Anda di halaman 1dari 3

SAFITRI EKA LESTARI (30)

XI IPS 2
1. Buat kesimpulan dari masing-masing video

VIDEO 1

Kesimpulannya: Indonesia belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pokok masyarakat


terbukti ketika Indonesia masih terjebak jeratan importasi bahan pangan karena permintaan
domestik yang melampaui jumlah produksi pangan di tanah air. Sejumlah komoditas bahan
pangan impor selain garam yang mengalami peningkatan cukup signifikan setiap tahunnya
yaitu

a. Impor kedelai

Tahun 2012 sebanyak 1.220.120 ton, tahun 2013 sebanyak 1.785.385 ton, tahun 2014
jumlah impor kedelai mencapai 1.964.081 ton sedangkan di tahun 2015 mencapai
6.416.821 ton, peningkatan yang sangat besar terlihat dari tahun ke tahun terutama di
tahun 2015. Nilai impor yang harus digelontorkan oleh pemerintah ini sebesar 1 miliar
dolar AS.Negara-negara eksportir kedelai di antaranya adalah Amerika Serikat Argentina
Malaysia dan juga Paraguay.

b. Impor gula tebu

Cukup ironis ketika kita harus mengimpor gula tebu. Pemerintah bahkan harus merogoh
kantong yang cukup dalam untuk komoditi gula tebu nilai impornya ini mencapai 1
setengah miliar dolar AS. Asosiasi gula Indonesia menyebut produksi gula dalam negeri
cenderung menurun dalam 3 tahun terakhir. Negara pengekspor gula tebu ke Indonesia
yaitu Thailand, Brazil, Afrika Selatan dan juga Australia. Dari tahun 2014 impor gula
tebu memang jumlahnya terus naik bahkan di tahun 2017 mencapai 3,4 juta.

c. Impor beras

Peningkatan impor beras tahun ini hampir sama dengan komoditas lainnya di tahun 2015
bisa kita lihat di sini pemerintah mengimpor 861.000 ton beras dari Vietnam, Thailand,
India, Pakistan, Myanmar juga sejumlah negara-negara lain. Adapun nilai impornya
mencapai lebih dari 200 juta dolar AS dan kalau kita lihat lagi di grafik saat ini
mengalami peningkatan paling tinggi di tahun 2012 sebanyak 1.810.372 ton turun pada
tahun 2013 sebanyak 472.664 ton kemudian grafiknya mulai agak sedikit naik pada tahun
2014 sebanyak 844.163,7 ton. Perlahan naik lagi pada tahun 2015 sebanyak 861.601 ton
SAFITRI EKA LESTARI (30)
XI IPS 2
Selanjutnya ada 4 alasan pemerintah Kenapa harus impor : Pertama, penduduk Indonesia
yang menempati peringkat 4 terbanyak di dunia; Kedua, iklim yang tidak menentu; Ketiga,
luas lahan pertanian yang semakin sempit; Keempat, biaya transportasi yang cukup mahal

VIDEO 2

Kesimpulannya: Badan Pusat Statistik merilis data kinerja ekspor impor sejak bulan Juli 2018
hingga ke Januari 2019. Yaitu sebagai berikut neraca dagang bulan Juli 2018 defisit sebesar 2
miliar dolar AS, Agustus 2018 defisit 0.94 miliar dolar AS, September 2018 surplus 0,31
miliar dolar AS, Oktober defisit 1.8 miliar dolar AS, November defisit 1.99 milar dolar AS,
Desember defisit 1.10 miliar dolar AS, terakhir Januari 2019 lagi lagi defisit sebesar 1,16
miliar dolar AS.

Sepertinya memang penurunan neraca dagang sejak Desember 2018 hingga Januari 2019
sudah terprediksi oleh pemerintah. Faktanya pada bulan Desember sendiri tingkat konsumsi
masyarakat dengan impor ekspor banyak terjadi. Karena ada hari natal dan juga tahun baru,
yang menjadi sebab pemicu konsumsi dan impor meningkat. Pemerintah akan mengambil
kebijakan sesuai situasi yaitu jika stok di dalam negri tidak dapat memenuhi permintaan
maka pemerintah akan mengimpor. Namun sayangnya pada Januari 2019 meskipun impor
kita turun ternyata ekspor kita juga turun jadi tetap saja kita defisit sebesar 1,16 miliar dolar
Amerika Serikat

Peyebab surplus yang terdapat di bulan September adalah inisiatif pemerintah untuk menekan
impor minyak dan gas yang terjadi di Indonesia , berbagai upaya telah dilakukan. Salah
satunya kebijakan pengimplementasian B20 atau pencampuran antara solar dengan nabati
20% .

Dalam perkembangan satu tahun ekspor impor Indonesia, pada Januari 2019 mengalami
penurunan impor 13,8 sampai 15 miliar dolar Amerika Serikat, jadi defisit yang sebenarnya
berada dikisaran 1,2 miliar dolar AS.

2. Beri komentar masing-masing video

VIDEO 1 : Menurut saya, jawaban pemerintah mengapa impor beras karena penduduknya
banyak tidak masuk akal, jika dibandingan dengan negara Tiongkok yang lebih banyak
SAFITRI EKA LESTARI (30)
XI IPS 2
penduduknya. Jangan hanya salahkan masyaraktnya tetapi harus liat kebijakan apa yang
sudah mengatur didalamnya untuk pendistribusian beras.Sudah seharusnya kita tidak
mengimpor beras atau komoditas yang lain. Atau jika mencari solusi yang lain, Indonesia
mungkin sudah saatnya mengutamakan industri dan tidak terpaku dengan sorotan negara
agraris. Atau juga dengan lebih memfokuskan komoditas ekspor yang paling banyak/paling
menarik disalurkan agar menyeimbangi biaya impor.

VIDEO 2 : Menurut saya jika penyebab surplus karena pemerintah yang sudah siap meng
antisipasinya mengapa tidak dilanjutkan dan dipertahankan dengan semestinya (konsisten),
memang butuh kerja keras yang lebih, tetapi jika untuk negara mungkin bisa dijadikan alasan
terbaik. Sama bagi pengusaha atau masyarakat hanya bisa membantu untuk mempromosikan
dan memberikan produk yang menarik untuk masyarakat luar negri, dengan media apapun
untuk menarik minat pembeli luar negri, menyebarluaskan produk dalam negri dan
menyeimbangkan impor, serta mengganti kata defisit menjadi surplus

3. Kebijakan apa yang tepat dilakukan pemerintah menanggapi kondisi tersebut

a. Menaikkan pajak impor


b. Rencana menunda impor barag modal proyek infrastruktur
c. Memperluas fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan untuk mendorong
investasi langsung pada industri perintis dari hulu hingga hilir guna mendorong
pertumbuhan ekonomis
d. Pemeritah kembali merlaksasi daftar negatif investasi (DNI). Untuk membuka kese
mpatan bagi pengamanan modal dalam negri, termasuk UMKM dan Koperasi yang
masuk ke seluruh di bidang usaha. Selain itu pemerintah memperluas kemitraan bagi
UMKM dan Koperasi untuk bekerjasama agar usahanya dapat naik ke tingkat yang
lebih besar
e. Pemerintah memperkuat devisa sebagai pemberian insentif perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai