MAKALAH
MAKALAH
NEISSERIA GONORRHOEAE
OLEH
KELOMPOK V :
KELAS : A
SEMETER : III
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Neisseria
gonorrhoeae”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat tentang isi dari
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membuat kita
mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
mencapai kesembuhan. Menurut Kemenkes RI (2011)b penyakit gonore yang tidak
ditangani dan diobati dengan tepat akan beresiko terjadi infeksi ulang, terjadi
komplikasi seperti orkitis (peradangan pada testis) pada pria dan salpingitis
(peradangan pada tuba falopi) pada wanita, dan bahkan jika terjadi ulkus akan
mengarah pada HIV dengan masuknya virus HIV melalui hubungan seksual.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan evaluasi penggunaan
antibiotik pada pasien gonore di RSUD Dr. Moewardi karena rumah sakit tersebut
merupakan salah satu rumah sakit pusat rujukan tingkat provinsi Jawa Tengah untuk
wilayah Surakarta dan sekitarnya berdasarkan Perda Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
2006 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Dan Susunan
Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa
Tengah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Penyebaran
Gonore telah menyebar ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, angka kejadiannya
meningkat secara konstan sejak tahun 1955 hingga akhir 1970 dengan 500 kasus per 100
ribu populasi. Kemudian, terkait dengan epidemi AIDS dan perkembangan perilaku seks
yang aman, insiden penyakit menurun mendekati 100 kasus setiap 100 ribu populasi.
Gonore yang secara khusus ditularkan melalui hubungan seksual kebanyakan merupakan
infeksi yang tanpa gejala.
6
asam arang (CO2) 10% ketika perlu inkubasi dalam candle jar. Suhu optimum untuk
pertumbuhan adalah 35-36oC dan Ph 7,2 – 7,6.
Kuman ini bersifat fastidious, dan untuk pertumbuhannya diperlukan media yang
lengkap dan baik. Akan tetapi, kuman ini juga rentan terhadap suhu panas dan
kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama diluar inangnya. Penularan
umumnya terjadi secara kontak seksual dan masa inkubasi berlangsung sekitar 2-8 hari.
Untuk identifikasi dilakukan pembiakan dengan menggunakan media selektif yang
diperkaya yaitu Media Thayer Martin yang mengandung vankomisin, dan niastatin yag
dapat menekan pertumbuhan bakteri Gram positif, Gram negatif dan jamur, di mana
tampak koloni berwarna putih keabuan, mengkilat dan cembung. Kultur diinkubasi pada
suhu 35-37℃ dan atmosfer yang mengandung CO2 5%. Pemeriksaan kultur dengan baan
dari duhuretra pria, sensitivitasnya lebih tinggi 94-98% daripada duh endoserviks 85-
95%, sedangkan spesifisitasnnya sama yaitu 99%.
7
Gambar 2.3 Penyakit Gonore (GO)
8
Contoh infeksi gonokokal non komplikasi (A) infeksi gonokokal serviks (B) infeksi
gonokokal Uretra (C) Infeksi gonokokal Faring (D) infeksi gonokokal konjungtivitis (centers
for Disease Control and Prevention, 2005).
2. Infeksi gonokokal pada bayi dan anak/ Gonococcal Infections Among Infants and
Children.
Golongan klasifikasi ini sama dengan golongan infeksi gonokokal non komplikasi
dan infeksi gonokokal diseminasi, tetapi golongan ini dibuat untuk memberikan
panduan pengobatan yang lebih efektif berdasarkan usia.
Contoh infeksi diseminasi gonokokal (A) infeksi gonokokal lesi pada jari (B)
infeksi gonokokal lesi pada kaki (C) infeksi gonokokal arthritis (centers
forDisease Control And Prevention, 2005).
9
2.6 Patogenitas dan Temuan Klinis
10
Gambar 2.4 Patogenesis gonore
Isolasi kuman dilakukan pada medium Thayer-Martin Agar dan diinkubasi pada
suhu 37℃ dalam lingkup lilin. Pengamatan adanya koloni kuman gonore
dilakukan hingga 48 jam. Identifikasi kuman dilakukan dengan cara berikut:
a. Koloni yang dicurigai diuji oksidase dan katalase (hasil oksidase dan katalase
postif).
b. Kuman dengan hasil uji oksidase dan katalase positif kemudian diui biokimia
(gula-gula) pada medium Cystein Trypticase Agar.
c. Konfirmasi selanjutnya dilakukan uji iodometri untuk mengetahui produksi
enzim betalaktamase (PPNG).
12
transport yang dapat digunakan adalah media Stuart dan Transgrow. Sedangkan
media pertumbuhan yang dapat digunakan antara lain agar cokelat Mc Leod, agat
Thayer-Martin, atau agar Thayer-Martin modifikasi.
Gambar 2.4 Koloni Neisseria pada medium Thayer-Martin dan medium cokelat.
Dilakukan dengan uji difusi agar metode Kibry Bauer pada medium Agar
Chocolate Base (Oxoid) pada cawan petri dengan konsentrasi kuman 0,5 Mc
Farland. Antibiotik yang diujikan adalah antibiotic yang biasa digunakan dalam
penatalaksaan PMS melalui pendekatan sindrom, yaitu ampisilin 10µg, tetrasiklin
30µg, sulfametoksazol 25µg, kanamisin 30µg, spektinomisin 30µg, sefuroksim
30µg, ceftriakson 30µg, dan siprofloksasin 5µg (produksi Oxoid). Penentuan
tingkat sensivitas kuman isolate terhadap antibiotic menurut besarnya zona
hambatan dilakukan berdasarkan standar NCCLS (National Committee for
Clinical Standarzation).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Neisseria gonorrhoeae (N. Gonorrhoeae) merupakan bakteri diplokokkus gram
negatif dan manusia merupakan satu-satunya faktor host alamiah untuk gonokokus,
infeksi gonore hampir selalu ditularkan saat aktivitas seksual (Sari et al., 2012).
Media yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah Thayer Martin. Adapun
Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak, dan bernanah.
Neisseria gonorrhoeae dapat ditularkan melalui kontak seksual atau melalui
penularan vertikal pada saat melahirkan. Bakteri ini terutama mengenai epitel
kolumnar dan epitel kuboidal manusia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Eric M. Chen, Sanjay S. Kasturi. 2006. Deja review : microbiology and immunology.
McGraw-Hill Medical. ISBN 978-0-07-14866-4. Page. 56-57.
Monica Gandhi, Paul Baum. 2003. Blueprints notes and cares microbiology and
immunology. Lippincott Williams and Wilkins. ISBN 978-1-4051-0347-3. Page. 29-30.
Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Yogyakarta : Akademi Analis
Kesehatan.
15