Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN TERKAIT DENGAN PEMULIHAN


EKONOMI PASCA COVID 19 YANG BERFOKUS PADA
PENGEMBANGAN EKONOMI KELUARGA DI DESA

DI SUSUN OLEH :

MOH. ISFAN FATHONI

17.60201.1.079

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS BOJONEGORO

2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat memenuhi tugas
menyusun makalah sederhana ini dengan baik dan benar, serta tepat pada
waktunya. Dalam tugas makalah ini kami membahas tentang “perencanaan
pembangunan terkait dengan pemulihan ekonomi pasca covid 19 yang berfokus
pada pengembanganekonomi keluarga di Desa Weden Kecamatan Bangilan
Kabupaten Tuban”. Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, untuk itu kritik dan saran serta dukungan kami butuhkan demi
kesempurnaan tugas makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Bojonegoro, 20 april 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………..... i

Daftar isi…………………………………………………… ………………...... i

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang …………….………………………………………...…….... 1

b. Rumusan Masalah .………………………………………....…...…………... 1

Bab II Pembahasan

1. Pengertian perencanaan ............................................................................... 2

2. Jenis-jenis perencanaan.................................................................. ..............2

3. faktor perencanaa.............................................................................................2.

4. pengertian pembangunan............................................................................... 4

5 .Fungsipembangunan ....................................................................................... 5

7. Syarat-syarat pembanguna ........................................................................... 5

Bab III Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memang dampak ekonomi dirasakan semua lapisan. Tidak hanya di perkotaan,


masyarakat di desa tentu juga terkena imbasnya. Stimulus yang telah dikeluarkan
pemerintah hendaknya juga menyentuh sampai ke masyarakat di desa. Mungkin
salah satunya dengan realokasi dana desa tadi. Dana itu bisa dimanfaatkan untuk
membantu agar perekonomian di desa tetap berjalan. Bagi desa yang menjadi
sentra-sentra produksi pangan, tentu mereka perlu modal lebih untuk
meningkatkan produksinya. Apalagi banyak desa menjadi penopang ketahanan
pangan nasional. Di saat masa tanggap darurat Covid-19, peran desa-desa ini
harus ditingkatkan untuk bisa tetap produktif. Peran Kementerian Desa untuk
menggerakkan potensi desa secara nyata sangat diperlukan. Pemerintah Pusat
telah memutuskan mengambil kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) dalam menangani wabah Covid-19. Kebijakan PSBB diambil agar
perekonomian rakyat tetap bergerak.Kebijakan tersebut berlaku juga di tingkat
perdesaan. Oleh karena itu, Dana Desa sebagai sumber penggerak ekonomi
perdesaan jangan dipotong oleh pemerintah Pusat, Pemprov ataupun Pemkab.
Biarkan dana desa tersebut bergerak di Perdesaan agar ekonomi Perdesaan tetap
bisa bergeliat. Kehadiran Pemudik ke kampung-kampung juga bisa menjadi
sumber penggerak ekonomi desa.

Di sisi lain pemudik memang dikhawatirkan menularkan Covid-19. Namun dari


sisi positifnya kehadiran pemudik bisa sebagai stimulus ekonomi perdesaan. Dan
yang terakhir, ekonomi Perdesaan diharapkan tetap menggeliat dengan kucuran
program stimulus pemerintah pusat. Program stimulus yang diberikan melalui
PKH, Kartu Kerja, Kartu Sembako, penggratisan/keringanan pembayaran listrik,
dll, diharapkan segera mengucur ke desa sehingga bisa menjadi penopang
ekonomi di desa. Seperti halnya di desa weden yang terjadi saat ini dengan adanya
covid 19 ini tentunya banyak menyebabkan kerugian di kalangan masyarakat,
contoh kecil bagi masyarakat di desa weden yang sebagian penduduknya bekerja
di pasar. Dengan mewabahnya virus ini tentunya pendapatan menurun dan
sebagian dari mereka memutuskan untuk tidak berjualan di pasar karena sepinya
pembeli akibat covid 19 ini. Seperti contoh penjual sembako, dengan
membludaknya kebutuhan masyarakat tentunya menjadikan harga sembako pun
meningkat seperti contoh gula.

