Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Virus Corona atau COVID-19

Kelompok 5

Areif Rachmatulah : 16.18.04850


Harianto : 16.18.05295
H. Khusam : 16.18.05294
Fajeriannor : 16.18.05291
Muhammad Iqbal : 16.18.05306
Rahmadi : 16.18.05323

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI


JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia

atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Dimana pandemi

koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah

peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus

disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan

oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19

pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan

Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus

COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan

lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 sembuh (sumber: Id Wiki)

Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual

berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,

kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar

hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan

hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus


sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis

yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama

melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini

juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat

menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian

menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang

menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi

sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala

biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.

Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat

berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau

pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang

diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan

yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk,

menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang

mencurigai bahwa mereka terinfeksi.

Sebelumnya COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan

MERS, yang juga berkaitan dengan Virus Corona. Dengan latar belakang

tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki

gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga

mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.


B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan COVID-19?

2. Bagaiman cara mengatasi atau mencegang menularnya COVID-19?

C. Tujuan

1. Mengetahui dampak dari COVID-19.

2. Mengetahui cara mencegah menularnya COVID-19.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Virus Corona

Masyarakat diminta bijak dalam mengonsumi berbagai informasi seputar

virus Corona untuk meredam perasaan tak nyaman akibat situasi yang sedang

terjadi sekarang ini. Pasalnya, tak dimungkiri, pemberitaan terkait COVID-19

mengalir deras karena menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat.Rasa ingin

tahu masyarakat perihal virus Corona masih sangat tinggi. Tak heran, berbagai

informasi yang disajikan, bakal dilahap.

Pertanyaan seperti, gejala apa yang dirasakan jika seseorang terpapar virus

Corona, bagaimana penularan virus Corona, bagaimana pencegahan agar tidak

tertular, hingga tips apa yang bisa dilakukan agar tak bosan saat melakoni

swakarantina, masih dicari masyarakat.

Sangat disarankan, masyarakat luas bisa memperoleh berbagai informasi

resmi seputar COVID-19 dari sumber-sumber tepercaya, seperti dari pemerintah

masing-masing negara, media massa kredibel, hingga laman WHO.

B. Penyebab Munculnya COVID-19

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih

dianggap sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-

tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular


antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO

menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang

sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari

virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh

penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk

menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus

Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat

COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO,

kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah

tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang

merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat

memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

C. Gejala yang Ditimbulkan

Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien.

Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19 berjalan

cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.

a. Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Batuk

2. Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh


4. Secara umum merasa tidak enak badan

b. Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas

2. Infeksi pneumonia

3. Sakit di bagian perut

4. Nafsu makan turun

5. Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul

2-10 hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri

awal Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk

membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, yaitu:

6. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus

Corona

7. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona.

8. Penanggulangan atau Pencegahan

9. Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa

dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus

Corona atau COVID-19 yaitu :

10. Cuci tangan

11. Saat cuci tangan dengan sabun da n air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika

tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol

minimal 60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah

beraktivitas.
12. Jangan menyentuh tempat umum

Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift,

pegangan pintu, pegangan tangga atau eskalator. Jika harus menyentuh,

sebaiknya gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan

setelahnya.

13. Hindari keramaian

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di

tempat ramai. Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi

dalam ruangan berventilasi buruk. Bila terpaksa berada di keramaian,

jangan sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mata, apalagi bila

belum cuci tangan.

14. Rajin membersihkan rumah

Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain

mencegah kasus infeksi virus Corona atau COVID-19. Setelah cara-cara

pencegahan ini dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di

luar rumah.

Makanan atau buah yang dapat menagkal virus Coarona yaitu :

1. Jambu biji

Jambu biji adalah salah satu buah pencegah virus corona. Mengandung

banyak vitamin C, konsumsi jambu biji bisa meningkatkan sistem kekebalan

tubuh. Rutin konsumsi jambu biji setiap hari akan meminimalisir tubuh

terserang berbagai virus penyakit seperti corona.


100 gram jambu biji mengandung sekitar 228,3 miligram vitamin C, itulah

sebabnya konsumsi jambu biji secara rutin akan mampu membunuh virus dan

bakteri jahat penyebab infeksi.

2. Mangga

Mengandung banyak vitamin A, konsumsi buah mangga

bisameningkatkan sistem kekebalan pada tubuh. Buah dari raja buah ini

dipercaya ampuh melawan infeksi dalam tubuh. Itulah sebabnya, mangga

direkomendasikan menjadi salah satu buah pencegah virus corona. Buah

mangga juga dikenal sebagai buah yang kaya akan minerla, folat, vitamin K,

E, dan Vitamin B. Konsumsi buah mangga yang kaya akan kandungan

nutrisinya, akan membuat tubuh kuat dan tidak mudah terserang infeksi

seperti virus corona.

3. Buah Sitrus (Jeruk, Jeruk Nipis dan Lemon)

Buah Sitrus seperti jeruk, jeruk nipis dan lemon juga masuk dalam jenis

buah pencegah virus corona. Buah sitrus memiliki kandungan vitamin C yang

tinggi, dan dipercaya ampuh meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah-

buah sitrus juga kaya akan senyawa antioksidan, antiinflamasi dan

antibakteri, sehingga anda yang rutin konsumsi buah sitrus tidak akan mudah

terkena flu. Berbagai jenis buah sitrus juga bisa meningkatkan produksi sel

darah putih yang bisa berperan dalam melawan berbagai bibit penyakit.

Untuk menangkal virus corona, cobalah konsumsi buah-buah sitrus tersebut

secara rutin dan berkala, agar tidak bosan.


4. Semangka

Buah pencegah virus corona yang terakhir adalah semangka. Buah ini

mengandung banyak antioksidan yang disebut glutathione. Antioksidan

tersebut bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah

terserang infeksi penyebab penyakit. Kandungan likopen daging buah

semangka yang berwarna merah tersebut juga dipercaya mampu mengatasi

peradangan pada sistem pernapasan, dan mencegah infeksi.

E. Upaya yang Dilakukan Pemenrintah Mengatasi COVID-19

1.    Pemerintah Indonesia telah membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak Cepat

(TGC) di wilayah otoritas pintu masuk negara di bandara/pelabuhan/Pos Lintas

Batas Darat Negara (PLBDN). Tim dapat terdiri atas petugas Kantor Kesehatan

Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Bea Cukai, Karantina Hewan dan unit lain yang

relevan di wilayah otoritas pintu masuk negara yang memiliki kompetensi yang

diperlukan dalam pencegahan importasi penyakit.

2.    Tim bertugas melakukan pengawasan alat angkut, orang, barang, dan

lingkungan di pintu masuk negara. Menyediakan ruang wawancara, ruang

observasi, dan ruang karantina untuk penumpang.

3.    Dalam menghadapi situasi pandemic virus Novel Corona 2019 (n-COV),

sejak tanggal 18 Januari 2020 Indonesia telah melakukan pemeriksaan kesehatan

di sekitar 135 titik di bandar udara, di darat dan pelabuhan, dengan menggunakan

alat pemindai suhu tubuh bagi siapa pun yang memasuki wilayah Indonesia,

sesuai regulasi kesehatan internasional, Pemerintah Indonesia juga telah


mengerahkan personil tambahan di bandar udara serta meningkatkan kesiagaan

rumah sakit.

4.    Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan tiga langkah

pencegahan masuknya virus Corona ke wilayah Indonesia, yaitu:

 Menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan

Kab/Kota, RS Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai

Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk meningkatkan kewaspadaan

dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit

ini.

 Menempatkan 135 thermal scanner di seluruh bandar udara di Indonesia

terutama yang mempunyai penerbangan langsung ke Tiongkok.

 Memberikan health alert card dan Komunikasi, informasi, dan Edukasi

(KIE) pada penumpang.

5.    Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk sedikitnya 100 Rumah Sakit

rujukan, yang sebelmnya dipakai pada kasus flu burung. Selain itu, Kementerian

Kesehatan juga telah menyiapkan 21 kapsul evakuasi (meja dorong isolasi pasien)

terkait penyebaran virus corona sebagai bentuk tindak pencegahaan.

