Anda di halaman 1dari 4

Tujuan

1. Mengetahui tegangan total V, tegangan jatuh pada setiap komponen serta arus yang mengalir dalam rangkaian seri.
2. Mengetahui arus yang mengalir pada setiap cabang dalam rangkaian paralel.

Alat dan komponen yang digunakan


 1 Power Supply
 3 Multimeter
 3 Resistor (1KΩ ; 4,7KΩ ; 10KΩ)
 1 Protoboard
 Kabel banana to banana

Deskripsi
Dalam Rangkaian listrik terdapat dua cara menghubungkan komponen yaitu secara seri dan paralel:
 Dalam hubunngan seri, besar arus yang mengalir dalam rangkaian adalah sama besar pada setiap titik, sehingga
jatuh tegangan dihitung berdasarkan arus dikalikan dengan besar resistansi dari titik yang diukur. Tegangan total
merupakan jumlah dari tegangan jatuh-tegangan jatuh dari beberapa titk.
 Dalam hubungan paralel, besar tegangan jatuh pada setiap titik adalah sama, sehingga dapat dihitung besar arus
yang mengalir pada setiap beban tidaklah sama tergantung besar resistansi beban. Besar arus total merupakan
jumlah arus dari setiap titik.

Cara Melakukan Percobaan


I. Hubungan seri:
1) Buat rangkaian seperti gambar 3.1.
2) Atur tegangan Vs sebesar 2 volt, ukur arus, tegangan jatuh pada setiap resistor secara bergantian. Masukkan
hasilnya pada tabel 3.1.
3) Dari hasil pengukuran arus dan tegangan, hitung nilai R1, R2, dan R3.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk tegangan Vs = 4V, 6V, 8V, dan 10V.
II. Hubungan paralel:
1) Buat rangkaian seperti gambar 3.2.
2) Atur tegangan Vs sebesar 2 volt, ukur arus I pada setiap cabang secara bergantian. Masukkan hasilnya pada
table 3.2.
3) Dari hasil pengukuran arus dan tegangan, hitung nilai R1, R2, R3.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk tegangan Vs = 4V, 6V, 8V, dan 10V.

Gambar Skematik / Diagram Modul Latihan


Gambar 3.1 Hubungan Seri

A V1 V2 V3
It

VS R1 R2 R3

Gambar 3.2 Hubungan Paralel

A
It
A1 A2 A3
VS I1 I2 I3

R1 R2 R3

Tabel Hasil Pengukuran


Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Hubungan Seri.
PERHITUNGAN PENGUKURAN
VS
V1 V2 V3 It
(V) R1 () R2 () R3 () Rt ()
(V) (V) (V) (mA)
2 5000 1666,67 10000 16666,67 0,6 0,2 1,2 0,12
4 5217,4 869,6 10434,8 17391,3 1,2 0,2 2,4 0,23
6 6000 1333,33 12000 20000 1,8 0,4 3,6 0,3
8 4400 800 9600 16000 2,2 0,4 4,8 0,5
10 0,00168 1000 10000 16666,67 2,8 0,6 6,0 0,6

Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Hubungan Paralel.


PERHITUNGAN PENGUKURAN
VS
I1 I2 I3 It
(V) R1 () R2 () R3 () Rt ()
(mA) (mA) (mA) (mA)
2 6666,67 1111,11 6666,67 666,67 0,3 1,8 0,3 3
4 5000 1333,3 13333,3 800 0,8 3 0,3 5
6 5000 1090,1 12000 750 1,2 5,5 0,5 8
8 5000 1006,67 10666,67 800 1,6 7,5 0,75 10
10 4878,05 1111,1 11111,11 769,23 2,05 9 0,9 13

Pertanyaaan:
1. Dari hasil pengukuran arus hubungan paralel dan seri hitung nilai Rt
2. Dari nilai Rt tersebut, bandingkan Rt ini dengan nilai sebenarnya

