Anda di halaman 1dari 7

TUGAS IDK 3

HOMEOSTATIS DAN SISTEM PENGENDALIAN TUBUH

Disusun Oleh :
Nama : Novandani Setyo N
NIM : 1810020013
Kelas : 2A

PRODI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019
Homeostasis dan Sistem Pengendalian Tubuh
Mekanisme Umpan Balik Positif dan Negatif

1. Pengertian Homeostasis
Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan lingkungan internal
yang stabil meskipun lingkungan eksternal berubah. Homeostatis merujuk pada ketahana
atau pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang
konstan. Pendapat lain mengatakan bahwa homeostatis merupakan suatu keadaan tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan dalam mengahadapi kondisi yang di alaminya.

Homeostasis dipertahankan terutama melalui umpan balik negatif, ketika respon terhadap
stimulus menyimpan variabel dekat dengan nilai yang ditetapkan.
Lingkungan internal yang harus dipertahankan homeostasis adalah:
1. Konsentrasi molekul nutrisi
2. Konsentrsi O2 dan CO2
3. Konsentrasi zat sisa
4. pH
5. Konsentrasi cairan garam & elektrolit
6. Suhu, Volume, dan Cairan
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:
 Hati
 Ginjal
 Kulit

Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:


1) Sistem tertutup - Keseimbangan statis
Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
2) Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya
seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:
a) Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara
keseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme
(biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik).
b) Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri
dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.

Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen
biosis ialah :
 Manusia
 Tumbuhan
 Hewan

Abiotik ialah komponen mati, antara lain :


 Suhu
 Nilai pH
 Cahaya
 Kelembapan
 Topografi
 Iklim

2. Sistem Pengendalian Tubuh


 Pengaturan aktivitas system tubuh untuk mempertahankan Homeostasis:
1. Pengendalian intrinsik: Respon kompensasi dilakukan oleh organ
bersangkutan
2. Pengendalian Ekstrinsik: Respon organ yang akan merangsang kerja system
pengendalian lain yaitu system saraf & endokrin
 Kondisi Patologis = Homeostasis terpengaruh secara keseluruhan
 Homeostasis tidak dapat dipertahankan= sakit s.d kematian
3. Menjaga Homeostasis
Proses di mana sistem organ bekerja untuk mempertahankan lingkungan internal
yang stabil disebut homeostasis. Menjaga lingkungan internal yang stabil membutuhkan
penyesuaian konstan. Berikut adalah tiga dari banyak cara sehingga sistem organ manusia
membantu tubuh mempertahankan homeostasis:
1. Sistem pernapasan: konsentrasi tinggi karbon dioksida dalam darah memicu
pernapasan lebih cepat. Paru-paru lebih sering buang napas, yang menghilangkan
karbon dioksida dari tubuh lebih cepat.
2. Sistem ekskresi: tingkat rendah air dalam darah memicu retensi air oleh ginjal.
Ginjal menghasilkan urin lebih pekat, sehingga sedikit air yang hilang dari tubuh.
3. Sistem endokrin: Konsentrasi gula yang tinggi dalam darah memicu sekresi insulin
oleh kelenjar endokrin yang disebut pankreas. Insulin adalah hormon yang
membantu sel menyerap gula dari darah.

4. Kegagalan Homeostasis
Banyak mekanisme homeostasis seperti ini bekerja terus menerus untuk
mempertahankan kondisi stabil di dalam tubuh manusia. Kadang-kadang, bagaimanapun,
mekanisme bisa terjadi gagal. Ketika mereka lakukan, sel mungkin tidak mendapatkan
semua yang mereka butuhkan, atau limbah beracun dapat terakumulasi dalam tubuh. Jika
homeostasis tidak dikembalikan, ketidakseimbangan dapat menyebabkan penyakit atau
bahkan kematian.

5. Contoh homeostasis
1. Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh
melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya
meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke
sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
2. Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah
tertentu, hati akan dirangsang oleh kulit untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk
kontraksi otot.

6. Mekanisme Umpan balik Positif dan Negatif


Sistem umpan balik adalah suatu siklus yang memantau tubuh kita,
mengevaluasi, mengubah, memantau kembali, mengevaluasi kembali, dan demikian
seterusnya sampai tercapai kondisi homeostasis. Sistem umpan balik terdiri dari 3
komponen, yaitu reseptor, pusat kontrol, dan efektor.

1. Reseptor adalah struktur tubuh yang memonitor terjadinya perubahan dalam


tubuh kemudian mengirimkan inputnya ke pusat kontrol. Biasanya ini dilakukan
melalui sinyal listrik atau kimia dalam tubuh. Contoh: cuaca yang dingin terpapar
pada kulit kita. Saraf pada kulit kita akan mengirimkan sinyal ke otak sebagai
pusat kontrol.

2. Pusat kontrol menerima masukan dari reseptor, mengevaluasinya, dan


memberikan komando berupa keluaran tertentu jika diperlukan. Biasanya sistem
kontrol ini dilakukan oleh otak. Contoh: sinyal dari sistem saraf dibaca oleh otak
bahwa terjadi penurunan suhu di luar tubuh yang jika didiamkan saja akan
mengakibatkan suhu normal tubuh turun dan menimbulkan kondisi yang
berbahaya bagi tubuh sehingga otak memberikan komando dengan mengirimkan
perintah keluaran ke efektor.

3. Efektor penerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian mewujudkannya


dalam bentuk suatu respons tubuh. Dalam hal ini hampir semua organ tubuh dapat
berperan sebagai efektor. Contoh: komando dari otak diterima oleh efektor,
misalnya sistem gerak. Otak memberikan komando kepada sistem gerak untuk
bergerak menghangatkan tubuh, yaitu dengan cara menggigil sehingga
menghasilkan panas tubuh
Ada dua macam respons umpan balik yang dapat muncul, yaitu respons
umpan balik negatif dan respons umpan balik positif. Kedua respons ini juga
memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai keadaan homeostasis.
1. Respons umpan balik negatif merupakan respons yang memberikan suatu
kondisi yang berkebalikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Misalnya adalah
darah yang mengalir dalam pembuluh darah kita memberikan tekanan pada
dinding pembuluh darah. Jika denyut jantung lebih cepat, tekanan pada dinding
pembuluh darah meningkat. Peningkatan tekanan dinding pembuluh darah ini
akan terbaca oleh reseptor pada dinding pembuluh darah tertentu yang disebut
dengan baroreseptor. Baroreseptor mengirimkan pesannya ke otak, kemudian otak
melakukan evaluasi dan mengirimkan komando ke jantung untuk menurunkan
denyutnya. Hasilnya, tekanan darah pun akan turun. Pada proses ini, respons yang
diberikan adalah yang berlawanan dengan kejadian semula, yaitu adanya
peningkatan denyut jantung yang direspons dengan penurunan denyut jantung.
2. Respons umpan balik positif merupakan respons yang memberikan suatu
kondisi yang menguatkan kondisi sebelumnya. Misalnya pada proses persalinan,
ketika bayi akan lahir, mulut rahim terdesak oleh bayi dan melebar. Pada mulut
rahim ini banyak terdapat reseptor yang mengirimkan pesan ke kontrol pusat yaitu
otak. Otak akan mengevaluasi, kemudian memberikan komando kepada kelenjar
hormon untuk mengeluarkan hormonnya ke dalam darah agar sampai ke rahim.
Hormon yang dikeluarkan ini memberi efek pada rahim untuk semakin kuat
mendorong bayi keluar. Proses ini baru berhenti jika bayi sudah dilahirkan, karena
tidak ada lagi yang memicu melebarnya mulut rahim. Pada proses ini respons
yang diberikan adalah yang menguatkan kondisi sebelumnya, yaitu rahim yang
mendorong bayi keluar dan melebarkan mulut rahim akan direspons untuk
mendorong bayi semakin kuat.

Apabila mekanisme ini mengalami gangguan atau perubahan yang terjadi


terlalu berat untuk diatasi, akan timbul ketidakseimbangan homeostasis yang
menyebabkan tubuh kita mengalami suatu penyakit. Jika hal ini terjadi, tubuh kita
memerlukan bantuan dari luar untuk mengembalikan ke kondisi homeostasis,
misalnya dengan obat. Inilah salah satu proses pertahanan tubuh yang dimiliki
oleh tubuh kita untuk menjaga kondisi tubuh tetap dalam kondisi homeostasis.

DAFTAR PUSTAKA
 https://www.sridianti.com/pengaturan-umpan-balik-dalam-homeostasis.html
 https://www.academia.edu/34828711/Pengantar_fisiologi_homeostasis
 https://hisham.id/2015/05/pengertian-homeostasis-dan-regulasi-umpan-balik.html

Anda mungkin juga menyukai