6.  Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pedoman kesiapsiagaan

mengacu pada pedoman sementara yang disusun oleh WHO, menyusun panduan

bagaimana mengurangi risiko terjangkit n-Cov, seperti mencuci tangan dan

menjauhi orang-orang yang sakit dan memastikan langkah yang tepat telah

diambil. Langkah-langkah tersebut baik sebagai suatu bentuk pencegahan dan

antisipasi.
7.    Kementerian Kesehatan membuka kontak layanan yang dapat diakses

masyarakat untuk mencari informasi perihal virus corona. Nomor layanan

informasi yang dapat dihubungi adalah 0215210411 dan 081212123119. Layanan

ini diisi oleh petugas dari Direktorat Turbulen dan Karantina Kesehatan untuk

mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan informasi dan rumor terkait

virus corona.  

8.    Pada tanggal 2 Februari pemerintah Indonesia mengumumkan penundaan

seluruh penerbangan dari dan ke RRT daratan yang berlaku mulai tanggal 5

Februari 2020 pukul 00.00 WIB, melarang seluruh orang masuk dan transit ke

Indonesia apabila selama 14 hari terakhir berada di RRT daratan, serta mencabut

sementara bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara RRT. Pada tanggal 4

Februari 2020, melalui Menteri Perdagangan, Pemerintah Indonesia juga telah

menghentikan impor live animal dari RRT daratan.

9.    Penilaian Perwakilan WHO di Indonesia mengenai kesiapan Indonesia

menghadapi n-COV:

 Indonesia memiliki sistem peringatan danrespons dini yang berfungsi,

Indonesia memiliki ratusan fasilitas di berbagai daerha yang dapat

mengakses kasus rujukan dan mengelola kasus ini dengan cara yang

sangat tepat, dengan ukuran pengendalian pencegahan infeksi yang sangat

tepat.

 Dengan kesiapan sistem yang sudah ada, Indonesia dinilai siap untuk

merspons situasi ini


 WHO menilai Indonesia sudah berada di jalan yang benar dalam hal

kesiapan dan menyiapkan kegiatan persiapan

10.  Sebagai bentuk perlindungan, Pemri telah memulangkan WNI dari Provinsi

Hubei, RRT pada tanggal 2 Februari 2020. Kepada para WNI tersebut telah

diterapkan langkah – langkah sebagai berikut :

 Memastikan ketersediaan dan akses terhadap logistic di Wuhan (sebelum

dilakukan evakuasi): Karena adanya kebijakan lock down dari Pemerintah

RRT, KBRI Beijing telah mengirimkan bantuan dana setara dengan 133

juta kepada WNI, yang sebagain besar merupakan mahasiswa, untuk

membeli makanan dan logistic di Wuhan.

 Mengirimkan bantuan logistic dari Indonesia: BNPB melalui Kementerian

Luar Negeri dan KBRI Beijing telah mengirimkan 10.000 masker N-95

untuk WNI di RRT.

 Melakukan penjemputan sukarela: 237 WNI dan 1 WNA yang berada di

Provinsi Hubei pada tanggal 1-2 Februari 2020.

 Sejak tanggal 2 Februari seluruh WNI bersama 5 tim aju dari KBRI

Beijing serta 42 tim evakuasi sedang menjalani observasi kesehatan

selama 14 hari (masa inkubasi virus) di Pangkalan Udara TNI AU Raden

Sadjad.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia

atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan

dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging

binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan

berbagai jenis tikus.

Virus corona sangat berdampak besar bagi bayak negara baik di bidang

ekonomi, pendidikan, politik, sosial, budaya dan lainya. Pandemi atau epidemi

global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak

ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona. Peningkatan

jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.

Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi

virus Corona atau COVID-19.

B. Saran

Masyarakat sebaiknya selalu menjaga kebersihan, menghindari tempat

yang mengumpulkan orang banyak, menggunakan masker saat keluar rumah,

tidak bepergian keluar kota/daerah, makan makanan yang sehat yang bisa

mencegah atau memperkuat daya tahan tubuh.


DAFTAR PUSTKA

https://www.kompasiana.com/ratnanirmala/5e7617a3097f3676b41aebf2/latar-

belakang-dan-perkembangan-virus-corona

https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_2019%E2%80%932020

Anda mungkin juga menyukai