Anda di halaman 1dari 8

Kelompok Masyarakat Peduli Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

(P4K) di Desa Menganti, Kabupaten Cilacap

1 2
Rochany Septiyaningsih, Dhiah Dwi Kusumawati
1
Prodi D3 Fisioterapi,STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap
2
Prodi S1 Farmasi,STIKES Al Irsyad AlIslamiyyah Cilacap
*rochany.septiyaningsih87@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka menurunkan AKI adalah mencanangkan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Kehamilan dan persalinan adalah sesuatu
yang alami dan yang tidak melakukan pemeriksaan dan perawatan akan menyebabkan ibu hamil
termasuk dalam risiko tinggi (Guntur, 2008). Kader diharapkan dapat jeli menemukan masalah dan
melakukan penilaian terhadap masalah kesehatan ibu dan anak.Metode yang digunakan dalam kegiatan
Pengabdian Masyarakat ini adalah pembentukan kelompok masyarakat peduli P4K dan evaluasi kinerja
kelompok tersebut. Target dan luaran dari akhir kegiatan pengabdianini adalahmeningkatnya wawasan
pengetahuan dan terbentuknyakelompok masyarakat peduli P4Ksehingga masyarakat ikut serta dalam
meningkatkan kesehatan ibu hamil.Hasil dari penyuluhan kesehatan dalam pengabdian ini adalah terjadi
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang program P4K dan deteksi dini risiko tinggi. Selain itu
masyarakat mengerti dan paham manfaat dan tujuan dilakukannya penempelan stiker P4K di rumah ibu
hamil. Pengabdian ini juga menghasilkan buku saku dan artikel.

Kata kunci : hamil, pembentukan kelompok masyarakat, P4K

ABSTRACT
One of the government's efforts in reducing MMR is to launch the Birth Planning and
Complication Prevention Program (P4K). Pregnancy and childbirth is something natural and that does
not do the examination and treatment will cause pregnant women are included in high risk (Guntur,
2008). The cadre is expected to be able to find problems and assess the health problems of mother and
child. The method used in this Community Service activity is the formation of P4K community care group
and group performance evaluation. The target and outcome of the end of this devotion activity is the
increasing of knowledge insight and the formation of P4K care group so that the community participate
in improving the health of pregnant women. The result of health counseling in this service is an increase
in community knowledge about P4K programs and early detection of high risk. In addition, the
community understands and understands the benefits and objectives of sticking P4K stickers at home
pregnant women. This devotion also produces pocket books and articles.

Keywords:pregnant, community care group, P4K

1. PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Hal ini merupakan peristiwa yang sangat
membahagiakan bahi ibu hamil yang merencanakan dan menantikan kehamilannya (Manuaba,
2010). Kehamilan juga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami
komplikasi yang mengancam jiwa (Yulianti, 2006).Menurut Survey Demografi Kesehatan
Republik Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

1
melihat derajat kesehatan perempuan. AKI juga merupakan salah satu target yang ditentukan
dalam Sustainable Development Goals (SDGs) mewujudkan kesehatan yang baik dengan
menurunkan AKI, dimana target yang akan dicapai di tahun 2030 sebesar 70/100.000 kelahiran
hidup. Dari hasil survey yang dilakukan menunjukkan adanya kenaikan AKI pada tahun 2012
(Survey Demografi Kesehatan Republik Indonesia, 2012).
Berdasarkan SDKI 2012 AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
masih cukup tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN. Pada tahun 2007 ketika AKI di
Indonesia mencapai 228, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, serta
Malaysia dan Vietnam sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup (Profil
Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Data terakhir dari Kementrian Kesehatan AKI 2016
tercatat 305 per 100.000 keelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah kurang
lebih 90% pada saat persalinan dengan komplikasi yaitu hipertensi (28,8%), obesitas (32,9%)
dan anemia (37,1%), sedangkan sebab tidak langsungnya antara lain disebabkan oleh sosial
ekonomi, pendidikan, peranan wanita, sosial budaya dan transformasi yang digambarkan
dengan istilah “ Tiga Terlambat” dan “Empat Terlalu” (Prasetyawati, 2012).
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka menurunkan AKI adalah mencanangkan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program ini dapat
memantau ibu hamil oleh seluruh komponen masyarakat, baik suami, keluarga dan bidan
secara cepat dan tepat. Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K yang terdiri dari
nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, transportasi dan
calon donor darah. Bila cakupan ibu hamil yang mendapat indikator P4K mencapai 80% maka
diperkirakan AKI akibat komplikasi dapat berkurang 6000 jiwa dari 2.052.000 per tahunnya.
Cakupan P4K dapat diketahui dari tingkat K1 dan K4 oleh tenaga kesehatan. Semakin tinggi
cakupan K1 dan K4 maka semakin tinggi pula cakupan P4K pada ibu hamil. Dalam hal ini
diperlukan kerjasama antara ibu hamil dan tenaga kesehatan yang harus bekerja aktif untuk
mencapai keberhasilan tujuan P4K (Syafei, 2009).
Pelaksanaan program P4K dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pengetahuan dan
sikap, dukungan keluarga, situasi geografis dan budaya. Kurangnya pengetahuan baik ibu
hamil atau masyarakat tentang kehamilan dan pencegahan komplikasi kehamilan sangat
mempengaruhi rendahnya cakupan P4K, sehingga anggapan bahwa kehamilan dan persalinan
adalah sesuatu yang alami dan tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan akan
menyebabkan ibu hamil termasuk dalam risiko tinggi (Guntur, 2008).
Kasus kehamilan berisiko banyak ditemukan di masyarakat tetapi tenaga kesehatan
tidak bisa menemukannya satu persatu, karena itu peran serta masyarakat (kader) sangat

2
dibutuhkan dalam mendeteksi ibu hamil risiko tinggi (Muslihatun, 2009).Seorang kader tidak
hanya melakukan kegiatan pada saat pelaksanaan posyandu, melainkan harus selalu tanggap
dan peduli dengan masalah kesehatan ibu dan anak di lingkungannya. Kader diharapkan dapat
jeli menemukan masalah dan melakukan penilaian terhadap masalah tersebut. Yaitu
menemukan masalah yang paling mendesak untuk ditangani dan menentukan kegiatan untuk
menangani masalah tersebut (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).
Berdasarkan data dari Puskesmas Kesugihan II diperoleh data bahwa terdapat 262 ibu
hamil risiko tinggi dan pada tahun 2016 terdapat satu kematian ibu pada saat nifas. Studi
pendahuluan jug dilakukan oleh penulis dengan hasil bahwa sebagian besar ibu hamil di
Menganti tidak memasang stiker P4K, sehingga masyarakat sekitar tidak dapat mendeteksi dini
kondisi ibu hamil tersebut.
Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, dengan menerapkan bidang keilmuan
kebidanan Perguruan Tinggi STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap melalui kegiatan
pengabdian masyarakat akan mengadakan program “Kelompok Masyarakat Peduli Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Desa Menganti, Kabupaten
Cilacap”. Program ini dapat dijadikan sebagai salah satu kegiatan unggulan khususnya dalam
penerapan bidang keilmuan kebidanan serta sebagai langkah pengabdian kepada masyarakat
bagi dosen di perguruan tinggi tersebut.
Adapun kegiatan pengabdian ini yaitu mengadakan kegiatan penyuluhan
kesehatan/promosi kesehatan tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dan panduan pengisian checklist pada masyarakat Desa Menganti,
Kabupaten Cilacap. Tempat pelaksanaan dari program ini adalah di Desa Menganti, Kabupaten
Cilacap.Tujuan dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
sehingga mampu melakukan deteksi dini risiko tinggi dalam kehamilan dengan panduan P4K.

2. MASALAH
Berdasarkanhaltersebut,permasalahan yang ada pada mitra antara lain :
a) Kurangnyapengetahuandankesadaran masyarakatdi DusunBopala, Kecamatan
Mengantitentang P4K
b) Kurangnyaketerlibatanmasyarakat dalam deteksi dini risiko tinggi kehamilan dengan
penempelan stiker P4K

3. METODE

3
a. CaraPemecahanMasalah

Subjek dalam kegiatan pengabdian ini adalah lima belas ibu-ibu yang berasal dari
Dusun Bopala, Kecamatan Menganti, Kabupaten Cilacap bersedia untuk mengikuti kegiatan
dari awal hingga akhir. Pada tahap awal, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan yang
berkaitan dengan P4K dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan. Ibu-ibu yang hadir diberi
sepuluh soal berupa pertanyaan dasar yang berkaitan dengan P4K dan deteksi dini risiko tinggi
kehamilan. Soal tersebut bermodel pilihan ganda dengan penilaian angka 1 untuk jawaban
benar dan angka 0 untuk jawaban salah sehingga total nilainya 10.
Setelah dilakukan pre-test,subjek penelitian kemudian diberi penyuluhan tentang P4K
dan deteksi dini risiko tinggi kehamilan. Adapun medi apenyuluhan yang digunakan berupa
power point agar materi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Materi tersebut meliputi
pengertian P4K. Penyuluhan tidak hanya difokuskan pada peningkatan pengetahuan, tetapi
juga pada peningkatan kesadaran ibu-ibu pada hal-hal yang berkaitan dengan P4K dan deteksi
dini risiko tinggi kehamilan. Untuk mencapai hal tersebut, diadakan diskusi terkait
permasalahan yang terjadi di Dusun Bopala sehingga hal-hal yang dipelajariakan lebih relevan
dan dekat dengan kehidupan masyarakat.
Penyuluhan dan diskusi tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan pengetahuan
sekaligus kesadaran dan ketrampilan ibu-ibu terhadap deteksi dini risiko tinggi kehamilan
dengan menggunakan penempelan stiker P4K. Selainitu, ibu-ibu di Dusun Bopala juga
diberipelatihan caramelakukan deteksi dini risiko tinggi kehamilan dengan memahami dan
manfaat penempelan P4K. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, i b u - i b u d i Dusun Bopala
diharapkan dapat melakukan deteksi dini risiko tinggi kehamilan dengan memahami dan
menempelkan stiker P4K didusun tersebut. Dengan demikian, tidak hanya pengetahuan ibu-
ibu tersebut yang meningkat, namun mereka juga diharapkan mampu menjadi kader untuk
melakukan deteksi dini risiko tinggi kehamilan dengan memahami P4K dan melakukan
penempelan stiker P4K. Pada pertemuan ini pula, diadakan post-test bagi subjek kegiatan,
yaitu ibu-ibu di Dusun Bopala. Soal yang digunakan untuk post-test sama dengan soal pada
saat pre-test. Post-test dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyuluhan yang telah
diberikan.
Padapertemuan berikutnya, dilakukan evaluasi ketrampilan masyarakat dalam
mempraktekkan deteksi dini risiko ibu hamil dengan penempelan stiker P4K. Hasil perwakilan
lima masyarakat mampu mempraktekkan deteksi dini risiko ibu hamil dengan penempelan
stiker P4Kpada ibu hamil. Hasil di rumah 6 ibu hamil sudah tertempel stiker P4K.

4
b. Lokasi, Waktu, dan Durasi
Pengabdian dilakukan di Dusun Bopala,Kecamatan Menganti, Kabupaten Cilacap
pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018 jam 09.00-11.30

4.HASILDANPEMBAHASAN
Hasildilakukannya penyuluhan kesehatan pada pengabdian ini dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang program P4K dan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai sebelum dilakukan penyuluhan yaitu 54,7 menjadi
94,7 setelah dilakukan penyuluhan atau mengalami kenaikan sebesar 42,2%. Selain itu
masyarakat juga mampu melakukan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dan penempelan stiker
P4K di rumah ibu hamil sebagai deteksi awal komplikasi kehamilan.

Gambar 1 Penyuluhan Tentang P4K


Hasil pengabdian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green
(1980) dalam Barrosse (2005) bahwa pengetahuan merupakan faktor yang berhubungan
dengan perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan. Pengetahuan merupakan suatu
hal yang sangat dibutuhkan dalam rangka perubahan pola pikir dan perilaku suatu kelompok
dan masyarakat. Pengetahuan ini terkait dengan lingkungan dimana masyarakat menetap.
Keadaan lingkungan sekitar sedikit banyaknya akan mempengaruhi pengetahuan dalam hal
ini pengetahuan tentang program P4K dan deteksi dini risiko tinggi pada ibu hamil (Iriawanti,
2007).Tindakan seseorang dalam menghadapi suatu masalah mencerminkan tingkat
pengetahuannya, dimana orang tersebut dapat memahami suatu masalah secara komprehensif
dan menginterpretasikannya secara benar, serta mampu menganalisis dan mengevaluasinya.
Dan kemampuan pengetahuannya seseorang akan mampu mengambil tindakan secara lebih
baik (Notoatmodjo, 2002).
Pelaksanaan Program Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) juga

5
tidak lepas dari peran serta masyarakat terutama kader. Kader merupakan komponen di
mayarakat yang sangat penting dalam menciptakan hubungan timbal balik yang positif antara
tenaga kesehatan dengan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan hasil survey bahwa peran
kader di Desa Bopala sangat membantu pembanguan kesehatan terutama dalam pelaksanan
posyandu dan kelas ibu hamil, kader sangat berperan penting dalam penyediaan tempat
kegiatan serta pencatatan jumlah ibu hamil di Desa Bopala.

Gambar 2 Kunjungan kader ke rumah ibu hamil untuk evaluasi program P4K
Ibu hamil di Desa Bopala berfikir bahwa yang terpenting ialah periksa kehamilan
secara teratur, padahal bentuk nyata dari pelaksanaan Program Perencanan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi ialah dengan menempelkan stiker P4K yang berisi nama ibu hamil,
taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi yang digunakan dan calon pendonor darah sehingga peran bidan dan masyarakat
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan implementasi Program Perencanan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan memberikan penyuluhan akan pentingnya Program
Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) untuk ibu hamil.

6
Gambar 3 Evaluasi kader dalam melakukan pengisian dan penempelan stiker P4K
Diharapkan dengan penyuluhan kesehatan tentang program P4K dan deteksi dini hamil
risiko tinggi, masyarakat dan ibu hamil akan mempunyai kesadaran untuk
mengimplementasikan Program Perencanan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
dengan baik, bahkan masyarakat akan mempunyai kemampuan yang baik untuk melakukan
deteksi dini kehamilan dengan menempelkan stiker P4K di rumah ibu hamil.

5.SIMPULAN
a. Kelompok Masyarakat Peduli Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di Desa Menganti, Kabupaten Cilacap dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang program P4K dan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi.
b. Kelompok Masyarakat Peduli Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) di Desa Menganti, Kabupaten Cilacapdapat meningkatkan
ketrampilan masyarakat dalam melakukan deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dan
c. melakukan penempelan stiker P4K di rumah ibu hamil karena penting sebagai informasi
awal untuk masyarakat mengetahui kondisi ibu hamil tersebut.
d. Tersedianya media untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang program P4K dan
deteksi dini risiko tinggi ibu hamil berupa buku saku.

7
DAFTAR PUSTAKA
Barrose. 2005. Health Program Planning An Educational And Ecological Approach

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
Semarang: Dinkes Jateng.

Guntur. 2008. Keperawatan, Kebidanan Dan Kesehatan Masyarakat. Wordpress. From :


http://www.creasoft.wordpress.com.

Green, Lawrence W., Marshal W., Deeds., Sigrid & Patridge. 1980. Health Education Planning
A Diagnostic Approach, Mayfield Publisting Company Edition. (terjemahan oleh Zulazmi
Mamdy, Zarfi el Tafal, Sudarti Kresno, Perencanaan Pendidikan Sebuah Pendekatan
Diagnostik.

Iriawanti. 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemilihan Tenaga


Penolong Persalinan Di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
http://herlina.wordpress.com diakses 16 April 2018.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2012. Jakarta: Kemenkes RI.

Manuaba I. A. C., I. B. G. Fajar M., dan I. B. G. Manuaba, 2012, Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2, Jakarta: EGC.

Muslihatun. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya

Notoatmodjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development
Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika.

SDKI. 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.

Syafei, Candra. 2009. Program Stikerisasi vs Penurunan AKI, Waspada. From


:http://waspada.co.id/index.php?option=comcontent&view=article&57191:program-
stikerisasi-vs-penurunan-kia&catid=25:artikel&Itemid=44

Yulianti, 2006. Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai