Anda di halaman 1dari 4

Topik

Pengamatan morfologi koloni bakteri dan isolasi bakteri


Tempat
Laboratorium Mikrobiologi Gedung O5 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk :
1. Mengamati dan mempelajari morfologi koloni bakteri
2. Memperoleh keterampilan dalam mengisolasi bakteri

Dasar Teori
Mikroorganisme membutuhkan suatu medium atau substrat untuk pertumbuhannya.
Medium merupakan substrat atau dasar makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan
mikroba. Komponen dasar medium disesuaikan dengan jenis nutrisi yang diperlukan oleh
mikroba tersebut. Medium padat mengandung serbuk agar yang berfungsi sebagai pengental
disamping komponen nutrisi lainnya (Hastuti, 2018).

Berdasarkan konsistensinya medium bakteri dibagi menjadi tiga macam, medium cair
yang digunakan untuk membiakkan mikroba dalam jumlah besar, keperluan fermentasi dan
berbagai uji, medium padat dibuat dengan menambahkan agar pada media cair yang
digunakan untuk membuat biakan murni, mengamati morfologi koloni dan meghitung jumlah
koloni serta medium setengah padat dibuat dengan menambahkan agar pada medium cair
dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan agar untuk media padat, umumnya medium
setengah padat digunakan untuk menguji mobilitas sel (Kurniati, dkk., 2018).

Mikroorganisme berada diberbagai lingkungan disekitar kita (tanah, air, makanan,


tubuh, organisme lain, dsb). Salah satu cara untuk mendapatkan mikroba yang berasal dari
lingkungan adalah dengan mengkontaminasi medium steril dengan hembusan nafas, jari
tangan, air, maupun udara lingkungan. Mikroba yang melekat pada medium selanjutnya akan
tumbuh dan berkembang biak dan dapat diamati dalam bentuk koloni (Kurniati, dkk. 2018)
pada umumnya koloni bakteri yang tertangkap pada medium steril akan tumbuh setelah
kurang lebih 1x24 jam (Hastuti, 2018).

Bakteri memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda. Bentuk dan struktur ini
disebut dengan morfologi bakteri. Bentuk dan struktur bakteri yang berbeda dipengaruhi oleh
kondisi tempat hidupnya. Untuk mengamati morfologi bakteri dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi bakteri dari bentuk koloni, warna koloni, tepi koloni, elevasi koloni serta
tipe pertumbuhannya pada medium miring (Hastuti, 2018).

Menurut Hastuti (2018), bentuk koloni bakteri yang umum ditemukan yaitu bundar,
bundar dengan tepian kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak beraturan
dan menyebar, berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan tepian menyebar, filiform, rizoid,
dan kompleks. Bentuk tepi koloni umumnya ditemukan koloni dengan tepi licin, berombak,
berlekuk, tak beraturan, siliat, bercabang, seperti wol, seperti benang dan seperti ikal rambut.
Bentuk elevasi bakteri umumnya datar, timbul, cembung, seperti tetesan, seperti tombol,
berbukit-bukit, tumbuh kedalam medium, dan seperti kawah, sedangkan tipe pertumbuhan
bakteri pada medium miring bentuknya serupa pedang, berduri, serupa tasbih, serupa batang,
serupa akar dan titik-titik.

Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkaran asalnya
dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik untuk
menghindari adanya kontaminasi dari mikroorganisme lain. Teknik aseptik dapat dilakukan
dengan menggunakan bunsen dan laminar air flow, teknik aseptik ini juga berfungsi
melindungi laboran dari kontaminasi bakteri (Singleton&Sainsbury, 2006).

Menurut Kurniati, dkk. (2018), pada umumnya terdapat dua metode yang digunakan
untuk mengisolasi bakteri, metode tersebut adalah streak plate method (metode cawan gores),
metode ini dilakukan dengan menggoreskan suspensi bahan yang mengandung bakteri
menggunakan jarum inokulasi pada permukaan medium yang sesuai dalam cawan petri untuk
medium lempeng dan dalam tabung reaksi untuk medium miring, setelah proses inkubasi
maka akan tumbuh koloni pada bekas goresan. Metode yang kedua yaitu pour plate method
(metode cawan tuang) yang dilakukan dengan menginokulasikan medium agar yang sedang
mencair pada suhu 50oC dengan suspensi bahan yang mengandung bakteri dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril.

Alat dan Bahan


Alat :
1. Inkubator
2. Loupe
3. Jarum inokulasi
4. Spirtus
5. Alat tulis
6. Timbangan
7. Beaker glass
8. Sendok
9. Gelas ukur 500ml
10. Labu erlenmeyer 100ml dan 500ml
11. Cawan petri
12. Tabung reaksi
13. Kaca pengaduk
14. Gunting
15. Otoklaf
16. Kompor gas

Bahan :

1. 2 buah medium lempeng NA


2. 2 buah medium miring NA
3. Kapas
4. Kertas label
5. Beef extract
6. Bacto peptone
7. Agar Powder
8. Aquades
9. Kain kasa
10. Alkohol
11. Lisol
12. Vaseline
13. Sabun cuci
14. Lap
Daftar Rujukan

Hastuti, Utami Sri. 2018. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UMMPress.


Kurniati, T.H., Indrayanti, R., Muzajjanah, Rustam, Y., Sukmawati, D. 2018. Penuntun
Praktikum Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Singleton&Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.
John Wiley and Sons. Sussex, England.

Anda mungkin juga menyukai