Dengan adanya kebijakan yang di buat pemerintah mengenai program program


tersebut, tentunya akan sangat membantu masyarakat di desa weden. Dengan
adanya kejadian teesebut tentunya hal hal utama yang harus di perbaiki pasca
covid ini tentunya di sektor pasar. Dengan harga harga barang yang mulai stabil
tentunya pun akan menyeimbangkan pasar dan dapat menjadikan perekonomian di
pasar kembali menjadi normal kembali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, peneliti merumuskan


masalah yang di ambil “perencanaan pembangunan terkait dengan pemulihan
ekonomi pasca covid 19 yang berfokus pada pengembanganekonomi keluarga di
Desa Weden Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban”.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui “ perencanaan pembangunan terkait dengan pemulihan


ekonomi pasca covid 19 yang berfokus pada pengembanganekonomi keluarga di
Desa Weden Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban”.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Secara Teoritis
1). Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya hasanah ilmu
pengetahuan, khususnya di bidang industri terhadap sosial ekonomi. Penelitian ini
juga diharapkan dapat memberikan kontribusi atau sumbangan pemikiran kepada
akademisi maupun jurusan ekonomi pembangunan tentang perencanaan
pembagunan ekonomi .
2). Menjadi acuan untuk bahan penelitian yang berkaitan dengan perencanaan
pembangunan terkait dengan pemulihan ekonomi pasca covid 19 yang berfokus
pada pengembangan ekonomi keluarga.
1.4.2 Secara Praktis
1). Bagi Universitas Bojonegoro
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Program Studi
ekonomi pembanguan untuk memberikan referensi atau informasi yang
berhubungan dengan Sosial Ekonomi dalam hal ini kaitannya dengan perencanaan
pembangunan terkait dengan pemulihan ekonomi pasca covid 19 yang berfokus
pada pengembanga ekonomi.
2). Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan evaluasi
oleh Pemerintah Daerah kabupaten Tuban maupun instansi terkait perencanaan
pembangunan terkait dengan pemulihan ekonomi pasca covid 19 yang berfokus
pada pengembanganekonomi keluarga.
3). Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam mencari
informasi dan menambah wawasan tentang pembangunan terkait dengan
pemulihan ekonomi pasca covid 19 yang berfokus pada pengembangan ekonomi
keluarga.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perencanaan

Dalam manajemen, fungsi perencanaan sangatlah jelas yaitu sebagai penentu


langkah berikutnya. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur
(1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil
yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan dalam waktu tertentu
(Usman, 2008: 61).

Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan terarah.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sa’ud & Makmun (2014: 3-4) pada
hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan
keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana,
dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi,
revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu
dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa
yang akan datang.

Selanjutnya, Kurniadin & Machali (2016: 139) menyatakan bahwa perencanaan


pada dasarnya adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai
salah satu fungsi manajemen, perencanaan mempunyai peran sangat penting dan
utama, bahkan yang pertama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Begitu
pentingnya sebauh perencanaan sehingga dikatakan “Apabila perencanaan telah
selesai dan dilakukan dengan benar, sesungguhnya sebagian pekerjaan besar telah
selesai dilaksanakan.”

Perencanaan berarti menentukan apa yang akan dilaksanakan sebagaimana yang


dipaparkan oleh Siagian (2015: 88) Planning dapat didefinisikan sebagai
“keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.” Untuk sekedar mempertegas perbedaan fungsi tersebut pada
tingkat administrasi dan manajemen, dapat dikatakan bahwa administrative
planning mencakup segala aspek kegiatan dan meliputi seluruh unit organisasi,
sedangkan managerial planning bersifat departemental dan operasional.
Administrative planning merupakan hasil pemikiran dan penentuan yang bersifat
garis besar, sedangkan managerial planning bersifat lebih khusus dan rinci.

Sependapat dengan itu, Uno (2011: 2) menjelaskan perencanaan yakni suatu


cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik,
disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan
yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya ditambahkan oleh Terry (2008: 46) perencanaan merupakan
pemilihan dan menghubungkan fakta, menggunakan asumsi-asumsi tentang masa
depan dalam membuat visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan
memang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kemudian Siagian (2005: 36-37) berpendapat bahwa perencanaan merupakan


usaha sadar dan pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang
tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Definisi sederhana di atas sesungguhnya mengandung empat pokok pikiran
sebagai berikut:

Suatu rencana tidak akan timbul dengan sendirinya melainkan lahir sebagai hasil
pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Artinya,
kegiatan penelitian harus mendahului perencanaan, atau paling sedikit sebagai
bagian integral dari keseluruhan kegiatan perencanaan. Para manajer selaku
perencana mutlak perlu memiliki keberanian mengambil keputusan dengan segala
risikonya. Dikatakan demikian karena memang benar bahwa suatu rencana adalah
keputusan yang hendak dilaksanakan di masa yang akan datang dan salah satu ciri
masa depan ialah ketidakpastian. Orientasi suatu rencana ialah masa depan. Perlu
ditekankan bahwa perencanaan bukanlah usaha untuk meramalkan suatu masa
depan secara umum, melainkan menentukan bentuk dan sifat masa depan yang
diinginkan oleh organisasi. Sejarah perjalanan organisasi harus dijadikan sebagai
bahan pemikiran dalam menentukan arah yang hendak ditempuh di masa yang
akan datang. Rencana harus mempunyai makna bahwa apabila rencana itu
dilaksanakan, ia akan mempermudah usaha yang akan dilakukan dalam
pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.

Dengan demikian, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa


perencanaan adalah proses dasar dari fungsi manajemen yang sangat penting
dalam menentukan arah kegiatan selanjutnya, dengan adanya perencanaan maka
suatu kegiatan atau aktivitas yang akan dilaksanakan menjadi lebih terarah dan
dengan perencanaan yang baik maka tujuan dari suatu kegiatan dapat tercapai
dengan baik pula.

2.2 Tujuan dan Manfaat Perencanaan

Menurut Usman (2008: 60) perencanaan bertujuan untuk:

Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.

Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.

Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya


maupun kuantitasnya.

Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.

Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,


tenaga, dan waktu.

Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.

Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.

Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.

Mengarahkan pada pencapaian tujuan.


Selanjutnya ditambahkan oleh Aedi (2015: 179) tujuan dari perencanaan adalah
untuk; (1) sebagai upaya optimalisasi atau pemetaan sumber daya sebagaimana
hasil analisis internal dan eksternal. (2) Sebagai panduan pelaksanaan, dengan
melihat indikator-indikator yang ada didalamnya. (3) Sebagai gambaran
komprehensif kegiatan-kegiatan dan keterkaitannya. (4) Sebagai tolak ukur atau
arahan dalam pencapaian tujuan. (5) Sebagai alat untuk meminimalisir atau
mengantisipasi berbagai kesulitan dalam tingkat probabilitas tertentu. (6) Untuk
mendeterminasi pembiayaan, waktu, dan tenaga kerja yang diperlukan. (7)
Sebagai standar pengawasan.

Kemudian Engkoswara & Komariah (2012: 133) menyatakan bahwa


perencanaan yang baik dilakukan untuk mencapai; (1) “protective benefits” yaitu
menjaga agar tujuan-tujuan, sumber dan teknik/metode memiliki relevansi yang
tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga dapat mengurangi risiko keputusan.
(2) “Positive benefits” yaitu produktivitas yang dapat meningkat sejalan dengan
dirumuskannya rencana yang komprohensif dan tepat.

Sedangkan manfaat dari perencanaan dikemukakan oleh Usman (2014: 76-77)


bahwa perencanaan bermanfaat sebagai; (1) standar pelaksanaan dan pengawasan
(memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi). (2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik
(pedoman pengambilan keputusan). (3) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran
maupun kegiatan. (4) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi. (5)
Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. (6) Alat
memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. (7) Alat meminimalkan
pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengantisipasi masalah yang akan muncul). (8)
Meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung keberhasilan
perencanaannya).

Ditambahkan oleh Sa’ud & Makmun (2014: 33) perencanaan dipandang penting
dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain dikarenakan:
Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan,
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan.

Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal


dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.

Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang


cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.

Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-


urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran, maupun kegiatan usahanya.

Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk
pendidikan.

2.3PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh


system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan
teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976)
mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.
Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki
berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula


diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui
kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Pembangunan ekonomi yaitu:

· Suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto


(PDB) melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
· Suatu proses meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dalam jangka
panjang.

DEFINISI PEMBANGUNAN EKONOMI :

1. JOHAN GALTUNG

Pembangunan merupakan upaya untuk memenuhan kebutuhan dasar manusia,


baik secara individuao maupun kelompok, dengan cara-cara yang tidak
menimbulkan kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkungan
alam

2. MAPPADJANTJI AMIEN

Pembangunan adalah proses yang bersifat evolutif, adaptif, dan partisipatif

3. JAKOB OETAMA

Pembangunan adalah usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam proses


pembangunan terdapat unsur heroisme, unsur konflik, unsur frustasi, unsur
romantik, dan unsur manusiawi yang mendalam

4. MOHAMMAD ALI

Pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan secara terencana dalam


melakukan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas
manusia

5. GOULET

Pembangunan adalah sebuah skandal, suatu campuran yang sangat mendua dari
baik dan jahat, suatu proses yang benar-benar dialektis

6. BENNY H. HOED

Pembangunan adalah upaya sistematis melepaskan diri dari keterbelakangan dan


upaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat

7. THE QUEST FOR POLITICAL DEVELOPMENT


Pembangunan ialah suatu lingkaran yang tidak berkeputusan, tanpa sempadan
yang jelas diantara lembaran budaya, sosial, ekonomi, dan politik

8. SONNY KERAF

Pembangunan adalah implementasi aspirasi dan kehendak masyarakat demi


kepentingan masyarakat

9. DRS. JOKO UNTORO

Pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam


struktur ekonomi dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan
pendapatan per kapita.

2.2 KRITERIA PEMBANGUNAN EKONOMI

1. adanya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita yang disertai

pemerataan

2. terjadinya perubahan struktur ekonomi

3. adanya perkembangan teknologi

4. adanya peningkatan kesejahteraan yang merata

2.2 LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar,


terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa
pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang
kurang baik menuju suatu kehdiupan yang lebih baik dalam rangka mencapai
tujuan nasional suatu bangsa (Tjokroaminoto & Mustopadidjaya, 1988; Siagian,
1985).Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 serta menjalankan roda
perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Pasal 33 UUD 1945,
sebagai dasar untuk mewujudkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
melalui peranan dan keberpihakan negara dalam meningkatkan taraf hidup rakyat.

· Pada awal tahun ini, konsep pembangunan sosial mulai populer dalam lingkup
pekerjaan sosial Kemunculan konsep pembangunan sosial merupakan refleksi atas
evaluasi terhadap jalannya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dinilai
menyisakan distorsi masalah sosial seperti kemiskinan. Era industrialisasi telah
mendorong kemajuan kapitalisme yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi
sehingga aspek-aspek sosial terabaikan.

· Seiring dengan kemajuan kapitalisme, meningkat pula tekanan masalah sosial


sehingga menyadarkan akan pentingnya konsep pembangunan yang tidak hanya
bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dari aspek fisik, tetapi juga
merespon masalah pembangunan yang terdistorsi. Pembangunan terdistorsi
dianggap sebagai residu pembangunan yang muncul karena paradigma yang salah
tentang pembangunan di mana pembangunan yang terjadi tidak lagi berorientasi
pada kesejahteraan manusia Oleh karena itu, konsep pembangunan sosial hadir
untuk melengkapi proses pembangunan ekonomi.

2.3 TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan


mewujudkan landasan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan ekonomi
kerakyatan. Misi pembangunan nasional di bidang ekonomi berusaha untuk
mengatasi krisis ekonomi beserta dampak yang ditimbulkan, mengatasi
pengangguran yang semakin meningkat, kesenjangan ekonomi antarpelaku
ekonomi dan antara pusat dan daerah, serta pemerataan pendapatan, dan masalah
ekonomi lainnya.

1. meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutu-han hidup

2. memperluas distribusi barang kebutuhan pokok

3. memperluas kesempatan kerja

4. memperbaiki kualitas pendidikan


5. meningkatkan pendapatan masyarakat

2.4 FAKTOR-FAKTOR PEMBANGUNAN EKONOMI

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

1)Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga


dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2)Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja
tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber
daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.

3)Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong


adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.

4)Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi
yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan
kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat
proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.

5)Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

2.5 FAKTOR PENDORONG

Dalam pembangunan terdapat beberapa faktor sebagai pendorong maupun


penghambat. Faktor-faktor tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sikap mental
dan nilai-nilai budaya. Berikut uraian singkat tentang faktor pendorong dan faktor
penghambat pembangunan:

a) berorientasi ke masa depan,

b) mampu berinovasi,

c) menghargai karya,

d) percaya akan kemampuan sendiri,

e) berdisiplin tinggi,

f) bertanggung jawab.
Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa faktor pendorong pembangunan
adalah adanya nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut antara lain
sebagai berikut

a) nilai budaya yang berorientasi ke masa depan

b) nilai budaya yang berkhasiat untuk mengeksploitasi lingkungan dan kekuatan-


kekuatan alam

c) nilai bangsa tetap mau berusaha/berikhtiar

d) nilai budaya gotong royong

2.6 MASALAH PEMBANGUNAN DI INDONESIA

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui produksi barang dan jasa yang dapat
dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi negara
berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah modal dan investasi.
Indonesia bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk menunjang
kegiatan ekonominya.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi haiknya harga minyak dunia.


Kenaikan minyak dunia merupakan akibat langkanya minyak mentah. Kelangkaan
disebabkan menipisnya cadangan minyak serta terhambatnya distribusi minyak.
Kenaikan harga minyak menyebabkan harga barang lain ikut naik. Akibatnya,
daya beli masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan
masyarakat.

2. Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan


hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan
masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang
kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat secara layak
sehingga taraf hidupnya menurun.

Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam
garis kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini
berkurang sebanyak 0,89 juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan komoditas makanan
sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.

3. Pengangguran

Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa
permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja
yang tidak dapat terserap dalam lapanganya sehingga menimbulkan
pengangguran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun
2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan
Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya yaitu
sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai
perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan
tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan,
misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja/sumber daya manusia, menciptakan
lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan
informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi
tenaga kerja.

4. Kesenjangan Penghasilan

Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.


Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarakat dengan penghasilan tinggi dan
kelompok masyarkaat denga penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki
penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan
primer, sekunder, hingga tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang
memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
meskipun kebutuhan yang paling dasar.

Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan


permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran
pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini
dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil
pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan
bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburuan sosial masyarakat.

5. Inflasi

Berdasarkan data BPS inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi
yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara
permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan
kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga baarang dan jasa
secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulka
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan


hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung
perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan
sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah
pembanguanan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan,
kesehatan, dan sebagainya.

Adanya pendemi covid 19 yang pertama kali muncul di wuhan cina desember
20191. Dan indonesia merupakan salah satu negara yang terkena wabah dari virus
tersebut. Virus tersebut penyebaran sangat besar dan banyak yang meninggal
akibat dari wabah virus tersebut, pemerintah pusat menjadikan lockdown untuk
mengurangi wabah tersebut banyak sekolahan dan prusahaan di liburkan. Akibat
dari kejadian tersebut menjadikan perencanaan pembanguna menjadi suatu
keterhambatan dan menurunya sektor perekonomian negara. Kebijakan dari
semua yang telah di tetapkan bukan tanpa alasan untuk melindungi manusia karna
adanya wabah tersebut.pengaruh dari adanya kejadian penutupan akses dari kota
kedesa menjadikan perekonomian di suatu desa menjadi menurun dan
bertambahnya mahal harga pokok yang ada di pasaran.

3.2 SARAN

Sebainya masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dan menjadikan lockdwon


tidak hanya kegiatan untuk berliburan, banyank yang harus di lakukan anjuran
kerja di rumah guna memper baiki perekonomian suatu rumah tangga bahkan
daerah akan adanya kejadian lockdown menjadi lebih terisi dengankegiatan yang
lebih bermanfaat dan berguna.
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma, Yogyakarta, 2010

http://www.damandiri.or.id/file/frnsiskakorompisbab1.pdf

http://id.scribd.com/doc/15918195/pembangunan-nasional

http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/04/makna-hakikat-dan-tujuan

pembangunan.html

http://www.sarjanaku.com/2012/1

Anda mungkin juga menyukai