Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laporan merupakan hal yang penting dalam penugasan audit dan assurance karena
mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Para pemakai laporan keuangan
mengandalkan laporan auditor untuk memberikan kepastian akan laporan keuangan
perusahaan. Laporan audit adalah tahap terakhir dari keseluruhan proses audit.
Profesi telah menyediakan standar kalimat yang digunakan dalam laporan audit
Dimaksudkan untuk memberitahu para pengguna laporan bahwa audit tersebut dalam
segala aspeknya dilaksanakan secara objektif/tidak memihak
2. Alamat laporan audit, umumnya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang saham
atau dewan direksi
1
b. Paragraf kedua menyatakan ruang lingkup audit dan bukti audit yang
dikumpulkan berdasarkan pertimbangan auditor, mencakup penilaian risiko salah saji
yang material dalam laporan keuangan. Auditor juga mempertimbangkan
pengendalian internal, pengevaluasian kebijakan akuntansi yang dipilih, kelayakan
estimasi akuntansi, dan penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
c. Paragraf ketiga menyatakan bahwa auditor yakin bukti audit yang
dikumpulkan telah memberikan dasar yang memadai bagi pernyataan pendapat.
6. paragraf pendapat, merupakan paragraf terakhir dalam laporan audit bentuk baku, yang
menyajikan kesimpulan auditor dalam bentuk pendapat/opini berdasarkan hasil dari
proses audit yang telah dilakukan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan laporan. Kalimat menurut pendapat kami menunjukkan kemungkinan
bahwa di dalam laporan keuangan masih terdapat risiko informasi, walaupun laporan
keuangan tersebut telah diaudit.
7. Nama dan alamat KAP, yang mengidentifikasikan kantor akuntan publik atau praktisi
mana yang telah melaksanakan proses audit, yang bertanggungjawab baik secara
hukum maupun secara profesi.
8. Tanggal laporan audit, tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit
adalah tanggal pada saat auditor menyelesaikan prosedur audit terpenting di
lapangan.
berkaitan dengan tanggungjawab auditor atas peristiwa yang penting setelah tanggal
neraca
Peristiwa kemudian/peristiwa setelah tanggal neraca/ subsquent event /post statement event
adalah peristiwa yang terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal
selesainya pekerjaan lapangan.
Periode kemudian
(subsquent period)
Periode yang diaudit
(audited period)
2
Kantor Akuntan Publik Wahyu dan Dadang
Jl.Pelangi no. 61
Bandung
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT. Senang Sekali terlampir, yang terdiri dari
laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-
angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan
menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini kami.
Opini
3
Menurut pendapat kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan PT. Senang Sekali tanggal 31 Desember 2018,
serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Wahyu
Wahyu
Register Negara No. xxxxx
Register Akuntan Publik No.xxxxx
4
Laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi-kondisi berikut
terpenuhi:
1. Semua laporan keuangan telah lengkap
2. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul.
3. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum termasuk pengungkapan yang memadai.
4. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu menambahkan sebuah
paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.
Laporan audit standard tanpa pengecualian, kadang disebut juga sebagai pendapat yang
bersih (clean opinon) karena tidak ada keadaan yang memerlukan pengecualian
(kualifikasi) atau modifikasi atas pendapat auditor.
5
Laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi
perkataan, diberikan auditor apabila:
1. Tidak adanya aplikasi/penerapan yang konsisten atas standar akuntansi yang
berlaku.
2. Keraguan yang substansial mengenai going concern.
3. Auditor setuju atas penyimpangan dari standar akuntansi yang berlaku.
4. Penekanan pada suatu hal atau masalah lain.
5. Laporan yang melibatkan auditor lain.
Alasan auditor tidak dapat memberikan laporan audit wajar tanpa pengecualian:
1. Ruang lingkup audit dibatasi.
2. Laporan keuangan disusun tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
3. Auditor tidak independen.
Materialitas
“Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan akan
salah saji tersebut akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan.”
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat tiga tingkatan salah saji yang menentukan jenis
pendapat yang akan diterbikan:
1. Jumlahnya tidak material.
2. Jumlahnya material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan.
3. Jumlahnya sangat material atau sangat pervasif sehingga kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan.