Patofisiologi
Teori pembentukan batu:
- Teori inti: Kristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan Kristal dengan
supersaturasi
- Teori matriks: matriks organik dari serum atau protein dengan pengendapan
- Teori inhibitor konsentrasi: sedikitnya atau tidak adanya substansi penghambat
kristalisasi
Kriteria Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
- Sering asimptomatik, nyeri kolik ginjal dan saluran kemih, pinggang pegal,
gejala klinik ISK berulang, kencing bernanah, keluhan Gagal Ginjal Akut
atau Gagal Ginjal Kronis.
- Terdapat nyeri ketok costovertebra, nyeri suprapubik, didapatkan tanda
ballotemen karena hidronefrosis, didapatkan tanda-tanda gagal ginjal akut
atau kronik.
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah perifer lengkap dan fungsi ginjal.
- Foto polos BNO, USG, IVP (mahal)
Terapi
Farmakologis
R/ Nephrolit tab No XXV
4 dd tab 2
R/ Ciprofloxacin 500 mg tab No VI
2 dd tab 1
R/ Antalgin 500 mg tab No X
3 dd tab 1
R/ Furosemid 40 mg tab No III
1-0-0
Non Farmakologis
- Minum cukup dan diusahakan produksi urin sebanyak 2-3 liter per hari
- Diet rendah protein (meningkatkan eksresi kalsium dan menyebabkan urin
menjadi lebih asam), rendah garam, rendah purin. Contoh: nangka, bayam,
kambing, softdrink
- Olahraga: jogging, skipping (dapat membantu mempercepat pengeluaran
batu)
- Aktivitas harian yang cukup
3. Sindroma Nefrotik
Batasan
Kumpulan gejala dan tanda dari:
- Edema anasarka (pria: sampai edema skrotum, wanita: sampai edema labia
mayora)
- Proteinuria massif (>3,5 gram/hari)
- Hipoalbuminemia
- Hyperlipidemia
Etiologi
GN primer atau GN sekunder akibat infeksi, keganasam, penyakit jaringan pengikat, obat
atau toksin.
Patofisiologi
Kriteria Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
o Edema mulai dari pelupuk mata pagi hari bangun tidur, menghilang pada
siang hari, kemudian menjalar ke seluruh tubuh (edema anasarka) bersifat
pitting, striae pada perut atau femur.
o Kencing makin berkurang
o Timbul ascites diikuti sesak nafas dan pleural effusion
Pemeriksaan Penunjang
o Pemeriksaan urin : proteinuria > 3.5 g/hari (dewasa) atau 0.05 g/kg/hari
(anak)
o Pemeriksaan darah : hipoalbumin <30g/l, hyperlipidemia
(hiperkolesterolemia), hiperkoagulabilitas, penurunan Ca plasma
o Pemeriksaan fungsi ginjal, biopsi ginjal
o Pemeriksaan serologic (atas indikasi)
Terapi
Farmakologis
o Kortiokosteroid
Prednisone 1-2 mg/kgBB/hari, 4 minggu, kemudian dosis yang sama pada
hari – hari alternating selama 4 minggu
o Diuretika
Sampai edema hilang, dapat diberikan diuretika
- Furosemide (40-80 mg/hari) per oral, atau
- Spironolakton (25-200 mg/hari) peroral
o Tambahan protein
Infus albumin (salt poor human albumin)
o Sitostatika
Indikasi pengobotan sitostatika adalah “late kortikosteroid” dan “frequent
relapsing”. Preparat :
- Cychlophosphamide (2.5 mg/kgBB/hr) peroral dosis tunggal pada pagi hari ,
selama 6 minggu. Jika leukopenia sampai <3000/mm3, cyclophosphamide
dihentikan.
o Antibiotika
Untuk mengatasi infeksi, bukan profilaksis.
Non Farmakologis
o Istirahat
o Diet rendah garam (0.5 – 1 gr/hari)
o Protein yang cukup (0.8 – 1 gr/kgBB/hr)
o Cukup kalori