FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
KASUS
SKENARIO 1 :
A. KATA/KALIMAT KUNCI
1. Bayi perempuanumur 5 bulan
2. Keluhan berak encer dengan frekuensi > 3 kali sehari
sejak 1 bulan yang lalu.
3. Riwayat pemberian makan: ASI diberikan sampai usia 1
bulan, selanjutnya diberi susu kental manis sampai
sekarang.
4. Riwayat kelahiran: BBL 3200 g, PBL 46 cm
5. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: BB 3200 g, PB 50 cm.
Anak nampak pucat. Nampak adanya wasting dan baggy
pants
6. Skor dehidrasi 13 dan Hb 7 g/dl.
B. PERTANYAAN PENTING
9. Perspektif Islam
C. JAWABAN PERTANYAAN :
Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai nutrisi untuk
bayi sudah tidak diragukan lagi,Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI
mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk
makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan
mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir 90%nya
terdiri dari air. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap
ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di
atas juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI
matang dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan
akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang
diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama
protein,ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang
mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun
berada di tempat yang mempunyai suhu udara panas. Kekentalan ASI
sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental
dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare
pada bayi yang mendapat susu formula.Kandungan protein ASI cukup
tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu
sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan Casein.
Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih
mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi.
Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding
susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%).
Disamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang
banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta
laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial menyebabkan
alergi.
Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari
profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis
asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satu
contohnya adalah asam amino taurin; asam amino ini hanya ditemukan
dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai
peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam
jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin
ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena kemampuan bayi
prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.
ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik
yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat)
dibanding dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah
sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik dibanding
susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan
pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik
dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.
Asupan Makanan
Asupan makanan yang kurang disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain tidak tersedianya makanan
secara adekuat, anak tidak cukup atau salah mendapat
makanan bergizi seimbang, dan pola makan yang salah.
Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan balita adalah air, energi,
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.Setiap
gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori, dan
karbohidrat 4 kalori.Distribusi kalori dalam makanan balita
dalam keseimbangan diet adalah 15% dari protein, 35% dari
lemak, dan 50% dari karbohidrat.Kelebihan kalori yang
menetap setiap hari sekitar 500 kalori menyebabkan
kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.
Pada saat bayi berumur 0-6 bulan berikan ASI saja
(ASI Eksklusif) tanpa tambahan cairan ataupun makanan
lain. WHO merekomendasikan ASI diberikan secara Eksklusif
hingga usia bayi 6 bulan. Dalam kajian WHO, melakukan
penelitian menunjukkan bahwa ASI mengandung semua
nutrisi yang diperlukan bayi. ASI adalah makanan bayi yang
paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI
sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang bayi normal sampai usia 6 bulan. ASI juga
mengandung nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi agar
tumbuh optimal.
Tabel Kandungan Berbagai Zat Gizi Dalam ASI
Penyakit Penyerta
Balita yang berada dalam status gizi buruk, umumnya
sangat rentan terhadap penyakit. Seperti lingkaran setan,
penyakit-penyakit tersebut justru menambah rendahnya
status gizi anak. Penyakit tersebut adalah:
Diare : Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan
konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan
terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara untuk
bayi dan anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran
tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran
tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam. 2
Penilaian Anemia
Anemia secara umum didefinisikan sebagai
berkurangnya volume eritrosit atau konsentrasi
hemoglobin. Anemia bukan suatu keadaan spesifik,
melainkan dapat disebabkan oleh bermacam-macam
reaksi patologis dan fisiologis. Anemia ringan hingga
sedang mungkin tidak menimbulkan gejala objektif,
namun dapat berlanjut ke keadaan anemia berat dengan
gejala-gejala keletihan, takipnea, napas pendek saat
beraktivitas, takikardia, dilatasi jantung, dan gagal
jantung.
Anak anemia berkaitan dengan gangguan
psikomotor, kognitif, prestasi sekolah buruk, dan dapat
terjadi hambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Anak usia kurang dari 12 bulan dengan anemia terutama
defisiensi besi kadar hemoglobinnya bisa normal, dengan
nilai prediktif positif 10-40%. Oleh karena itu diperlukan
anamnesis dan pemeriksaan fi sik teliti untuk
mendeteksi dan menentukan penyebabnya sehingga
pemeriksaan laboratorium dapat seminimal mungkin.
Tubuh bayi baru lahir mengambil dan menyimpan
kembali besi menyebabkan hematokrit menurun selama
beberapa bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu,
pada bayi cukup bulan kekurangan zat besi dari asupan
gizi jarang menyebabkan anemia sampai setelah enam
bulan. Pada bayi prematur, kekurangan zat besi dapat
terjadi setelah berat dua kali lipat berat lahir. Penyakit
terkait kromosom X seperti defi siensi glukosa-6-fosfat
dehidrogenase (G6PD), harus dipertimbangkan pada
anak laki-laki. Defisiensi piruvat kinase bersifat
autosomal resesif dan berhubungan dengan anemia
hemolitik kronis.
UMUR NILAI
Lahir Rata-rata 16,6 g/dl (-2SD :
13.5g/dl)
1-3 hari Rata- rata 18,5 g/dl (-2SD :
14,5 g/dl)
1 bulan Rata-rata 14 g/dl (-2SD : 10
g/dl)
2 bulan Rata-rata 11,5 g/dl (-2SD : 9
g/dl)
3-6 bulan Rata-rata 11,5 g/dl (-2SD :
9,5 g/dl)
0.5-2 tahun Rata-rata 12 g/dl (-2SD : 11
g/dl)
2-6 tahun Rata-rata 12,5 g/dl (-2SD :
11,5 g/dl)
6-12 tahun Rata-rata 13,5 g/dl (-2SD :
11,5 g/dl)
Pemeriksaan fisis
Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema
pada kedua punggung
kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-
PB
Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor
buruk (hati-hatimenentukan status dehidrasi pada gizi
buruk).
Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time
yang lambat, nadi
lemah dan cepat), kesadaran menurun.
Demam (suhu aksilar≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu
aksilar < 35.5° C).
Frekuensi dan tipe pernapasan:pneumonia atau gagal
jantung
Sangat pucat
Pembesaran hati dan ikterus
Adakah perut kembung,bising usus
melemah/meninggi,tanda asites, atau adanyasuara
seperti pukulan padapermukaan air (abdominal splash
Tanda defisiensi vitamin A pada mata:
— Konjungtiva atau kornea yang kering,bercak Bitot
— Ulkus kornea
— Keratomalasia
Ulkus pada mulut
Fokus infeksi: telinga, tenggorokan,paru, kulit
Lesi kulit pada kwashiorkor:
o hipo- atau hiper-pigmentasi
o deskuamasi
o ulserasi (kaki, paha, genital, lipatanpaha, belakang
telinga)
o lesi eksudatif (menyerupai luka bakar),seringkali
dengan infeksi sekunder (termasuk jamur).
Tampilan tinja (konsistensi, darah, lendir).
Tanda dan gejala infeksi HIV.6
7. Bagaimana penatalaksanaan berdasarkan skenario diatas?
Penatalaksanaan pasien dengan MEP serta edukasi
1. Kasih sayang
2. Lingkungan yang ceria
3. Terapi bermain terstruktur selama 15 30 menit /hari
(permainan ci luk ba, dll)
4. Aktifitas fisik segera setelah sembuh
5. Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain
dan sebagainya)
Tindak Lanjut di rumah bagi anak gizi buruk.
1. Bila gejala klinis dan BB/TB-PB >-2 SD, dapat dikatakan
anak sembuh
2. Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap
dilanjutkan di rumah setelah penderita dipulangkan
Berikan contoh kepada Orang Tua :
- Menu dan cara membuat makanan dengan kandungan
energi dan zat gizi yang padat, sesuai dengan umur berat
badan anak
- Terapi bermain terstruktur
Sarankan :
- Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering,
sesuai dengan umur anak
- Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
o Bulan 1 : 1x/minggu
o Bulan II : 1x/2 minggu
o Bulan III VI : 1x/bulan
- Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
- Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali
(dosis sesuai umur). 7
9. Perspektif Islam
Q.S.AL-Hajj ayat 5
Artinya:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami
keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan,
dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di
antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini
kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah
DAFTAR PUSTAKA
1. .
2. Khairuniyah. 2014. Pemberian ASI Ekslusif ditinjau
dari Faktor Motivasi, Persepsi, Emosi dan Sikap pada
Ibu yang Melahirkan. Bandung: Tesis Universitas
Padjadjaran
Hanson,M, Heller Stedt W, Desvarleux M, Duvall S.
2013. Correlates of Breastfeeding in a Rural
Population. AM j Health Behavior