Anda di halaman 1dari 10

(HD)

C. Unsur Output
1. Efisiensi Unit Hemodialisa
Efisiensi didefinisikan sebagai perhitungan rasio output (keluaran) dan input
(masuk) atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input yang digunakan.
Efisiensi suatu Unit sangat penting karena dapat meningkatkan kinerja rumah sakit.
Ketika fasilitas yang tersedia terbatas sedangkan jumlah pasien terus meningkat maka
efisiensi suatu unit kurang efektif atau inefektif. (Alchusna & Susilaningrum, 2012).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di unit hemodialisa
dapat dikatakan efisien dilihat dari jumlah mesin hemodialisa sebanyak 49 mesin
dengan jumlah pasien sehari mencapai 68 pasien yang dibagi kedalam 3 shif.
2. Mutu Asuhan Keperawatan
Standar praktik keperawatan adalah normal atau penegasan tentang mutu pekerjaan
seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan sebagai
pedoman pemberian asuhan keperawatan serta merupakan alat ukur dalam penilaian
penampilan kerja seorang perawat (Nursalam, 2017).
Tabel 2.43
Mutu Asuhan Keperawatan

Intrument Persentase Ketergantungan

A Pelaksanaan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Unit


Asuhan Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati
Keperawatan Bantul sudah pada format yang baku
(pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan dokumentasi
asuhan keperawatan). Berdasarkan hasil
observasi dan studi dokumentasi pelaksanaan
asuhan keperawatan di unit hemodialisa dilihat
dari standard asuhan keperawatan perawat di
unit hemodialisa secara garis besar besar
pengkajiannya masih kurang, belum SMART
dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai.

B Kepuasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui


Pasien kuesioner didapatkan bahwa mutu asuhan
keperawatan berdasarkan kepuasan pasien unit
hemodialisa RSUD Panembahan Senopati
Bantul sebanyak 92% merasa puas, 8% merasa
cukup puas.

Kepuasan Berdasarkan data yang diperoleh melalui


Perawat kuesioner bahwa mutu asuhan keperawatan
berdasarkan kepuasan perawat di unit
hemodialisa RSUD Panembahan Senopati
Bantul didapatkan hasil 43,7% merasa cukup
puas, 36,9% merasa puas, 11,5 tidak puas, 5,1%
sangat tidak puas, 2,5% merasa sangat puas.
C Tindakan Berdasarkan hasil observasi dari 8 tindakan
Keperawatan keperawatan di unit hemodialisa menunjukan
bahwa tindakan keperawatan yang dilakukan
masuk ke dalam kategori baik hal ini
menunjukan bahwa perawat di Unit
hemodialisa patuh pada SPO yang berlaku di
unit hemodialisa.
Beberapa hal yang belum optimal dilakukan
yaitu tidak menggunakan hand scoon steril saat
tindakan serta tidak semua perawat
menggunakan apron saat melakukan tindakan.

Kelompok MUNEK
A. Unsur Output
Kajian teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 indikator mutu pelayanan kesehatan yang meliputi (BOR,
LOS, TOI, BTO)

BOR (Bed Occupancy Rate), merupakan indikator untuk menilai seberapa efektifitas
pemakaian tempat tidur yang ada di suatu ruangan atau rumah Sakit dalam jangka waktu
tertentu. Standart nasional untuk RSU dalam satu tahun adalah sekitar (60-85%.)

LOS (Length Of Stay), adalah efisiensi yang menunjukkan lama waktu pasien tinggal. Semakin
pendek Length of Stay pasien semakin baik, menurut standart yang baik adalah sekitar 7-10
hari.

TOI (Turn Over Internal), merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang menunjukkan
rata-rata tempat tidur kosong atau waktu antara tempat tidur ditinggalkan pasien sampai diisi
kembali. Standart nasional adalah 1–3 hari

BTO (Bed Turn Over), merupakan indikator yang menunjukkan pemakaian tempat tidur di suatu
rumah sakit dalam satu satuan waktu. Standar nasional BTO adalah 5–45 kali.

NDR (Net Death Rate)


NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.
Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan dirumah sakit. Nilai NDR yang dianggap
masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.
NDR = jumlah pasien mati > 48 jam
jumlah pasien keluar (hidup + mati) x 100%
GDR (Gross Death Rate)
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR tidak lebih
dari 45 per 1000 penderita keluar.
GDR = jumlah pasien mati seluruhnya
jumlah pasien keluar (hidup+mati) x 1000%
Tabel 2.26
Standar BOR, LOS, BTO, dan TOI, NDR, dan GDR di Ruang Cempaka RSUD
Wates
No Indikator Standar
1 BOR 75-85%
2 LOS 3-14 hari
3 BTO 4-45 kali
4 TOI 1-3 Hari
5 NDR ≤25%
6 GDR <45%

Tabel 2.27
Efisiensi Ruang Cempaka Tahun 2019
Indikator
BOR LOS BTO TOI NDR GDR
Presentase 47,56 3,39 4,28 5,64 0 0
Hasil <standar standar Standar >standar standar Standar
Sumber: data sekunder Tahun 2019
Analisis data
Berdasarkan tabel tersebut efesiensi ruang cempaka LOS, BTO, NDR dan GDR masih
memenuhi standar, sedangkan BOR berada dibawah standar, dan TOI lebih dari standar.
Tabel 2.28
Kejadian Infeksi Nosokomial di Ruang Cempaka Tahun 2019
No. Bulan Angka Kejadian (%)
1. Januari 0
2. Februari 0
3. Maret 0
4. April 0
5. Mei 0
6. Juni 0
7. Juli 0
8. Agustus 0
9. September 0
10. Oktober 0
11. November 0
12. Desember 0
Total 0
Sumber : Data primer dari Lembaga PPI RSUD Wates tahun 2019
Analisis Data :
Dari hasil pengkajian yang didapatkan dari PPI RSUD Wates tahun 2019 kejadian
infeksi nosokomial di ruang Cempaka tidak ada atau 0%.

.KAK MEGA
Unsur Output

1. Efisien Ruang Rawat

a. Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 indikator mutu pelayanan kesehatan yang meliputi
(BOR, LOS, TOI, BTO)

1) BOR (Bed Occupancy Rate), merupakan indikator untuk menilai seberapa


efektifitas pemakaian tempat tidur yang ada di suatu ruangan atau rumah Sakit
dalam jangka waktu tertentu. Standart nasional untuk RSU dalam satu tahun adalah
sekitar (60-85%.)

BOR = Jumlah hari perawatan x 100%


Jumlah TT x hari perawatan

2) LOS (Length Of Stay), adalah efisiensi yang menunjukkan lama waktu pasien
tinggal. Semakin pendek Length of Stay pasien semakin baik, menurut standart
yang baik adalah sekitar 7-10 hari.

LOS = Lama hari perawatan x 100%


Jumlah pasien keluar hidup atau mati

3) TOI (Turn Over Internal), merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang
menunjukkan rata-rata tempat tidur kosong atau waktu antara tempat tidur
ditinggalkan pasien sampai diisi kembali. Standart nasional adalah 1–3 hari

TOI = Jumlah hari rawat x 100%


Jumlah tempat tidur

4) BTO (Bed Turn Over), merupakan indikator yang menunjukkan pemakaian tempat
tidur di suatu rumah sakit dalam satu satuan waktu. Standar nasional BTO adalah
5–45 kali.
BTO= Jumlah pasien keluar
Jumlah tempat tidur
Tabel 2.69 Indikator Efisiensi Ruangan

No. Indikator Standar DEPKES


1. BOR 60-85 %
Kajian
2. LOS 7-10 Hari
Data 3. TOI 1-3 Hari
4. BTO 5 – 45 kali
BOR :

BOR = jumlah hari perawatan dalam setahun x 100%

TT x 365
= 2890 x 100%

10x 365

= 2890 x 100%

3650

= 0,791 x 100%
= 79 %

jadi nilai BOR adalah 79 %

BTO :
BTO = Jumlah pasien keluar
Jumlah tempat tidur

= 672 = 67,2

10
Jadi jumlah BTO 67,2 kali dalam satu tahun

LOS :
LOS = Lama hari perawatan x 100%
Jumlah pasien keluar hidup atau mati

= 2890 x 100% = 4,3

672

TOI :
TOI = (Jumlah tempat tidur x 365) – hari perawatan
Jumlah pasien keluar hidup atau mati

= 1,13 = 1 hari

Jadi jumlah TOI (rata-rata tempat tidur kosong) adalah 1 hari.

Kajian data
Efesiensi Ruang Nusa Indah tanggal 02-0-2019 s/d 03-04-2019 di RSUD Penembahan
Senopati Bantul
Indikator BOR LOS TOI BTO

Presentase 79% 4 1 67

Hasil Standar Standar Standar >Standar

No. Indikator Standar DEPKES


1. BOR 60-85 %
2. LOS 7-10 Hari
3. TOI 1-3 Hari
4. BTO 5 – 45 kali
Analisa Data

1. BOR di Ruang Rawat Inap Nusa Indah RSUD Panebahan Senopati Bantul selama 1
tahun terakhir yaitu 79% jika dibandingkan dengan standar 60-85 % maka dapat
disimpulakan BOR dalam kategori standar
2. LOS di Ruang Rawat Inap Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati Bantul selama 1
tahun terakhir yaitu 4 hari, standar ketentuan 7-10 hari, maka dapat disimpulkan LOS
dalam kategori baik karena semakin pendek Length of Stay pasien semakin baik
3. TOI di Ruang Rawat Inap Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati Bantul selama 1
tahun terakhir yaitu 1 hari , bila dibandingkan dengan standar RS yaitu 1-3 hari, maka
disimpulkan bahwa mutu pelayanan RS yang menunjukkan rata-rata tempat tidur
kosong atau waktu antara tempat tidur ditinggalkan pasien sampai diisi kembali masuk
dalam kategori cukup.
4. BTO di Ruang Rawat Inap Nusa Indah RSUD Panembahan Senopati Bantul selama 1
tahun terakhir pada tahun 2018 adalah 67 kali, bila dibandingkan dengan standar
nasional RS yaitu 5-45 kali, maka disimpulkan bahwa pemakaian tempat tidur di RS
dalam satu tahun terakhir masuk dalam kategori berlebih karena melebihi memenuhi
standar yang sudah ditentukan.
2. Kepuasan Pasien
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dari data persepsi pasien terhadap
mutu asuhan keperawatan didapatkan PX 1 66% (cukup baik), PX 2 77% (baik), PX 3 77%
(baik), PX 4 81% (baik), PX 5 69% (cukup baik), PX 6 69% (cukup baik), dari hasil yang
didapat dari ke 6 pasien didapatkan nilai rata-rata presepsi pasien terhadap mutu asuhan
keperawatan 77% (baik) yang menunjukan bahwa Ruang rawat Nusa Indah RSUD
Panembahan Senopati Bantul sebagai penyedia layanan rawat inap sudah memberikan
asuhan keperawatan dengan baik.

3. Kepuasan perawat
Berdasarkan hasil tabel menjelaskan jumlah kepuasan perawat diruang Nusa Indah
RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan hasil observasi menggunakan instrument
kepuasan kerja perawat dari ….. perawat yang di observasi didapatkan data kepuasan kerja
78 % (puas) dan yang 22 % ( tidak puas)

Anda mungkin juga menyukai