Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang merupakan jenis

penelitian sederhana dilakukan pada sekumpulan objek untuk melihat

hubungan pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat terhadap

kejadian Covid19 di Rw…Kelurahan…Kota Tasikmalaya

3.2 Paradigma Penelitian

Pendekatan penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif, metode penilitian deskriptif adalah metode penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan keadaan yang

ada pada objek penelitian berdasarkan faktor dan data yang

dikumpulkan, kemudian disusun secara sistematis (Sugiyono,

2016:238). Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk

menjelaskan tingkat pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat

terhadap kejadian Virus Corona.

3.3 Hipotesa Penelitian

Ha: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap perilaku

masyarakat terhadap kejadian Covid19 di RW.. Kelurahan…Kota

Tasikmalaya
Ho: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap perilaku

masyarakat terhadap kejadian Covid19 di RW.. Kelurahan.. Kota

tasikmalaya

3.4 Variabel Penelitian


Pengetahuan

Covid19 Sikap

Perilaku

3.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Untuk membatasi ruangan lingkup yang diteliti, perlu variabel

tersebut diberi batasan atau defenisi operasional. Definisi operasional ini

juga bermanfaat untuk mengarahkan pada pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen

atau alat ukur (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi AlatUkur Kategori Skala

Operasional

Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner 1. Kuramg, Ordinal

masyarakat yang diketahui jika nilainya

oleh masyarakat ≤ 50%

yang berada di 2. Baik,

suatu tempat jika nilainya

baik secara > 50%


formal maupun (Budiman dan

informal,mengenai Agus Riyanto,

apa itu Covid19, 2013)

penyebab,cara pen-

ularannya,gejala,

factor,pengobatan,

dan pencegahannya.

Sikap Tanggapan atau Kuesioner 1. Negatif jika Ordinal

Masyarakat respon masyarakat skor dibawah

Yang berada di nilai median

Sekitaran rumah yaitu ≤ 29

2. Positif jika

Skor diatas

Nilai median

>29

Perilaku Seseorang yang Kuesiner 1. Cuci tangan Nominal

Masyarakat senantiasa me- dan Observasi 2. Tidak mencuci

Lakukan kebiasaan yang dilakukan tangan

Sehari-hari di satu kali

Sekitaran rumah

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Notoatmodjo (2014) Populasi adalah keseluruhan

objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mayarakat di RW…


Kelurahan….dengan waktu.... pada tanggal... s.d....2020 wilayah

yang beresiko tersebut diambil populasi sebanyak.....responden di

RW…Kota Tasikmalaya.

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiono (2013) mengatakan bahwa sampel adalah

bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total

sampling atau Sampling Jenuh adalah Teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Menurut Sugiono (2013) Total sampling yaitu teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi, alasan mengambil total sampling karena menurut

Sugiyono (2013) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh

populasi dijadikan sampel peneitian semuanya. Jadi sampel yang

diambil dari penelitian ini adalah 30 orang dengan kriteria inklusi

dan kriteria eklusi.

1. Kriteria Inklusi

a. Masyarakat RW…Kelurahan…kota tasikmalaya dalam

kurun waktu...minggu pada tanggal...s.d....2020.

b. Mayarakat bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eklusi
3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat,

lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono

dan Mekar Dwi, 2013:185). Instrumen pada penelitian ini

menggunakan kuesioner.

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas memberikan pengertian bahwa alat ukur yang

digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari

apa yang kita inginkan. Salah satu ukuran untuk sebuah

kuesioner adalah apa yang disebut sebagai validitas konstruk

(Construk Validity). Kuesioner yang berisi beberapa

pertanyaan untuk mengukur suatu hal, dikatakan valid jika

setiap item pertanyaan yang menyusun kuesioner tersebut

memiliki keterkaitan yang tinggi ukuran keterkaitan antar

pertanyaan ini umumnya dicerminkan oleh kolerasi jawaban

antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki kolerasi rendah

dengan bentuk pertanyaaan yang dinyatakan sebagai

pertanyaan yang tidak valid.


Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan t hitung, apabila t hitung > t tabel, maka

pertanyaan valid, sedangkan apabila t hitung < t tabel maka

pertanyaan tidak valid (sugiyono, 2010). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Instrumen di

uji coba kan pada 30 sampel di Rw.. Kelurahan… Kota

Tasikmalaya, yang mana daerah ini sama – sama memiliki

karakteristik kasus terjadinya kejadian Covid19 yang beresiko

di Kota Tasikmalaya.

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini

berarti menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu

tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur

yang sama (Notoatmodjo, 2010:168). Untuk uji reliabilitas

instrumen dilakukan setelah uji validitasnya

3.7.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana,

yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan

mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi

tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang


diteliti (Soekidjo Notoadmodjo, 2010:131). Observasi

dilakukan untuk memperkuat data perilaku merokok

keluarga di dalam rumah, perilaku membuka jendela, dan

perilaku membersihkan rumah oleh orang tua di rumah.

Observasi ini dilakukan satu kali pada saat penelitian

berlangsung dengan bertanya pada tetangga atau keluarga

ataupun melihat langsung keadaan di tempat penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan

keterangan secara lisan dari seseorang sasaran penelitian

(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka

dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo,

2010:139). Wawancara dilakukan untuk memperoleh data

primer dengan menggunakan kuisioner sebagai alat. Data

yang akan diambil meliputi data tingkat pengetahuan

masyarakat, sikap masyarakat dan perilaku masyarakt

selama berada di sekitaran rumah atau di dalam rumah.

Yang berhubungan dengan adanya kejadian Covid19.

3.8 Langkah-langkah Penelitian

1. mengidentifikasi dan merumuskan masalah.

2. melakukan studi pendahuluan

3. merumuskan hipotesis
4. mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel.

5. menentukan rancangan dan desain penelitian

3.9 Pengolahan Data dan Analisa Data

3.9.1 Teknik Pengolahan data

Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan, diolah sesuai

dengan tujuan dan kerangka konsep penelitian. Setelah data

terkumpul, kemudian dilakukan tahap-tahap berikut (Soekidjo

Notoatmodjo, 2010:176-178) :

1. Editing Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari

lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih

dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuisioner

tersebut.

2. Coding

Semua kuisioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding

atau pemberian kode sangat berguna dalam memasukkan data

(data entry).

3. Entry Data

Data yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden

yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke

dalam program atau “software” komputer untuk dianalisis.


4. Tabulasi Data (tabulating)

Tabulasi adalah kegiatan untuk mengelompokkan data sesuai

dengan variabel yang akan diteliti guna memudahkan untuk

disusun dan ditata untuk disajikan.

3.9.2 Tehnik Analisis Data

1. Analisis Satu Variabel (Univariat)

Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2010:182). Presentase ini disajikan dalam bentuk tabel untuk

menggambarkan tiap masing-masing variabel. Variabelnya

adalah tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat di

dalam rumah dan di sekitaran rumah

2. Analisis Dua Variabel (Bivariat)

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010:183).

Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat secara satu persatu dengan

menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat

signifikansi (α) = 0,05. Analisis Uji statistik dilakukan dengan

bantuan 58 program komputer. Analisis menggunakan uji

statistik chi-square, dengan tabel 2x2. Analisis keeratan


hubungan antara dua variabel ini dengan melihat nilai Odd

Ratio (OR) nya. Adapun untuk uji alternatifnya menggunakan

Uji Fisher

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan komite

etik dan ijin penelitian dari masyarakat RW…Kelurahan…Kota

Tasikmalaya dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip etika

penelitian yaitu The five right of human subjects in research (Polit &

Beck dalam Kurniawan, 2015) lima hak tersebut adalah :

1. Respect for Autonomy

Partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar

untuk menerima atau menolak menjadi partisipan. Peneliti

menjelaskan kepada partisipan tentang proses penelitian yang

meliputi wawancara mendalam mendalam dengan direkam

menggunakan voice recorder, selanjutnya partisipan diberi

kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau menolak

berpartisipasi dalam penelitian

2. Privacy atau dignity

Partisipan memiliki hak untuk dihargai tentang apa yag mereka

lakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk

mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang mereka dibagi

dengan orang lain. Peneliti hanya melakukan wawancara pada

waktu yang telah disepakati dengan partisipan. Setting wawancara


dibuat berdasarkan pertimbangan terciptanya suasana santai, tenang

dan kondusif serta tidak diketahui oleh orang lain, kecuali keluarga

partisipan dan petugas terkait yang diijinkan oleh partisipan.

3. Anonymity dan Confidentialy

Peneliti menjelaskan kepada partisipan bahwa identitasnya terjamin

kerahasiaannya dengan menggunakan pengkodean sebagai

pengganti identitas dari partisipan. Selain itu peneliti menyimpan

seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar

persetujuan mengikuti penelitian, biodata, hasil rekaman dan

transkip wawancara dalam tempat khusus yang hanya dapat diakses

oleh peneliti. Semua bentuk data hanya digunakan untuk keperluan

proses analisis sampai penyusunan laporan penelitian sehingga

partisipan tidak perlu takut data yang bersifat rahasia dan pribadi

diketahui orang lain.

4. Justice

Peneliti memberikan kesempatan yang sama bagi pasien yang

memenuhi kriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain

itu, peneliti memberikan kesempatan yang sama dengan partisipan

untuk mengungkapkan perasaannya baik sedih maupun senang dan

mengungkapkan seluruh pengalamannya terkait motivasi hidup

pada ODHA ini.

5. Beneficence dan Nonmaleficence


Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah

berusaha melindungi partisipan dari bahaya ketidaknyamanan

(protection from discomfort). Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat,

penggunaan alat perekam, dan penggunaan data penelitiansehingga

dapat dialami oleh partisipan dan bersedia menandatangani serat

ketersediaan berpartisipasi atau Informed Consent. Selama proses

wawancara berlangsungpeneliti memperhatikan beberapa hal yang

dapat merugikan partisipan antara lain status hemodinamik,

kenyamanan, dan perubahan perasaan. Apabila kondisi tersebut

membahayakan kondisi partisipan maka peneliti menghentikan

wawancara terlebih dulu dan memulainya lagi ketika kondisi sudah

stabil dan partisipan siap untuk melakukan wawancara.

3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan

menurut Notoatmodjo (2014) lokasi penelitian akan membatasi

ruang lingkup penelitian. Penelitian ini dilakukan di

RW..Kelurahan…Kota Tasikmalaya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu...minggu, pada

tanggal .....s.d....2020.

Anda mungkin juga menyukai