Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahmat Zuhri Hafidz

Kelas : X MIPA 5
Mapel : Ekonomi (UH LKS)

Halaman 44

A.

1. D. Bagian Usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan

2. D. Sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh Negara

3. E. Memenuhi hajat hidup orang banyak secara adil dan merata sehingga kekayaan Negara tidak
dimiliki oleh swasta

4. A. Membantu Peningkatan pendapatan Daerah

5. C. PDAM,BPD, Perusahaan Daerah Rumah Pemotongan Hewan, Perusahaan Daerah Angkutan


Antarkota

6. A. 1),2), dan 3)

7. B. Saham paling sedikit 51% harus dimiliki oleh pemerintah, sedangkan pada perum seluruh modal
dimiliki oleh pemerintah

8. A. Seluruh modal dan pengelolaan usaha ditangani oleh masyarakat(swasta), sedangkan BUMN
sebagian atau seluruh modal milik pemerintah

9. E. 3), 4), dan 5)

10. A. Perusahaan Perseorangan

11. D. adanya tanggung jawab yang tidak terbbatas pada sekutu aktif dan sulit untuk menarik kembali
modal yang telah disetor oleh sekutu komanditer

12. A. Firma

13. D. Membantu membuka kesempatan kerja

14. A. Perusahaan Perseorangan

15. A. Tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan, pemilik menjaminkan kekayaan pribadi untuk
menanggung seluruh utang perusahaan
B.

1. Secara Mendasar

A) BUMN dikelola oleh Pemerintah secara Langsung

B) BUMD dikelola oleh Pemerintah Daerah yang Lazim disebut Perusahaan Daerah

C) BUMS dikelola oleh Masyarakat (Swasta)

2. Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan Terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruh atau paling sedikit 51% yang sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan
utama yaitu mengejar keuntungan Negara. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk
menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar
keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

3.

A) didirikan dengan modal dan prakarsa sendiri


B) Pemilik badan usaha adalah perseorangan
C) jalannya badan usaha bergantung pada kebijaksanaan perseorangan
D) Semua Keuntungan dan kerugian akibat usahanya ditanggung sendiri

4. 1. Tahap Pembuatan Akta Pendirian

Akta Pendirian Firma dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang berwenang dan dibuat dalam bahasa
Indonesia. Persyaratannya :

a)      Fotokopi KTP para pendiri Perseroan

b)      Data anggaran dasar Firma

c)       Lama proses; 1-2 (satu-dua) hari kerja setelah permohonan diajukan dan persyaratan lengkap

 2. Tahap Permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Permohonan surat keterangan domisili perusahaan diajukan kepada Kepala Kantor Kelurahan setempat
sesuai dengan alamat kantor perusahaan berada, sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat
perusahaan

 3. Tahap Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak

Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan untuk mendapatkan Kartu NPWP dan Surat keterangan
tedaftar sebagai wajib pajak. Persyaratannya mencakup :

a)      Melampirkan bukti PPN atas sewa gedung


b)      Melampirkan bukti pelunasan PBB-pajak bumi banguan

c)       Melampirkan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat usaha

d)      Lama proses; 2-3 hari kerja setelah permohonan diajukan dan persyaratan lengkap

 4. Tahap Permohonan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)

Permohonan untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan. Lama Proses; 3-5 hari kerja setelah permohonan
diajukan dan persyaratan lengkap

 5. Tahap Pendaftaran ke Pengadilan Negeri

Permohonan ini diajukan kepada Kantor Pengadilan Negeri setempat sesuai tempat dan kedudukan
perusahaan berada. Persyaratan lain yang dibutuhkan;

a)      Melampirkan NPWP-nomor pokok wajib pajak

b)      Salinan akta pendirian Firma

c)       Lama proses; 1 hari kerja setelah permohonan diajukan dan persyaratan lengkap

 6. Tahap Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat.

 7. Tahap Permohonan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)

Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat.

 8. Tahap Permohonan Surat Ijin Gangguan (HO)

Pemohon mengajukan permohonan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat.

 9. Tahap Permohonan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Permohonan SIUP diajukan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat. untuk golongan SIUP menengah dan kecil,
atau Dinas Perdagangan Propinsi untuk SIUP besar sesuai dengan tempat kedudukan perusahaan
berada.

 10. Tahap Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Permohonan pendaftaran diajukan kepada bupati melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu atau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) setempat.

5. BUMS menyerap banyak sekali masyarakat sebagai tenaga kerja. Kemudian dalam perjalanan
bisnisnya, BUMS bisa memperoleh keuntungan yang digunakan untuk perluasan usaha. Maka aktifitas
pengembangan usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Sehingga mampu
mengurangi angka pengangguran dalam jumlah yang besar.

Anda mungkin juga menyukai