untuk digunakan. maka H0 diterima sehingga data
2) Tes Praktek Kejuruan berdistribusi normal, begitupun pada
Indikator yang diperhatikan kelas kontrol sig. =0,133. Hal ini
dalam memvalidasi hasil belajar tes menunjukkan bahwa data yang
teori kejuruan meliputi Petunjuk, diperoleh dari tes hasil belajar pada
Cakupan dan Bahasa. Hasil analisis kelas eksperimen dan kelas kontrol
validasi menunjukkan nilai rata-rata berasal dari populasi yang berdistribusi
4,00. Sehingga disimpulkan bahwa tes normal, maka uji statistik parametrik
praktek kejuruan siswa untuk mata dapat digunakan pada penelitian ini.
pelajaran sistem kemudi teknik a. Uji Homogenitas Data
kendaraan ringan masuk dalam Uji homogenitas data
kategori sangat valid dan layak untuk dimaksudkan untuk menguji apakah
digunakan. data hasil pretest serta posttest dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol
homogen atau tidak. Suatu distribusi dikatakan bahwa penggunaan trainer
dikatakan homogen jika taraf pada mata pelajaran sistem kemudi
signifikansinya lebih besar dari 0,05 efektif digunakan.
sedangkan taraf signifikansi kurang Perbedaan distribusi
dari 0,05 maka distribusi dikatakan pengaktegorian pada kelas eksperimen
tidak homogen. berada pada dan rata-rata nilai hasil
b. Uji Hipotesis belajar posttest siswa untuk kelas
Berdasarkan hasil pengujian eksperimen yang diajar dengan
normalitas dan homogenitas varians penggunaan trainer rata-rata hasil
maka dilakukan pengujian statistik belajar 81,66 sedangkan pada kelas
untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis tanpa menggunakan tariner sebesar
yang digunakan dalam penelitian ini 75,53. Data ini didukung oleh nilai
adalah uji statistik parametrik, yaitu ketuntasan hasil belajar siswa pada
menggunakan Independent Sample t- penggunaan trainer sebesar 93 %
test. Uji ini digunakan untuk mengambil sedangkan tanpa menggunakan trainer
keputusan apakah hipotesis yang sebesar 60%. Data tersebut
diajukan diterima atau ditolak. menunjukkan terdapat peningkatan
Hasil Pengujian Hipotesis Hasil hasil belajar siswa yang cukup
Belajar Siswa, setelah data terbukti signifikan pada kelas eksperimen yang
normal dan homogen, maka dilakukan menggunakan media trainer pada mata
uji t pada hasil pretest untuk mengetahui pelajaran sistem kemudi teknik
kemampuan awal siswa pada kelas kendaraan ringan.
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil Berdasarkan data rata-rata
analisis uji t dapat dilihat pada tabel 4.8. hasil belajar dan data ketuntasan hasil
Tabel tersebut menunjukkan hasil Sig. belajar siswa dengan menggunakan
(2-tailed) adalah 0,091 yang artinya trainer dan tanpa trainer. Maka dapat
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan
dikatakan kemampuan awal siswa pada peningkatan hasil belajar siswa. Hasil
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada penelitian Ida yang dilakukan di SMK
mata pelajaran sistem kemudi teknik Negeri 2 Pengasih, Kulon Progo
kendaraan ringan adalah sama, sehingga Yogyakarta, pada jurusan Teknik
kedua kelas layak untuk dibandingkan. Elektronika Industri diperoleh hasil uji
Keterlibatan siswa dalam pemakaian oleh siswa diperoleh
pembelajaran dengan cara penggunaan 86,68%, sehingga dapat disimpulkan
trainer pada mata pelajaran sistem bahwa trainer mikrokontroller Atmega
kemudi teknik kendaraan ringan dapat 16 layak digunakan sebagai media
mengefektifkan siswa untuk belajar. pembelajaran di SMK Negeri 2
Siswa tidak hanya menerima materi dari Pengasih atau media pembelajaran
guru melainkan siswa juga berusaha tersebut dapat meningkatkan hasil
menggali dan mengembangkan sendiri. belajar siswa.
Sehingga hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas IV. Simpulan dan Saran
kontrol. Hal ini dapat dilihat dari
distribusi nilai hasil belajar siswa. Simpulan dalam artikel ini
Hasil belajar siswa setelah adalah sebagai berikut:
penggunaan trainer pada mata 1. Penggunaan trainer sistem kemudi
pelajaran sistem kemudi mengalami kendaraan ringan efektif digunakan
peningkatan. Terlihat dari ketuntasan untuk pembelajaran praktek siswa
hasil belajar siswa sebesar 93% setelah SMK Gunung Sari 1 Makassar,
menggunakan trainer, sehingga dapat
dilihat dari ketuntasan hasil belajar Arsyad, A. 2011. Media
siswa sebesar 93% Pembelajaran. Jakarta:
2. Terdapat peningkatan hasil belajar Rajagrafindo Persada.
siswa dengan menggunakan media
pembelajaran trainer sistem kemudi Djojonegoro, Wardiman. 1998.
teknik kendaraan ringan, dilihat dari Pengembangan Sumber Daya
rata-rata hasil belajar siswa diperoleh Manusia melalui Sekolah
yaitu 81,66 Menengah Kejuruan. Jakarta.
3. Rata-rata peningkatan hasil belajar
siswa sebesar 75,53 tanpa Furqon. 2002.Statistika Terapan Untuk
menggunakan trainer dan 81,66 Penelitian. Bandung: Alfabeta.
dengan menggunakan trainer.
Gafur, Abdul. 1979. Pemilihan Media
Saran dalam artikel ini adalah Didalam Proses Belajar.
sebagai berikut: Yogyakarta: Yayasan Penerbit
1. Guru dapat menerapkan media FKIS IKIP Yogyakarta.
pembelajaran trainer pada mata
pelajaran praktek lainnya. ------. 2012. Desain Pembelajaran:
2. Dengan adanya pengunaan media Konsep, Model, dan
pembelajaran trainer ini diharapkan Aplikasinya dalam
muncul lebih banyak lagi media- Perencanaan pelaksanaan
media yang mungkin dapat pembelajaran. Yogyakarta:
digunakan pada mata pelajaran Ombak.
praktek
3. Sebagai bahan perbandingan jika Gagne, Robert M. 1977. The condition
sekiranya ada peneliti selanjutnya of learning. New York: Holt
yang akan mengintegrasikan media Rinehart & Winston.
dengan model-model pembelajaran
yang dapat digabungkan untuk Hamalik, Oemar. 2008. Dasar-dasar
meningkatkan hasil belajar siswa. Pengembangan Materi
Pembelajaran. Bandung:
Rosdakrya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pelatihan-sdm.net/training-
of-trainer. Di akses tanggal 16
AECT. 1977. The definision of februari 2016.
educational technology.
Washington, DC: Association http://www.kamus bahasa inggris
for Educational online_2.04.zip - ZIP archive,
Communication and unpacked size 2.795.814 bytes.
Technology. Di akses tanggal 16 februari
2016.
Ali, Muhammad. 2009. Pendidikan
untuk Pembangunan Nasional. Makhun, Johar. 2012. Pendidikan
PT. Grasindo. Kejuruan, (Online),
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Ni Nyoman Parwati dan I Nengah
Praktik. Jakarta: PT. Rineka Suparta. 2012.
Cipta. Jurnal,Pelatihan Mendesain
Media Pembelajaran
Menggunakan Model Dick Sujud, Asnawi. 1990. Pengantar
And Carey Bagi Guru-Guru Di Efektivitas. Ujung Pandang,
Kecamatan Penebel, IKIP Ujung Pandang Press.
Fmipa/Jurusan Pendidikan
Matematika. Lembaga Steers, M.Richard. 1985. Efektivitas
Pengabdian Kepada Organisasi. Jakarta. Erlangga.
Masyarakat Universitas Diunduh dari
Pendidikan Ganesh.Novriza. eprints.uny.id/13816/1/SKRIP
2011. Memperbaiki Sistem SI_R..
Kemudi. Medan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Peraturan Pemerintah Republik 2003 Tentang Sistem
Indonesia Nomor 17 Tahun Pendidikan Nasional.
2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan. Walpole, Ronald E,.1995. Pengantar
Statistika Edisi ke-3.Jakarta.
Peter Salim. (1991). Kamus Besar Gramedia Pustaka Utama.
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Warsito, Wojo,dkk. 1991. Kamus
Lengkap Bahasa
Toyota. 1996. Training Manual Chasis Inggris.Bandung. Hasta.
Group Step 2. Jakarta: PT.
Toyota Astra Motor

Ruslan. 2009. Validitas Isi. Buletin


Pa`baritta Nomor 10 Tahun
IV September 2009. 19

Schramm. (1973). Media besar media


kecil: alat dan teknologi
pengajaran. (terjemahan
Abdul Gafur). Semarang:
Institue Press.

Setyosari punaji dan Sihkabuden.


2005. Media Pembelajaran.
Penerbit Elanga Mas. Malang.

Sukardi.2003. Metodologi Penelitian


Pendidikan.Jakarta: Bumi
Aksara.

Sudjana, N. 2005. Dasar Proses Belajar


Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.

Sugiyono. 2013. Metode penelitian


kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai