Anda di halaman 1dari 10

Tata Cahaya

 Ricka Dif Pardede

XI Multimedia 1
SMK NEGERI 1 TG. SELOR
JALAN SKIP 1 TANJUNG SELOR , TELEPON : (0552) 21126

KAB. BULUNGAN PROV. KALIMANTAN UTARA


2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas [dosen/guru] pada [bidang
studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah]. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang [topik makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada [bapak/ibu] [nama guru/dosen], selaku [guru/dosen] [bidang


studi/mata kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah] yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar
kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan
kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu
pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa
berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di
mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu
terjadi.

Fungsi Dari Pencahayaan

Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan
kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek
yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan
dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa
dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu
penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).

- Penerangan

Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap
objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar
memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan
intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur
dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku
aktor di atas pentas.

- Dimensi

Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan
membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung.
Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata
penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang
maka dimensi objek akan muncul.
- Pemilihan

Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film
dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung
melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat
seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara
memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi
para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

- Atmosfir

Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang
mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi
yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki
oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk
menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari
pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari
siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

Jenis Jenis Sumber Cahaya

1. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar
alamimempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman.
Untukmendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar
ataupundinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan
pencahayaanbuatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan
panas terutamasaat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami
mendapatkeuntungan, yaitu:

- Variasi intensitas cahaya matahari

- Distribusi dari terangnya cahaya

- Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan

- Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.


2. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya
alami.Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
alami atausaat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang
diterapkansecara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai
berikut:

- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya
tugasserta kegiatan visual secara mudah dan tepat

- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman- Tidak menimbukan
pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja

- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip,
tidakmenyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.

- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.

Kualitas Cahaya
a. Hard light

Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi,
cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap –
terangnya).

b. Soft Light

Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya
yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran
cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
Direction Of Light

Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat
dibedakan:

a.  Top Light

Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana
tertekan pada subjek.  

b. Eye Light

Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan
dari  mata.

c.Accent Light

Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu.
Biasanya ditujukan pada background.

Prinsip Tata Cahaya

Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan
foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light

a. Key Light

Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling
dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin
pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

b. Fill light

Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh
key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama
dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
c. Back Light

Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak
“menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas
pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja
tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda
dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Peralatan Tata Cahaya

Di bawah ini beberapa peralatan dan perlengkapan studio foto atau video, diantaranya :

1. Ruang Studio

Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan, jika hanya
Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo keluarga aau grup yang
memerlukan ruangan yang besar. Jadi tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio tersebut.

Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya menyangkut


perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background dan lain-lain.

2. Kamera dan Lensa

Ada tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg biasa
disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera memiliki
kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan portrait, biasanya digunakan kamera format medium,
sedangkan pemotretan still life memakai kamera format besar. Akan tetapi bukan berarti kamera
format kecil atau kamera 35mm tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah
banyak studio foto yang memakai kamera dengan format 35mm untuk pemotretan portrait di studio.

3. Cable Release

Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan
fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoyangnya kamera
(shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau bulb.
4. Electronic Flash Head

Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika dan
memproduksi cahaya berdurasi singkat.

5. Kabel Sinkronisasi

Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini menghubungkan
kamera dengan lampu studio.

6. Triger dan receiver

Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol rana
kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa
direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.

7. Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter

Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan untuk menentukan
bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan
penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan

8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter

Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang digunakan pada
saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu warna atau color meter. Alat ini
menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white
balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan filter warna yang tepat untuk kamera.

Suhu warna atau white balance dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar 5500 Kelvin atau
lebih sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru-biruan dan seiring dengan pemakaian dari lampu
flash studio tersebut suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa mencapai 4300 Kelvin dan
menjadi kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu warna tersebut maka akan bisa didapat suhu
warna yang tepat.
9. Standar Reflektor

Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang
menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.

10. Reflektor

Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari cahaya
utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana masing-masing
warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.

11. Payung Studio

Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta pancaran
cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector. Alat ini sangat efektif digunakan
pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas, namun dibanding dengan
standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.

12. Softbox

Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan dengan
payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan cahaya yang dihasilkan softbox lebih
terbatas, ukuran softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran softbox akan
semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat menghasilkan efek bayangan persegi pada
mata model.

13. Octo Dome

Octo Dome sama seperti Softbox menghasilkan efek cahaya yang lebih halus dan cahaya yang
terarah, selain itu octodome menghasilkan efek bayangan segi delapan pada pupil mata model.
14. Snoot

Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar mendapatkan efek
spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang objek untuk menyinari rambut sehingga
objek terpisah dengan latar belakang. misalnya untuk Hairlight.

Sumber :
http://www.academia.edu/4056883/Pencahayaan_merupakan_salah_satu_faktor_untuk_mendapatkan
_keadaan_lingkungan_yang_aman_dan_nyaman_dan_berkaitan_erat_dengan_produktivitas_manusia?
login=&email_was_taken=true

http://nurfajargiovina.blogspot.com/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html

Anda mungkin juga menyukai