Dasar Teori
Mikroorganisme membutuhkan suatu medium atau substrat untuk pertumbuhannya.
Medium merupakan substrat atau dasar makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan
mikroba. Komponen dasar medium disesuaikan dengan jenis nutrisi yang diperlukan oleh
mikroba tersebut. Medium padat mengandung serbuk agar yang berfungsi sebagai pengental
disamping komponen nutrisi lainnya (Hastuti, 2018).
Berdasarkan konsistensinya medium bakteri dibagi menjadi tiga macam, medium cair
yang digunakan untuk membiakkan mikroba dalam jumlah besar, keperluan fermentasi dan
berbagai uji, medium padat dibuat dengan menambahkan agar pada media cair yang
digunakan untuk membuat biakan murni, mengamati morfologi koloni dan meghitung jumlah
koloni serta medium setengah padat dibuat dengan menambahkan agar pada medium cair
dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan agar untuk media padat, umumnya medium
setengah padat digunakan untuk menguji mobilitas sel (Kurniati, dkk., 2018).
Bakteri memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda. Bentuk dan struktur ini
disebut dengan morfologi bakteri. Bentuk dan struktur bakteri yang berbeda dipengaruhi oleh
kondisi tempat hidupnya. Untuk mengamati morfologi bakteri dapat dilakukan dengan cara
mengidentifikasi bakteri dari bentuk koloni, warna koloni, tepi koloni, elevasi koloni serta
tipe pertumbuhannya pada medium miring (Hastuti, 2018).
Menurut Hastuti (2018), bentuk koloni bakteri yang umum ditemukan yaitu bundar,
bundar dengan tepian kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris, tak beraturan
dan menyebar, berbenang-benang, bentuk L, bundar dengan tepian menyebar, filiform, rizoid,
dan kompleks. Bentuk tepi koloni umumnya ditemukan koloni dengan tepi licin, berombak,
berlekuk, tak beraturan, siliat, bercabang, seperti wol, seperti benang dan seperti ikal rambut.
Bentuk elevasi bakteri umumnya datar, timbul, cembung, seperti tetesan, seperti tombol,
berbukit-bukit, tumbuh kedalam medium, dan seperti kawah, sedangkan tipe pertumbuhan
bakteri pada medium miring bentuknya serupa pedang, berduri, serupa tasbih, serupa batang,
serupa akar dan titik-titik.
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkaran asalnya
dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik untuk
menghindari adanya kontaminasi dari mikroorganisme lain. Teknik aseptik dapat dilakukan
dengan menggunakan bunsen dan laminar air flow, teknik aseptik ini juga berfungsi
melindungi laboran dari kontaminasi bakteri (Singleton&Sainsbury, 2006).
Menurut Kurniati, dkk. (2018), pada umumnya terdapat dua metode yang digunakan
untuk mengisolasi bakteri, metode tersebut adalah streak plate method (metode cawan gores),
metode ini dilakukan dengan menggoreskan suspensi bahan yang mengandung bakteri
menggunakan jarum inokulasi pada permukaan medium yang sesuai dalam cawan petri untuk
medium lempeng dan dalam tabung reaksi untuk medium miring, setelah proses inkubasi
maka akan tumbuh koloni pada bekas goresan. Metode yang kedua yaitu pour plate method
(metode cawan tuang) yang dilakukan dengan menginokulasikan medium agar yang sedang
mencair pada suhu 50oC dengan suspensi bahan yang mengandung bakteri dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril.
Bahan :