Rusdin 124 129 PDF
Rusdin 124 129 PDF
Abstrak
Tingginya konsumsi tepung terigu membawa dampak pada kondisi ketahanan pangan, karena
bahan baku tepung terigu diperoleh melalui impor. Selain itu, berbagai masalah kesehatan
terkait kebiasaan mengonsumsi makanan berbahan baku tepung terigu, khususnya pada anak-
anak, seperti penyakit celiac dan autis. Upaya untuk mengurangi penggunaan tepung terigu
telah dilakukan dengan mensubstitusikan tepung singkong. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengevaluasi sifat fisik dan daya terima biskuit yang dibuat dari campuran tepung
singkong dan tepung terigu. Penelitian dilakukan dengan membuat biskuit dari campuran
tepung singkong dan tepung terigu pada berbagai rasio, yaitu 40:60, 60:40, 80:20, 100:0.
Biskuit kemudian dianalisis sifat fisik (kekerasan dan warna) dan daya terimanya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh variasi campuran tepung singkong dan tepung
terigu terhadap kekerasan, warna dan daya terima biskuit. Biskuit yang paling disukai panelis
adalah yang dibuat dari campuran tepung singkong dan tepung terigu 60:40.
adonan. Shewry et al. (2001) melaporkan Selanjutnya singkong diiris tipis dengan
bahwa jika jumlah air yang digunakan sedikit ketebalan 1 mm, dilanjutkan dengan
atau kurang dalam proses pembentukan pengeringan menggunakan pengering
adonan, maka interaksi antar komponen akan kabinet pada suhu 60°C selama 20 jam. Irisan
terhambat. Namun jika air yang digunakan singkong kering kemudian digiling, lalu
berlebih, dapat menyebabkan rusaknya diayak 120 mesh.
interaksi antar komponen.
Rauf dan Sarbini (2015) melaporkan Pembuatan Biskuit
bahwa tepung singkong memiliki daya serap Formula pembuatan biskuit diperoleh
air yang lebih tinggi dibandingkan tepung melalui proses optimasi pembuatan biskuit
terigu. Makin tinggi penggunaan tepung berbahan baku tepung terigu. Jumlah air dari
singkong dalam pembuatan adonan, semakin setiap perlakuan, mengikuti teknik
besar jumlah air yang diperlukan. Jumlah air proporsional yang dilaporkan oleh Rauf dan
dalam pembuatan adonan dapat ditentukan Sarbini (2015).
dengan teknik proporsional, yang
disesuaikan dengan daya serap air campuran Tepung singkong : terigu (g)
tepung singkong dan tepung terigu. Bahan 40:6 60:4 80:2 100:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 0 0 0 0
mengevaluasi tingkat kekerasan, warna dan
T.singkon
daya terima biskuit dari campuran tepung 80 120 160 200
singkong dan tepung terigu. g
T.terigu 120 80 40 0
METODE PENELITIAN Air 57,0 64,1 67,0 74,3
Bahan Gula 85,7 85,7 85,7 85,7
Bahan utama yang digunakan dalam Telur 35 35 35 35
penelitian ini adalah tepung terigu, singkong, Margarin 71,4 71,4 71,4 71,4
margarin, baking powder, air, gula, telur dan Baking
vanili. Singkong diperoleh dari pasar 2,3 2,3 2,3 2,3
powder
tradisional di Surakarta, sedangkan tepung
terigu, margarin, baking powder, air, gula, Vanili 3 3 3 3
telur dan vanili diperoleh dari pasar swalayan
di Surakarta. Prosedur pembuatan biskuit yaitu gula
direbus dalam air hingga larut. Setelah
Alat dingin, dicampurkan tepung singkong,
Peralatan yang digunakan dalam tepung terigu, telur, margarin, baking powder
penelitian, dibagi menjadi tiga, yaitu alat dan vanili hingga menjadi adonan. Adonan
untuk pembuatan tepung singkong, alat untuk kemudian dicetak, lalu dipanggang
pembuatan biskuit dan alat untuk analisis. menggunakan oven pada suhu 170°C selama
Peralatan pembuatan tepung singkong antara 15 menit.
lain grinder, pengering kabinet dan ayakan.
Peralatan pembuatan biskuit yaitu pencetak Pengujian Kekerasan
biskuit dan oven. Peralatan analisis yang Pengukuran kekerasan biskuit, sesuai
digunakan adalah universal testing machine prosedur yang dilaporkan Dziki et al. (2014)
model Z0.5 dari Zwick/Roell AG, Jerman dengan sedikit modifikasi pada pengaturan
dan Minolta reflectance chromameter (CR- tekanan dan kecepatan. Biskuit diletakkan
400). pada plat/meja sampel. Besarnya gaya yang
diberikan diatur dari 0 hingga 25 N.
Pembuatan Tepung Singkong Kecepatan pre-test, test dan post test masing-
Pembuatan tepung singkong mengikuti masing 1,5 mm/detik, 2 mm/detik dan 10
prosedur Eduardo et al. (2013) dengan mm/detik. Tekanan diberikan hingga biskuit
modifikasi pada teknik pengeringan. retak. Hasil pengujian ditampilkan pada
Singkong dikupas, kemudian dicuci. monitor.