Anda di halaman 1dari 6

GENUS : HAENOPHILUS

SPECIES : HAEMOPHILUS INFLUENZA

MORPHOLOGI
Gram (-) coccobacil, batang pendek/panjang, kadang-kadang membentuk benang, atau serabut,
tidak berspora, tidak bergerak, berkapsul atau tidak.
CULTUR DAN BIOKIMIA
Bacterinya bersifat parasitis, tidak mudah tumbuh. Tumbuhnya membutuhkan V dan X factor
dalam situasi aerob atau facultative anaerob dengan penambahan CO 2 5-10 % dan optimum
37°C. V factor (nicotinamide adenine dinuclotide/ NAD), bersifat termolabil, terdapat didalam
ycastextract atau secresi dari bacteri tertentu, misalnya staphylococci. X factor (haemin) terdapat
didalam cel darah merah, bersifat tahan panas (termostabil).
Blood agar plate + VX factor :
Koloni kecil-kecil sekali; jernih, tidak berwarna, sedikit cembung, smooth, tepinya halus.
Koloninya seperti pada blood plate + VX factor tersebut diatas dan bersifat “ SATELITISME”
yaitu koloni H. influenze yang berdekatan dengan koloni staphylococci ukurannya lebih besar
bila dibandingkan dengan yang jauh dari Staphylococci.
Chocolatre agar plate + yeast extract : koloninya kecil-kecil, smooth, jernih, ada yang mucoid,
sedikit cembung, bulat, tepinya halus.
Sifat-sifat biokimia lainnya :
Yang menunjukkan hasil positif : oxidase, catalase, reduksi nitrate, ornithine decarboxylase,
urease, glucose, maltose.
Yang menunjukkan hasil negative : ONPG, Hydrogen sulfide, Hydrolisa aesculine, Hydrolisa
arginine, lactose, manitol, sucrose.
Sedangkan Indole dan Lysin decarboxylase : ± (positif/ negatif)
PERBEDAAN BEBERAPA SPECTES HAEMOPHILUS

N H. H.
Test / media H.1 H.3 H.4 H.5 H.7 H.8 KETERANGA
O 2 6
1. Catalase + ± + ± - - - + H.1 = H. influenza
2. Oxidase + + + + - + + + H.2 = H. parainfluenzae
3. ONPG - ± - ± + + - ± H.3 = H. haemolyticus
4. Hydrogen H.4 = H. parahaemolyticus
- + + + - + - ±
sulfide
5. Indole ± - + + - - - + H.5 = H. aphrophilus
6. Urease + ± + + - - - - H.6 = H. paraaphrophilus
7. Ornithine decar + ± - ± - - - - H.7 = H. ducreyi
8. Lysine decarbox ± ± - - - - - - H.8 = H. haemoglobinophilus
9. Beta hemolytis - - + + - - ± -
10. Butuh V factor + + + + - + - -
11. Burth X factor + - + - - - + +

PHATOGENICITY
H. influenza dapat menimbulkan penyakit meningitis, broncjitis, pharyngitis, pneumonia,
conjunctivitis, endocarditisdan infectie pada alat kelamin. Bacterinya dapat diketemukan didalam
darah, sputum, cerebrospinal Buid, pharyngswab, urethra/ vagina secret, secret mata.
ISOLASI DAN SIGANOSA
Hari I :
- Specimen ditanam pada media isolasi
1. Blood agar platre yang ditempeli disc-disc V dan X factor.
2. Chocolate agar plate yang diperkaya dengan yeast extract
3. Blood agar plate yang kemudian di gores dengan Staphylococcus aureus
haemolyticus.
- Masuk anaerobic jar ditambah CO2 5-10% kemudian diinkubasi pada suhu 35°C 24-
48jam.
Hari II :
- Koloni-koloni yang tersangka dari media isolasi diambil, dibuat preaparat dan di cat
Gram. Kalau ditemulan Gram (-) coccobacilli, batang kurus, batang panjang, polymorph;
disubcultur pada chocolate agar plate/tube.
- Masuk incubator 35°C 24 jam.
Hari III :
- Dari subculture ditanam pada media gula-gula dan media identifikasi yang lain, serta
dilakukan test-test kimia yang diperlukan .
- Masuk incubator 35°C 24 jam
Hari IV :
- Dibaca dan dicatat pertumbuhan padamedia dan test kimia yang dilakukan.
- Dicocokkan dengan sifat-sifat Haemophilus untuk menentukan diagnosanya.
GENUS : BRUCELLA
SPECIES : BRUCELLA MELITENSIS
MORPHOLOGI
Gram (-) coccobacilli, batang pendek, sendiri-sendiri atau berpasangan atau membentuk rantai
pendek, tidak berspora, tidak berkapsul,tidak bergerak.

CULTUR DAN BIOKIMIA


Tumbuhnya lambat sampai 7 hari, membutuhkan mediayang diperkaya misalnya penambahan
serum, darah atau tryptose. Tumbuhnya aerob dengan suhu optimum 37°C, optimum pH 6,6-7,4.
Untuk isolasinya ada yang membutuhkan CO2 5-10 %.
Blood agar plate : koloni kecil, smooth, mengkilat, jernih, cembung, bundar,
anhemolytis.
Brucella Selective agar plate : koloni kecil (Ø 2-7 mm), bulat, jernih atau sedikit keruh,
smooth, basah, keeping
Salmonella Shigella agar, Mac Conkey agar dan Endo agar : tidak tumbuh
Oxidase, catalase, reduksi nitrate : positif
Indole, gelatinase, VP/MR : negative
Media gula-gula : tidak diuraikan

PERBEDAAN SPECIES BRUCELLA

NO Microorganisme Butuh H2S Fuchsin Thionine Keterangan


CO2 0,002% 0,004%
1 Br. Melitensis 1 - - + -

2 Br. Abortus 1 + + + -

3 Br. Suis 1 - + - +

4 Br. neotomae - + - -

5 Br. ovis + - + +

6 Br. canis - - - +

PERBEDAAN GENUS-GENUS SERUPA


N Ferm. Motilit Mac Butuh Factor
GENUS-GENUS Oxidase Urease keterangan
O glucose y Conkey Tumbuh
Cystine/
1 Francisella - - - - - (-) = Negatif
cysteine

2 Bordetella - ± ± +/- ± Nicotinamide (+) = Positif

± = Prosentase +
3 Brucella - + - ± ± Thiamine
dan – sama

4 Pasteurella + + + ± ± Tidak

5 Haemophilus + +/- - - ± V dan X factor +/- = prosentase

+ lebih besar dari


6 Yersinia + - + + ± Tidak
pada -

7 Actinobacillus + + - +/- ± tidak

PHATOGENITAS
Pada mulanya Brucella menimbulkan penyakit Brucellosis pada kambing, sapi, anjing, dan babi
huatan. Kemudian dapat menular kepada orang, bersifat acute atau chronis yaitu demam yang
disertai kepala sakit, badan sakit dan berat badan menurun. Bakterinya dapat ditemukan dalam
darah, finctie spleen/lever, cerebrospinalfluid.
ISOLASI DAN DIAGNOSA
Hari I :
- Specimen yang berupa darah atau infected tissue dimasukkan kedalam Tryptose broth.
- Masukkan incubator 37°C 2-4 hari (sampai keruh) dalam situasi CO2 5-10 %.
Hari II :
- Dari Tryptose broth ditanam pada isolasi Blood agar plate dan Brucella Selective agar
plate.
- Masuk anerobic jar ditambah CO2 5-10 %, inkubasi pada suhu 37°C 4-5 hari atau sampai
ada pertumbuhan.

Hari III :
- Koloni yang tersangka dari media isolasi dibuat preparat dicat gram untuk melihat
bentuknya. Kemudian disubcultur pada Tryptose broth dan Brucella agar tabung.
- Masuk incubator 37°C 1-2 hari.
Hari IV :
- Dari subculture ditanam pada media gula dan media identifikasi yang lain serta
dilakukkan test-test kimia yangdiperlukan
- Masuk incubator 37°C 1-2 hari.
Hari V :
- Dibaca dan di catat peretumbuhan pada media gula dan media identifikasi serta test-test
kimia yang dilakukan
- Dicocokan dengan cirri-ciri Brucella untuk menentukan diagnosanya.

Anda mungkin juga menyukai