Anda di halaman 1dari 6

Unta Baktria, Si Punuk Dua yang Gemar Mengembara

re-tawon.com/2020/04/unta-bactria-si-punuk-dua-yang-gemar.html

Unta Baktria adalah nama dari


sejenis unta yang mudah dikenali
lewat penampilannya yang khas.
Hewan ini memiliki leher panjang
yang melengkung, bulu berwarna
kecokelatan di sekujur tubuhnya, &
punuk berjumlah 2 di punggungnya.
Ada 2 spesies unta Baktria yang
sudah diketahui manusia, yaitu unta
Baktria biasa (Bactrian camel;
Camelus bactrianus) & unta Baktria
Kawanan unta Baktria di atas salju. (Sumber)
liar (wild Bactrian camel; Camelus
ferus).

Unta Baktria yang biasa kita jumpai sebagai hewan peliharaan manusia adalah unta
Baktria dari spesies C. bactrianus. Unta Baktria liar di lain pihak tidak dijinakkan oleh
manusia & hanya dapat ditemukan di alam liar, tepatnya di Gurun Gobi di Cina utara.
Baik unta Baktria biasa maupun unta Baktria liar sama-sama memiliki 2 buah punuk,
namun keduanya tetap bisa dibedakan. Unta Baktria biasa memiliki bulu yang lebih tebal
& tubuh yang lebih gemuk jika dibandingkan dengan unta Baktria liar.

Unta Baktria mendapatkan namanya dari Baktria / Bactria, suatu kerajaan dari masa
Sebelum Masehi yang wilayahnya terletak di Asia Tengah. Nama "Baktria" digunakan
untuk menyebut unta yang bersangkutan karena unta Baktria memang dapat ditemukan
di kawasan Asia Tengah sebagai hewan ternak. Habitat unta Baktria sendiri tidak hanya
terbatas di Asia Tengah karena habitat unta ini terbentang mulai dari Turki di sebelah
barat, hingga Gurun Gobi (Cina utara) di sebelah timur.

1/6
Jika dibandingkan dengan unta dromedari (Camelus dromedarius) yang habitat utamanya
berupa gurun pasir di kawasan Arab, unta Baktria memiliki habitat yang jauh lebih
bervariasi. Pasalnya hewan ini diketahui sanggup hidup di aneka macam lingkungan.
Entah itu padang pasir, pegunungan berbatu, & bahkan padang bersalju. Karena
habitatnya itu pula, unta Baktria juga dikenal dengan nama lain "unta gunung berpunuk
dua" (two-humped mountain camel).

Unta Baktria adalah hewan herbivora atau pemakan tumbuhan yang makanan
utamanya berupa rumput & semak belukar. Namun jika tumbuhan sedang sulit
ditemukan, unta Baktria juga mau memakan ikan atau benda-benda yang terbuat dari
hewan (misalnya sepatu). Karena unta Baktria memiliki bibir yang tebal, unta Baktria bisa
memakan tanaman berduri tanpa terluka.

Seperti hewan-hewan pemamah biak lainnya, unta Baktria memiliki 4 buah lambung
untuk membantunya mencerna serat tumbuhan. Supaya makanan yang dicernanya
menjadi semakin halus, unta Baktria memiliki kebiasaan menyalurkan kembali makanan
dari lambung ke depannya ke mulut supaya bisa dikunyah menjadi semakin halus. Unta
Baktria juga bisa memuntahkan makanan yang ada di mulutnya ke arah musuh untuk
keperluan pertahanan diri.

Unta Baktria dengan punuk yang terkulai. (Sumber)

BERPUASA HINGGA BERBULAN-BULAN

Sudah disinggung di bagian awal artikel kalau unta ini memiliki punuk berjumlah
sepasang. Punuk itu sendiri aslinya bukan berisi air, melainkan cadangan lemak. Saat
makanan sedang sulit ditemukan, unta Baktria tinggal menyerap cadangan lemak yang
ada di punuknya. Saat unta Baktria berada dalam kondisi cukup gizi, punuknya akan
nampak tegak. Namun jika unta Baktria sedang kelaparan atau kurang gizi, punuknya
akan terlihat agak rata atau membengkok ke samping.

2/6
Unta Baktria merupakan salah satu hewan dengan tingkat adaptasi & ketahanan yang
luar biasa. Berkat kemampuannya menyimpan cadangan lemak di punuk, unta Baktria
bisa hidup selama berbulan-bulan tanpa makanan. Unta Baktria juga bisa hidup selama
seminggu tanpa minum. Namun sekalinya minum, unta Bactra bisa meneguk air hingga
57 menit hanya dalam rentang waktu beberapa menit.

Unta Baktria bukan hanya bisa meminum air tawar. Hewan ini juga bisa mencukupi
kebutuhan cairannya dari memakan salju & meminum air asin. Berkat kemampuan
khusus yang dimiliki oleh ginjalnya, unta Baktria bisa menyerap komponen cairan dari air
asin & kemudian membuang garamnya lewat air kencing. Kalaupun tidak bisa
menemukan air & salju di sekitarnya, unta Baktria masih bisa mencukupi kebutuhan
cairannya dari tanaman yang ia makan.

Unta Baktria bisa hidup di kawasan sepanas gurun & kawasan sedingin pegunungan
bersalju. Saat sedang berada di lingkungan yang dingin, sekujur tubuh unta Baktria akan
dipenuhi oleh bulu / rambut yang tebal & panjang. Namun saat berada di lingkungan
yang hangat, bulunya akan berubah menjadi lebih tipis. Unta Baktria juga bisa
berkeringat, namun ia biasanya baru akan mengeluarkan keringat saat suhu tubuhnya
sudah meningkat hingga 6 derajat Celcius.

Layaknya unta dromedari, unta Baktria juga sudah teradaptasi untuk hidup di gurun
pasir. Bagian bawah telapak kakinya berbentuk lebar & rata, sehingga unta ini bisa
berlari di atas pasir tanpa khawatir kalau kakinya bakal tersangkut / amblas pada pasir.
Alis & bulu matanya berukuran panjang sehingga unta ini bisa melindungi matanya dari
badai pasir. Unta Baktria juga bisa menutup lubang hidungnya rapat-rapat supaya tidak
ada pasir yang masuk ke dalam hidungnya.

Induk & bayi unta Baktria. (Sumber)

MENGEMBARA BERSAMA-SAMA

3/6
Unta Baktria memiliki indra penciuman, penglihatan, & pendengaran yang amat tajam.
Dengan memanfaatkan ketajaman indranya tersebut, unta Baktria bisa berkomunikasi
satu sama lain. Seekor unta Baktria diketahui bisa mencium bau unta lain hingga sejauh
3 km. Kemudian saat ingin berkomunikasi lewat perantaraan suara, unta Baktria akan
membuat aneka macam suara seperti lenguhan, geraman, hingga decitan.

Unta Baktria adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok berjumlah antara 6 - 20
ekor. Mereka memiliki pola hidup berpindah-pindah & bisa menempuh perjalanan jauh
demi mendapatkan habitat yang makanannya melimpah. Unta Baktria yang hidup di
Gurun Gobi memiliki kebiasaan bermigrasi ke kawasan stepa yang berbatu-batu pada
musim dingin. Kemudian saat musim panas tiba, mereka akan bermigrasi ke kawasan
gurun.

Ada 2 macam kelompok unta Baktria. Kelompok pertama beranggotakan seekor


pejantan dominan & beberapa ekor betina beserta anak-anaknya. Kelompok kedua
beranggotakan pejantan-pejantan muda yang belum kawin. Jika ada pejantan dari luar
kelompok memasuki kelompok yang berangotakan pejantan dominan & kawanan
betina, pejantan pemimpin kelompok tersebut akan menghardik & mengusir pejantan
dari luar kelompok supaya segera pergi menjauh.

Jika pejantan penyusup tersebut tidak mau mundur, maka keduanya akan saling
bertarung dengan cara menggigit, meludah, hingga mendorong satu sama lain.
Pemenangnya akan menjadi pemimpin kelompok & memiliki hak untuk mengawini
betina-betina yang ada di kelompok tersebut. Dan bicara soal kawin, musim kawin unta
Baktria di alam liar berlangsung pada bulan Maret hingga April.

Unta Baktria betina yang sudah kawin akan memasuki masa kehamilan yang bisa
berlangsung hingga 1 tahun lebih. Seekor unta Baktria betina hanya akan mengandung 1
ekor bayi di setiap kehamilannya. Bayi yang baru lahir sudah bisa berjalan ke sana
kemari hanya dalam rentang waktu 24 jam sejak pertama kali dilahirkan. Bayi tersebut
kemudian akan hidup dari air susu induknya hingga usia 2 tahun.

Selama anak unta Baktria masih belum mengalami kematangan seksual, induk unta
Baktria bersikap sangat protektif & tidak segan-segan menyerang makhluk lain yang
mencoba membahayakan anaknya. Unta Baktria muda mengalami kematangan seksual
pada usia 5 tahun. Jika unta tersebut berjenis kelamin betina, ia akan tetap tinggal dalam
kelompok tersebut. Namun jika unta tersebut berjenis kelamin jantan, ia akan diusir oleh
pejantan senior yang memimpin kelompok.

4/6
Unta Baktria penarik kereta barang di Mongolia. (Sumber)

UNTA BAKTRIA & MANUSIA

Unta Baktria merupakan spesies unta terbesar di dunia karena ia bisa tumbuh hingga
sepanjang 3,45 meter; setinggi 2,1 meter, & seberat hampir 700 kilogram. Pejantan
biasanya berukuran lebih besar dibandingkan betina. Di alam liar, unta Baktria bisa
hidup hingga usia 50 tahun. Namun unta Baktria yang hidup sebagai hewan peliharaan
manusia usianya tidak pernah melebihi 36 tahun. Masih belum diketahui apa pengaruh
manusia terhadap usia maksimum unta Baktria.

Unta Baktria sudah lama dibudidayakan oleh manusia. Lukisan gua yang ditemukan di
Mongolia menunjukkan kalau unta Baktria sudah dijinakkan oleh manusia sejak lebih
dari 3.800 tahun yang lalu. Tenaganya yang perkasa & kemampuannya berpuasa dalam
waktu yang amat lama menyebabkan unta Baktria kerap dimanfaatkan sebagai hewan
tunggangan, pengangkut barang, & penarik yurt (rumah tenda khas penduduk
nomaden). Menurut catatan Marco Polo, unta Baktria banyak digunakan sebagai hewan
angkut oleh para pedagang di Jalur Sutra, jalur dagang yang terbentang mulai dari Asia
Barat hingga Cina.

Unta Baktria yang hendak dimanfaatkan tenaganya biasanya adalah unta jantan yang
sudah dikebiri pada usia 3 tahun & dilatih sejak usia 4 tahun. Selain untuk diberdayakan
tenaganya, manusia juga mengkonsumsi daging & susu unta Baktria. Kemudian bulunya
bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kain. Tinja / kotoran unta Baktria juga bisa
digunakan sebagai bahan bakar api unggun yang nyaris tidak menghasilkan asap.

5/6
Unta Baktria dari spesies C. bactrianus memiliki populasi yang amat melimpah. Di Gurun
Gobi saja, ada lebih dari 400.000 unta Baktria yang mendiami kawasan tersebut. Namun
tidak demikian halnya dengan spesies C. ferus yang sekarang dikategorikan sebagai
hewan yang terancam punah akibat jumlahnya yang terbatas (hanya sekitar 1.000 ekor)
& adanya ancaman perburuan oleh penduduk setempat. Supaya spesies tersebut tidak
sampai punah, pemerintah Cina & Mongolia sudah mendirikan petak cagar alam di
Gurun Gobi supaya C. ferus bisa hidup tanpa gangguan di dalamnya. - © Rep. Eusosialis
Tawon

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Camelidae
Genus : Camelus
Spesies :Camelus bactrianus & Camelus ferus

REFERENSI

Animal Diversity Web - Camelus bactrianus : Information


BBC News - 'New' camel lives on salty water
DesertUSA - The Wild Bactrian Camel
FAO - The two-humped camel (Camelus bactrianus)
National Geographic - Bactrian Camel
San Diego Zoo - Camel

COBA JUGA HINGGAP KE SINI...

6/6

Anda mungkin juga menyukai