MAKALAH
Disusunoleh :
Ai Fitriani
Azka Azkiah
M.Zaenal Arifin
Atas bimbingan dari Dosen serta saran dari teman-teman maka disusunlah
Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami
semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Risiko. Semoga
segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko
1
H Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada
1998), h.4
2
Ferdinan Silalahi, Manajemen Risiko dan Asuransi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka,
1997), cet ke-1, h. 80
Risiko murni adalah resiko yang hanya mengandung satu kemungkinan
yaitu satu kemungkinan rugi. Contohnya: bencana alam, tsunami, kebakaran,
banjir, topan dan lain sebagainya.3
3
Ferdinan Silalahi, Manajemen Risiko dan Asuransi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka,
1997), cet ke-1, h. 80
4
T. Hani Handoko, Manajemen, ( Yogyakarta:BPFE,1995), h. 8
5
H. Malayu Hasibuan, Manajemen Perbankan, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1993), h. 1
6
Ernie Tisnawati Sule, Pengantar manajemen, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 6
Menurut Zainul Arifin, Manajemen risiko adalah pengambilan risiko yang
rasional dalam keseluruhan proses penanggulangan risiko termasuk risk
asessement, sebagaimana tindakan-tindakan untuk membangun dan menerapkan
pilihan-pilihan dan kontrol risiko.7
7
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemn Bank Syariah, kata pengantar Syafi’i Antonio,
(Jakarta: Pustaka Alfabet, 2005),h.252
8
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008),h. 5
9
Iban Sofyan, Manajemen Risiko, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 2
10
Soehatman Ramli, Pedoman Praktis Manajemen Resiko, (Jakarta: PT. Dian Rakyat,
2010), h.16
1. Berguna dalam mengambil keputusan untuk menangani masalah-masalah
yang sukar.
2. Memudahkan dalam estimasi biaya.
3. Memberikan pendapat dan juga intuisi dalam pengambilan keputusan
yang dihasilkan dengan cara yang benar.
4. Memungkinkan untuk para pembuat keputusan dalam menghadapi resiko
dan ketidakpastian pada keadaan yang nyata.
5. Memungkinkan untuk para pembuat keputusan dalam memutuskan
berapa banyak informasi dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan pendekatan yang sistematis dan masuk akal untuk membuat
suatu keputusan.
7. Menyediakan suatu pedoman untuk membantu perumusan masalah.
8. Memungkinkan analisa yang cermat dari suatu pilihan-pilihan alternatif.
1. Survival
2. Kedamaian dari pikiran
3. Memperkecil biaya
4. Menstabilkan suatu pendapatan perusahaan
5. Memperkecil ataupun meniadakan gangguan operasi dari perusahaan
6. Melanjutkan pertumbuhan dari perusahaan
7. Merumuskan tanggung jawab social suatu perusahaan terhadap karyawan
dan juga masyarakat.
Catatan kerugian masa lalu dapat digunakan sebagai alat evaluasi tentang
kinerja. Sehingga, kinerja yang berpotensi akan menimbulkan kerugian perlu
dipantau dan disempurnakan. Misalnya, kualitas produksi, kualitas pelayanan dan
sebagainya.
g. Analisis lingkungan
2. Mengukur Risiko
12
Herman Daramwi, Op Cit, h. 41
risiko ini adalah: mengetahui relatif tingkat pentingnya, dan memperoleh
informasi untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang cocok
untuk menanganinya.13
Ada tiga metode atau teknik untuk mengukur risiko, tergantung dari jenis
risiko yang terjadi. Adapun dimensi yang harus diukur adalah frekuensi atau
jumlah kerugian yang akan terjadi, dan tingkat kerugian.
a. Metode Sensitivitas
b. Metode volatilitas
a) Menghindari Risiko
Kemungkinan untuk menghindari resiko tidak ada. Semakin luas resiko yang
dihadapi, maka semakin besar ketidakmungkinan menghindarinya. Misalnya,
ingin menghindari semua tanggung jawab, maka semua kegiatan harus
dihentikan.16
1. Manfaat atau laba potensial yang akan diterima dari sebab kepemilikan
harta, memperkerjakan pegawai tertentu atau bertanggung jawab, akan
hilang jika dilaksanakan penghindaran resiko.
2. Semakin sempit resiko yang dihadapi, maka semakin besar
kemungkinan akan terciptanya resiko baru.
b) Mengendalikan resiko
Pemisahan dari harta yang beresiko sama, pada tempat atau lokasi
yang berbeda. Dimana pemisahan ini gunaya untuk mengurangi jumlah
kemungkinan kerugian untuk suatu peristiwa yang sama. Dengan
bertambahnya independen exposure unit, maka probabilitas kerugian dapat
16
Kasidi, Ibid, h.76
diperkecil. Dengan demikian, maka memperbaiki kemampuan perusahaan
untuk meramalkan kerugian yang mungkin akan dialami.
e) Pemindahan risiko
3. Risiko Finansial
4. Risiko strategic
Adalah suatu risiko terjadinya keadaaan yang tidak terduga yang bisa
mengurangi kemampuan para manajer untuk dapat mengimplementasikan
strateginya dengan signifikan.
Risiko yang dikontrol ini artinya Anda melakukan upaya -upaya agar
probabilitas terjadinya risiko yang telah diidentifikasi menjadi berkurang.
Mengontrol risiko ini juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang
mungkin terjadi.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengontrol risiko ini dapat
meliputi : membuat dan mengimplementasikan standard operating
procedure (SOP) yang baik, melakukan pengontrolan dengan serius terhadap
kualitas produk dan proses, melengkapi area produksi dengan berbagai alat
keselamatan kerja yang diperlukan, serta mengintroduksi budaya sadar risiko pada
seluruh karyawan.
2. Ditransfer ke pihak lain (Risk Transfer)
Strategi pengelolaan risiko dengan cara ditransfer ke pihak lain ini dilakukan
dengan upaya -upaya yang secara sadar dengan jalan memindahkan risiko yang
dihadapi terhadap pihak lain. Untuk melakukan hal ini, dapat dilakukan dengan
memindahkan risiko terjadinya kebakaran toko pada perusahaan asuransi. Cara
lain semisal untuk memindahkan risiko terkait meningkatkan beban biaya tetap
pegawai, hal ini bisa dilakukan dengan kontrak outsourcing. Selain itu, untuk
memindahkan risiko tingginya modal kerja kepada konsumen, ini bisa diatasi
dengan jalan meminta pembayaran di awal, atau dengan memindahkan risiko
tingginya biaya persediaan ke tangan supplier.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA