Anda di halaman 1dari 11

STUDI TENTANG KESALAHAN-KESALAHAN DALAM MEMECAHKAN

SOAL-SOAL ALJABAR OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SERAMBI
MEKKAH TAHUN AKADEMIK 2002-2003

Oleh : M. Isa

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Seminar Matematika

Dospen

Marzuki, M.Pd

Di susun

Oleh :

Nama : Hasnawi
Nim : 070201008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA, BIREUEN
2010/2011
ABSTRAK

Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah aljabar elementer pada program studi
pendidikan matematika sebagian besar masih berbuat kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep-konsep aljabar SMU.
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang
menyebabkan mahasiswa yang baru lulus SMU berbuat kesalahan-kesalahan dalam
menyelesaikan soal-soal aljabar. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif,
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes bentuk uraian dan
wawancar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
mahasiswa melakukan kesalahan-kesalahan dalam memecahkan soal-soal aljabar
adalah 60% karena tidak atau belum menguasai konsepnya, 30% karena lupa
konsepnya, dan 10% karena salah dalam perhitungan saja.
STUDI TENTANG KESALAHAN-KESALAHAN DALAM MEMECAHKAN
SOAL-SOAL ALJABAR OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SERAMBI
MEKKAH TAHUN AKADEMIK 2002-2003

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengajaran dan pendidikan di Indonesia pada masa kini terlihat semakin

meningkat dan berkembang. Peningkatan ini lebih menonjol dengan adanya pelita-

pelita yang telah terlaksana dengan baik dan terencana. Pembaharuan demi

pembaharuan diadakan, baik yang mengenai kurikulum, sarana, metode pengajaran

dan lain-lain yang sesuai dengan pembangunan nasioanal.

Pendidikan memegang dalam pendidikan mempunyai bobot nilai yang tinggi.

Tujuan pendidikan matematika pada hakekatnya menunung pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan yang termaktub dalam pembukaan UUD 45, batang tubuh UUD

45, pasal 31, UU pokok pendidikan nasional tahun 1989 dan ketetapan MPR dalam

GBHN.

Robert Sand dalam Donavan A. Johnson dan Gerald F. Resiy (1972: 15-16)

yang mengemukakan bahwa tujuan pendidikan matematika dan pengajaran

matematika adalah:

1. Para siswa perlu mengetahui bagaimana matematika memberikan sumbangan

mengenai fenomena alam

2. Para siswa perlu memahami bagaimana mereka dapat menggunakan metode-

metode matematika untuk menyelediki, menafsirkan dan membuat keputusan

dalam masalah-masalah yang dihadapi manusia


3. Para siswa perlu memahami bagaimana matematika sebagai ilmu dapat

memberikan kontribusi pada peradaban manusia.

4. Para siswa perlu mempelajari bagaimana cara mengkomunikasikan ide-ide

matematika secara tepat dan jelas kepada orang lain.

Para siswa setelah mempelajari matematika diharapkan memperoleh

perubahan tingkah laku. Untuk itu komisi Studi Matematika Internasional di

Amerika Serikat menetapkan 10 tingkah laku yang diharapkan setelah mempelajari

matematika yaitu:

1. Mampu menginkat atau menyebutkan definisi-definisi, notasi-notasi, operasi-

operasi dan konsep-konsep.

2. Mampu memanipulasi dan menghitung secara cepat dan seksama

3. Mampu menafsirkan data dalam bentuk simbol

4. Mampu menetapkan / menggambarkan data dalam bentuk simbul

5. Mampu mengikuti jalannya suatu pembuktian

6. Mampu mengkonstruksikan pembuktian

7. Mampu menggunakan konsep-konsep pada masalah-masalah matematika

8. Mampu menggunakan konsep-konsep pada masalah-masalah non matematika.

9. Mampu menganalisis dan menentukan operasi-operasi yang bisa digunakan

10. Mampu menciptakan generalisasi-generalisasi matematika.

Dalam pengalaman penulis memberikan mata kuliah Aljabar Elementer

beberapa tahun yang lalu pada program studi pendidikan matematika, penulis

menjumpai banyak mahasiswa berbuat kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak

perlu terjadi.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang dikemukakan dalam

penelitian mi adalah faktor-faktor apakah yang menyebabkan mahasiswa yang baru

lulus SMU, membuat kesalahan-kesalahan dalam memecahkan soal-soal ajabar.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permaslahan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

penyebab yang mengakibatkan mahasiswa tersebut berbuatikesalahan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian berdasarkan tujuan di atas

adalah sebagai berikut:

1. Bagi dosen, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi para

pengasuh yang berkewajiabn dalam meningkatkan mutu pendidikan Matematika

khususnya pada USM Banda Aceh.

2. bagi mahasiswa, sebagai kajian dari pembelajaran dan sadar segaala

kekurangannya tenatang pengetahuan ajabar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau

pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Misalkan, setelah

belajar aljabar siswa itu mampu mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan

aljabaruya yang sebuelumnya is tidak dapat melakukannya.


Sebagai seorang pengikut teori belajar dari kognitif, piaget lebih

mementingkan proses belajar dari pada basil belajar. Piaget juga mengemukakan

bahwa perkembangan intelektual merupakan suatu proses asimilasi dan akomodasi

dari informasi kedalam struktur mental. Asimilasi adalah proses mengabsorbsi

pengalaman-pengalaman baru ke dalam struktur mental yang dimiliki

siswa.sedangkan akomudasi adalah proses mengabsorbsi pengalaman-pengalaman

baru dengan jalan memeodifikas struktur mental yang ada, atau bahkan membentuk

pengalaman-pemngalaman yang benar-benar baru (Herman Hudojo, 1979:85).

Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa struktur mental tidak hanya

menerima informasi baru, tetapi struktur mental itu mentruktur kembali informasi

lamanya untuk mengakomudasi yang baru. Asimilasi dann akkomudasi merupakan

dua aspek dari aktivitas intelektual yang pada dasamya melibatkan interaksi antara

pikiran dan kenyataan. Sebagai bukti bahwa belajar dapat diamati. Penampilan hasil

bealajr yang bervariasi ini akan nampak pada proses penyelesaian soal-soal. Pada

penyelesaian soal, siswa menggunakan strategi kognitifnya, yaitu kecakapan untuk

mengelola dan mengembangkan proses berfikir.

2.2 Ciri-ciri Matematika

Dalam mempelajari atau memahami matematika kita harus mengetahui juga

ciri-ciri dari matematika. Mengenai ciri-ciri matematika tersebut Herman Hudojo

(1986:1987) mengemukakan:

1. Objek matematika adalah abtrak; yang terdiri dari fakta, konsep, operasi, dan

prinsip.

2. Matematika menggunakann simbol-simbol yang memungkinkan


3. Matematika memasuki wilayah cabang ilmu lainnya

4. Berfikir matematika dilandasai dengan kesepakatan-kesepakatan

5. yang disebut aksioma

6. Cara menalarnya adalah deduktif

2.3 Kesalahan-kesalahan Memecahkan Soal-soal Aijabar

Dengan ciri-ciri yang dikembangkan sebelumnya, dan siswa harus memahami

4 ciri tersebut, tidak mustahil siswa-siswa dalam mempelajari matematika mengalami

kesulitan. Kesulitan itu akan nampak pada proses pemecahan soal-soal matematika

yang dilakukan (dikerjakan) oleh siswa. Karena aljabar adalah salah satu sub bidang

studi matematika maka dalam proses pemecahan soal-soal aljabar dimungkinkan juga

siswa akan membuat kesalahan-kesalahan.

Kesalahan di sini diartikan seabagi penyimpangan terhadap hal yang benar.

Tetapi kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa dalam proses pemecahan soal-soal

matematika, bukanlah selalu merupakan hat yang berarti negatif„ karena dengan

diketemukan ada kesalahan dan letak kesalahan, berarti ada kekuranagan.

Kekuranngan selama proses belajar mengajar berlangsung. Kesalahan kesaaahan

yang dibuat siswa dapat juga digunakan oleh guru untuk menyusun program kegiatan

perbaikan dan usaha preventif untuk siswa siswa angkatan berikut.

Clement (1982 : 136 - 145) membedakan kesalahan yang dibuat siswa

menjadi dua kategori yaitu kesalahan sistematis dan kealpaan (careless). Dalam

penelitian ini penulis juga membedakan dua kategori kesalahan proses pemecahan

soal-soal aljabar yaitu: (1) kesalahan konsep, (2) kesalahan bukan konsep.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan kesalahan konsep-konsep, rumus-

rumus, operasi-operasi, atau salah dalam penerapannya Sedangkan kesalahan non

konsep adalah keslahan yang dibuat mahasiswa karena salah dalam perhitungan saga.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada FKIP Universitas Serambi Mekkah tahun

akademik 2010-2011.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang diterima pada program

studi pendidikan matemamtika FKIP USM tahun Akademik 2002 - 2003.

3.3 Intrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah pedoman wawancara dan tes

dengan bentuk uraian.

3.4 Metode Pengelohan Data

Karena penelitian ini sifatnya eksploratif, maka analisis data yang digunakan

atlalah teknis analisi deskriptif.

IV. HASIL PENELITIAN

Adapun yang menjadi hasil dari penelitian yang dilakukan adalah mahasiswa

dalam menyelesaikan soal-soal aljabar adalah:

1. Contoh kesalahan konsep

 Tentukan : (a2)3 Penyelesaian : (a2)3 = a23 = a8


Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat

x2 > 1

Penyelesaian : x2 > 1

x>1 dan x>- 1

2. Contoh kesalahan bukan konsep

Penyelesaian

(a2)3 = a2 x 3 = a4

• Tentukan : (a2)3

• Tentukan himpunan penyelesaian dan pertidaksamaan kuadrat

X2 >-1

Penyelesaian : x2 >- 1

X2 -1 > 0

(x-1) (x-1)20

V. PEMBAHASAN

Bentuk-bentuk kesalahan tiap-tiap butir soal yang dibuat mahasiswa nampak

beraneka ragam. Bentuk kesalahan yang dibahas disini adalah suatu bentuk yang

frekuensinya tinggi.

1. Mahasiswa mengaami kesulitan dalam mengganti akar pangkat. Dalam hal ini

mahasiswa lupa mengubah 16 sebagai bilangan berpangkat dengan pokok

bilangan prima terkecil (16 = 24)


2. Mahasiswa tidak menguasai bilangan berpangkat dipangkatkan lagi perkalian

atau pembagian berpangkat.

3. Mahasiswa tidak menguasai konsep pemfaktoran, dan konsep bahwa jika

persamaan kuadrat sukar difaktorkan, akar-akar persamaan kuadrat dapat

dicari dengan rumus.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh ksimpulan bahwa: faktor-

faktor penyebab mahasiswa membuat kes' 1ahan; secara penyebabnya adalah: (1)

sebanyak 60% karena tidak atau belum menguasai konsepnya, (2) 30% karena lupa

konsepnya, dan (3) 10% karena salah dalam perhitungan saja.

6.2 Saran

Diharapkan kepada seluruh dosen supaya dapat mengurangi kesalahan-

kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal aljabar.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Zainal Abidin. 2004. Efektivitas Metode Pembelajaran, Sikap Mahasiswa


Pengajaran (GBPP) Matematika SMU. Jakarta : Depdikbud.

Hudoyo, Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanannya


di Depan Kelas. Surabaya : Usaha Nasional.

Ibrahim, Muslimin, Mohammad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah.


Surabaya : Universitas Press.

Sunandar. 2001. Pengaruh Metode Mengajar dan Bentuk Tes Formatif terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa SMU di Jakarta (Disertasi). Jakarta : PPs
UNJ Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai