Anda di halaman 1dari 2

Latihan soal-soal Farmasi Industri/ Pembuatan dan

Pengembangan Sediaan Farmasi


(Part-3)
31. Seorang apoteker di suatu industri farmasi menemukan beberapa tablet parasetamol yang rusak
pada saat proses produksi. Sebagian bahan yang dicetak sebagian melekat pada dinding
matriks. Akibatnya, tablet parasetamol tersebut sukar didorong keluar dari matriks dan
permukaan tablet menjadi kasar. Apakah nama kerusakkan pada tablet tersebut?
a. Capping d. Cracking
b. Laminating e. Binding
c. Chipping

 Pembahasan
a. Capping: Suatu kondisi dimana bagian atas atau bawah tablet terpisah dari bagian
utamanya.
b. Laminating: Suatu kondisi dimana terjadi pemisahan tablet menjadi dua atau lebih
lapisan-lapisan yang berbeda.
c. Chipping: tablet yang rusak pada bagian tepi.
d. Cracking: tablet pecah, lebih sering dibagian atas-tengah.
e. Binding: kesulitan mengeluarkan tablet, bahan yang ditablet sebagian melekat pada die
(diening) sehingga sukar didorong keluar.

Jawaban: E
Sumber: Buku Teknik Pembuatan dan Pengemasan Sediaan Obat Skala Industri

PRO: Hani Y

32. Seorang apoteker di apotek menerima resep dari seorang perempuan, usia 17 tahun untuk
pengobatan jerawat. Resep tersebut berisi sediaan gel yang berisi Klindamisin HCl yang harus
dicampur dengan vitamin E yang terlebih dahulu dilarutkan dalam pelarut minyak. Ketika diracik
oleh apoteker, sediaan tersebut menunjukkan adanya inkompatibilitas fisik. Apakah tindakan
yang tepat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?
a. Menambahkan alkohol d. Menambahkan basis gel
b. Menambahkan surfaktan e. Menambahkan air
c. Menambahkan preservative

 Pembahasan
Inkompatibilitas fisik adalah perubahan-perubahan yang tidak diinginkan yang timbul pada
waktu obat satu dicampur dengan obat yang lain dan tidak terjadi perubahan kimia.

33. Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan formula tablet
asam mefenamat 500 mg. Saat dilakukan pengempaan, ditemukan tablet yang lengket pada
dinding cetakan. Berdasarkan hal tersebut, apoteker perlu melakukan evaluasi terhadap bahan
tambahan yang digunakan dalam formulasi. Apakah bahan tambahan yang perlu dievaluasi
untuk mengatasi permasalahan tersebut?
a. Anti adherent d. Disintegrant
b. Binders e. Filler
c. Diluent

 Pembahasan

a. Anti adherent : mencegah sticking permukaan tablet dengan punch atas/ bawah.
b. Binder : member daya adhesi pada massa serbuk saat granulasi dan
kempa, menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi.
c. Diluent : menambah bobot, agar dapat dikempa menjadi tablet.
d. Disintegrant : meningkatkan daya disolusi tablet.
e. Filler : bahan pengisi yang sekaligus memiliki kemampuan meningkatkan
daya alir dan kompaktibilitas massa tablet
Jawaban: A
Sumber: Modul Obat Ukai 2018

PRO: Hani Y

101. Seorang Apoteker yang bekerja di industri farmasi sedang mengembangkan obat Diltiazem
dalam bentuk sediaan tablet mukoadhesif untuk memperlama waktu tinggal obat dilambung
dengan menggunakan polimer carbopol. Apakah yang menyebabkan obat tersebut dapat
bertahan lama di lambung?
a. Polimer membuat tablet mengapung dilambung
b. Polimer berikatan dengan mucosa lambung
c. Polimer meningkatkan densitas tablet dan mengendap di lambung
d. Polimer menyebabkan tablet pecah dilambung
e. pH lambung sesuai dengan polimer yang digunakan

 Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai