Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENULISAN

A. Fokus Asuhan Keperawatan


Fokus asuhan keperawatan ini adalah melakukan asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman nyeri
gastritis pada pria dewasa.

B. Subyek Asuhan Keperawatan


1. Usia 40-45 tahun.
2. Jenis kelamin laki-laki.
3. Pekerjaan petani
4. Klien yang mengalami gangguan rasa aman nyaman nyeri gastritis.
5. Memahami bahasa Indonesia dan memiliki fungsi pendengaran dan
penglihatan yang baik.
6. Bersedia untuk dijadikan objek asuhan keperawatan.

C. Lokasi dan Waktu


Asuhan keperawatan dilaksanakan di ruang perawatan Rumah Sakit
Daerah (RSD) Demang Sepulau Raya Lampung Tengah pada bulan April
2020.

D. Definisi Operasional
1. Asuhan keperawatan adalah memberi bantuan keperawatan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi pada klien dengan gangguan rasa aman
nyaman nyeri gastritis pada pria dewasa yang dilakukan selama 3 hari di
Rumah Sakit Daerah (RSD) Demang Sepulau Raya Lampung Tengah.
2. Klien yeri gastritis adalah klien yang berkunjung ke Rumah Sakit Daerah
(RSD) Demang Sepulau Raya Lampung Tengah yang mendapatkan
perawatan dan pengobatan dengan kasus gangguan rasa aman nyaman
nyeri gastritis pada pria dewasa.

E. Tehnik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan terdiri dari data subyektif dan data obyektif. Data
subyektif adalah hasil wawancara dan data obyektif adalah hasil pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang dan observasi.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respons dari
klien dengan tatap muka.
2. Observasi dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara
langsung kepada klien.
3. Konsultasi dengan melakukan konsultasi kepada ahli atau spesialis bagian
yang mengalami gangguan.
4. Melalui pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dengan metode inspeksi
dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada organ yang
diperiksa, palpasi dengan cara meraba organ yang diperiksa, perkusi
dengan melakukan pengetukan menggunakan jari telunjuk atau hamer pada
pemeriksaan neurologis dan auskultasi dengan mendengarkan bunyi bagian
organ yang diperiksa, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan rontgen
dll.

F. Penyajian Data
Penulis menyajikan data penelitian ini dengan cara textular yaitu
penyajian data penelitian dalam bentuk uraian kalimat dan juga dalam bentuk
tabel.
G. Prinsip Etik
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara
rasional.
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk perlakuan yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan.
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cidera fisik dan
psikologis pada klien.
5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
6. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang telah
dibuatnya. Kesetiaan menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode
etik yang menyatakan bahwa tangung jawab dasar dari perawat adalah
untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien, tidak
ada seorangpun yang dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diijinkan klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dihindari.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akunbilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai