Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “C” P2002 DENGAN POST

HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.SOEGIRI LAMONGAN TAHUN


2015

Siti Aisyah*
Apriska WulanSari**

*Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan


**Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan asuhan
kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan (SOAP) pada Ny “C” P2002 dengan
HPP karena retensio plasenta Di RSUD dr. Soegiri Lamongan Tahun 2015. Metode yang
dipakai dalam penyusunan penelitian ini deskriptif observasi yang di laksanakan dengan
pendekatan kohort mulai dari kehamilan sampai kontrasepsi yang diperoleh melalui
wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik, penunjang dan dilakukan
pendokumentasian standar asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP. Berdasarkan
hasil studi kasus diperoleh data subyektif terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan
tinjauan kasus pada keluhan utama. Pada data obyektif tidak terdapat kesenjangan antara
tinjauan teori dengan tinjauan pustaka yaitu pada pemeriksaaan fisik. Pada analisa terdapat
kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka yaitu pada masalah potensial.
Pada penatalaksanaan tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

Kata Kunci : Retensio Plasenta, HPP, Hari ke1

PENDAHULUAN persalinan oleh dukun, persalinan dengan


tindakan paksa.
Masa nifas (puerperium) dimulai Perdarahan post partum merupakan
setelah kelahiran plasenta dan berahir salah satu faktor terjadinya komplikasi
ketika alat-alat kandungan kembali seperti dalam masa nifas yang mengakibatkan
keadaan sebelum hamil.Masa nifas tingginya angka kematian ibu, maka fokus
berlangsung kira-kira 6 minggu. utama asuhan persalinan normal adalah
Perdarahan postpartum merupakan mencegah terjadinya perdarahan.
salah satu faktor terjadinya komplikasi Pencegahan perdarahan pada saat
dalam masa nifas yang mengakibatkan persalinan akan mengurangi terjadinya
tingginya angka kematian ibu, maka fokus komplikasi selama masa nifas dan akan
utama asuhan persalinan normal adalah mengurangi angka kematian ibu.
mencegah terjadinya perdarahan. Perdarahan post partum meliputi 2
Pencegahan perdarahan pada saat jenis yaitu: perdarahan post partum primer
persalinan akan mengurangi terjadinya terjadi dalam 24 jam pertama penyebabnya
komplikasi selama masa nifas dan akan diantaranya adalah atonia uteri, retensio
mengurangi kematian ibu. plasenta, sisa plasenta, dan robekan jalan
Faktor-faktor yang menyebabkan lahir. Perdarahan pospartum sekunder
perdarahan post partum adalah grande terjadi setelah 24 jam pertama
multipara, jarak persalinan yang pendek penyebabnya diantaranya adalah robekan
kurang dari 2 tahun, persalinan yang jalan lahir dan sisa plasenta atau membran.
dilakukan dengan tindakan: pertolongan Berdasarkan data survey awal yang
kala III uri sebelum waktunya, pertolongan dilakukan di RSI NASHRUL UMMAH
Lamongan pada bulan Januari sampai
Desember tahun 2014 terdapat 554 ibu Pada studi kasus Ny “C” post
nifas, dengan kasus perdarahan sebanyak dengan Haemoragic post partum (HPP)
22 orang (3.97%), antara lain : perdarahan karena retensio plasenta didapatkan hasil
yang disebabkan sisa plasenta sebanyak 10 pemeriksaan pada tanda-tanda vital (TTV)
orang (1.8%), atonia uteri sebanyak 3 : TD : 90/70 mmHg, RR : 24 x/menit, suhu
orang (0,54%), retensio plasenta sebanyak : 36,5 oC, nadi : 100 x/menit. Penderita
4 orang (0,72%), dan robekan jalan lahir tampak anemis di tandai dengan
sebanyak 5 orang (0,90%). konjungtiva pucat. Kontraksi uterus
Upaya yang dapat dilakukan untuk lembek, TFU 2 jari dibawah pusat,
mencegah terjadinya perdarahan post kandung kemih kosong, terdapat
partum yaitu mencegah faktor resiko pengeluaran lochea rubra.
penyebab terjadinya post partum. Pada tinjauan pustaka Haemoragic
Tujuan penelitian ini adalah mendapat post partum (HPP) karena retensio
gambaran nyata tentang teori dan praktek plasenta adalah Adalah terlambatnya
lapangan untuk mengembangkan pola kelahiran plasenta selama setengah jam
pikir dalam melaksanakan asuhan setelah kelahiran bayi dengan tanda gejala
kebidanan dengan menggunakan yaitu keadaan umum lemah, berkeringat
manajemen kebidanan (SOAP) pada dingin, pucat, TTV tensi turun (<90
Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny”C” mmHg), nadi meningkat ( >100 x/ menit).
P2002 dengan post HPP karena retensio Pada palpasi TFU setinggi pusat, kontraksi
plasenta di RSUD dr.Soegiri lamongan uterus baik, kandung kemih Kosong.
tahun 2015. Pada data obyektif terdapat
kesejangan antar tinjauan kasus dan
PEMBAHASAN tinjauan pustaka. Hal ini di kuatkan oleh
Pengkajian Data Subyektif teori pada perdarahan melebihi 20%
Pada studi kasus post partum dengan volume total, timbul gejala penurunan
Haemoragic post partum (HPP) karena tekanan darah, nadi dan nafas cepat, pucat,
retensio plasenta didapatkan keluhan ekstremitas dingin, sampai terjadi syok
utama bahwa bayi sudah lahir ari- ari (Mansjoer, 2008).
belum lahir mengeluarkan darah encer dari
jalan lahir. Analisa
Pada tinjauan pustaka keluhan yang Pada studi kasus berdasarkan data
sering terjadi pada kasus haemoragic post pengkajian pada klien ditemukan diagnosa
partum antara lain perdarahan banyak dan yaitu Ny. ”C” P2002 post partum hari ke-1
bergumpal setelah melahirkan disebutkan dengan Haemoragic Post Partum (HPP)
bahwa perdarahan dikarenakan plasenta karena retensio plasenta. Masalah aktual
belum lahir. yang terjadi adalah perdarahan karena
Pada data subyektif terdapat retensio plasenta dan ditemukan masalah
kesenjangan antara tinjauan kasus dan resiko tinggi terhadap infeksi, dan syok
tinjauan pustaka. Hal ini dikuatkan oleh karena perdarahan (Syok Haemoragic).
teori Plasenta belum lahir setelah 30 menit Pada tinjauan pustaka Haemoragic
,perdarahan segera , kontraksi uterus baik. post partum (HPP) karena retensio
Gejala yang kadang timbul tali pusat plasenta tidak semua kasus ini mengalami
terputus akibat traksi berlebihan masalah potensial yang akan terjadi pada
.Tertinggalnya plasenta , gejala yang selalu perdarahan karena retensio plasenta adalah
ada plasenta tidak lengkap dan perdarahan infeksi dan syok karena kekurangan
segera (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010). cairan, sedangkan pada tinjauan kasus
tidak ditemukan tanda-tanda infeksi dan
Pengkajian Data Obyektif syok karena kekurangan cairan.
Pada analisa terdapat persamaan tindakan, memperbaiki keadaan umum
antara tinjauan kasus dan tinjauan pustaka. dengan rehidrasi agar keadaan klien
Hal ini dikuatkan dengan teori yang membaik, memberitahu ibu dan keluarga
menyebutkan bahwa Haemoragic post tentang kemungkinan yang terjadi pada ibu
partum (HPP) karena retensio plasenta karena perdarahan karena retensio
masalah potensialnya adalah infeksi dan placenta yaitu pasien dapat mengalami
perdarahan,syok, infeksi dan perforasi (Ai anemi, syock hemoragic, infeksi
Yeyeh Rukiyah, 2010). puerpuralis, melakukan kolaborasi dengan
dokter Sp.OG untuk terapi dan tindakan,
Penatalaksanaan melakukan eksplorasi sisa plasenta,
Pada penatalaksanaan studi kasus mengajarkan klien dan keluarga untuk
yang dilakukan pada pasien dengan massase fundus uteri, melakukan
perdarahan antara lain memberitahu pada perbaikan keadaan umum dengan
ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat melakukan observasi tanda-tanda vital
ini, memberi dukungan dan penjelasan (TTV) tiap 8 jam/ hari, rehidrasi dan
singkat tentang perdarahan akibat pemenuhan intake cairan per infus untuk
tertinggalnya sisa placenta, melakukan mengetahui perkembangan keadaan umum
informed consent sebagai persetujuan ibu, melakukan pencatatan untuk
untuk melakukan tindakan, memperbaiki pendokumentasi.
keadaan umum dengan rehidrasi agar Pada penatalaksanaan terdapat
keadaan klien membaik, memberitahu ibu persamaan antara tinjauan kasus dan
dan keluarga tentang kemungkinan yang tinjauan pustaka. Di kuatkan oleh teori
terjadi pada ibu karena perdarahan karena bahwa kasus retensio plasenta dilakukan
sisa placenta yaitu pasien dapat mengalami tindakan manual plasenta (Sarwono,
anemi, syock hemoragic, infeksi 2008).
puerpuralis, melakukan kolaborasi dengan
dokter Sp.OG untuk terapi dan tindakan, KESIMPULAN
melakukan eksplorasi sisa plasenta, Simpulan
mengajarkan klien dan keluarga untuk Pada pengkajian subyektif tidak terdapat
massase fundus uteri, melakukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan
perbaikan keadaan umum dengan tinjauan kasus pada keluhan utama. Pada
melakukan observasi TTV (tanda-tanda pengkajian obyektif tidak terdapat
vital) tensi, suhu, nadi, dan respirasi tiap 8 kesenjangan antara tinjauan pustaka dan
jam/ hari, rehidrasi dan pemenuhan intake tinjauan kasus pada pemeriksaaan fisik.
cairan per infus untuk mengetahui Pada Analisa terdapat kesenjangan antara
perkembangan keadaan umum ibu, tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus
melakukan pencatatan untuk pada masalah potensial. Pada
pendokumentasi. lakukan penanganan penatalaksanaan tidak terdapat
pasca tinadakan, lakukan observasi (TTV, kesenjangan antara tinjauan pustaka dan
TFU, kontraksi uterus), lakukan perawatan tinjauan kasus pada penatalaksanaan.
luka. Saran
Pada tinjauan teori penatalaksanaan Dapat dijadikan sebagai literatur untuk
yang dilakukan pada pasien dengan perkembangan dan penyempurnaan
perdarahan karena retensio plasenta antara penelitian yang sudah ada khususnya kasus
lain memberitahu pada ibu dan keluarga nifas dengan haemoragic post partum.
tentang keadaan ibu saat ini, memberi Sebagai acuan untuk meningkatkan
dukungan dan penjelasan singkat tentang kualitas pelayanan sehingga tercapai
perdarahan akibat tertinggalnya retensio asuhan kebidanan yang lebih
placenta, melakukan informed consent komprehensif.
sebagai persetujuan untuk melakukan
Pemahaman tentang informasi yang
berhubungan dengan haemoragic post
partum akan membantu masyarakat dalam
mendeteksi dini komplikasi dan tindakan
yang harus dilakukan agar tidak terjadi hal
yang tidak di inginkan.
.

DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, dkk. 2008: Kapita selekta
kedokteran. Jakarta: Media
Ausculapius. Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia

Saifuddin, Abdul Bari. 2010 : Buku


panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta : PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2010: Asuhan


kebidanan patologi kebidanan.
Jakarta Timur: CV. Trans Info
Media

Anda mungkin juga menyukai