Jawaban Pertanyaan dan Analisis Data


1. Nilai Rt hasil pengukuran arus hubungan seri
I. Dik: Vs = 2 V III. Dik: Vs = 6 V
It = 0,00012 A It = 0,0003 A
Dit: Rt? Dit: Rt ?
Vs 2 Vs 6
Jawab: Rt = = = 16666,67 Ω Jawab: Rt = = = 20000 Ω
It 0,00012 It 0,0003
II. Dik: Vs = 4 V IV. Dik: Vs = 8 V
It = 0,00023 A It = 0,0005 A
Dit: Rt? Dit: Rt ?
Vs 4 Vs 8
Jawab: Rt = = = 17391,3 Ω Jawab: Rt = = = 16000 Ω
It 0,00023 It 0,0005
V. Dik: Vs = 10 V
It = 0,0006 A
Dit: Rt ?
Vs 10
Jawab: Rt = = = 16666,67 Ω
It 0,0006

Nilai Rt hasil pengukuran parallel


I. Dik: Vs = 2 V III. Dik: Vs= 6 V
It = 0,003 A It = 0,008 A
Dit: Rt? Dit: Rt ?
Vs 2 Vs 6
Jawab: Rt = = = 666,67 Ω Jawab: Rt = = = 750 Ω
It 0,003 It 0,008
II. Dik: Vs= 4 V IV. Dik: Vs= 8 V
It = 0,005 A It = 0,01 A
Dit: Rt? Dit: Rt ?
Vs 4 Vs 8
Jawab: Rt = = = 800 Ω Jawab: Rt = = = 800 Ω
It 0,005 It 0,01
V. Dik: Vs= 10 V
It = 0,013 A
Dit: Rt ?
Vs 10
Jawab: Rt = = = 769,23 Ω
It 0,013
2. Pada rangkaian seri nilai Rt sebenarnya:
R1 + R2 + R3 = 4,7 KΩ + 1 KΩ + 10 KΩ = 15,7 KΩ = 15000 Ω
Sedangkan pada perhitungan di dapat nilai Rt = 16666,67 Ω, 17391,3 Ω, 20000 Ω, 16000 Ω, dan 16666,67 Ω.
Terjadi perbedaan Rt sebenarnya dengan Rt perhitungan di karenakan adanya masalah pada factor-faktor eksternal
seperti kabel banana yang kondisinya kurang baik jadi skalanya tidak stabil sehingga mejadi hambatan saat
membaca multimeter.
Pada rangkaian parallel nilai Rt sebenarnya:
1 1 1 1 1 1 1 1+ 4,7+0,47 6,17 4700
= + + = + + = = = Rt = = 761,75 Ω
Rt R 1 R 2 R 3 4700 1000 10000 4700 4700 6,17
Sedangkan pada perhitungan di dapat nilai Rt = 666,67 Ω, 800 Ω, 750 Ω, 800 Ω, dan 769,23 Ω.
Terjadi perbedaan Rt sebenarnya dengan Rt perhitungan di karenakan adanya masalah pada factor-faktor eksternal
seperti kabel banana yang kondisinya kurang baik jadi skalanya tidak stabil sehingga mejadi hambatan saat
membaca multimeter.

Kesimpulan
Dari analisa dapat disimpulkan bahwa arus yang melalui rangkaian seri adalah sama karena hanya ada satu jalan untuk
mengalirkan arus tetapi tetapi tegangan pada rangkaian seri adalah berbeda tergantung hambatannya. Semakin besar
hambatan maka semakin besar tegangannya, jadi antara tegangan (V) dan hambatan (R) itu berbanding lurus. Pada
rangkaian parallel yang memiliki suatu percabangan, arus yang masuk samadengan arus yang keluar. Tetapi, arusnya
adalah berbeda dengan tergantung dari hambatannya. Semakin besar hambatannya maka semakin kecil arusnya. Jadi
antara arus dan hambatan itu berbanding terbalik. Tegangan pada rangkaian parallel adalah sama. Hal ini sesuai dengan
teori yang ada. Tetapi antara pengukuran dengan praktikum itu berbeda dengan teori karena adanya hambatan pada alat
pengukurnya juga. Tetapi selisih perbedaannya tidak terlalu jauh.

Anda mungkin juga menyukai