Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD RAYDINOR RAHMAN

NIM : 837174489
MATA KULIAH : PENDIDIKAN ANAK DI SD
POKJAR : PAGATAN, TANAH BUMBU
UPBJJ-UT : BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN

TUGAS 2 PENDIDIKAN ANAK DI SD


S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA

TUGAS 2

1.Menurut Henderson dan Dweck bahwa pada anak-anak dan remaja ditemukan 2 reaksi yang
berbeda dalam menghadapi suatu tantangan , jelaskan kedua reaksi tersebut ?

2.Setelah tahun 1930-an Thorndike meralat 2 hukum belajarnya yaitu hukum latihan (law of
exercise) dan hukum akibat. Mengapa Thorndike meralat kedua hukum belajar tersebut?

3.Seorang guru harus memiliki sikap empatik, terbuka, keaslian, kekonkretan dan kehangatan,
jelaskan maksud dari masing- masing istilah diatas ?

JAWAB
1. 2 reaksi yang berbeda pada anak dan remaja dalam mengahadapi tantangan menurut
Henderson dan Dweck sebagai berikut : : 1. Orientasi helpless (tidak berdaya)
menunjukkan anak terjebak dalam pengalaman yang menyulitkan maka mereka
menghubungkan kesulitannya dengan ketidakmampuannya. Jika anak ini dihadapkan
pada sola sulit, ia akan mengatakan “Saya tidak mampu melakukan ini” walaupun ia
sebenarnya pernah menunjukkan keberhasilannya. Jika suatu ketika ia meemandang
perilakunya sebagaisuatu kegagalan, anak akan merasa cemas mengenai situasi dan
kinerjanya. 2.orientasi mastery (menguasai tertentu) menunjukkananak yangberorientasi
pada  tugas. Anak mementingkan kemampuannya, anak jugamemusatkan
perhatiannyapada strategi belajarnya. Anak yang berorientasi mastery ini selalu berusaha
untuk memusatkan perhatiannya, berpikir dan bertindak hati-hati, dan mengingat strategi
yang pernah dilakukannya. Mereka cenderung merasatertantangt dan senang menghadapi
tugas-tugas yang penuh tantangan.

2. Sebelum tahun 1930-an, Thorndike terkenal dengan hukum-hukum belajarnya, yaitu : 1)


hukum kesiapan, 2) hukum latihan, 3) hukum akibat, 4) respons berganda, 5) sikap, 6)
elemen-elemen prapotensi, 7) respon dengan analogi dan 8) pergeseran asosiatif. Setelah
tahun 1930-an Thorndike meralat beberapa hukum belajarnya. Hukum belajar yang
dilaratnya yaitu hukum latihan (law of exercise) dan hukum akibat. Menurutnya, low of
use (hukum keterpakaian) sebagian dari hukum latihan, yang menyatakan bahwa
pengulangan suatu perilaku pada praktiknya terkadang tidak akurat. Dalam revisi hukum
akibat, Thorndike menyatakan bahwa reinforcement akan menguatkan hubungan,
sedangkan hukuman tidak akan berpengaruh pada kekuatan hubungan. Contoh, peserta
didik yang salah 59 dalam mengerjakan tugas dihukum berdiri oleh gurunya belum tentu
membuatnya mempelajari kembali dengan baik tugas tersebut. Sebaliknya peserta didik
yang baik dalm mengerjakan tugasnya diberi penguatan (reinforcement) berupa pujian,
misalnya sangat mungkin peserta didik tersebut akan semakin sungguh-sungguh dalam
belajarnya.

3. Sikap empati merujuk kepada sikap guru yang mampu memposisikan dirinya parda
kerangka berpikir peseta didik sehingga dapat merasakan apa yang peserta didik rasakan
dan alami. Keterbukaan merujuk pada kemampuan guru untuk membuka diri, sikap
dikritik, diberi masukan, siap dinilai, dan diberi ujian. Keaslian merujuk kepada
penampilan apa adanya dan tidak dibuat-buat. Kekonkretan merujuk pada kejelasan
dalam menyatakan sesuatu, member tanggung jawab sesuai dengan kemampuan peserta
didik dan realistis. Kehangatan merujuk pada jalanan komunikasi yan gsecara psikologis
terasa nyaman dan aman bagi peserta didik disertai ketulusan dalam memberikan
pelayanan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai