Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini, kami melakukan praktikum untuk menentukan tegangan
permukaan dengan 2 metode yaitu metode tekanan maksimum gelembung dan metode
kenaikan pipa kapiler. Alat yang kami gunakan pada praktikum antara lain, pipa kapiler,
bejana gelas, manometer terbuka, buret, tabung erlennmeyer, mistar, termometer, dan
mikrometer sekrup. Bahan yang kami gunakan adalah air. Pada percobaan Tegangan
Permukaan II, kami melakukan perhitungan dan pengolahan data mengenai nilai tegangan.
Untuk menentukan tegangan dipergunakan rumus sebagai berikut :
ρ grh
H=
2
Sebelum praktikum, kami memastikan alat-alat yang kami gunakan dalam kondisi baik. Di
dalam manometer, air diusahakan seminimal mungkin agar air pada pipa kapiler tepat
menunjukkan angka nol. Mengukur ujung bawah pipa kapiler dan menandai batas air sebagai
hz dan mengisi air pada bejana sampai batas kemudian mengisi buret dengan air pada kondisi
kran tertutup. Kemudian kami memulai praktikum dengan membuka kran buret secara
perlahan-lahan kemudian memperhatikan gelembung yang akan keluar pada ujung bawah
pipa kapiler, ketika gelembung yang akan keluar pada ujung bawah pipa kapiler, ketika
gelembung pertama keluar, segera menutup kran buret dan mencatat perubahan tinggi air
pada penunjuk pipa kapiler sebagai hm. Begitu seterusnya hingga 5 kali percobaan dan
mengubah hz. Hz yang kami gunakan adalah 1 ; 2 ; dan 3 cm kemudian mengulangi
percobaan dengan metode yang sama. Perubahan ini sangat sederhana dan mudah dilakukan
tapi membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membaca penunjuk angka dan membuka
kran buret.
Ketika pengambilan data, dibutuhkan koordinasi tim dalam membuka kran buret,
memperhatikan gelembung yang keluar pada ujung bawah pipa kapiler, membaca penunjuk
angka, dan mencatat angka. Memastikan air dalam buret jangan sampai kosong.
Pada percobaan pertama, kami berhasil mengeluarkan 1 gelembung pada ujung bawah
pipa kapiler. Kami mencatat pergerakan air pada penunjuk angka dengan patokan angka nol
kemudian menghitung posisi air di kanan dan di kiri penunjuk angka kemudian mencari
selisihnya.
Pada percobaan kedua, kami berhasil mengeluarkan 1 gelembung pada ujung bawah pipa
kapiler. Kami mencatat pergerakan air pada penunjuk angka dengan patokan angka nol
kemudian menghitung posisi air di kanan dan di kiri penunjuk angka kemudian mencari
selisihnya.
Pada percobaan ketiga, kami tidak mengalami kendala. Gelembung yang keluar
terkadang 1 gelembung, namun terkadang lebih dari 1 gelembung. Pada pengulangan
terakhir, gelembung tidak keluar karena air pada pipa U penuh sementara air pada buret
semakin sedikit. Akhirnya kami berusaha untuk meminimalkan air dengan membuang air
menggunakan pipet. Kemudian melakukan percobaan lagi dan berhasil mengeluarkan
gelembung pada ujung bawah pipa kapiler.
Setelah mengolah data, didapatkan hasil percobaan sebagai berikut :

Percobaan 1 sebesar 7,244 erg /cm2

Percobaan 2 sebesar 8,978 erg/cm 2

Percobaan 3 sebesar 12,051 erg/cm2

Suhu awal bejana adalah 28℃ setelah percobaan ketiga selesai suhu akhir bejana
tersebut berubah menjadi 27℃.
Hasil yang kami peroleh terlampau jauh dari teori karena disebabkan beberapa faktor,
antara lain sebagai berikut:
- Ketidaktepatan pada saat melihat h1 dan h2.
- Kurang sigap ketika menutup kran buret.
- Ketidaktelitian pada saat melihat gelembung pertama keluar.
- Ketidakteltian saat membaca termometer dan mikrometer sekrup.
- Kurang konsentrasi praktikan dalam melaksanakan praktikum.
- Kurang teliti dalam pengambilan data.

http://serbamurni.blogspot.co.id/2012/03/penentuan-tegangan-permukaan-cairan-2.html

Anda mungkin juga menyukai